NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bucin Brutal

Devan langsung masuk ke dalam mobil dengan membawa dua ice cream yang sudah dia beli.

"Mau dua-duanya atau satu" Tawar Devan pada Lila.

"Satu aja kan ntar kamunya gimana" Lila langsung mengambil ice cream rasa vanila yang ada di tangan kiri Devan.

"Makasih yah" ucap Lila

"Aku gak mau ucapan makasih dari kamu"

"Trus maunya apa" kening Lila berkerut".

"Cium"

"Apasih Dev gak jelas" kesal Lila

"Kenapa ada yang salah" tanya Devan

"Salah lah kan kamu minta yang aneh-aneh"

"Itu nggak aneh cuma cium doang"

"Gak boleh"

"Emanga ada larangannya"

"Ada"

"Apa"

"Kalo orang pacarnya lagi minta sesuatu harus di turutin, aku aja nurutin kamu beli ice cream"

Ucap Devan merasa Lila yang tidak begitu peka dengan ucapannya.

"Yah kamu boleh minta apa pun tapi yah jangan cium" Lila sambil memakan ice creamnya.

"Yah udah kalo kamu gak mau" dengan suara yang di lembut-lembutin Devan sedikit kecewa.

Melihat Devan yang murung Lila tersenyum.

Cup

Lila mengecup pipi kanan Devan yang membuat si pemilik pipi langsung salah tingkah akibat perlakuan yang dilakukan Lila di luar nalarnya.

"Udah jangan ngambek lagi"

"Ka kamu barusan nyium pipiku" tanya Devan merasa kikuk sambil mengelus pipinya.

"Gak tadi tuh aku nonjok pipi kamu gimana rasanya sakitkan?" Canda Lila

"Gak sakit coba aja kalo bisa di ualangin lagi" Goda Devan.

"Apaan sih ngarang"

"Makasih sayang" Lila ketawa tersenyum mendengar ucapan Devan.

"Ya udah ayo jalan" suruh Lila karena dari tadi mobil Devan belum saja melaju mereka sudah sekitaran 15 menit berada di situ.

"Sampe lupa" Devan terkekeh.

..........

"Papah yakin Devan akan setuju dengan keputusan papah?" Tanya talia

"Ini sudah keputusan papah mah" ucap Johan

"Tapi dengan papah menyekuliahkan Devan keluar negeri akan membuat Devan tetap mau menjadi pebisnis". Talia semakin tidak mengerti dengan sikap suaminya yang terus saja memaksa Devan untuk kuliah di luar negeri dan mempelajari bidang bisnis sedangkan Devan sendiri sama sekali tidak menyukai hal yang berkenaan dengan bisnis.

"Mau bagaimana pun Devan harus mau mah ini demi kehidupan kita ke depannya"

"Mamah harap keputusan papah saat ini tidak merugikan Devan" jawab Talia merasa kesal dengan suaminya yang sangat keras kepala.

"Setelah Devan lulus dia langsung berangkat ke eropa" tegas Johan.

"Terserah papah tapi jangan salahkan mamah kalo Devan tidak menurut".

"Mamah meragukan papah"

"Mamah tidak meragukan papah tapi Devan tidak sama menyukai bidang bisnis dan bahkan Devan tidak mau terlibat dengan bisnis"

"Ini demi Devan mah demi keluarga kita, lewat bidang bisnislah Devan bisa maju". Merasa kesal dengan ucapan suaminya Talia langsung pergi dan meninggalkan Johan seorang diri.

............

Devan dan Lila turun dari mobil.

"Makasih yah Dev buat makam ini"

"Kenapa harus bilang makasih aku kan pacar kamu"

"Yah emang gak boleh ngucapin terima kasih ke pacar sendiri?" Tanya Lila.

"Gak ada kata makasih sayang semua yang aku lakukan ke kamu itu buat ngebahagiain kamu" Devan dengan gemas mencubit pipi Lila.

"Ihhhh awas ntar ada yang ngeliat" panik Lila dengan tingkah Devan.

"Emang kenapa?"

"Ntar dikira kita lagi ngapain-ngapain lagi"

"Yah udah biarin justru bagus"

"Hah?"

