Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Davin dan juga Larisa kini hanya berdua di dalam kamar pengantin mereka,kedua orang tua dari Davin dan juga Larisa sudah keluar dari kamar mereka.
Larisa duduk di pinggiran kasur,dirinya merasa gugup berada di dalam kamar hanya berdua dengan Davin,apalagi kini status mereka sudah menjadi suami istri.
Sementara Davin juga merasa gugup dengan Larisa,Davin duduk di kursi yang ada di depan tempat tidur,keduanya sama-sama terdiam,tidak tau,harus bicara apa.
Larisa berusaha melepaskan resleting baju kebaya nya,tapi ia merasa kesulitan dengan malu-malu,ia meminta tolong kepada Davin.
"Vin...boleh tolong bantu aku,bukain resleting baju aku?".
"Tolong jangan salah paham,aku bener-bener gak bisa ngebuka sendiri."Ucap Larisa.
Tanpa berkata,Davin berjalan mendekat ke arah Larisa,dan membantu Larisa menarik resleting kebaya nya yang sempat macet.
Setelah itu Davin langsung kembali duduk di kursinya tanpa mengatakan apapun lagi.
Larisa langsung masuk ke kamar mandi untuk mengganti kebaya yang ia kenakan dengan pakaian yang sebelumnya ia pakai.
Larisa belum memakai baju pengantin untuk pesta resepsi sebentar malam,karena mertuanya mengatakan,2 jam lagi,mereka akan melakukan jumpa pers dengan para wartawan.
Setelah selesai mengganti pakaiannya,Larisa langsung keluar dari dalam kamar mandi,Larisa melihat Davin yang tertidur di kursi.
Larisa memandangi wajah Davin dari kejauhan tempat dirinya duduk,ia tidak menyangka,takdirnya akan seperti ini.
Larisa pun merebahkan dirinya di kasur,karena ia merasa sangat lelah,semalam banyak pasien di bangsal operasi yang ia tangani,di bantu dengan rekan-rekan dokternya yang lain.
Tidak terasa sudah 1 jam Larisa dan juga Davin tertidur.
Davin terbangun lebih dulu,ia menggeliat dari tidurnya,perlahan-lahan matanya pun terbuka,dan orang yang pertama kali ia lihat adalah Larisa yang sedang tidur di atas kasur,dengan wajah yang sangat tenang.
Davin berdiri,dan berjalan mendekat ke arah Larisa,Davin berdiri di hadapan Larisa sambil memandangi wajah Larisa yang sedang tidur.
Davin bisa melihat jelas kecantikan Larisa,meskipun dirinya sedang tidur,Davin baru menyadari,ternyata sahabatnya tersebut kini sudah menjadi wanita dewasa yang cantik,bukan hanya cantik,tapi Larisa juga mempunyai karier yang bagus di bidang kedokteran,Larisa juga memiliki kepribadian yang baik,meskipun Larisa sudah berada di puncak Kariernya,tapi ia tetap menjadi pribadi yang sederhana dan juga bersahaja.
Tiba-tiba saja,Davin membandingkan Larisa dengan Bella,Davin juga mengakui,sebenarnya Larisa jauh lebih baik dari Bella.
Saat Davin tersadar,dirinya membandingkan Larisa dengan kekasih nya Bella,Davin langsung menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri.
Bersamaan dengan itu,Larisa juga terbangun,ia menggeliat,Davin langsung kembali duduk di kursinya,sebelum Larisa mendapati dirinya sedang berdiri di dekatnya dan memandangi Larisa.
Larisa bangun dan langsung melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.pantas saja ia merasa lapar,ternyata sudah pukul 2 siang.
"Kamu mau makan gak Vin?"Tanya Larisa.
"Aku gak lapar."Jawab Davin acuh.
Larisa tidak perduli dengan sikap Davin,Larisa sudah bertekad,untuk perlahan-lahan membuat Davin jatuh hati kepadanya,Larisa tidak ingin memaksakan Davin.
Larisa ingin membuat Davin terbiasa dulu,dengan kehadiran dirinya,jika sudah terbiasa,pelan-pelan pasti Davin akan bisa melupakan Bella dan berbalik mencintai dirinya.
Larisa berjalan ke arah telpon yang ada di dalam kamar hotel mereka,Larisa memesan makanan yang ada di restaurant hotel tersebut,setelah itu dirinya duduk di ruang televisi yang ada di kamar tersebut,dan menonton tv.
Davin merasa heran melihat sikap Larisa,karena Larisa cuek,Larisa bahkan tidak mengemis meminta perhatian dan juga cinta dari Davin.
