perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
Grace pulang dari tempat itu langsung menuju kamarnya
"grace.." ujar sang mama
namun grace tidak peduli danlewati mama nya begitu saja. Sang mama tidak menyerah dia terus mengikuti grace sampai dikamarnya
"grace... Mama ingin bicara"
"pergi .aku capek!" usir grace
"grace..please .." pinta sang mama
"lima menit"
mama nichole tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia duduk disebelah grace menatap lembut anaknya itu
"grace.. Teruslah bersekolah... Mama hanya mintabkamu lulus perguruan tinggi.. Soal biaya kamu tenang saja..mama sudah menyiapkan tabungan untukmu... "
Grace hanya tersenyum masam mendengar ucapan sang mama."uang dari mama jual diri?" ujar grace
"terserah kamu mau bicara seperti apa... Mama sayang sekali sama kamu.. Belajarlah mandiri... Jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain grace .kamu bahkan lebih kuat menghadapi mereka... Mama berpesan supaya kamu bisa jaga diri dari lelaki .. "
"ucapan mama seakan menjilat ludah sendiri.. Lihatlah.. Mama bahkan menjajakan diri padaa orang kaya itu" sungut grace
Mama nichole hanya tersenyum lembut dan membelai rambut anak gadisnya. Dia menahan sakit dan air mata nya agar tidak tumpah melihat anak gadis yang dia besarkan seolah tidak peduli padanya.
"tidurlah... Mama akan pergi grace.. Pasti mama akan kangen sama kamu" ujar mama nichole.
"biasanya juga seprti itu kan? Mama pergi pagi pulang malam?" ujar grace acuh
Mama nichole hanya diam dan mengangguk menahan tangisannya"hiduplah dengan damai..jangan pernah menyakiti orang lain .jangan pernah iri dengan temanmu... Mama hanya meminta jadilah orang baik" ujar mama nichole berlalu pergi
"cih... Sok menasehati padahal dia sendiri pura-pura peduli" gerutu grace lalu merebahkan diri keranjangnya
****.
Diluar mama nichole terisak. Dada nya sakit terasa sesak seakan terasa dicabik-cabik karena anak yang dia besarkaj sepenuh hati tidak peduli padanya. Bahkan untuk mengatakan bahwa hidupnya sudah tidak lama lagipun tidak sanggup
"biarlah begini grace..kamu hanya boleh tau kalau mama mu adalah seorang wanita malam.." ucap mama nichole
Mama nichole lalu membawa koper yang sudah dia siapkan.. Dia akan pergi ke rumah sakit. Dia ingin menghabiskan sisa umurnya dirumah sakit tanpa grace tau. Dia tidak ingin anaknya sedih ataupun memikirkannya
Penyakit tumor otak meggerogoti tubuhnya sudah selama tiga tahun. Selama ini mama nichole adalah seorang wanita malam namun saat dia tahu dia mengandung grace diapun berhenti
Hingga saat grace lahir dan dia tidak punya uang sama sekali dia kembali menjadi wanita malam. Sial nya dia malah bertemu seseorang yang mirip dengan ayahnya.. Alvaro mantezz
Alvaro mantezz diam-diam melakukan tes dna dan hasilnyas sesuai perkiraan, grace adalah anak dari keluarga mantezz
Awalnya nichole tidak mau jujur. Sampai pad akhirmya nichole mida membawa grace pergi dari kota newyork menuju benua eropa
"aku tidak akan membiarkan keluarga itu mengusikmu grace... Hiduplah dengan tenang dan nyaman..jangan cari mama ... Mama akan tenabg disurg jika kamu hidup bahagia" ujar mama nichole menghapus air mata nya dan pergi dari rumah itu
***
"kemana dia?" gumam laki-laki yang berada didalam mobil hitam tepat disamping rumahnya
Mama nichole tidak sadat jika dari tadi dia diawasi. Diapun menaiki taxi dan pergi dari sana
"juan... Ikuti perempuan itu... Aku tidak mau kehilangan jejaknya lagi..sudah cukup selama ini dia menjauhkan ki dari anakku... Sial seharusnya aku tau dari awal kalau aku punya anak darinya.. Pasti anakku sekarang sudah besar" gerutu alvaro
***
maura yang sudah sampai di rumahnya pun langsung menuju kamar. Mommy dan daddy nya tidak ada karena sedang ada perjalan bisnis ke luar negeri
"darren pulanglah..aki tidak apa"
"apa kau yakin ?"
