Ibu Sambung Untuk Anakku

Hati Albert rasanya sakit sekali melihat putri kecilnya menangis seperti itu. Dengan susah payah ia menenangkan Lala namun putrinya itu masih saja menangis bahkan sampai sesegukan.

"Lala..." Mama Liani nampak masuk ke dalam kamar dan hendak menghampiri Lala. Melihat kedatangannya, membuat Albert mengangkat sebelah tangan ke udara dan memberikan kode agar Mama Liani berhenti mendekati mereka.

"Lala mau sama Papah aja." Kata Lala sambil memeluk erat leher Albert. Dia tidak ingin dekat dengan Mama Liani saat ini. Lala takut bila nanti Mama Liani memaksanya untuk kembali dekat dengan Salsa.

Langkah Mama Liani benar-benar terhenti. Wanita itu mundur beberapa langkah hingga akhirnya keluar dari dalam kamar.

Setelah melihat kepergian Mama Liani, Lala kembali menangis dengan keras. Tidak ia pedulikan suaranya akan habis karena terlalu lama menangis.

"Lala, sudahlah nak. Jangan menangis terus." Bagaimana pun Albert berusaha meminta Lala agar berhenti menangis, namun Lala tidak peduli. Dia terus saja menangis menyalurkan rasa sedih di hatinya.

Albert merasa sangat bersalah pada putrinya itu. Seandainya saja dia tidak menuruti keinginan sang mama untuk mempersatukan Lala dan Salsa, pasti semuanya tidak akan terjadi seperti ini.

Cukup lama menenangkan Lala, akhirnya Lala tenang juga. Gadis kecil itu pun kini sudah tertidur lelap di dalam pelukan Albert.

"Maafin Papa ya, Sayang." Kata Albert sambil memeluk tubuh Lala. Dia tidak melepas pelukannya di tubuh Lala hingga akhirnya Lala terjaga dalam tidurnya.

**

Lala akhirnya terjaga dalam tidurnya saat waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Terbangun dalam kondisi mata yang nampak sembab, membuat Albert yang melihatnya kembali merasa bersalah.

"Papah, boleh Lala ketemu sama Tante Kanya?" Pinta Lala penuh harap.

Albert tak langsung menjawab. Melihat kesedihan yang tercetak jelas di wajah Lala, membuat Albert tak tega untuk menolak keinginan putrinya. "Boleh. Tapi sebelumnya kita makan dulu. Lala kan belum makan siang."

Lala menggelengkan kepala. "Lala makannya sama Tante Kanya aja. Mau disuapin Tante Kanya."

Albert tidak punya alasan lagi untuk menolak. Akhirnya dia mengiyakannya saja dari pada Lala kembali bersedih nantinya. Tanpa membuang waktu lama, Albert langsung saja membantu Lala bersiap-siapa kemudian membawa Lala keluar dari dalam kamar.

"Kamu mau bawa Lala kemana, Al?" Mama Liani nampak menghampiri seraya memberikan pertanyaan.

"Aku mau bawa Lala ketemu Kanya."

Mama Liani terdiam. Dia menatap wajah Lala yang nampak enggan menatap wajahnya.

"Lala?" Panggil Mama Liani.

Lala masih saja diam. Dia justru menjatuhkan wajahnya di pundak Albert. Melihat pergerakannya itu, membuat Mama Liani tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi. Mama Liani pun menurunkan egonya agar tidak memaksa Lala melihat dirinya.

"Aku pergi dulu." Albert langsung saja melangkah pergi tanpa berbasa-basi lebih lama dengan Mama Liani.

Melihat kepergian Albert dan Lala, membuat Mama Liani jadi berkecil hati. "Apa aku salah meminta Lala pergi sama Salsa? Toh Salsa juga menyayangi Lala seperti Kanya menyayangi Lala." Kata Mama Liani dalam hati. Nampaknya Mama Liani belum juga sadar jika apa yang dia lakukan tidak disukai oleh Lala dan membuat Lala jadi bersedih.

"Sudahlah, mungkin sekarang Lala lagi manja aja sama Albert. Toh besok dia juga balik lagi manja sama aku." Kata Mama Liani tidak ingin terlalu banyak berpikir.

***

Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗

Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