Citra Ayunda Abraham seorang pewaris tunggal seluruh kekayaan keluarga Abraham , citra sudah menikah dengan Bramantio kekasih nya , citra tidak tau kalau bram menikahi nya kerena ingin menguasai semua kekayaan keluarga Abraham. setelah mendapatkan seluruh kekayaan keluarga Abraham , bram mencampak kan cintra begitu saja tanpa belas kasih.
di saat tengah besedih , sakit hati dan juga kecewa citra malah bertemu dengan bos mafia yang sangat kejam dan penguasa di dunia bawah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Diusir dari rumah sendiri
Saat citra sedang merenungi kebodohan nya , tiba tiba mela melemparkan sebuah koper ke arah nya
" itu pakaian mu, pergi lah dari rumah ini " mela yang mengusir citra
" tidak , aku tidak akan pergi dari rumah ku sendiri, seharus nya kalian lah yang seharus nya pergi dari sini" ucap citra yang tak mau meninggalkan rumah peninggalan kedua orang tuanya
" kau mau pergi sendiri ,atau aku panggilkan satpam untuk menyeret mu keluar dari rumah ini" kata Bram tanpa belas kasih kepada citra
" tidak aku tidak akan pergi dari sini" teriak citra dengan bersih kokoh tak ingin meninggalkan rumah peninggalan orang tua nya
" sayang sebaik nya kamu cepat panggil satpam saja , aku sudah muak melihat dia di sini" ucap Bella dengan suara manja nya
" baik lah sayang , aku juga sudah muak melihat nya" jawab bram sambil membelai pipi bella dengan sayang
" ck" citra berdecih melihat kemesraan bella dan Bram
" satpam " teriak Bram memanggil satpam , tak butuh waktu lama datang lah dua satpam ke arah Bram
' sungguh aku menyesal telah mencintai pria seperti mu bram ' gumam citra dari dalam hati sambil menatap tajam ke arah Bram sambil menahan rasa sakit dan sesak di dadanya
" ya tuan , ada yang bisa kami bantu?" ucap salah satu satpam
" usir wanita itu dari rumah ini" perintah Bram kepada dua satpam sambil menunjuk ke arah citra
Dua satpam itu pun terdiam dan bingung , mereka di suru mengusir citra yang merupakan pemilik rumah ini
" cepat, tunggu apa lagi, usir perempuan itu dari rumah ku" bentak bram kepada dua satpam itu
" tapi tuan-"
" tidak ada tapi tapian , cepat usir dia dari rumah ini, sekerang rumah dan seluruh kekayaan nya sudah menjadi milik ku , jadi kalian harus patuh kepada ku , kalau tidak aku akan memecat kalian berdua " bentak Bram
Kedua satpam itu pun mendekat ke arah citra dengan langkah yang sangat berat
" nyonya , maaf kami hanya menjalankan perintah" ucap supri salah satu satpam dengan lirih kepada citra
" ya nyonya , kami masih butuh pekerjaan ini untuk menghidupi anak dan istri kami di kampung" ujar sapri satpam yang satu nya
" kalian tidak salah , jalankan saja perintah pria Biadap itu" kata citra berusaha untuk tersenyum kearah dua satpam itu
salah satu satpam memegang tangan citra dan yang satu nya membawakan koper citra
" cepat bawa pergi perempuan itu, lambat sekali kalian ini" bentak Bram yang kesal karena dua satpam itu bekerja sangat lambat menurut nya
" sungguh Biadap kalian semua , aku tidak akan melupakan perbuatan kalian hari ini, kepada ku,aku tidak akan membiarkan kalian bahagia dengan menikmati harta kedua orang tua ku , aku menyesal telah telah mengenal kalian dan aku juga menyesal telah mencintai pria Biadap seperti mu Bram , ingat aku akan kembali untuk merebut semua hak ku, jadi untuk sekarang nikmati lah dulu kebahagiaan kalian , tapi nanti akan ada tiba waktu nya kalian yang akan menjadi gelandangan seperti yang kalian lakukan kepada ku hari ini" ucap citra dengan lantang nya
