Menikahi Princess dari kelurga Ferdinand sangat jauh merubah kehidupan Mr.Baralyon yang sebelumnya hidup sebatang kara tanpa ada keluarga ataupun seorang kekasih.
Princess adalah Istri sekaligus cinta pertama bagi Mr.Baralyon yang bisa dikatakan suami ideal !
Yuk baca cerita romantis nya yang bakal bikin hati kalian meleleh↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Suami mereka jahat
" Sakit" keluh Bara setelah mereka berjalan masuk agar Ayla berhenti mencubit nya .
" Makanya jangan suka bohong " ketus Ayla berjalan sambil memperhatikan setiap orang-orang disekitarnya dan juga gedung perusahaan Bara yang sangat mewah .
" A, Aku tidak bohong " ucap Bara tersenyum.
" Yaudah Lala doain beneran ya" ucap Ayla yang membuat Bara langsung ketar-ketir.
" Ya janganlah " ucap Bara mengelus-elus kepala bagian belakang Ayla sambil berjalan .
" Pagi Presdir" sapaan hangat setiap karyawan yang mereka temui dan mereka hanya tersenyum kepada Ayla yang berjalan di samping Bara .
" Suami , ruangan nya masih jauh ?" tanya Ayla menatap Bara yang berjalan di sampingnya.
" Kenapa? Kamu capek jalan " tanya Bara malah berhenti berjalan .
" Bukan , Lala kan cuma nanya" ucap Ayla ikut berhenti berjalan menatap Bara .
" Kamu mau keliling dulu?" tawar Bara tersenyum menahan tawa melihat wajah lesu Princess itu ketika ditawari hal yang melelahkan.
" Kalau Suami mau gendong ayok " tantang Ayla balik menanggapi ucapan Bara yang sengaja ingin mengerjai nya .
" Hahaha, Lain kali saja kalau begitu Aku harus bekerja pagi ini " ucap Bara tersenyum kembali melanjutkan langkah nya .
" Suami kan udah kaya ngapain kerja capek-capek lagi?" Tanya Ayla heran dengan Bara yang terlalu rajin menurutnya .
" Jadi kamu mau hidup seadaanya dan berkemungkinan besar hidup kekurangan bersamaku?" tanya Bara .
" Jangan cemas Suami harta warisan Lala banyak kok " jawab Ayla dengan polosnya yang membuat Bara tergelak mendengarnya.
" Suami macam apa Aku yang mengharapkan harta warisan Istri nya" ucap Bara menggelengkan kepalanya.
" Mmm, Lala ada kok harta Lala sendiri yang bukan warisan " ucap Ayla lagi .
" Ya kalaupun ada itu hak Kamu dan Aku tetap punya tanggungjawab penuh atas istriku " ucap Bara sebagai seorang pria dewasa .
" Lala mau kok bagi hartanya sama Suami" ucap Ayla dengan ikhlas.
" Gadis polos " ucap Bara mengecup kening Ayla begitu masuk kedalam ruang kerjanya.
Bara mengangkat lalu mendudukkan Ayla di atas meja kerjanya " Kamu ingin tau kenapa Aku bekerja keras?" tanya Bara yang berdiri menunduk pada Ayla dengan kedua tangan bertumpu di meja .
" kenapa?" tanya Ayla .
" Karena diremehkan orang saat kita tidak punya apa-apa itu rasanya sakit " ucap Bara yang membuat Ayla terdiam .
" Ya kan Suami udah kaya sekarang" sambung Ayla .
" Tapi Aku punya Kamu sekarang yang harus Aku jaga dan bertanggung jawab penuh terhadap kamu dalam hal apapun dan Aku tidak akan bisa menjaga Princess cantik ini jika tidak punya apa-apa " pernyataan valid Bara mengelus-elus kepala Ayla .
" Lala sayang sama Suami " ucap Ayla dengan hangat memeluk leher Bara yang menunduk kearahnya.
" kenapa sayangnya secepat itu ?" tanya Bara membalas pelukan Ayla .
" Karena Suami mau terima Lala apa adanya dan bersyukur memiliki Lala " ucap Ayla dengan senang .
" Harusnya Aku yang bilang begitu, terimakasih " ucap Bara yang sudah berjanji akan menjaga Ayla baik-baik sebagai satu-satunya hal paling berarti yang dia punya sekarang.
" Tapi Lala masih terlalu polos " ucap Bara yang sangat tau akan hal itu , walaupun mungkin usia Lala sudah 20 tahun ruang geraknya yang terbatas selama ini membuat Ayla banyak tidak mengerti hal-hal intim dan juga masih berfikiran terlalu positif.
" Ya Suami ajarkan lah Lala biar nggak polos lagi " ucap Ayla yang membuat Bara langsung tersenyum nakal .
