NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Tiri

Menjadi Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Keluarga / Suami Tak Berguna / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha
Popularitas:17.7k
Nilai: 5
Nama Author: Carrot_Line

Bangun-bangun sudah menjadi Ibu sambung 4 anak, Li Hua tidak habis pikir dengan itu. Memiliki suami yang suka berfoya-foya dan jarang pulang kerumah.

Menanggung kehidupan keempat tauge kecil membuat Li Hua harus berpikir tentang uang!
Uang,uang dan uang. Dia terus memikirkan itu demi kelangsungan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carrot_Line, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepotong melon besar (gosip)

"Seharusnya kamu tidak perlu ikut kesini,"Da Lang merasa risih saat Li Hua mengikuti nya dari belakang.

Mereka sedang berada dalam hutan di gunung mencari kayu bakar kering. Memotong kayu besar dari pohon mati, Li Hua berpura-pura tidak mendengar. Dia memetik jamur di dekat kakinya, memasukkan jamur itu kedalam keranjang dipunggung.

"Bibi, apa kamu tidak mendengarkan ku?"Da Lang mencoba bersabar.

"Tidak,"Li Hua tersenyum lebar. Membuat Da Lang ingin memberikan tepukan di wajah menyebalkan itu.

"Aku tidak menyukai kamu mengikuti ku sepanjang waktu, Fu Qin pasti lebih ingin menghabiskan banyak waktu dengan mu."

Li Hua tak mau mendengar nya, yang benar saja dia menghabiskan waktu dengan lelaki itu. Memikirkan nya saja membuat bulu kuduk Li Hua meremang.

"Lupakan, mengapa kamu tidak menangkap nya?"

Da Lang memiringkan kepala bingung, menangkap apa yang dimaksud oleh Li Hua.

"Burung pegar itu!"

Jari telunjuk Li Hua menunjuk ayam hutan berjalan di semak-semak. Da Lang menoleh cepat kearah burung pegar, dia menaruh ikatan kayu bakar ditanam. Berusaha untuk tidak menimbulkan suara.

Da Lang mencoba menangkap nya dengan kedua tangan, burung pegar itu sangat lincah. Bergerak kesana-kemari. Melompat dan berlari hampir terbang meksipun nyatanya tak bisa terbang sepenuhnya, pada akhirnya burung itu tertangkap oleh Da Lang.

"Kita akan makan dengan ini nanti malam,"pemuda itu tersenyum puas.

Li Hua hanya mengangguk saja,"tentu, aku pikir kamu akan memelihara nya, sampai bisa menangkap burung pegar jantan. Jika kita memelihara nya akan ada telur yang bisa di makan."

Tidak pernah berpikir untuk memelihara, tapi mendengar bisa memakan telur. Da Lang menjadi bersemangat,"kita memelihara nya, dan aku akan mencari burung pegar jantan agar mereka bisa menghasilkan telur."

Anak itu menggenggam kedua kaki burung pegar erat, kembali memikul kayu yang telah di kumpulkan. Mereka berjalan menuruni gunung, Li Hua sangat berhati-hati saat berada di jalanan curam. Saat melewati sungai, dia melihat wanita-wanita muda dikenalnya.

Mereka melambaikan tangan cepat, meminta Li Hua mendatanginya. Da Lang mengangguk membiarkan Li Hua untuk berbicara sebentar.

"Wajah kalian terlihat sangat muram, apa ada sesuatu buruk terjadi?"Li Hua menghampiri Jinmi wanita itu mengerut kening mendengar pertanyaan itu.

"Kamu sungguh tidak tau? Semua orang memakan Melon besar pagi ini! Suami mu, Huang Ji telah menikahi putri bungsu Pedagang besar keluarga Xiao."

Da Lang sangat marah, itu tidak benar. Jelas sebelum mereka pergi keadaan rumah baik-baik saja."Bibi kamu jangan berbohong, itu tidak baik."

