NovelToon NovelToon
Aku Yang Ditinggalkan

Aku Yang Ditinggalkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cerai / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:24.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Muliana95

Ana, istri yang ditinggal merantau oleh suaminya. Namun, baru beberapa bulan ditinggal, Ana mendapatkan kabar jika suaminya hilang tanpa jejak.
Hingga hampir delapan belas tahun, Ana tidak sengaja bertemu kembali suaminya.
Bagaimana reaksi suaminya dan juga Ana?
Yuk, ikuti kisahnya dalam novel berjudul AKU YANG DITINGGALKAN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejujuran Nara

Sahil masuk ke kamar dan menggantikan semua pakai basah Nara. Hatinya perih melihat tubuh kurus yang disiksa oleh istrinya sendiri.

"Tenang ya, ayah disini." ujar Sahil memeluk tubuh Nara yang sudah diganti bajunya.

"Bang ... Maafkan aku. Aku khilaf." mohon Kinan yang menyusul.

"Sejak kapan kamu melakukan ini Kinan? Dia anak kandungmu. Anak yang kita nantikan selama tujuh tahun." tanya Sahil masih menahan amarah.

"A-aku, baru kali ini." lirih Kinan.

"Kenapa? Apa kesalahannya Kinan? Apa yang dia lakukan, sehingga kamu hukum seperti ini? Dia baru keluar dari rumah sakit Kinan. Baru keluar." emosi Sahil membuncah.

"Nak, maafkan ibu ya." isak Kinan.

Tangis Nara semakin pecah. Bukan takut pada ibunya, namun dia kembali teringat apa yang barusan ibunya lakukan. Padahal, sudah berulang kali dia minta ampun. Akan tetapi, ibunya seolah tuli, tidak bisa mendengarnya.

"Pergilah Kinan. Jangan membuatnya ketakutan." desak Sahil menarik tubuh Kinan agar menjauhi Nara.

"Bang, aku gak bermaksud menyakiti Nara. Sungguh! Aku nyesal bang, aku nyesal." sesal Kinan menangis.

"Anak sekecil ini, kamu hukum seperti itu? Terus jika aku gak pulang, apa kamu mau membunuhnya?" teriak Sahil.

"Aku begini gara-gara kamu. Kamu yang terus menerus mengabaikan aku. Sehingga aku stres bang, aku stres gara-gara kamu. Kamu penyebab utamanya. Bukan aku saja yang salah." bantah Kinan.

"Terus, kenapa kamu lampiaskan Nara? Kenapa tidak sama aku? Seharusnya kamu intropeksi diri, kenapa aku bisa begini. Bukan menyakiti Nara seperti tadi." ujar Sahil menarik rambut frustasi.

Sahil kembali ke kamar, melihat Nara yang meringkuk di sudut kasurnya. Matanya basah, mungkin trauma karena perlakuan ibunya.

"Ayah ... Tolong jangan lagi bertengkar dengan ibu." pinta Nara menatap Ayahnya.

Rasa takut kembali menjalar. Dia takut jika permintaannya kali ini, malah membuat ayahnya emosi.

"Maafkan Ayah." pinta Sahil.

Sahil sadar, jika belakangan ini, dia dan Kinan kerap kali bertengkar. Dan itu bisa membuat mental Nara terganggu.

"Kita jalan-jalan mau?" tanya Sahil.

Hari ini, dia memutuskan untuk libur kerja saja. Karena dia ingin menyenangkan Nara.

Dia ingin Nara kembali menemukan semangatnya seperti dulu. Karena sekarang, Sahil mulai menyadari perubahan sikap Nara.

"Kemana aja aku Tuhan? Kenapa aku membiarkan dia menderita." batin Sahil pilu.

Kinan menatap sendu pada Sahil yang memakaikan pakaian pada Nara. Sesekali, mereka terlihat bercanda.

Tanpa sadar, seulas senyum muncul di bibirnya. Namun, dia langsung sadar. Jika ia tidak pantas tersenyum karena dia adalah seorang ibu yang gagal.