" itu tidak akan terjadi , karena kamu sekarang tak memiliki apa apa " ucap mela yang menjawab ucapan citra
" kita liat saja nanti" balas citra dengan penuh keyakinan
" cepat usir perempuan itu " bentak Bram lagi yang sudah tidak ingin melihat citra lagi
" mari nyonya" ucap supri kepada citra
citra pun mulai melangkah keluar rumah dengan di bantu dua satpam di rumah nya, saat sudah sampai di halaman rumah dan sedang berjalan menuju gerbang citra langsung menghentikan langkah nya dan menoleh ke arah rumah kedua orang tua nya
" ma, pa, maaf aku harus pergi dulu dari rumah mama dan papa, tapi aku berjanji akan kembali lagi untuk merebut kembali rumah dan semuanya yang telah mereka ambil dari ku" gumam citra berjanji akan merebut hak nya kembali
setelah mengatakan itu citra kembali melanjutkan langkah nya keluar dari rumah nya
" nyonya maaf kami tidak bisa membantu nyonya" ucap supri kepada citra dengan wajah sedih dan kasihan kepada citra
" ya nyonya , maafkan kami yang tak berdaya ini" ujar sapri yang juga kasihan kepada citra
" kalian tidak usah minta maaf , ini bukan kesalahan kalian , kalian hanya menjalan tugas saja " kata citra yang tersenyum kepada dua satpam yang sudah bekerja dengan nya selama bertahun tahun
" nyonya , ini saya punya uang sedikit untuk pegangan nyonya" ucap supri mengeluarkan uang dua ratus ribu dari kantong saku nya dan di berikan nya kepada citra
" ini saya juga ada uang sedikit untuk nyonya beli minum di jalan nanti" ucap sapri yang juga mengeluarkan uang seratus ribu dan memberikan nya keada citra
" eh tidak usah , sebaik nya simpan saja uang nya untuk kebutuhan kian nanti " tolak citra
" nyonya tolong ambil lah uang ini , kami hanya bisa membantu seperti ini, kami tak bisa membantu lebih" ucap sapri memaksa agar citra menerima uang dari mereka
" ya yonya ambil lah , kami tau pasti nyonya tidak mambawa uang sepeserpun dari rumah ini" ujar supri menimpali
" terimakasih , kalian sudah memikirkan ku, aku tidak akan lupa dengan kebaikan kalian " ucap citra yang meneteskan air matanya karena terharu keada dua satpam yang bekerja rumah nya
" nyonya tak perlu terimakasih kepada kami , karena ini semua tak sebanding dengan apa yang telah nyonya berikan kepada kami dan keluarga kami" ucap supri
" ya nyonya, benar apa kata supri , ini tidak sebanding dengan apa yang telah nyonya berikan kepada kami , mulai dari bonus dan yang lainya , jadi ambil lah uang ini nyonya" ujar sapri
" baik lah , aku akan ambil uang ini , sekali lagi terimakasih , oh ya , aku titip rumah ni ya , suatu saat aku akan datang kembali untuk merebut rumah ini kembali " kata citra yang mengambil uang yang di berikan kedua satpam kepada nya dan menyimpan nya
" ya nyonya , kami akan selalu menjaga rumah nyonya ,selama nyonya tidak ada di sini, dan kami akan selalu menunggu nyonya kembali lagi ke rumah ini" kata supri
" ya nyonya, kami akan selalu menjaga rumah nyonya sampai nyonya kembali" ujar sapri menimpali
" sekali lagi terimakasih , kalau begitu aku pergi dulu ya " pamit citra
" baik nyonya , hati hati di jalan " ucap supri
citra hanya tersenyum dan menggukkan kepalanya , citra langsung pergi dari rumah yang selama ini ia tempati rumah satu satu nya yang penuh dengan kenangan dirinya dan keluarga nya, rumah yang menjadi saksi bisu bagai mana terpuruk nya citra saat di tinggal oleh semua keluarga nya
Bersambung....