Apa jadinya seorang desainer bernama Elania, dan pria barista yang bernama Shin tersebut, sama - sama memiliki rahasia besar didalam hidup mereka.
Dipersatukan oleh Shin yang ternyata mencintai Elania secara diam - diam, lalu bagaimana perjalanan kisah ujian cinta mereka, dan kehidupan rahasia keduanya.
Akankah berjalan sesuai kehidupan cinta pada umumnya ataukah sebaliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Piitaloka_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07
Situasi ruang produksi tersebut perlahan menjadi memanas, dan disitu Hinawa sudah diatas level tinggi kemarahan nya, dengan ketidak tahanan nya. Dia langsung menendang kursi dihadapannya yang membuat semua terkejut melihat Hinawa sudah diambang kemarahan tinggi.
"Apa sudah puas dengan permainan yang ingin kau buat - buat itu dengan cara ingin menghancurkan sahabatku" menatap tajam kearah Angel
"Ups... Ada yang tidak terima nih kalau sahabatnya direndahin nih, oh apa jangan - jangan dia sendiri mengetahui kalau orang terdekatnya itu berbuat hal sekotor ini yah" sindir Angel
"Ya pastilah kalau satu per circle an satunya jahat, yah pastinya yang lain juga ikut an begitu, karena bagaimana pun sifatnya tidak akan pernah jauh - jauh akan kebusukan nya" saut ketua team lain
Disitu Hinawa akan melangkah maju melawan mereka, namun dengan cepat Shiori langsung mencegah aksinya.
"Ingat jangan gegabah kak, ingat pesan kak El, kak" bisik Shiori dengan melirik tajam kearah mereka
"Tapi... Argh..." kekesalan Hinawa "Huft... Okay, KALIAN SEMUA ANAK TEAM ELANIA APA DIANTARA KALIAN PERCAYA KALAU FOTO ITU KETUA KALIAN!" berbalik menatap kearah mereka yang masih terdiam
"Ya pastilah secara cara diam mereka tuh, sudah jelas sekali kalau mereka itu percaya akan gambar tersebut, adalah Elania. Apalagi kalau memang itu bukan dia lalu kemana dia sekarang aku tanya?" remeh Angel
"DIAM KAU ANJ**!!" kemarahan Hinawa sebari menggebrak meja sekaligus menunjuk kearah Angel "PERGI ATAU KULEMPAR GUNTING INI KE KEPALA KAU BA**!!"
Terlihat jelas Angel serta yang lain merasa ketakutan dengan amarah Hinawa saat ini, perlahan mereka semua pergi dari tempat produksi.
"Kau hubungi El, dimana dia sekarang. Cepat suruh dia kekantor kalau tidak semua akan terlambat" menyuruh Shiori yang menurutinya, disitu dia langsung duduk dengan menghela nafas kasar "Tidak aku percaya kepada kalian, dengan apa yang kalian tunjukan barusan itu sudah membuatku kecewa amat berat kepada kalian atas pembelaan dari ketua kalian"
Disitu semua masih terdiam, sekaligus ketakutan melihat amarah yang baru saja mereka ketaui dari seorang Hinawa yang dikenal tegas sekaligus ramah tersebut dapat semarah itu.
....
Setelah menangis yang begitu lama, Elania perlahan mulai menghilang rasa yang dia fikirkan selama ini. Dengan begitu dirinya mencoba kembali memaksa dirinya tersenyum oleh keadaan yang sekarang.
"El, ingat jangan berlarut - larut dalam kepedihan karena kau sudah berjanji untuk bangkit hidup bahagia kepada adikmu, dan dapat mewujudkan apa yang selama ini dia impikan"
Ketika semua mood dia mulai membaik, ia pun langsung melakukan aktifitas dengan menutupi mata sembab nya dengan make up yang memang sudah dia bawa, lalu setelah selesai bersiap diri dia pun menyempatkan diri membuka ponsel miliknya ternyata disana sudah ada banyak sekali pesan sekaligus telfon dari Shiori.
Melihat situasi tidak baik - baik saja, dengan cepat dia pun melajukan mobil nya ketempat gedung CLX, disitu disaat dirinya memasuki gedung semua orang memandang nya dengan cara jijik.
Merasa ada yang aneh, dengan langkah cepat dia memasuki ruang produksi, dimana semua anak buah nya melihat kearahnya, sedangkan Hinawa mendekatinya dengan wajah kesal.
"Shiori, aku minta pantau terus siapa orang yang melewati depan pintu" dimana perempuan itu dengan cepat menuruti perintah Elania "Ini ada apalagi?" duduk disalah satu kursi
"Sial, itu orang sudah tidak bisa kita biarkan El. Dia sudah berani men fitnah mu, dengan bilang kau itu wanita murahan lagi huh! Apa coba maunya, dan kurang ajar nya lagi salah satu dari mereka malah sudah menyebarkan foto ini ke forum perusahaan. Aku tidak tau lagi itu madam akan bagaimana kepadamu? Dan lagi satu hal yang membuatku jengkel lagi yaitu anak team ini!" sebari menujuk kearah semua nya "Dimana rasa empati mereka, apa mereka tidak bisa begitu membela mu yang mana semua nya ingin menjatuhkan mu dengan omongan palsu serta bukti foto itu kalau editan, apa mereka tidak merasa selama ini kau berada disekitaran kita kan"
"Lalu kau sudah lakukan apa kepada itu orang" tanya Elania sebari menatap teman nya dengan senyum penuh makna tersendiri.