"Pergilah kerumah kalau kalian tidak percaya."Jinmi mengibaskan tangan.

Dia menatap Li Hua iba, gadis itu baru dinikahi langsung ditinggal pergi. Begitu suaminya kembali, sudah membawa Isteri baru tanpa surat perceraian.

"Terimakasih sudah memberitahu ku Kakak ipar, kami pulang dulu."

"Ya berhati-hatilah,"angguk Jin Mi.

Da Lang bergegas jalan lebih cepat, tak memedulikan apa Ibu tirinya tertinggal atau tidak. Tangannya terkepal erat, dan mengeras memperlihatkan jelas buku-buku jarinya. Amarah bergejolak dalam sanubarinya, mengetahui Ayah telah membawa wanita asing ke dalam rumah.

Halaman kecil rumah Huang Ji ramai, suara petasan meledak memenuhi udara. Kondisi wajah Cheng Wenwen terlihat merah padam, kilatan api terlihat dimatanya. Putera ketiga telah menikahi wanita lain lagi, sekalipun wanita itu puteri bungsu Pedagang kaya terkenal. Siapapun tau wanita muda itu dibuang oleh keluarga dan dinikahkan dengan Huang Ji karena ada hutang budi lelaki itu pada saudagar kaya.

Huang Ji tersenyum lebar, semua orang menganggap nya tidak tau malu. Dan menggosipkan lelaki itu, bagaimana bisa dengan keadaan miskin memiliki banyak Isteri? Mau di kasih makan apa kedua Isterinya itu.

"Putera ketiga mu seperti nya sudah tidak tertolong Kakak ipar."

Tetangga Huang Ji menjulurkan lehernya dari balik pagar agar bisa melihat wanita muda yang keluar dari kereta, beberapa pelayan membawa kotak kayu berisi mahar dari pihak perempuannya.

"Dia sudah memutuskan urat malunya,"cetus Cheng Wenwen kesal.

Jujur saja di sangat malu, keadaan ekonomi keluarga kecil itu tak memungkinkan. Keempat cucunya saja harus dia yang memberi makan, belum lagi ada menantu nya Li Hua. Dan sekarang anak itu membawa wanita lagi! Mulai sekarang dia tidak akan membantu memberi makan keluarga kecil itu.

"Maaf rumah saya sangat kecil dan tak layak untuk anda tinggali."Huang Ji menatap Xiao ping malu.

"Tidak masalah, saya sudah mengikat takdir dengan anda. Maka harus siap dengan segala situasi nya."Xiao Ping berusaha untuk tersenyum.

Nyata nya dia sedang memaki-maki, dia tau Ayahnya tidak begitu menyukainya karena lahir dari selir rendahan. Mencoba membuangnya lewat pernikahan ini, dia memang senang bisa menjauh dari Kediaman besar Xiao.

Akan tetapi, lelaki yang dinikahinya, berasal dari kalangan rakyat bawah. Rumah tua yang bobrok dan memiliki dua kamar, apa dia bisa betah disana? Belum lagi dia mengetahui bahwa Huang Ji masih memiliki Isteri hanya saja jauh lebih muda 2 tahun dari nya. Dan memiliki 4 anak yang dia lihat sekarang hanya tiga anak kecil.

Menatapnya dengan tatapan polos, rasa bersalah merebak kedalam hatinya.

"Fu Qin siapa dia?"Erlang menatap Xiao Ping penuh permusuhan.

Saat kedua nya masuk kedalam rumah dan duduk dilantai. Beberapa pelayan menaruh kotak mahar dan pergi membawa kereta kembali ke Kediaman Xiao.

"Jangan berani memperlihatkan tatapan seperti itu Erlang, nona muda Xiao ping kini menjadi Ibu mu."

Wajah Erlang memucat, hati nya terasa di pukul begitu keras. Ayah nya menikah lagi, padahal masih ada Li Hua. Mengapa Ayah begitu mudah melupakan Ibu mereka. Mereka tidak pernah menganggap Li Hua sebagai Ibu sambung, apa lagi dengan Xiao Ping.

