Takdir benar-benar seolah bermain dengan hidup ku, bagaimana tidak? apa yang selama ini ku jaga dengan baik harus kulepas dengan satu alasan.
"Semua perempuan sama saja, sama sama matre. Tidak ada satupun yang tulus mencintai."
_Dave
"Semua laki laki sama saja, sama-sama buaya. Mereka hanya menginginkan kenikmatan, tanpa ingin memiliki ikatan."
_Jasmin Lutfhi Adam.
Bagaimana jadi nya jika ke dua manusia yang tidak percaya akan cinta di pertemukan? Akan kah kedua nya bersatu, atau masih tetap pada pendirian mereka masing masing?
Sambungan dari novel "MENIKAHI PRIA KEJAM".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
"Kau baik-baik saja? kenapa pulang larut? dan siapa yang mengantarmu?" Tyas terus saja bertanya pada Jasmin saat melihat Jasmin masuk kedalam rumah.
"Apa Ryan sudah tidur Ty?" Tanya balik Jasmin.
"Ya dari tadi." Jawab Tyas, lalu duduk di sebelah Jasmin. "Kau belum menjawab pertanyaan ku Jasmin."
"Aku baik-baik saja kak. Tadi aku lembur makanya telat pulang."
"Lalu siapa yang mengantarmu? apa Rifqi?"
"Bukan."
"Kau terlihat pucat, apa kau sudah makan?"
Jasmin menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Tyas, karna memang malam ini ia belum makan sama sekali. "Astaga Jasmin, jangan seperti itu, ingat kau sedang mengandung." Tyas berucap sambil menuju dapur dan mengambil makanan untuk Jasmin. Setelah beberapa saat, "ini makan lah dulu, setelah itu bersihkan dirimu. Ingat bayi dalam kandungan mu butuh asupan."
"Makasih kak Tyas, kau yang terbaik." Ucap Jasmin dengan tulus.
.....
Pagi hari seperti biasa Jasmin sibuk mengurus keperluan Ryan sang anak, entah mengapa hari ini Jasmin merasa sangat segar tak ada kendala sama sekali, tidak mual seperi biasanya. Makanya ia dengan penuh semangat mengurus segala keperluan anak nya. Ryan sang anak merasa sangat bahagia melihat ibu nya yang terlihat begitu sangat menyayanginya dan begitu memanjakan dirinya.
"Ibu boleh aku memelukmu?" tanya Ryan saat berdiri tepat di hadapan sang ibu. Jasmin mensejajarkan tubuhnya dengan Ryan, dan menatap wajah sang anak.
"Kenapa harus minta izin sayang? aku ibumu, kau bebas memelukku kapan pun kau mau"
Ryan langsung memeluk tubuh ibunya. Mendekap penuh cinta, cinta kepada orang tua. "Ibu, kau adalah malaikat ku. Kau sengala nya untuk ku bu,"
"Dan kau adalah dunia nya ibu sayang." Jasmin mengurai pelukan nya lalu mencium semua wajah anaknya.
...🍃🍃🍃🍃...
"Dad dimana uncle Dave, apa uncle sudah pulang?" Tanya Mika saat mereka sedang menikmati sarapan pagi.
"Dave, tunggu daddy juga tidak tahu sayang." Jawab Will. "Sayang apa Dave masih ada di sini?" tanya Will sambil melirik ke arah sang istri.
"Kau ini, diakan sepupumu, kenapa kau bertanya padaku." Eryna menggelengkan kepalanya melihat sang suami yang selalu saja melupakan keberadaan Dave.
"Sayang, kau tahu sendiri kan kalau aku banyak kerjaan, aku tidak mungkin memikirkan Dave, dia sudah tua untuk di urus." Will tersenyum mengingat sepupunya itu yang tidak lama lagi akan menjadi bujang lapuk.
"Kau itu!! Tidak Ella tidak Dave selalu saja kau lupakan. Apa sih yang ada di pikiran mu?"
"Tentunya kamu sayang dan Mika, dan yang paling penting memikirkan bagaimana Mika bisa memiliki adik" goda Will membuat Eryna membulatkan mata, menatap Will dengan horor.
"Tunggu disini, aku akan melihat Dave di kamae nya." Eryna berjalan menuju kamar Dave.
'tok tok tok'
"Dave apa kau sudah bangun?" Teriak Eryna di depan pintu, namun tak ada jawaban sama sekali. "Dave, kau mendengar ku?" Tanya Eryna lagi, namun tetap tidak ada jawaban membuat Eryna memutuskan untuk membuka pintu, dan saat Eryna masuk, ia tidak melihat Dave sama sekali di tempat tidur. "Apa Dave sedang mandi?" Gumam Eryna lalu mencoba melangkah keluar dari kamar Dave, namun langkah nya terhenti kala mendengar dari dalam kamar mandi Dave sendanh muntah-muntah membuat Eryna berjalan cepat ke arah Dave.
"Ada apa? kau sakit?" tanya Eryna saat pintu kamar mandi terbuka. Dan untung saja Dave sudaj lengkap dengan setelan kantornya.
"Entahlah, aku tidak tahu." Jawab Dave asal.
"Pasti kamu sakit, buktinya kamu muntah-muntah"
Dave tidak menggubris ucapan Eryna karna terus saja muntah.
"Tunggu aku panggil Will dulu" Eryna tergesah-gesah keluar dari kamar Dave
"Sayang." Panggil Eryna.
"Ada apa?"
"Coba kau lihat Dave, sepertinya dia sakit. Dia sedang muntah-muntah di kamar nya."
"Apa?" Dengan segerah Will menghampiri Dave yang kini sedang duduk di sofa.
"Kau baik-baik saja?" tanya Will sambil dudik di samping Dave.
"Tidak tahu, tiba-tiba saja aku mual."
"Kau sakit?" Will menaruh tangan nya di kening Dave. "Tidak demam. Tapi kenapa kau muntah?"
"Entah lah, tiba-tiba perasaan ku tidak enak."
"Kalau begitu tidak usah bekerja dulu, mending kau istirahat saja."
"Hhmm baiklah." Jawab Dave.
secara logika bahkan setelah Dave menyetujuinya, Dave bisa.mengelabui Margaret dan Hap! Ryan kembali kepada tangan Ryan. so gak guna juga ada adegan penculikan.
KENAPA adalah pertanyaan yang butuh jawaban. sedangkan Dave sdh tau jawabannya kenapa dia bisa jatuh cinta pada Margaret.
masa kagak tau..issss😪
tolong ya, kasih list buat nama panggilan dari anak untuk orang tua kandung dan sambungnya.
ibu sama Daddy disandingin cocok gak?
kagaklah.
bukan pria murahan? padahal murahan..celap celup sana sini.
kalau bukan murahan dan bermain dengan banyak wanita disebut apa emangnya?
perjaka?🤭
bodohkan?
siape?
othornya eh dave
eh?😪
satu hal yang membuat mines sebuah novel adalah karakter prianya yang bodoh
si Dave bodoh hanya karena satu wanita yang melakukan kesalahn membuatnya melihat semua wanita salah.
si Al hanya karena satu wanita yang gila harta membuatnya kehilangan berlian.
miris!
kebanyakan begitu.