Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.
Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.
Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13 Keputusan Revan
Revan terdiam sesaat, dia tidak pernah menyangka kalau Nabila se egois itu, yang dia pikirkan hanya nasib anak-anaknya saja, sedangkan Revan mempunyai anak juga dari wanita lain. Apa yang harus Revan lakukan saat ini haruskah dirinya memilih salah satu di antara meraka, rasanya tidak mungkin karena bagi Revan mereka adalah darah dagingnya, jadi dirinya tidak bisa untuk memilih salah satu diantaranya.
Sedangkan di sisi lain hati Revan sangat jengkel dengan apa yang Nabila minta, timbul di hatinya kalau ini memang akal-akalan dari Nabila untuk mempersulit dirinya saat ini.
'Ok, Nabila jika memang ini yang kau inginkan jangan salahkan aku jika selamanya aku tidak akan pernah mengakui anak-anakmu itu. Karena ini keinginanmu, teruntuk anakku, semoga kedepannya kalian bisa hidup bahagia maaf papa tidak pernah ada untuk kalian, karena semua ini terjadi atas kemauan mamamu sendiri,' ucap Revan di dalam hatinya.
Akhirnya Revan mulai berani mengambil keputusan untuk masalah ini, dia tidak mengapa jikalau harus kehilangan anak-anak dari Nabila, karena baginya, dia sudah memiliki anak dari wanita yang begitu sangat di cintainya itu. Meski sudah memutuskan seperti itu, tapi rasanya di hati sangat sakit jika dirinya harus kehilangan bayi-bayi yang masih belum pernah dia jumpai itu. tapi di sisi lain egonya terlalu tinggi sehingga dirinya selalu beranggapan kalau memang ini kemauan dari mantan istrinya itu.
Karena tidak mau berlama-lama akhirnya dirinya memutuskan kembali untuk menelpon Nabila meskipun panggilan pertama tidak di hiraukan dan setelah panggilan kedua barulah Nabila mengangkat telpon darinya.
"Halo assalamualaikum," ucap Nabila sambil memberi ASI kepada ketiga bayinya.
Revan seketika terdiam mendengar tangisan baby Ayana, rasanya dia ingin menyapa ketiga anak-anaknya tersebut, tapi sayang hatinya masih kesal terhadap ibunya.
"Halo.. kenapa diam kalau tidak ada yang di bicarakan lebih baik matikan saja, karena aku sedang mengurus bayi-bayiku!" kesal Nabila dan itu sangat terdengar jelas di sambungan telepon Revan.
"Boleh aku vidio call?" tanya Revan tiba-tiba.
"Untuk apa," jawab Nabila.
"Melihat wajah anak-anakku."
"Silakan," ucap Nabila.
Revan sangat senang tanpa menunggu lama dirinya langsung mengalihkan panggilan teleponnya ke panggilan video, sontak hal itu membuat wanita yang di seberang sana merasa sedikit gugup berhadapan dengan dirinya.
"Hai Bil, apa kabarmu," sapa Revan dari seberang sana.
"Kabarku baik, Nabila segera memalingkan wajahnya dan mengarahkan handphonenya ke anak-anaknya, silahkan jika ingin berbicara kepada mereka," ucap Nabila.
"Mereka sangat mirip denganku, apa kamu tega ingin memisahkan hubungan antara ayah dan anak?" Pertanyaan Revan sangat menusuk relung hati Nabila.
"Kalau merasa mirip kenapa Papa tidak memilih kita, jelas-jelas kami adalah anak yang sah dari Papa," sahut Nabila yang masih kukuh dengan pendiriannya.
"Sayang kamu jangan pernah dengerin ucapan dari ibumu, kalau pun nantinya ibumu akan memisahkan kita, papa berjanji suatu saat nanti akan membawa kalian bertiga hidup bersama dengan papa!" ancam Revan sedikit menekan di kalimat terakhirnya.
"Jangan seenaknya, kalau bicara main ambil saja, kamu sendiri yang memilih untuk tidak bersama dengan Meraka berarti kamu sudah tau konsekuensinya!" kesal Nabila.
"Apa kamu tidak mengerti posisiku saat ini, aku seorang ayah, mana mungkin aku harus dihadapkan dengan pilihan yang sangat menyusahkan seperti ini, aku ayahnya Nabila jadi aku harap kamu tidak mempersulit diriku!" tekan Revan kembali.
