Anggita Dewi Asmara setelah kehilangan kedua orang tuanya ,kini Anggita tinggal memiliki seorang adik bernama Anjas Dwi Bagaswara adik laki laki satu satunya yang ada di dunia ini .
Namun , satu tahun yang lalu , Anjas divonis menderita jantung koroner hingga di haruskan menjalani perawatan intensif yang membutuhkan biaya ratusan juta setiap bulannya . dan Anggita tidak memiliki uang sebanyak itu , setelah keluarganya hancur dan menjadikan dirinya dan adiknya harus menjalani kehidupan yang sangat sederhana .
dan suatu hari datang seorang pria datang mengulurkan tangan padanya . dia bernama Maxsim putra Samudra , seorang presdir BIRTH AND MEETING GROUP . Yang memang sedang membutuhkan seorang istri kontrak untuk menghindari perjodohan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19 Suamimu tersayang
"Kak Rosa cepat buka kadonya ." Sinta bersorak menyemangati .namun Rosa masih diam yang tiba tiba ada keraguan yang datang menghampirinya .
"Bagaimana kalau isinya tikus atau kodok ? Bagaimana kalau isinya ular atau kecoa."? Tiba tiba Risa bergidik ngeri membayangkan hal itu . Kemudian Risa menarik tangan Sinta , dan meletakan gunting yang ada di tangannya ke tangan Sinta .
"Sinta kamu saja yang buka ." seketika mata Sinta membulat , Anggita yang berdiri di belakangnya menertawakan Rosa .
"Aku kira kamu berani , ternyata sama saja ." Rosa menunduk sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal .
"Sudah terbuka ."
Silfi dan yang lainnya berteriak cukup kencang saat melihat Sinta sudah berhasil membukanya . Mereka langsung berkerumun dengan sangat antusias .
"Wahh...! Bukankah ini sepatu keluaran terbaru yang belum ada di negara kita ."
"Benar benar , ini produk limited buatan luar negri dan hanya ada sepuluh pasang di dunia ini ."
"Mbak Anggita bagaimana kamu mendapatkan ini semua ." tanya Sinta tidak percaya .
Semua ikut menatap Anggita dengan tatapan penuh tanya . Anggita yang tidak tahu hal ini hanya diam dalam kebingungannya .
"Apakah ini .... Sepatu dari Maxsim ."? Batin Anggita , dia tidak bisa memikirkan orang selain Maxsim tentang kotak kado itu .
"Eh....Mbak Anghi ini ada suratnya juga ."ucap Sifi dan segera menyerahkan kepada Anggita .
Anggita menerima lipatan kertas itu dan segera membukanya yang berisi ..
"Ini kan hadiah yang kamu mau , aku akan pulang hari ini jadi tunggu aku di rumah , Suamimu tersayang ."
Pipi Anggita langsung merah setelah membaca isi surat itu . Dia ingin segera menyembunyikan surat tersebut , agar tak seorang pun tahu . Tapi terlambat , karena tanpa sepengetahuannya kesembilan gadis itu ikut membaca di belakangnya .
"Wah ...Mbak Anggi . Kakak ipar romatis sekali "Suamimu tersayang " ah aku jadi ingin bertemu dengannya ." seru Sinta .
"Aku ingin hadiah juga ."
"Aku ingin cari suami juga ."
Anggita tidak menghiraukan ocehan Sinta yang merenggek ingin hadiah dan cari suami . Dia segera kembali ke kubikelnya sambil membawa kado dari Maxsim , sesekali matanya juga melirik ke arah surat kecil dari Maxsim .
"Aku sudah hampir lupa , jika dia pergi sudah hampir lima hari . Dan hari ini sudah sampai hari ke lima dan nanti malam dia akan pulang ."Anggita tiba tiba memikirkan persiapan apa yang harus dia lakukan untuk menyambut kepulangan Maxsim .
"Kenapa aku rasa ini semakin aneh , dulu Maxsim akan pulang sekali ,setiap akhir pekan dan dia tidak perlu repot memikirkan semua ini . Namun entah kenapa ini terasa sangat berbeda ." batin Anggita .
"Kakak Anggi , sebenarnya kakak ipar ini siapa ? ." Sinta tiba tiba datang dari belakang membuyarkan lamunannya , dengan melontarkan pertanyaan itu .
"Kenapa bertanya seperti itu .?" tanya Anggita kembali .
Sinta terlihat ragu , setelah diam beberapa lama akhirnya dia berbicara . " Entah kenapa aku merasa Mbak Anggi adalah istri rahasia Presdir Maxsim ."
Deg!
Jantung Anggita serasa berhenti berdetak mendengar ucapan Sinta .