" Aku ajari hal-hal begituan nanti " batin Bara menahan tawa menatap mata polos Ayla dengan segala pikiran liarnya.
" Astaga Bara, tuhan sudah berbaik hati dengan memberikan mu istri yang cantik dan polos tapi kau malah mau mengajari nya hal-hal seperti itu. Dasar manusia terkutuk" batin Bara memaki dirinya sendiri yang sempat punya pikiran begitu .
" Sekarang Aku harus mulai bekerja untuk menafkahi Istriku yang bisa saja meminta seisi dunia jika isengnya datang " ucap Bara duduk di kursi kerjanya menyalakan laptop di samping Ayla .
" Mana ada gitu ?" senyum sungkan Ayla dengan malu-malu memainkan tali tas genggam nya .
" Nanti iya " ucap Bara semakin menggoda melihat Ayla yang malu-malu.
Bara melepas jas yang di pakainya lalu menyelimuti paha dan kaki Ayla yang duduk diatas meja agar tidak terlihat serta Bara juga bisa fokus .
35 menit kemudian .
" Lala kenapa terus menatapku apa kamu ingin sesuatu ?" tanya Bara yang sudah hilang percaya diri karena diperhatikan Ayla dengan detail .
" Tidak ada" ucap Ayla yang sedari tadi hanya duduk diatas meja tanpa melakukan apapun kecuali memperhatikan suaminya yang entah mengapa membuat Ayla senang ketika memandang wajahnya.
" Kamu ingin jajan ?" tanya Bara .
" Boleh pergi kekantin sendiri?" tanya Ayla dengan semangat .
" Tidak , Aku akan meminta sekretaris untuk membelikan apa yang kamu inginkan " ucap Bara yang membuat Ayla yang sudah semangat lesu seketika.
" Nggak usah jajan aja , nggak jadi " ucap Ayla .
" Yasudah pergilah, tapi ingat hanya belanja saja di kantin ya jangan kemana-mana dulu " syarat Bara yang diangguki Ayla .
" Suami nggak ikutkan?" tanya Ayla yang sudah Bara turunkan dari atas meja .
" Memangnya kenapa kalau Aku ikut?" tanya Bara mengangkat sebelah alisnya merasa Ayla punya rencana lain .
" Jangan , Suami kan sedang bekerja jadi bekerjalah dengan tenang " ucap Ayla membuat Bara semakin curiga .
" biar Aku temani saja " ucap Bara yang jadi tidak tenang .
" Haaa, kalau gitu nggak jadi " ucap Ayla memangku tangannya yang membuat Bara bernafas kasar.
" Yasudah pergilah 20 menit dari sekarang" ucap Bara memberikan Ayla sejumlah uang .
" Waahhh, baik bos" ucap Ayla dengan lucunya langsung berlari membawa uang yang Bara berikan dan melempar tas genggam nya keatas sofa .
" Cukup nggak uang nya?" tanya Bara tersenyum lebar melihat Ayla yang terlihat bahagia sekali ketika dibiarkan bebas .
" Cukup , daaa Suami" ucap Ayla menutup pintu.
" Kenapa istriku selucu itu " ucap Bara geleng kepala Lalu melanjutkan pekerjaan nya .
.........
Dikantin Ayla memilih setiap es krim yang disukai nya di dalam Freezer box lalu membayarnya dan duduk di kantin menikmati es krim dengan penuh kebahagiaan.
Ayla merasa senang ketika semua orang memperlakukan nya seperti orang biasa dan tidak ada yang memperlakukan nya berlebihan .
Ayla senang tidak di kenali di perusahaan Bara , semua orang hanya bersikap normal walaupun beberapa orang yang tadi melihatnya bersama Bara menunduk hormat .
" Ihhh, Es nya enak banget " ucap Ayla yang sudah menghabiskan 5 es krim .
" Hallo dek " Sapa sekelompok pria berjas duduk di meja yang sama dengan Ayla , keempat Direktur perusahaan itu terlalu gemas melihat gadis kecil yang makan es krim banyak sekali dan duduk sendirian saja di kantin .
Ayla berhenti makan es dan menatap keempat pria itu dengan takut saat tiba-tiba mereka duduk di samping nya .
" Anak siapa ini menggemaskan sekali " ucap Mereka dengan iseng dan gemas menatap lalu mengambil satu persatu Es krim di atas meja .
" Jangan bilang Dia anak Om Burhan " tawa meledak keempat direktur muda itu mengingat wajah galak manajer keuangan perusahaan ini.
" Balikin Es Lala" ucap Ayla merebut .
" Eits" Meraka malah semakin iseng dan walaupun ramai tentu tidak ada karyawan yang akan mencegah lantaran mereka direktur.
" Suami lihatlah mereka jahat " ucap Ayla menatap Bara yang baru datang , membuat jantung keempat Direktur muda itu serasa copot mendengarnya.