Pergi Atau Menetap

Akhirnya sarapan pagi pun selesai, dan Alana segera membantu bunda Putra untuk membereskan sisa sarapan mereka.

Kamu sudah punya pacar? Tanya bunda Putra

Belum bund. Alana belum ada niatan buat pacaran.

Kalo gitu gimana kalau bunda jodohkan kamu sama Putra?

Haa?? jangan bund, ntar yang ada aku sama Putra berantem mulu.

Bunda cuman bercanda kok. Itu semua tergantung kamu sama Putra. Lagian kalian kan seagama.

jangan pacaran sama yang beda agama, ntar putus malah stres terus bisa jadi bunuh diri lagi. Kata bunda Putra sambil terkekeh.

Perkataan bunda Putra sangat menohok hatinya. Bagaimana tidak, memang yang dikatakan bunda Putra adalah sindiran untuk dirinya sendiri.

Apa jangan-jangan Putra udah cerita semua ke bunda? Tanya Alana membatin

Tiba-tiba lamunan Alana buyar ketika Putra menarik rambutnya.

Putra putri bangsa!! Teriak Alana kesel.

Kenapa Alana si alamat palsu, ganggu Putra.

Dasar cowok gila, sinting, mesum.

Cewek stres, cengeng, jelek. Balas Putra tak mau kalah.

Lah bukannya kemarin lu naksir sama gue?

Dih, kepedean banget lu jadi cewek. Kemarin gue cuman sengaja biar lu senang. Gue mah gak bakalan suka sama cewek model-an kayak lu gini.

Bener yah, lu gak bakalan suka sama gue. Kalau sampai lu suka sama gue, lu bakal gue tau akibatnya.

Memangnya apa akibatnya?

Gue bakal bikin lu nyesel kalau sampe suka sama gue.

Gak takut gue sama ancaman lu itu.

Sementara itu ada bunda Putra yang melihat pertengkaran mereka cuman terkekeh karena selama ini Putra tidak pernah bertingkah seperti itu.

Putra jarang tersenyum dan senyumannya itu hanya ia perlihatkan kepada bundanya.

Namun kali ini ia melihat anaknya yang sangat cerewet dan tertawa lepas.

Sepertinya kamu memang ditakdirkan untuk bersama anak bunda, batin bunda Putra dan seulas senyum terpahat di wajahnya.

Karena hari ini libur, jadi Alana sedang bersantai di rumah Putra. Ia belum kembali ke apartemennya karena pasti Archio akan mendatangi dirinya.

Dilain sisi, Archio semakin frustasi karena semalam ia mencari keberadaan Alana namun tidak menemukan gadis itu.

Ia pun tidak jadi pergi ke rumah wanita sialan itu yang menyebabkan Alana pergi.

Karena hari ini hari pertama dimana siswa siswi SMA Negeri 3 Bandung memulai Ujian Nasional Berbasis Komputer, sehingga Archio mengurungkan niatnya untuk mencari Alana.

Ia akan mencari setelah selesai mengikuti ujian. Dan wanita licik itu juga mengikuti ujian karena ia juga merupakan siswi kelas 3 SMA yang artinya dia adalah kakak kelas Alana.

...****************...

Bel tanda istirahat berbunyi, dan mereka segera pergi ke kantin. Namun saat Archio ingin ke rooftop untuk merokok, tiba-tiba ia dihalang oleh wanita yang sangat ingin ia hindari.

Kenapa semalam kamu gak datang di rumah aku? Sepertinya kamu gak takut sama ancaman aku.

Semalam hujan makanya gue gak bisa keluar. Lagian lu juga tau kan kalau kita itu mau ujian? Ngapain sih pake ketemuan segala? Kita itu gak pacaran dan gue gak suka sama lu. Dan juga nih ya, gue ngikutin perintah lu karena gue dipaksa sama nyokap dan bokap gue. So, lu gak usah belagu jadi cewek!! Tegas Archio

Tapi kita itu sudah dijodohin Chio, lagian kamu sama Alana juga gak bakalan bisa bersatu karena kalian itu beda dari semua segi. Dia itu cuman anak pengusaha biasa yang hidupnya cuman pas-pasan. Gak kayak kita, kita itu anak konglomerat dan kalau kita menikah nanti maka perusahaan keluarga kamu sama aku bakal berkembang pesat hingga ke luar negeri. Balas wanita itu penuh gigih.

