Astin yang sakit 3 hari telah meninggal duni, tetapi sebuah jiwa yang tersesat mengambil ahli tubuhnya.
Astin lalu berubah menjadi sangat berbeda, memberi kejutan pada orang-orang yang selama ini menghina Astin.
Kejutan apakah itu?
Yuk baca untuk mengetahuinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. PEMILIK ANJING
Astin dengan cepat tiba di tempat parkir kediaman Erik.
Drriingg.....
Astin langsung memeriksa ponselnya, dan melihat panggilan telepon berasal dari Arga.
Sebelumnya mereka telah bertukar nomor ponsel, setelah hubungan mereka membaik karena kesalahpahaman yang telah terselesaikan.
Astin bahkan telah mendapat sebuah hadiah dari pria itu, sebuah buket bunga yang menjadi permintaan maaf sang pria yang kemudian Astin mengawetkan setangkai buket bunga mawar tersebut yang dicampurkan dengan resin bening dan dipajang di dalam mobilnya.
Astin tersenyum melihat setangkai mawar tersebut Lalu mengangkat panggilan teleponnya, "sayang," kata Astin dengan santai meski jantungnya sedikit berdegup kencang.
"Kau di mana? Ayo kita makan siang bersama," kata pria dari sebarang telepon.
"Baiklah, kirimkan alamatnya," ucap Astin
Guk! Guk!
Pria di seberang telepon mengerutkan keningnya ketika mendengar ada suara anjing di dekat istrinya.
"Kau membeli anjing?" Sang pria bertanya dari seberang telepon.
"Bukan, ini anjing milik seseorang, aku tidak sengaja bertemu dengannya di parkiran dan sekarang berada di rumah orang itu untuk mengembalikan anjing lucu ini. Kirimkan saja alamat restorannya, nanti aku akan langsung pergi ke sana setelah mengembalikan anak anjing kecil ini," ucap Astin pada orang di seberang telepon dengan tangan kirinya mengusap anjing kecil yang ada di pangkuannya.
"Baiklah," jawab Arga mematikan panggilan telepon itu.
Astin menyimpan ponselnya, dan menunggu beberapa saat sampai ia melihat sebuah mobil mewah memasuki kediaman rumah besar tersebut, dan begitu mobil berhenti pun langsung turun dari mobil sambil menggendong anjing putih kecilnya.
Sementara Erik yang turun dari mobil, pria itu langsung menegang dan membuat suasana di sekitarnya mengalami penurunan secara drastis gara-gara melihat kehadiran Astin di rumahnya.
Guk! Guk!
Astin yang menggendong anjing kecil dipelukannya juga terkejut melihat pria itu ketika suasana hatinya menjadi sangat buruk saat ia menurunkan anjing kecil itu dari gendongannya ke tanah.
"Kau!" Astin menggertakan giginya penuh Amara, nafasnya langsung menjadi pendek dan perempuan itu dengan cepat melangkah kembali untuk memasuki mobil, namun dia terkejut saat anjing kecil milik Erik malah berlari mendahului langkahnya dan berlangsung memanjat memeluk kaki Astin.
Seketika anjing kecil yang lucu itu menjadi terlihat menyebalkan gara-gara Astin telah mengetahui siapa pemiliknya.
"Lepaskan aku! Kembalilah pada tuanmu!" Gerutu Astin dengan suara yang datar.
Namun anjing lucu itu semakin mengeratkan pelukannya pada kaki Astin membuat Astin sangat kesal.
Astin mendengar suara langkah kaki dari belakangnya, hingga perempuan itu menutup matanya dengan ekspresi menahan emosi.
Kenapa harus kebetulan seperti ini?
"Leo," Erik berbicara dengan pelan sambil menatap anjing kecilnya yang tampak sangat erat memeluk kaki Astin, hal itu cukup membuatnya sangat cemburu, karena selama ini Leo hanya menyukainya saja. Tidak pernah dekat dengan orang manapun!
Tetapi Leo yang mendengar ucapan tuannya itu langsung mengalihkan pandangannya, dia hanya fokus menatap Astin saja seolah-olah sumber kekuatan dan nyawanya berasal dari Astin.
Melihat anjing kecil itu tampak sangat erat memeluk nya, Astin pun membungkuk mengambil anjing kecil itu dan kemudian memberikannya pada Erik dengan kasar.
"Aku hanya mengembalikannya pada pemiliknya, Jangan salah paham! Aku sudah memiliki suami dan suamiku tidak akan pernah bisa dibandingkan denganmu dalam hal apapun terutama soal ketampanan dan sikap!" Ucap astin dengan ketus, membuat jarak di antara mereka menjadi sangat jelas.
Erik mengerutkan keningnya melihat perempuan di hadapannya yang tampak marah, tetapi Astin mengabaikan semuanya itu dan hanya memasuki mobil lalu mengendara meninggalkan tempat itu.
Guk! Guk!
Sang anjing langsung meronta-ronta di pelukan Erik saat melihat mobil perempuan cantik yang telah menemaninya beberapa menit lalu kini menjauh darinya.
Guk! Guk!
Leo meronta-ronta, berusaha turun dari gendongan Erik untuk mengejar mobil itu, namun Erik tidak membiarkan Leo bergerak dari gendongannya.
Tatapan Erik tampak sangat dingin menatap mobil yang perlahan-lahan menjauh dari mereka dan kemudian menghilang dari pandangan mereka.
Guk! Guk!
kalo lihat jangan pingsan ya rik🤣🤣🤣