Tiba-tiba saja Davin merasakan sesuatu yang menggelitik di hati nya,Davin merasa tidak rela,Larisa sebagai istrinya cuek terhadap dirinya.
Setelah menunggu beberapa menit,makanan Larisa pun datang,Larisa membuka pintu kamar nya dan mempersilahkan housekeeping hotel masuk untuk mengatur makanan tersebut ke atas meja yang ada di dalam kamar tersebut.
Larisa meminta mengatur ke atas meja yang ada di depan televisi,karena Larisa ingin makan sambil menonton televisi.
Ia tidak perduli dengan sikap Davin,yang Larisa butuhkan saat ini,tubuhnya harus di beri asupan,karena berpura-pura bahagia juga butuh tenaga.
Larisa menikmati makanannya tanpa menawarkan kepada Davin,karna sebelumnya Larisa sudah menawari,dan Davin tidak mau.
Sementara Davin merasa lapar,cacing di perutnya sudah berdemo,apalagi dirinya mencium aroma harum dari makanan milik Larisa.
Davin berjalan perlahan ke arah ruang tamu dan duduk di samping Larisa,tanpa Davin tau,Larisa tersenyum simpul melihat tingkah Davin.
Davin menelan ludahnya sendiri,melihat makanan yang Larisa pesan.
Sementara Larisa sengaja,tidak ingin menawari Davin,karena Larisa ingin,Davin duluan yang membuka obrolan diantara keduanya.
Larisa ingin Davin yang memulai duluan menghilangkan kecanggungan diantara keduanya.
Karena sudah tidak tahan dengan cacing di perutnya yang terus berdemo,akhirnya Davin pun malu-malu,meminta makanan milik Larisa.
"Ekhhheemm."Davin berdeham.
"Sa...aku minta dikit yaa."Ucap Davin malu-malu.
"Iya makan aja,aku sengaja pesan banyak."Jawab Larisa acuh.
Setelah itu Davin dengan lahap memakan makanan yang sudah dipesan oleh Larisa.
Bersamaan dengan itu,bunda dan ayah Davin masuk ke dalam kamar mereka.
"Kalian lagi makan yaa."Ucap bunda Davin.
"Iya bund...aku laper tadi,ayo kita makan sama-sama."Larisa bicara dengan kedua mertuanya.
Bunda dan ayah Davin ikut duduk di sofa yang ada di depan televisi,di kamar hotel mereka.
"Gak sayang...makasih,bunda sama ayah cuma mau ingetin kalian aja,30 menit lagi kita akan ketemu wartawan dan melakukan jumpa pers."Ucap bunda Davin.
"Harus yaa pake acara jumpa pers segala bund."Sela Davin.
"Harus!...biar semua orang tau,menantu bunda namanya Larisa,seorang dokter terbaik dan terkenal di kota ini,bukan Bella!".
"Semua orang juga harus tau,alasan Larisa menjadi istri kamu,bunda gak mau,suatu saat nanti ada yang bikin rumor,kalo Larisa menjadi pengganggu hubungan kamu dan juga Bella".
"Kamu nyadar gak sih Vin,bahkan Bella gak pernah ngenalin ke orang-orang kalo kamu kekasih dia."
"Apa alasannya...malu?,atau karena kariernya?".
"Omong kosong!!!...apa dia lupa,siapa Davin,apa dia gak tau riwayat keluarga kita Davin?!".
"Kamu udah di bodohi dan di manfaatkan selama ini sama Bella,buka mata kamu!".
"Setuju atau pun tidak,bunda akan tetap melakukan jumpa pers".
"Tapi kamu tenang aja,,bunda gak akan memberitahukan kepada wartawan siapa Bella yang sebenarnya,bunda bisa pastikan,saat wartawan tau,karier Bella akan hancur".
"Berani-berani nya dia bermain sama keluarga kita,kalo bukan karena sudah ada Larisa disini".
"Bunda akan nge buat karier Bella hancur dengan tangan bunda sendiri!".
"Bunda akan pastikan,gak akan ada yang mau make dia sebagai model dan juga aktris."Ucap Bunda Davin dengan menggebu.
Sementara Davin hanya diam saja,Davin tidak tau harus berkata apa.
Memang benar yang bunda nya katakan,kenapa selama ini dia bodoh,dan menuruti kemauan Bella untuk menyembunyikan hubungan mereka.
Justru sangat menguntungkan jika semua tau Bella memiliki hubungan dengan Davin,kariernya akan semakin melejit,banyak sutradara yang akan mengajaknya untuk bekerjasama...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...