"ya .sangat yakin" ujar maura
"aku akan meninggalkan beberapa pengawal..jangan menolak.. Ini demi keselamatanmu"
"terserah kamu darren..aku mau tidur..aku lelah" ujar maura berlalu pergi meninggalkan darren
"grace xelvia... Akan ku hancurkan kau jika kau berani menyentuh wanitaku" ujar darren dengan tatapan membunuh
***
di dalam kamar maura menangis sejadi-jadinya orang yang dia percaya bahkan bisa menjebaknya. Lantas dengan siapa lagi dia berteman.
"ini pasti ada yang menyuruhnya... Tidak mungkin grace mau menjebakku kan?" gumam maura
Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi
"hallo tante nichole..ada apa"
"maura .bisa kita bertemu?"
"tante dimana "
"tante dijalan maura"
"kalau begitu tante kemari saja..kerumahku kebetulan disini tidak ada orang"
"baiklah..."ujar mama nichole
***
"tante.." ujar maura turun dari kamarnya
"ah..apa kabar syang" ujar mama nichole memeluk maura
"baik tante..duduk dulu..tante mau minum apa?"
”tidak... Tante hanya sebentar" ujar tante nichole
"kenapa tante sepertinya penting .muka tante kenapa pucat sekali" ujar maura
"ah..tante kesini hanya menitip pesan tolong jaga grace ..dan tolong ingatkan dia jika dia salah..tolong maklumi semua tingkahnu" ujar mama nichole
"maksud tante?"
"tante akan bercerita tapi kamu bisa kan jaga rahasia sampai waktunya tiba?"
"i-iya tante..." ujar maura
"sebenarnya tante mengidap tumor otak dan sekarang sudah stadium akhir ..kemungkinan hidup hanya beberapa bulan saja" lirih mama nichole
"tante...." lirih maura
"tante titip grace ya... Tante yakin kamu anak baik..."
mqura hanya diam dan memeluk mama nichole erat
"tante tidak apa-apa maura... Tante akan tinggal dirumah sakit sampai waktunya.."
"maura janji akan datang terus ke rumah sakit..tante tidak akan sendirian..apa grace tidak tau hal ini?"
"tidak maura..tolong rahasiakan saja..tante tidak mau membebani grace.."
"tapi tante...."
"please maura... Da harus bahagia... Sudah saatnya tante tidak membebani hidupnya dan... Ini adalah tabunagn untuk ya ..tolong setiap bulan kirimkan pada grace"
"tante...aku engga bisa"
"tolong maura..hanya kamu harapan tante saat ini"paksa mama nichole
"baiklah... Untuk kali ini saja tante .. Aku janji akan menjaga grace..dan aku janji akan menjenguk tante terus"
Mama nichole membelai pipi maura" kamu anak baik... Semoga hidupmu bahagia dan dilimpahi kasih sayang..."
"semoga tante juga ya.." ujar maura
"baiklah..tante permisi.."
"biar rey yang mengantar tante.." tawar maura
"tidak maura... Tante sudah ditunggu taxi diluar"tolak mama nichole
"tak apa tante... Please..mau ya"
Mama nichole menghembuskan nafas pelan " baiklah maura....oh iya satu lagi... Dihari pemakamanku datanglah sendiri... Beritahu grace jika dia sudah sukses ya"
"apa aku bisa tante?"
"setidaknya demi tante...tolong ya"
Maura hanya menganggukkan kepala pelan. Sejujurmya dia tidak tega pada mama nichole namun dia sudah berjanji untuk tidak mengatakan pada siapapun.
Maura mengantar mama nichole menuju mobil yang sudah siap di depan. Setelah mama nichole pergi maura masuk dan menutup pintu dia membuka ponselnya yang terpampang foto dirinya , grace dan megan
"grace..kasian sekali nasibmu...." gumam maura mengusap foto itu
***