Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
""Setelah pergi dari rumah Tomi, Pak Arun menelfon seseorang berbicara kalau dia baru dari rumah Tomi dan berhasil mendekati neneknya. Yang ternyata pak Arun adalah ayah dari Raina, wanita yang menyukai Tomi".
" Kamu tenang saja, ayah sudah mengaturnya. Sepertinya nenek Tomi penasaran dengan mu dan ingin bertemu, jadi kapan kamu pulang dari luar negeri".Kata ayah Rania
"Besok Rania sudah bisa pulang, penerbangan sudah bisa di buka" Jawab Rania dengan senang
"Kalau seperti itu besok ayah akan menyuruh seseorang untuk menjemput mu di bandara"Kata ayah Rania
"Baiklah ayah terimakasih, kamu adalah ayah terbaik aku menyayangi mu".kata Raina dengan nada manja
" Rania pun sangat senang kerena tujuan untuk mendekati Tomi sudah dekat".
"Aku penasaran bagaimana reaksi Tomi kalau aku bisa mengenal neneknya,dengan cara ini mendekati Tomi akan lebih mudah".Gumam Raina
"Malam hari pun tiba, di apartemen Tomi yang sibuk membereskan barang yang penting untuk di bawa pulang besok, Tomi pun tidak lupa memberi tahu neneknya kalau besok sudah bisa pulang"
"Besoknya di bandara tiba-tiba Tomi bersembunyi dari seseorang yang ternyata Raina juga ada di bandara. Tomi pun menyuruh pengawal dan sekertaris nya untuk berjalan duluan sedangkan Tomi mencari jalan lain untuk menghindari Raina. Rencana Tomi pun berhasil dan Tomi langsung masuk ke dalam pesawat yang sudah di tunggu pengawalnya, Tomi menggunakan pesawat jet pribadi jadi tidak satu pesawat dengan Rania".
"Untung saja dia tidak melihatku, kalau sampai ketemu repot urusannya".Kata Tomi sambil menghela nafas panjang
"Walaupun cuaca yang kurang bagus dan langit sedikit tertutup awan, perjalanan Tomi yang membutuhkan waktu sedikit lama pun berjalan lancar dan aman sampai di tujuan".
" Tomi pun sampai dan langsung pergi ke luar bandara yang sudah di tunggu Riko dan anak buahnya. Riko pun membukakan pintu mobil untuk Tomi dan Tomi pun memerintahkan supirnya untuk langsung pulang ke rumah".
"Saat di dalam mobil Tomi menanyakan keadaan kantor kepada Riko".
" Gimana keadaan kantor".Tanya Tomi
"Semuanya berjalan dengan lancar dan baik bos".Jawab Riko
" Bagus, kita langsung pulang ke rumah dulu lalu ke kantor".
"Apa tak sebaiknya kamu istirahat dan jangan pergi ke kantor dulu".Ucap Riko yang sedikit mengkhawatirkannya
" Nggak perlu, sudah cukup istirahatnya. Lagian selama penerbangan di tutup dan tak bisa pulang aku nggak ngapa-ngapain di sana, jadi kamu nggak usah khawatir".Jawab tomi
"Saat tiba di rumah Tomi langsung menemui neneknya dan menanyakan kabarnya. Nenek Tomi sangat senang karena melihat cucunya pulang dalam keadaan baik".
" Setelah menemui nenek, Tomi langsung pergi ke kantor untuk mengerjakan urusan yang penting, tapi nenek menghentikannya".
"Apa tak sebaiknya istirahat dulu, kamu baru aja nyampe rumah. Kamu itu bukan robot Tom".Kata nenek
" Iya Tom, kamu itu bukan robot".Ucap Riko sambil menggerakkan tangannya menirukan gerakan robot
"Tomi pun pergi meninggalkan mereka sambil menggelengkan kepala sambil sedikit tersenyum, kemudian Riko dan anak buahnya memberi salam kepada nenek dengan membungkukkan badannya lalu pergi mengikuti Tomi untuk pergi ke kantor".