"Dan aku juga seorang ibu, rasanya sangat sakit jika anak sendiri yang harus terusir dari kehidupan ayahnya, hanya karena ayahnya memiliki anak lain dari selingkuhannya, semua wanita pasti akan sakit hati jika di posisi seperti ini, jadi aku mohon mulai saat ini berhenti berbicara aku mempersulit dirimu, sejak di dalam kandungan anak-anak itu sudah sendiri, bahkan ketika lahir pun mereka juga sendiri, tiada ayah yang menemani, apa mereka menyulitkan mu, tidak kan? Mereka lahir di rumah sakit Elizabeth Singapura apa keluarga ku pernah menyulitkan keluargamu untuk membiayai semua, tidak! Sepeserpun kami tidak pernah menyulitkan mu, jadi simpan saja kata-kata itu untuk dirimu saja!" tegas Nabila.
"Maksudku bukan mempersulit masalah itu, aku hanya ingin bertemu dengan anak-anakku dan memberikannya kasih sayang, hanya itu saja."
"Pilihanmu hanya satu, pilih anakmu yang dari aku, atau pilih anakmu yang dari perempuan lain, ingat loh ini jelas anak kandungmu lihat saja, tanpa harus DNA wajahnya sudah mirip dengan anda, bahkan anda sendiri pun juga menyadari, sedangkan yang sana, ibu bapak pribumi anak kok mirip bule," ejek Nabila keceplosan.
"Kurang ajar kamu ya, baru kemarin kamu meminta maaf dengan anakku, tapi sekarang dengan tidak langsung kamu sudah menghinanya kembali, dimana letak hati nuranimu, Nabila!" bentak Revan.
"Hati nuraniku sudah hilang untuk dirimu dan juga keluargamu, karena mereka lah, rumah tanggaku hancur, tapi tenang saja aku tidak akan pernah mau lagi masuk di dalam keluargamu yang harmonis itu, hanya satu pesanku, hati-hati dengan istrimu karena dia tidak sebaik yang engkau pikirkan, dan maaf jika ini terlalu lancang, aku harap kamu segera tes DNA untuk anakmu yang bule itu," celetuk Nabila.
"Kamu keterlaluan, oh ya apa jangan-jangan kamu iri dengan Andah karena dirinya wanita yang sampai saat ini bertahta di hatiku, malahan cintaku tidak terkalahkan meskipun saat itu aku sudah beristrikan kamu, kalau mau bersaing yang sehat jangan hobi menjelekkan wanita lain di hadapan suaminya."
"Tidak ada guna aku menjelek-jelekkan istrimu yang memang sudah terlanjur jelek itu, ya sudahlah lihatlah anakmu sudah mulai terlelap kembali, dan mataku sudah sangat ngantuk jadi aku akhiri dulu ....," ucap Nabila sambil mengakhiri sambungan telepon nya.
Malam ini Nabila teramat sangat puas bisa mengerjai mantan suaminya itu, sebenarnya ucapan Nabila bukan bualan semata, melainkan ucapannya itu adalah kenyataan karena waktu itu kakek dari Nabila sempat menyuruh orang untuk mencari data-data selingkuhan dari cucu menantunya itu, dan dari sinilah dia mendapatkan semua data keburukan dari Asmirandah, dan pada saat itu Nabila sangat terkejut ketika mengetahui semuanya, hanya saja dia mengetahui hal itu ketika sudah bercerai dari, Revan.
****
Keesokan harinya, pagi ini nenek dan kakek Nabila sedang sibuk membantu cucunya untuk memandikan cicit-cicitnya hal ini sudah menjadi kebiasaan Nabila sekeluarga, karena memang di sini tidak menggunakan jasa pembantu, hanya ada satu asisten rumah tangga untuk mengurus pekerjaan rumah itupun mbaknya tidak menginap, pagi datang terus sorenya pulang karena memang letak rumah yang dekat, untuk kali ini Nabila masih belum mampu menyewa jasa pembantu seutuhnya, karena memang keadaan ekonomi masih belum stabil seperti dulu, maka dari itu dalam mengurus si kecil mereka selalu melakukannya bersama-sama.
"Wah cicit-cicit nenek sudah cantik dan tampan nih baunya sangat harum, kita maen yuk," ajak nenek Soraya sambil menidurkan bayi-bayi tersebut di atas stroller.
"Nenek titip mereka dulu aku mau ke toko kue soalnya ada banyak barang yang kosong," pamit Nabila.
"Ya, sudah nduk hati-hati di jalan," ucap nenek Soraya.
kan ceritanya ini Islami.
sekalian pencerahan bahwa Islam tidak mengenal karma.
itu ajaran agama lain. syirik hukumnya.
dalam Islam adanya hukuman dan peringatan dari Allah
masa para tamu meninggal.. bisa jadi berita spiral nanti 🤣
itu nama Kakeknya Nabila ya?🤔
Berarti sebentar lagi aku punya cicit 🤣🤣🤣 halu super #mode_on
.
kalau mengaduh.. itu artinya protes. dan kita diharamkan protes pada takdir dan ketetapan Allah