Netra jernihnya menjadi keruh memerah, dia menarik lengan Siniang dan Sanlang masuk kedalam kamar. Rintik embun bening mengalir perlahan dari sudut matanya begitu pintu kamar tertutup.

Siniang bingung dengan Kakak keduanya yang tiba-tiba menangis,"apa kamu sedang sakit perut?"

"Tidak, hanya kelilipan debu, jangan khawatir istirahat lah dan tunggu Bibi kembali."

Kedua adiknya mengangguk patuh, mereka merasakan Erlang sedang kacau tidak berani mengganggu pemuda itu. Pintu rumah kembali terbuka, gadis berusia 19 tahun muncul dengan keranjang dipunggung. Disusul oleh anak laki-laki tertua di keluarga Huang kecil.

Sorot matanya terlihat sangat tajam, dia sedikit terkejut tapi segera mengendalikan ekspresi wajahnya. Dia tidak sedih dan tidak marah, jelas lelaki itu tidak ada hubungannya dengan Li Hua. Keberadaan wanita cantik itu menguntungkan dirinya, dengan begitu Huang Ji tidak akan menyentuhnya karena begitu menyukai Xiao Ping.

"Kamu..."Li Hua berpura-pura tidak bisa berkata sedikit pun.

Matanya sedikit melotot kearah Xiao Ping, wanita itu terlihat tenang dan tak terusik.

"Apa maksudnya ini? Jelaskan pada ku Huang Ji!"jari Li Hua menuding Huang Ji.

Pipinya merah seperti terbakar matahari, nafasnya menjadi berat dan cepat. Sorot mata nya terlihat begitu menyala, suara dentuman keranjang menghantam lantai terdengar keras. Sayuran berhamburan dilantai, salah satunya meloncat mengenai wajah Huang Ji. Xiao ping menutupi wajahnya menggunakan lengan agar tidak terkena lemparan.

Lelaki itu mengepalkan tinjunya, bangkit berdiri dan menghampiri Li Hua. Kesabaran nya begitu tipis, amarahnya meledak saat melihat Li Hua sangat menantang dirinya.

"Apa kamu sudah bosan hidup Li Hua?"Huang Ji menunduk menatap Li Hua seakan ingin memangsa nya.

1
end
Mc lemah jadix q malas baca beda cerita lain
Sarifah Sarifah
thorn yg hanya upnya
Yurniati
double update thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
RJ 💜🐑
ceritanya sangat bagus, semoga Li Hua dan anak anak sambung nya dapat uang yang banyak
Lala Kusumah
rejeki tak kan kemana... semangat Lin Hua.....
Try
mungkin terasa aneh dgn buah buahan yg banyak mangfaat ny
Try
dagangan laris manis
Ita Xiaomi
Moga rejeki mereka lancar dan bs hidup berkecukupan dan bahagia.
Ita Xiaomi
Da lang sibuk nyari lapak kosong sedangkan jualan udah laku semua😁.
Enah Siti
Gak jdi di gantung di pohon tomat🤭🤭🤭🤭🤭😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏mksih thor
Enah Siti
thor gak up lgi 🙏🙏🙏🙏🙏
Enah Siti: oke ku tunggu awas klau gak ada ku gantung di pohon tomat thor 💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍👍mksih
Carrot: Hari ini up kak, baru dikirim untuk di review. Tunggu ya kak paling satu jam lagi baru tayang/Pray/
total 2 replies
RJ 💜🐑
semangat buat karya nya thor, ceritanya bagus 🤗🤗👍🏻❤
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Erha Print
semangat berkarya
Erha Print
lanjutt
Erha Print
crazy up dunk
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Lala Kusumah
jgn ikut tetap disana aja Li Hua, kasihan anak-anak... lanjuuuuuuuuuuutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!