"Nak ..." Kinan mencoba mendekati Nara lagi.

"Maafkan Ibu ya." mohon nya tulus.

Gadis kecil itu mengangguk. Permintaan maaf dan air mata ibunya membuatnya iba. Dia bahkan lupa pada hukuman yang baru saja diterimanya.

Terharu, Kinan memeluk tubuh kecil yang dipenuhi bekas suntikan itu. Dia menangis, begitu juga Nara.

"Nanti ibu belikan pensil warna seperti teman-temanmu ya." ujar Kinan. Namun, Nara menggelengkan kepalanya.

"Gak usah ..." lirih Nara.

"Lihat lah, dia Kinan. Bahkan dia bisa memaafkan mu, walaupun rasa takut masih bersemayam dihatinya. Lihatlah Kinan, lihatlah keikhlasan hatinya. Masih tega kah, kamu menyakitinya? Menghukumnya atas kesalahan-kesalahan kecil?" beruntun Sahil.

"Maafkan ibu ..." sesal Kinan.

...🍁🍁🍁...

Hari ini, Rita pulang ke rumah almarhum ibunya. Itupun, karena dia kerap kali bermimpi ibunya.

Kebetulan, Dian juga masih disana. Dan ini juga pertama kalinya dia akan bertemu dengan adik bungsu setelah delapan belas tahun terakhir.

Sebelumnya, Rita hanya beberapa kali melakukan videocall dengan Sahil. Itupun, menggunakan ponsel Rima. Karena dia sedikit tidak nyaman dengan Kinan. Apalagi, saat Rima memberitahu, jika Ana memilih mundur pada penantiannya.

Sahil di hubungi oleh Rima untuk datang ke rumah. Dan dia baru bisa datang saat malam hari. Karena siangnya dia bekerja.

Rita memeluk Sahil dengan penuh rindu. Bahkan dia menangis tersedu-sedu, seolah-olah Sahil di depannya tidak lah, nyata.

"Ini istriku mbak ..." ujar Sahil memperkenalkan Kinan yang minta ikut, begitu juga dengan Nara.

Rita hanya tersenyum simpul setelah menyalami Kinan. Tidak ada sepatah kata yang keluar dari bibirnya.

"Pulang sendiri mbak? Abang mana?" tanya Sahil.

"Abang, tinggal sama anak-anak. Karena anak-anak gak ikut, sebab ngajinya gak libur. Lagipula, mbak disini gak lama, hanya mau ke makam ibu. Rindu ..." kekeh Rita.

"Memang, suaminya kerja apa?" tanya Kinan mencoba untuk akrab.

"Hanya seorang petani dan pekebun." sahut Rita singkat.

"Mbak Ana kenapa gak ikut?" tanya Rita sengaja.

"Ana bukan lagi istrinya. Lagian, apa sih lebihnya Ana? Aku lihat keluarga ini sangat-sangat membela Ana." ujar Kinan jengkel.

"Kamu mau tahu kelebihannya? Dia gak gila harta sepertimu." cetus Dian dengan remot tv di tangannya.

"Kita sama dong." kekeh Kinan.

"Kamu?" tunjuk Dian.

"Sudah-sudah. Rita, kamu kan?"ujar Rima.

"Nara kenapa diam aja?" ujar Rita memotong ucapan Rima.

Anak itu hanya tersenyum simpul.

"Kita keluar beli es krim mau?" ajak Rita.

Nara menatap Sahil, meminta persetujuan ayahnya. Tentu saja dengan mata yang berbinar.

Sahil mengangguk, mengizinkan Nara untuk pergi bersama Rita.

Mereka berjalan kaki ke warung, karena kebetulan jarak warung dengan rumahnya tidak lah, jauh.

"Nara, uwak lihat Nara seperti tidak nyaman dengan ibu. Ada apa?" tanya Rita saat mereka berjalan pulang.

Nara diam, bahkan langkahnya terhenti.