"Yah kalo ada yang ngeliat kita di sini terutama papah kamu biarin aja" heran dengan ucapan Devan Lila tak pantang untuk bertanya kembali.

"Kok biarin"

"Supaya kita langsung di nikahin"

"Gak usah halu kita Masi SMA"

"Trus larangan anak SMA nikah"

"Yah eng nggak tapi kan kita masih muda dan belum sukses"

"Kita nikah aja dulu ntar suksesnya bereng-bareng". Mendengar ucapan Devan Lila langsung tersipu malu.

"Ya udah sana pulang"

"Ngusir nih"

"Ihhh gak ngusir tapi nuruh kamu pulang biar cepet istirahat" Lila terus mendorong tubuh Devan agar segera masuk ke dalam mobilnya. Dengan berat hati Devan pun langsung berjalan sempoyongan ke arah mobil dan langsung masuk, karena Devan masih belum rela berpisah dengan kekasihnya ini.

"Hati-hati" ucap Lila.

Mobil Devan pun langsung melaju meninggalkan halaman rumah Lila.

Melihat mobila Devan yang sudah tidak kelihatan Lila pun langsung masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan yang sangat bahagia.

...........

Didalam kamar Devan merasa galau karena tidak melihat wajah Lila saat ini.

Tidak tahu sejak kapan Devan merasakan perasaan yang begitu rindu padahal baru 3 jam bertemu Devan sudah rindu denan Lila.

"Hallo sayang" suara Devan sedikit malas. Lila yang bingung dengan wajah Devan yang ditekuk sejak tadi.

"Muka kamu Kenapa?" Tanya Lila.

"Aku kangen sama kamu"

"Hhhhhhh"suara tawa Lila di balik speaker haneponenya.

"Kamu kok ketawa"

"Kan tadi kita baru aja ketemu Dev" senyum Lila.

"Tapi kangen lagi" rengek Devan seprtia anak kecil. Melihat tingkah Devan Lila semakin tertawa dibuat oheh tingkah Devan.

"Yah udah besok juga ketemu kan di sekolah"

"Iyah sayang tapi aku kangennya sekarang"

"Udah ihh Dev kamu apaan sih lebay banget tau" kesal Lila.

"Salah kamu yang udah buat aku kayak gini"

"Ya udah yah, udah dulu yah telponnya udah malem besok kita sekolah"

"Yah udah sayang kamu bobok yah jangan lupa mimpiin aku, I Love You"

Hening Taka ada jawaban dari Lila

"I love you too" tak habis pikir Lila langsung mengecup layar haneponenya yang membuat Devan terbelalak serta salting brutal akibat tindakan Lila. Tuttttttt

Sambungan telepon pun di matikan oleh Lila

"Huaaaaaaaaaa kayaknya gue harus ke rumah sakitttttt" ucap Devan yang sekarang tengah melayang dibuat oleh Lila. Baru berapa hari pacaran Devan sudah dibuat segila ini oleh Lila. Hebat kamu Lila hehehe☺️

Hadeuuhhhh emang yah kalo udah kasmaran tuh sikap sama omongannya udah gak bisa di kontrol wkwkwkwk

Pagi menyapa Devan langsung bergegas menuju rumah Lila untuk menjemput kekasih tercintanya.

Kikkkkkk

Devan menghentikan mobilnya tepat di depan halaman rumah Lila. Tak lama Devan menunggu di dalam mobilnya Lila pun sudah berjalan menghampirinya.

"Morning sayang"

"Morning" jawab Lila singkat yang membuat kening Devan berkerut.

"Kok udah kecut aja tuh muka pagi-pagi" tanya Lila

"Kok nggak di bales sih ucapannya" kesal Devan

"Kan aku udah ngejawab sapaan kamu"

"Ada yang kurang"  Lila yang mengerti maksud Devan mengukir senyum di bibirnya.

"Morning sayangkuuuu" sambil mencubit pipi Devan dengan gemas. Akibat perlakuan Lila membuat Devan langsung tersenyum.

"Makasih sayang udah peka yah walaupun agak lama" kekeh Devan yang dibalas anggukan oleh Lila.

"Let's go" ucap Devan sambil menarik tangan Lila agar ia genggam dan Al hasil tangan kanan Devan yang menyetir mobil dan tangan kirinya menggenggam erat tangan Lila.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!