Gue gak peduli, intinya gue hanya mencintai Alana dan seterusnya akan seperti itu. Tidak ada yang dapat merubah perasaan gue ke dia. Dan lu camkan itu baik-baik!! Balas Archio dan langsung pergi meninggalkan wanita itu begitu saja.

Kamu tunggu saja tanggal mainnya. Dan saat itu juga kamu akan bertekuk lutut di hadapan aku dan meminta aku agar menerima perjodohan ini. Sambung wanita ini dalam hati sambil tersenyum penuh kemenangan.

Archio mengurungkan niatnya yang ingin ke rooftop karena mood-nya telah hancur setelah bertemu si jalang itu.

Akhirnya ia pergi ke taman belakang sekolah dimana tempat favorit dia bersama Alana. Tiba-tiba saja ia terkekeh geli mengingat kenangannya bersama Alana, dimana gadis itu tidur di pahanya sambil membaca buku novel kesukaannya.

Apa bagusnya baca novel yang isinya cuman tulisan seperti itu? Tanya Archio saat melihat Alana sangat serius dalam membaca novel tersebut sambil memainkan rambut gadis itu.

Ih, bagus tau. Apalagi karakter dari novelnya ini sangat keren. Si cowok yang sayang banget sama pacarnya dan gak kasar terus lebih prioritas-in ceweknya lagi. Pokoknya aku tuh suka bangat sama cowoknya.

CK... Ngapain suka sama dia? Dia sama aku juga masih ganteng-an aku. Lagian, suka kok sama fiksi.

Ih ini tuh beda Iyo. Dia tuh nurut kalo sama ceweknya, beda banget kalo sama kamu.

Beda gimana? Aku juga sayang sama kamu kok.

Iya sayang, sebagai sahabat.

Nah, itu tau.

Tau ah aku kesal sama kamu. Balas Alana sambil mengerucutkan bibirnya.

Karena gemes, Archio langsung mencium bibirnya sekilas.

Jangan kek gitu ntar aku kelepasan.

Tiba-tiba Archio kaget dari lamunannya saat ia menerima ada notifikasi yang masuk, dan ia segera mengambil hp dan membukanya.

Sialan!!! Desisnya saat tau siapa pengirim pesan ini.

Siapa lagi kalau bukan Putra. Karena laki-laki itu yang terang-terangan ingin merebut Alana darinya.

Gue gak bakal biarin Alana sama lu, sekalipun nyawa taruhannya.

Gue gak sebodoh itu Putra, dan gak mungkin Alana bakal mau sama lu. Batin Archio saat mengingat adegan panas mereka kemarin.

Saat ingin menelfon nomor itu, langsung saja bel berbunyi tandanya istirahat telah usai dan kini saatnya untuk melanjutkan ujian di jam kedua.

Archio langsung pergi meninggalkan taman itu dan segera masuk ke ruangan ujian. Ia ingin cepat mengakhiri ujiannya hari ini agar pergi menjemput Alana di rumah laki-laki sialan itu.

Rasanya ia ingin mencicipi bibir gadis itu serta memberi hukuman karena telah pergi darinya dan lagi perginya ke rumah laki-laki yang menjadi musuhnya itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Putra, lu gak usah aneh-aneh deh.

Gue cuman foto-in lu doang ah elah.

Gue gak suka di foto.

Suka-suka gue lah. Orang ini hp punya gue.

Terserah lu aja deh.

Alana pun langsung berjalan ke sebelah taman untuk melihat sekelilingnya.

Setelah mengambil foto Alana, ia langsung mengirimnya ke seseorang dan ia tau pasti laki-laki itu akan kesal dan sebentar lagi pasti laki-laki itu akan menyusul datang ke rumahnya.

Dan rencana yang ia susun akan dimulai dari saat ini.

Lihat saja Archio, lu bakal hancur perlahan dan Alana bakal jadi milik gue sepenuhnya.