NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Muda Genius

Pengasuh Tuan Muda Genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:64.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Ajeng harus pergi dari desa untuk menyembuhkan hatinya yang terluka, sebab calon suaminya harus menikahi sang sepupu karena Elis sudah hamil duluan.

Bibiknya memberi pekerjaan untuk menjadi pengasuh seorang bocah 6 tahun dari keluarga kaya raya di Jakarta.

Ajeng iya iya saja, tidak tahu jika dia adalah pengasuh ke 100 dari bocah licik itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 - Merana

Setelah Ryan tiba di rumah, mereka bertiga segera pergi menuju apartemen Monalisa. Ryan, Oma Putri dan kakek Agung.

Rilly tidak ikut karena dia sedang ada pekerjaan di luar.

Reza, Ryan dan Rilly sudah sama-sama bekerja di perusahaan Aditama Kingdom.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka bertiga pun tiba di apartemen Monalisa.

Oma Putri menekan bel apartemen itu dengan tidak sabaran. Rasanya dia begitu tidak rela ketika mengetahui sang cucu menghabiskan waktu bersama wanita itu.

Namun disaat kemarahan siap membuncah, mereka bertiga malah melihat Ajeng yang membukakan pintu itu.

Lengkap dengan wajahnya yang sudah memelas.

Tapi sungguh, Oma Putri dan kakek Agung tidak peduli akan hal itu, mereka berdua bahkan langsung masuk dan melewati Ajeng begitu saja.

"Sean!" panggil Oma Putri dengan suara khasnya yang tinggi.

Ajeng sudah menangis, dan Ryan hanya mampu menatap tanpa berkata apa-apa. Ryan juga melewati Ajeng dan segera masuk.

Sementara di dalam sana, Sean langsung bersembunyi di balik tubuh sang ibu.

Mona menghadapi ketiga orang itu sekaligus.

"Sean, kenapa kamu pergi tanpa memberi tahu Oma? memangnya Mbak Ajeng tidak melarang kamu?" tanya Oma Putri bertubi.

Ajeng yang sudah ada di belakang mereka pun hanya menundukkan kepala, tidak bersuara sedikitpun.

"Aku yang mengajak Sean untuk ikut, Ajeng sudah melarang, tapi bagaimana, Sean pun ingin bersama ku Oma," terang Mona, dia berbohong untuk kebaikan semua orang.

Tak masalah dia dibenci, karena Mona pun telah terbiasa dengan hal itu.

"Sean, ayo kita pulang sayang," ucap Oma Putri lagi, dia tidak mengindahkan ucapan Mona dan langsung mengajar saat cucu untuk segera pergi meninggalkan apartemen ini.

Ryan bahkan sudah berjongkok, memberi isyarat Sean agar masuk ke dalam pelukannya.

Tapi Sean tetap bergeming, dia pun menurunkan pandangannya dan terus memegang baju sang ibu.

"Aku mohon Ma, setidaknya beri aku waktu untuk tinggal bersama Sean." pinta Monalisa.

Oma Putri langsung memijat kepalanya yang berdenyut-denyut. Ini semua tidak akan terjadi andai Ajeng lebih tegas melarang.

"Kalau Oma tidak percaya padaku, biarkan Ajeng juga tinggal disini," timpal Mona.

Kakek Agung pun membuang nafasnya dengan kasar, terlebih saat melihat Sean yang seperti ketakutan. Mau tidak mau dia harus menyetujui keinginan wanita itu.

"3 hari, hanya 3 hari dan setelah itu antar Sean pulang," ucap kakek Agung.

Oma Putri menangis, dia menggeleng.

Dan melihat Oma Putri yang menangis, Ajeng pun ikut menangis juga.

Dan melihat mbak Ajengnya menangis, Sean pun ikut bersedih.

"Itu terlalu sebentar kek, beri aku waktu setidaknya 1 bulan."

"Tidak, 1 Minggu saja, cukup! jangan membuatku marah Mona," balas kakek Agung.

Mona terdiam seribu bahasa, akhirnya dia hanya bisa mengangguk. Dia juga bahkan langsung berjongkok dan memeluk Sean erat.

Oma Putri makin tak berdaya disana. Untunglah ada Ryan yang memapah tubuhnya.

"Sean, kakek, Oma dan om Ryan pulang dulu ya, kakek harap kamu menikmati kebersamaan mu bersama mama Mona," ucap kakek Agung.

"Terima kasih kek," balas Sean pula. Dia berlari dan memeluk kakek Agung, memeluk Oma Putri dan memeluk om Ryan.

Dia sudah berjanji untuk berbuat baik, jadi benar-benar Sean turuti.

Dan setelah itu, kakek Agung, Oma Putri dan Ryan pun memutuskan untuk pulang. Ajeng mengantar hingga ke depan.

"Oma tanya sama kamu Jeng, benar Mona yang menjemput kalian?" tanya Oma Putri.

Ajeng menangis sesenggukan, dia tidak bisa bohong dalam keadaan seperti ini.

"Maafkan aku Oma, maafkan aku. Aku dan Sean sendiri yang datang kesini." jelas Ajeng diantara suaranya yang sesenggukan.

Ryan bahkan sampai mengelus pundaknya agar gadis ini tenang.

Sementara Oma Putri tak bisa berkata apa-apa lagi.

"Baiklah, kalau begitu jaga Sean untuk kami," ucap kakek Agung.

Oma Putri pergi lebih dulu, dia bahkan tidak lagi melihat ke arah Ajeng.

Dan sikap seperti itu makin membuat Ajeng merana ...

1
Mariaangelina Yuliana
cenderung baperan ya si Ajeng karakternya
Mariaangelina Yuliana
iklannya aduh shopee pake lama banget ini lah kadang malas' baca iklannya lama dari cerita
Yessi Amalia
Ajeng selalu menerka2
Iin Herawati
Luar biasa
Rini wit
duda karatan sekalinya buka puasa langsung Maruk 😂
Indah Rohmiatun
hahaha keren thor , gak bosan baca walau sdh berulang kali
Yessi Amalia
sabar ya om
Yessi Amalia
rasain tu tangan nakal/Facepalm/
Yessi Amalia
hahahaaa.....memanglah anak kodok ini ya😂
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
ruhe
q juga cengeng ☹️
ruhe
kok sama sih kaya q, la ilah 🤦‍♀😅🤣
Mkk Nasrudin
Luar biasa
Delvyana Mirza
Koq bisa ya,mudah2an nurut benaran ya Jeng,yang sabar ya ngadapi anak ma papa nya,
Dewa Dewi
kompak bgt nih emak sama anak😂😂
Dewa Dewi
😂😂😂😂😂😂😂😂
Andini Dwi pertiwi
Luar biasa
Modish Line
😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Modish Line
😂😂😂😂😂😂😂😂
Modish Line
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!