Astin yang sakit 3 hari telah meninggal duni, tetapi sebuah jiwa yang tersesat mengambil ahli tubuhnya.
Astin lalu berubah menjadi sangat berbeda, memberi kejutan pada orang-orang yang selama ini menghina Astin.
Kejutan apakah itu?
Yuk baca untuk mengetahuinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Mr.X
Astin keluar dari kompleks perumahan Erik dengan perasaan yang kesal.
Dia langsung melajukan mobilnya ke sebuah alamat yang telah dikirimkan oleh suaminya hingga akhirnya dia tiba di sebuah restoran kelas atas yang biasanya digunakan oleh selebriti untuk menghabiskan waktu.
Setelah tiba di restoran, Astin langsung diantar oleh seorang pelayan perempuan restoran ke meja nomor 55 yang terletak di bagian sudut restoran.
Dengan meja yang berada di sudut restoran itu, maka pemandangan yang bisa dijangkau oleh mata menjadi semakin luas sehingga memberikan kepuasan dan sensasi tersendiri pada orang yang duduk di meja tersebut.
"Sayang," Arga langsung berdiri begitu melihat kedatangan Astin, dia menarikan kursi untuk perempuan itu lalu kembali duduk di kursinya.
"Aku sangat kesal hari ini!" Astin langsung menggerutu di depan sang suami, "aku pergi ke tempat gym dan malah bertemu seorang pria over percaya diri di sana! Dia membuat kacau hari ku saja!"
Arga mengangkat sebelah alisnya mendengar ucapan sang istri, selama beberapa waktu terakhir dia telah menyelidiki kejadian-kejadian di masa lalu dan menemukan bahwa istrinya benar-benar telah dimanfaatkan oleh Chika selama ini.
Hal itu selalu membuatnya merasa bersalah pada perempuan di hadapannya, dan sekarang ada seorang lainnya lagi?
Beraninya!
"Memangnya siapa pria itu?" Tanya Arga.
"Kau tahu pria bernama Erik? Katanya waktu ulang tahun Ayah, dia juga hadir di acara itu," ucap Astin sambil menghela nafas dengan gusar.
Namun sang suami yang mendengar ucapan istrinya itu, dia semakin mengerutkan keningnya, dia kembali teringat akan apa yang terjadi di hari itu.
"Erik? Jadi itu sebabnya di hari itu kau berpenampilan sangat cantik--"
"Apa yang kau bicarakan?! Apa kau masih berpikir aku menyukai pria lain selain kau?!" Astin memotong ucapan suaminya dengan nada suara yang begitu ketus, sangat tidak senang dengan apa yang dikatakan oleh Arga.
Arga langsung nyadari kesalahan nya, "Tentu saja tidak, nanti aku akan memberi pelajaran padanya," ucap Arga berusaha tenang.
"Eh? Tidak usah!" Astin sedang memikirkan Leo yang mungkin akan mendapat dampak juga jika Erik mengalami masalah. Anjing sekecil itu tidak mungkin terbawa dalam masalah orang dewasa 'kan?
"Kenapa? Apa kau takut terjadi apa-apa padanya?" Arga bertanya dengan mata yang semakin menyipit, hampir-hampir menyembunyikan seluruh mata pria itu dibalik bulu matanya yang tebal.
Melihat tingkah sang suami yang begitu cemburuan, Astin pun berdiri dan langsung mencondongkan tubuhnya ke arah sang suami, mendaratkan sebuah ciuman di bibir Arga.
Cup!
"Mari kita sudahi membicarakan tentang pria itu, aku ingin menikmati makan siangku denganmu," ucap Astin melirik ke arah seorang pelayan yang melangkah menuju mereka membawa makanan pembuka.
Arga pun menganggukkan kepalanya, terlihat begitu percaya diri setelah mendapat ciuman dari sang istri.
Namun tak disadari kedua orang itu, di sudut yang lain di restoran itu, ada juga Chika yang bersama-sama dengan beberapa temannya.
Dari tadi dia telah memperhatikan kedua orang itu dan benar-benar kesal setengah mati.
'Beraninya perempuan itu! Memangnya kualifikasi apa yang dia miliki untuk berada di samping Arga?! Aku harus melakukan sesuatu untuk memberinya pelajaran,' gerutu Chika dalam hati sambil mengeluarkan ponselnya.
Dari beberapa waktu kemarin dia telah menunggu telepon dari seseorang. Tapi sampai sekarang orang itu belum menghubunginya, membuatnya sedikit gelisah.
"Ada Apa denganmu?" Salah seorang teman Chika bertanya setelah melihat Chika yang tampak terus memperhatikan ponselnya dengan penuh kegelisahan.