""sepatu ini termasuk limited edition , dan belum ada di pasaran dunia . Hanya orang orang tertentu yang dapat membelinya . Karena itulah kenapa aku berpikir , kalau presdir Maxsim adalah suami Mbak Anggi . Hi hi hi....tapi sepertinya bukan , karena menurut pemberitaan Presdir Maxsim adalah orang yang dingin . Ya mungkin dia bisa membelikan hadiah , tapi kata kata romantis itu , sepertinya bukan . Aku bahkan tidak berani membayangkannya ." tambah Sinta .
Anggita menghela nafas diam diam mendengar kalimat terakhir yang di katakan Sinta . Dia sempat berpikir identitaskan akan segera terungkap . Ternyata gadis itu tidak secerdas yang dia kira .
"Kamu saja yang terlalu halu , malah kamu yang tahu lebih dulu kalau aku sudah menikah , tapi kenapa kamu sangkut pautkan aku dengan Presdir Maxsim yang kamu ketahui kalau dia sudah punya istri . Jangan terlalu penasaran dan penuh curiga sama kehidupan orang lain ." sarkah Anggi .
Sinta mengerucutkan bibirnya lalu mengambil surat itu dari tangan Anggi .
"Makanya ajak aku bertemu dengan kakak ipar agar aku tidak penasaran lagi dan berpikiran yang macam macam ."
"Tidak untuk sekarang , biar aku pikirkan ." jawab Anggi sambil meraih kembali suratnya dari tangan Sinta .
"Hanya di pikirkan saja ."
"Itu , kamu tahu ." jawab Anggi.sambil tertawa keras . Membuat Sinta tambah kesal .
"Sudah sudah kamu cepat kembali bekerja . Jangan sampai Pak Bos kamu bermalas malasan saat jam kerja .," ucap Anggita .
Mau tidak mau Sinta kembali ke kubikelnya karena tidak ingin Pak Bos memarahinya . Anggita memastikan Sinta benar benar telah pergi sebelum mengeluarkan ponselnya . Lalu mengambil foto surat dari Maxsim , dia akan abadikan surat itu dalam memory ponselnya sebagai kenangan terindah .
***
"Belum keluar ? Aku sudah di depan "
Seketika mata Anggita terbuka lebar saat sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya , pesan dari Maxsim . Dia segera berjalan ke jendela kaca dan melihat mobil Maxsim sudah berada di bawah .
"Kok dia sudah pulang .?" gumam Anggi , padahal dia berencana akan masak makan malam untuk menyambutnya . Tapi siapa yang menyangka kalau Maxsim pulang lebih cepat , bahkan sekarang sudah berada di depan perusahaan .
"Aku akan turun sekarang " balas Anggita .
Kebetulan karena waktu pulang kerja telah tiba . Anggita segera membereskan meja kerjanya dan langsung meninggalkan ruangannya .tanpa memperdulikan tatapan penasaran teman temannya .
Ya ,Rosa , Sinta dan selfi teman satu devisinya memperhatikan dengan penasaran .
"Ada apa dengan Mbak Anggi , kelihatan buru buru sekali .dan tidak biasanya dia pulang tepat waktu ." ucap Sinta .
"Mungkin dia akan menyambut suaminya , kan suaminya akan pulang ." jawab Selfi mengingatkan tentang isi dari surat Anggi .
"Ck..." Sinta berdecak .
"Padahal aku akan mengajaknya ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan ."
"Bagaimana kalau denganku ? Aku juga ingin membeli keperluan dapur ." tawar selfi .
"Benarkah ? Ok ayo kita pergi ? " Sinta cukup antusias karena punya teman untuk pergi berbelanja . Meski melakukan nya sendiri bukan halangan baginya . Tapi jika ada teman tentu suasananya akan berbeda .
Sinta dan Selfi pergi mengunakan mobil sinta . Saat mobil berhenti di lampu merah , Sinta melihat mobil yang tampak tidak asing dalam ingatannya .
"Bukankah itu mobil presdir Maxsim ." seru Sinta sambil menunjuk mobil Bentley berwarna hitam dengan Plat mobil AM_01 yang berhenti di pinggir jalan .
Selfipun dengan segera memutarkan kepalanya dan melihat ke arah yang di tunjuk Sinta .
"Benar benar , itu mobil presdir Maxsim . Tapi kenapa dia berhenti di pinggir jalan . Mungkinkah sedang membeli minuman ?." Selfi menatap gerai minuman yang ada di dekat mobil Maxsim parkir .
Dan gerai minuman itu kelihatan sangat ramai , dan mereka berspekulasi demikian . Tepat saat itu muncul seorang wanita yang berjalan menunduk menuju ke arah mobil Maxsim .
"Siapa wanita itu ? Selfi cepat ambil fotonya ." ucap Sinta dimana dia sendiri juga mengambil ponselnya untuk mengambil foto sebanyak banyaknya .