"Tidak ada, karena Shiori sudah lebih dulu menghalangi jalan ku, kalau semisal dia tak dihalang tadi diriku, aku pastikan kalau kuhancurkan dulu tuh wajahnya"
"Bagus, thanks Shiori" menoleh kearah Shiori yang menganggukkan kepala "Yasudah, sekarang aku memberi kalian waktu untuk berbicara. Kenapa kalian membuat kak Hinawa sampai semarah ini?"
"Maaf kak Hinawa, bukan kami tidak mempercayai ucapan mu. Tapi kita tau kalau kami membutuhkan penjelasan dari kak Elania sendiri, kalau foto ini tidak terlihat sekali foto editan melainkan foto asli. Dan itupun sudah dibuktikan sendiri update an baru dari mereka, dengan penjelasan di forum perusahaan" ucap Hana sebari menujukkan bukti baru chat forum perusahaan, disitu Elania beserta Hinawa langsung melihat ponselnya.
"Tapi dari penjelasan ini apa kalian masih percaya?" tanya Hinawa
"1:1 kak" saut Shio
Elania yang saat itu hanya terkekeh "Huft.. (menghela nafas) apa kalian menginginkan jawaban yang sebenarnya dariku" semua menganggukkan kepala "Baik, tapi dari apa yang aku katakan nanti. Dikalah setelah semua jawaban ku diantara kalian, apa ada yang masih mau ikut denganku ataukah tidak?"
"Hei! Jangan bilang kau akan..." saut Hinawa dengan raut wajah serius
"Ya... Mau bagaimana lagi, kalau tidak diselesaikan sekarang bagaimana nasib mereka kedepan nya, dan lagi mereka yang sudah berawal menaburi bumbu, jadi untuk apa kita biarkan biarkan. Alangkah baik nya kita tambahin saja bubuk bubuk cabe itu sekalian disitu kawan. Agar mereka tau bagaimana cara bermain aman tuh gimana" tersenyum smirk kearah Hinawa "Okay, hmm... Jadinya bagaimana apakah diantara kalian ada yang masih mau mengikutiku"
Shiori yang dipintu pun membuka suara "Aku ikut denganmu kak"
Disitu semua bawahan nya menunduk, dan seperti anak kecil yang tengah kebingungan, lalu tak butuh lama Yuki langsung mengacungkan tangan.
"Aku akan tetap selalu ikut denganmu kak" tegas Yuki
Lalu beberapa menit, perlahan mereka pun satu demi persatu mengacungkan tangan.
"Yakin kalian akan ikut denganku kemana aku akan pergi, dan aku membicarakan ini bukan sekedar omongan belaka tetapi aku ingin merekrut anak buah yang memang benar - benar tulus dari hatinya untuk ikut denganku"
"Kita yakin kak, karena tidak ada ketua yang sebaik kakak membantu kami bisa sampai sepintar ini dalam bidang fashion, apalagi selama kami menjadi bocah yang tak begitu mengerti sekali dunia pekerjaan" ucap Bella dengan tegas yang membuat semua nya menganggukkan kepala
"Apalagi setelah melihat kak Hinawa, dan Shiori begitu yakin sekali dengan pembuktian itu bahwa palsu, kami jadi tau kalau memang kakak bukanlah orang yang seburuk itu, apalagi selama ini saya tau sekali kakak jarang sekali mau berinteraksi dengan lelaki, boro - boro mau di dekati. Kakak sendiri risih, dan itupun dengan kemauan sendiri karena adanya disini cuma Shio si pria boti, jadinya kakak akhirnya mau - mau aja kan didekati sama nih boti" ucap Mina yang membuat Shio menjadi kesal
"Enak saja aku bukan boti yah, tapi si pria feminim ihhh" sebari terkekeh
Seketika gelak tawa pun memancar didalam ruang produksi tersebut, lalu tak butuh waktu lama disitu Elania menyuruh Shiori dan Hinawa untuk bersiap - siap, sedangkan anak buah nya yang lain ia pun menyuruhnya untuk mengikutinya.
Langkah penuh wibawa seorang Elania, serta di ikuti oleh anak bawahan nya membuat mereka pun menjadi pusat semua orang di perusahaan CLX.
Sesampai di sebuah ruang rapat, dimana semua orang sudah berkumpul, disana sudah ada para ketua desainer yang berpengaruh di CLX, serta beberapa pemilik saham yang sudah ikut dalam rapat penting dalam zoom meeting, sedangkan anak buah Elania merasa ketakutan, karena masalah ini sudah sebesar itukah sampai beberapa pemilik saham ikut turun tangan,
"Permisi selamat siang semuanya" tersenyum ramah namun yang ada dia mendapatkan respon jijik, sedangkan Angel merasa senyum bahagia melihatnya "Okay, mari kita mulai akan rapat penting ini"
"Jangan banyak omong deh kau ini El, untuk apa sih kau harus repot - repot mengundang para pemilik saham dan juga para ketua disini" ucap ketua team lain dengan tatapan jengah
"Iya nih, itu kan masalah mu jadi jelaskan dan putuskan kau mengundurkan diri begitu saja apa lamanya sih" saut ketua team lain juga
Disitu Elania tersenyum "Maaf kalau itu membuat kalian semua jengah atas undangan ku ini, tapi ada yang ingin aku tunjukkan beberapa bukti kepada kalian" berjalan santai dimana Elania langsung mematikan lampu ruangan
Disitu dia tak hanya sendirian namun, dibantu oleh Hinawa yang merekam live rapat tersebut agar dapat disaksikan oleh anak buahnya sendiri sekaligus semua karyawan di perusahaan nya. Sedangkan Shiori menyambungkan LED layar itu melalui laptopnya, dan dia sudah berada dibelakang Elania sedari tadi.
"Kalau begitu mari kita mulai"
Bersambung....