"Apa ada masalah di kantor".Tanya Riko
" Ini belum pasti, aku hanya menduganya saja, karena kemarin saat meeting di luar negeri aku mencurigai kalau ada yang tidak beres, jadi aku ingin mengeceknya dulu untuk berjaga-jaga".Jawab Tomi
"Setelah sampai di kantor Tomi meminta sekertaris nya untuk memberikan data-data yang kemarin. Setelah melihat semua datanya dengan teliti ternyata dugaan Tomi benar, karena ada perusahaan lain yang tidak terdaftar tapi mengikuti meeting kemarin".
" Tomi pun heran kenapa bisa sampai kecolongan padahal dalam pengawasan yang ketat, lalu Tomi menyuruh Riko dan anak buahnya untuk menyusut tuntas masalah ini, Tomi takut kalau mereka mempunyai niat yang tidak baik dan ingin menghancurkan perusahaan Tomi. Tapi Tomi sedikit lega karena meeting mereka kemarin masih bentuk kerjasama baru belum menandatangani kontrak yang sah, tetapi tetap saja ini harus cepat di tangani".
"Kemudian Riko dan anak buahnya keluar dari ruangan Tomi dan menyusun rencana untuk menyelesaikan masalah ini, di ruangan ini tertinggal Tomi seorang. Tiba-tiba pikirannya teralihkan dengan wanita yang belum bisa di temukan nya itu, dan teringat kalau Tomi belum melihat kembali hasil foto yang di berikan Riko. Karena foto nya berada di ruang kerjanya yang berada di rumah Tomi pun belum melihatnya.
"Tomi berencana untuk pulang tapi benar kata nenek kalau dia bukan robot jadi membaringkan tubuhnya di sofa dan tertidur. Di rumah, neneknya yang sedikit khawatir karena sudah lewat tengah malam Tomi belum kembali mencoba menghubungi Tomi, karena Tomi yang tertidur lelap tidak mendengar panggilan dari nenek. Tomi pun tertidur di kantor sampai pagi".
"Karena sampai pagi Tomi tidak pulang, nenek pun berencana untuk datang ke kantor Tomi sambil membawa makanan kesukaannya, saat dalam perjalanan mobil nenek mogok dan jauh dari bengkel".
" Saat Abel berangkat ke tempat kerja menggunakan sepeda motornya, Abel melihat mobil nenek yang sedang mogok. Abel pun menghampiri dan menanyakan apa yang terjadi".
"Mobilnya kenapa Pak? ".Tanya Abel ke sopir nenek Tomi
" Sepertinya ada mesin yang mati".Kata supir
"Lalu nenek yang melihat supirnya sedang berbicara dengan seorang gadis pun membuka kaca mobil untuk melihat. Kemudian nenek melihat gadis itu membawa sepeda motor, lalu nenek yang sudah tidak sabar keluar dari mobil dan menyuruh Abel untuk mengantarkan ke kantor Tomi".
"Tapi maaf nek bukannya saya menolak tapi apa tidak apa-apa menggunakan sepada motor, di luar panas nek dan banyak asap kendaraan".Kata Abel
" Jadi kamu tidak ingin menolong wanita tua sepertiku".Jawab nenek
"Baiklah nek, maaf jika berjalanan nanti kurang nyaman".Kata Abel
" Lalu Abel melepaskan helem nya dan memberikannya kepada nenek dan memakaikannya lalu menyuruh nenek untuk naik".
"Kita mau pergi ke mana nek, siapa yang ingin nenek kunjungi? ".Tanya Abel
" Nenek ingin mengantarkan makanan ini ke tempat kerja cucu nenek, karena semalam dia tidak pulang karena lembur".Jawab nenek
"Lalu nenek mengarahkan jalan karena Abel tidak tahu di mana tempat kerja cucu nenek".
" Cucu nenek pasti sangat beruntung memiliki nenek seperti mu".Kata Abel
"Harusnya seperti itu, tapi sepertinya cucuku tidak".Jawabnya
" Abel pun hanya tersenyum, karena tempat yang akan di tuju sedikit jauh, Abel dan nenek pun saling ngobrol dan mereka sudah sangat akrab, nenek pun merasa senang karena selama ini dari sekian banyaknya wanita yang sudah nenek ajak bicara hanya Abel yang bisa membuatnya nyaman".