"Ada apa? Kita ke taman musala aja mau?" tanya Rita yang memang sangat mudah akrab dengan anak-anak.

Akhirnya, mereka tiba di taman musala. Dan mereka memilih duduk di salah satu bangku panjang yang disediakan.

Saat Nara duduk, mata Rita fokus pada paha Nara yang terlihat membiru.

"Ini kenapa? Sakit?" tanya Rita, membuat Nara mengangguk.

"Ibu yang melakukannya?" tanya Rita lagi, lagi-lagi Nara mengangguk.l

"Kenapa? Mau cerita sama uwak? Uwak janji akan menyimpannya dengan baik. Lagipula, setelah ini, uwak akan pulang ke rumah sendiri." rayu Rita.

Nara mulai bercerita, jika ia mendapatkan cubitan dari Kinan jika nilai ulangannya menurun. Bahkan, jika makanannya tidak habis, Nara juga selalu kena maki.

Rita memilih menjadi pendengar yang baik. Dia hanya ingin Nara mengeluarkan uneg-unegnya, tanpa menghakimi Nara.

Setelah Nara puas bercerita, baru lah Rita memberi pendapatnya.

"Coba sehari Nara bersikap baik. Apakah ibumu masih melakukan hal itu. Jika masih, maka beritahu ayahmu ya." pinta Rita.

"Tapi ibu mengancam akan memukulku lebih keras, jika ayah tahu." lirih Nara membuat Rita memejam mata geram.

1
Fida
Luar biasa
Siti Masitah
ada juga bpk yg gak tau diri..
Siti Masitah
kok pada saling iri ya critanya
Uswatun Hasanah
Ditunggu sesion 2 nya author . semoga lekas sehat kembali 💪💪🙏🙏❤❤❤❤
Teteh Lia
terimakasih untuk karya luar biasa na, Kaka...
lekas sehat kembali.💪 ditunggu karya Kaka selanjutnya. 🙏
Teteh Lia
jangan donk... kasihan pengantin baru...
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
kategori orang tua ga tau diri ini sahil.. nafkahin kaga, malah ngerongrong ke anak yg di sia2 oleh nya😒
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
innalillahi.. klrga apaan.. ayah nya dapat musibah malah di anggap dapat durian runtuh🤦🏻‍♀️😒
N Wage
kok udah tamat saja?!?!?!?
Muliana: Maaf ya say, karena kondisi tubuh ku kurang fit, jadi gak kuat megang hp terlalu lama.
total 1 replies
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
saat kamu menikmati harta rampasan milik ana n anak2 sahil.. saat itu juga karma mu sedang otw kinan😏
jgn sampai, andai nara ga ada umur, kamu pun tetap menyalahkan ana n anak2 nya
padahal jelas2 kamu yg merebut kebahagiaan mereka😒
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
cocok dah.. valakor ketemu kompor, kinan dian bersatu.. menyalaaaa 🔥🔥🔥
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
semoga arkan bisa melindungi ayah n istri kedua nya, biar bgmana pun mereka juga korban dari uwak2 jihinim kamu 😒
kaylla salsabella
ealah Sahil ...Sahil tambah parah lo
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
Luar biasa
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
innalillahi, ini lebih kejam.. ternyata abang ipar nya sendiri yg jahat sama sahil
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
ooohhh biang kerok nya suami nya toohhh, kang kompoorrr 😒
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
Innalillahi wainnailaihi rojiun..
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
aq mampir thor, telat baca pengumuman🙈🤭
Muliana: Makasih ya /Heart/ semoga suka
total 1 replies
Diah Ratna
g punya hati ,g muka banget si Sahil.
anak kandung suruh ngasih ginjalnya,selama ini yg kamu buat tuh luka yg dalam selingkuh Ampe punya anak.g kasih nafkah.
mau minta ginjal,otakmu dimana sahil
kaylla salsabella
ealah Sahil ..Sahil .... bukan nya sadar elah tambah nemen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!