Istri Idaman Para Suami

"Bukankah Ibu sudah membawakanmu makanan? Kenapa sekarang kau jadi lapar lagi?" Tanya perempuan itu sembari melirik ke arah kotak bekal yang terletak di atas meja dan dalam hati dia merasa lega bahwa tadinya dia sempat kepikiran untuk membawakan makanan bagi perempuan itu.

❤️❤️❤️

"Ahh itu,," heriani menatap ke arah kotak bekal yang terletak di atas meja, "Ibu hanya membawakan nasi putih saja, tapi aku ingin makan sesuatu yang berkuah dan yang mudah dicerna," ucap heriyani langsung membuat Clarissa melototkan matanya menatap heriani.

Dia tidak menduga bahwa perempuan itu akan berkata seperti itu, sungguh berani!!!

Tetapi ketika dia mengingat bahwa tadi dia sudah menyuruh perempuan itu untuk menghabiskan makanan dalam kotak bekal itu, maka clarissa pun mendekati heriani.

"Kau sudah menghabiskan makanannya, Jadi bagaimana bisa kamu mengatakan sesuatu yang tidak tidak? Mana mungkin Ibu hanya membawakanmu nasi putih saja ketika ibu tahu kau sedang sakit? Sedangkan di rumah saja saat kau sedang berada dalam keadaan sehat ibu membuatkan makanan apapun yang kau sukai. Jadi tidak mungkin di saat-saat seperti ini Ibu hanya memberikanmu nasi putih saja!!!" Ucap Clarissa yang penuh percaya diri bahwa makanan di kotak begal itu sudah habis.

Sebab selama perempuan itu ada di rumah sakit perempuan itu belum diberikan makanan apa-apa jadi tentunya tadi Dia menghabiskan makanan itu sebab Merasa sangat lapar, apalagi tubuhnya yang gemuk keseimbangan dengan nafsu makannya yang besar.

Tetapi kemudian Heriani yang mendengarkan itu mengambil kotak bekal yang ada di atas meja lalu dia menyerahkannya pada Dito, "suami, bukanlah kotak bekal Ini dan pastikan Apa isinya!" Ucap heriyani sembari memperlihatkan mata berkaca-kacanya pada suaminya sebagai pertanda bahwa dia sudah ditindas oleh ibu mertuanya.

Dito yang mendengarkan dan melihat wajah istrinya segera membuka kotak bekal di tangannya, dan Clarissa melototkan matanya saat ia melihat bahwa nasi putih yang tadi ia letakkan dalam kotak bekal itu masih utuh, bahkan sedikit saja belum dilepaskan dari sana.

"Ibu?" Ucap Dito menatap ibunya dengan perasaan kesalnya.

Clarissa yang melihat tatapan putranya langsung menggertakan giginya dan ia hendak memarahi Clarissa ketika Clarissa mendahului perempuan itu bertindak.

Clarissa langsung menutup mukanya dengan kedua tangannya sembari terisak, "hiks,, hiks,, hiks,, suami,, aku begitu menderita di rumah sakit, sejak masuk rumah sakit tidak ada yang mengurusku di sini, bahkan biaya administrasi pun tidak ada yang mengurusnya. Hiks,, hiks,, hiks,, aku bersyukur karena sekarang kau sudah datang, Aku harap kau tidak akan pernah meninggalkan aku lagi!" Ucap heriani langsung membuat Dito memeluk istrinya dengan Clarissa yang berdiri memandangi 2 orang itu berada dalam kecemasannya.

Clarissa dengan cepat berkata, "Ini,, ini tidak seperti itu,,, jadi yang terjadi,, kami tidak ada yang datang menjaganya karena sepupu Kalian sedang menikah dan kami harus ada di sana--"

"Ibu,, sepupuku menikah, tapi istriku masuk rumah sakit dan mengalami koma, seharusnya ibu lebih tahu mana yang harus ibu penting kan." Ucap Dito pada ibunya benar-benar membuat Clarisa merasa jengkel dalam hati.

Sementara heriyani, perempuan yang dipeluk oleh suaminya itu kemudian dengan sesegukan berkata, "tadinya aku ingin istirahat karena si perawat menyuruhku untuk istirahat, tetapi ibu yang datang malah menelpon dengan suara yang begitu keras hingga membuat aku tidak bisa beristirahat. Suami, bisakah kau menyuruh ibu untuk pergi? Aku perlu menenangkan diriku sendiri."

Clarissa yang melihat heriani berani menyuruh Dito untuk mengusirnya benar-benar tak menyangka bahwa perempuan yang selalu ia tindas dan tidak memiliki kekuatan apapun untuk membela diri sendiri, kini memiliki sebuah taring yang baru saja tumbuh yang membuatnya tercengang karena tidak menyangka dengan permainan yang dilakukan oleh Heriyani.