Chika mengela nafas dengan panjang menatap temannya, Lalu dia berkata, "apa kau punya seorang kenalan yang bisa membereskan seseorang?""
"Apa katamu?" Semua teman-teman Chika terkejut, mereka tak menyangka Chika yang selama ini terlihat begitu polos dan baik, lugu dan tidak pernah mendapat masalah dengan siapapun tiba-tiba mengatakan sesuatu yang mengerikan seperti itu.
Chika menghela nafas melihat pandangan teman-temannya, "Bukan membereskan Bagaimana, Aku punya seorang teman yang tidak pernah sadar kalau kekasihnya telah berselingkuh, jadi aku ingin memberi pelajaran padanya. Hah,, aku terus frustasi setiap kali mengingat tentang temanku itu, namun sangat sulit untuk mendapatkan bukti perselingkuhan kekasihnya itu, jadii..." wajah Chika tampah resah.
"Aku punya seseorang!" Salah seorang perempuan berseru, dia dengan cepat mengambil ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto pada Chika.
Itu adalah foto seorang pria bertato yang tak memperlihatkan wajah nya, pria itu menggunakan kacamata hitam besar dan masker hitam.
"Pria ini bernama Mr.X yang membongkar perselingkuhan tunanganku waktu itu! Kalian ingat 'kan tunangan waktu itu menyembunyikannya dengan sangat baik sampai aku benar-benar tergila-gila padanya, tapi untungnya setelah aku bertemu pria ini lewat kenalan salah seorang kerabatku, akhirnya semuanya terbongkar dan aku sangat membenci pria itu! Aku bahkan meminta Mr.X memberikan pelajaran padanya sampai akhirnya wajahnya menjadi rusak seperti itu!" Ucap sang perempuan penuh dengan dendam, sama sekali tidak menyembunyikan kelakuannya yang penuh dengan aura kejahatan.
"Apa? Jadi luka di wajahnya itu karena,,, kau yang menyuruh pria ini membuatnya?" Salah seorang perempuan bertanya dengan rasa tak percayanya.
"Tentu saja! Aku bahkan ingin membunuh pria itu, Tapi kalau aku melakukannya, maka aku mungkin bisa masuk penjara. Tapi Bukankah sepadan dengan luka yang telah Ia berikan padaku? Aku bahkan beberapa kali berpikir bahwa seharusnya aku membuat tiga luka di wajahnya supaya setiap perempuan yang memandangnya merasa ingin muntah!" Kata Sang Perempuan dengan ekspresi penuh emosi yang tampak seperti akan meledak sebentar lagi.
Chika yang mendengarkan ucapan teman-temannya pun menjadi tertarik, "kalau begitu, bisa Kah aku meminjam hp-mu untuk menghubunginya?" Tanya Chika.
"Tentu saja, gunakanlah sesuka hatimu, nama kontaknya Mr.X," ucap Anisa langsung menyerahkan ponselnya pada Chika tanpa ada kecurigaan apapun.
Chika pun langsung mengambil ponsel tersebut, lalu dia dengan cepat mencari kontak bernama Jericho itu.
"Kau pernah mengirim informasi yang dia butuhkan, setelah itu dia akan menyelesaikan semua masalahnya untukmu. Dia terkait dengan jaringan internasional, jadi rahasiamu pasti akan aman. Tapi,, Dia mungkin memintai bayaran yang cukup tinggi," Anisa mengingatkan Chika.
"Aku tidak peduli dengan bayarannya, yang penting temanku itu bisa mengetahui sifat asli kekasihnya!" Ucap Chika.
"Baiklah," Anisa mengangguk, dia tahu kalau Chika berasal dari keluarga orang kaya, dan perempuan itu memang selalu tidak tahan ketika melihat seseorang berada dalam jebakan tipu muslihat.
Maka Chika menekan kontak Mr.X pada ponsel Anisa, dan mengirim pesan pada pria itu, "aku mengganti nomor teleponku, kau bisa menghubungi nomor ini. Ada sebuah pekerjaan untukmu." Tulis Chika pada pesan itu sebelum akhirnya menghapus pesan yang ia kirim dan mengembalikan ponselnya pada Anisa.
Setelah selesai, Chika kembali menatap ke arah sudut ruangan dan mendapati sepasang suami istri di sana tampak begitu mesra dalam makan siang mereka, sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang menyenangkan.
Tangan Chika diam-diam terkepal kuat di bawah meja, "dasar sial! Lihat saja nanti bagaimana aku memberimu pelajaran!" Ucap Chika dalam hati.
dasar ular kadot