Rinjani Prameswari yang biasa dipanggil Jani. Gadis cantik yang selalu gagal menikah. Berbagai kejadian tak terduga menimpa calon suaminya hingga ia di anggap pembawa sial.
Anggara Pramana yang biasa di panggil Angga, laki-laki yang selalu dikhianati oleh kekasihnya hingga ia akhirnya tidak peduli saat sang ibu akan menjodohkan dengan seseorang yang ternyata teman SMA nya.
Angga mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut pernikahannya setelah tahu siapa calon istrinya dengan sangat antusias. Sementara Jani, ia bahkan tak peduli hingga tak pernah mau tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Bagaimana jika keduanya akhirnya di satukan dalam satu ikatan pernikahan?
Lalu, bagaimana Keduanya melewati ujian pernikahan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Ikuti Ceritanya.
Happy reading 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAM 15 Karena Menolak Kehadirannya
Rinjani, After Married (15)
Masih Flashback
" Aku meminumnya setiap hari. Sekalipun aku mual dan hampir muntah, aku tidak pernah melewatkan nya," merasa di tuduh, Rinjani mulai sedikit emosi.
Angga terdiam. Benar. Ia menyaksikannya sendiri. Demi ketaatan nya pada suami, Rinjani bahkan mengabaikan kebencian nya yang tidak suka minum obat apapun. Menahan rasa tidak nyaman yang ia rasakan.
" Maaf,"
Rinjani membalikkan badannya. Posisinya kini miring membelakangi Angga.
" Kalau kamu tidak mau menerimanya, aku yang akan mengurusnya." diam sejenak. "sendiri,"
Deg
Angga terdiam. Ia hanya menatap punggung Rinjani. Rinjani yang enggan berdebat memilih memejamkan mata. tidak lama ia pun kembali terlelap.
Angga hanya menghembuskan nafas beratnya. Menyadari nafas sang istri yang teratur ia tahu, istrinya susah tidur lagi.
Flashback end
Rinjani terbangun namun tengah malam. Suaminya tidur di atas sofa. Nola dan Alden sudah pulang sesaat setelah kedatangan Angga.
" Kenapa dia tidak menginginkannya?," lirih Rinjani menatap Angga yang tertidur pulas. Wajahnya menunjukkan sebesar apa rasa lelah yang ia rasakan.
" Tapi, dia menyukai Khalisa. Bahkan dekat dengan anak itu," interaksi Angga dan Khalisa di kafe tadi, sangat terlihat bagaimana Angga begitu bahagia bersama gadis kecil itu.
Angga bahkan tak masalah Khalisa bermanja padanya. Lalu? Kenapa anak ini tidak diterima dengan baik. Anak yang jelas-jelas darah dagingnya.
Pikiran Rinjani melayang. Berbagai praduga bermunculan.
" Apa karena Khalisa anak Tika?," ia bahkan mengesampingkan ucapan Angga yang ia dengar sendiri. Tentang suaminya yang mengatakan dirinya cinta pertamanya.
Itu terdengar omong kosong. janin yang ia kandung saja di tolak.
Air mata Rinjani mengalir.
" dia datang dalam ikatan pernikahan yang sah. Tapi, kenapa ekspresinya malah tidak senang. Tidak apa-apa nak, Mama mengharapkan mu. Mama akan menyayangimu sekalipun Papa mu tidak menginginkan mu,"
Hatinya terasa diremas. Suaminya tak mengharapkan anak yang ia kandung. Hanya karena katanya belum siap?
" Aww ... Astaghfirullah," perut Rinjani terasa di remas-remas. Sakit.
Keringat dingin mengalir di sekujur wajahnya.
" Mas....Mas Angga," panggil Rinjani lirih.
Sakit itu semakin terasa. " Mas Angga ...."
" Eeeuuggh.." Angga mengerjakan matanya. Samar-samar ia mendengar panggilan Rinjani .
" Mas .."
" Astaghfirullah, sayang. Kenapa? Apa yang kamu rasakan?," tanya Angga yang langsung menekan tombol berharap bantuan segera tiba,"
" Sa..kiiit..,"
Rinjani pingsan membuat Angga semakin khawatir.
ceklek
"" Dok, cepat tolong Istri saya!!," teriak Angga gusar.
...******...
Angga hanya termenung. Semua seolah kembali pada rencana semula.
Maaf. Kami sudah melakukan yang terbaik yang kami bisa. Tapi, dengan sangat menyesal, saya katakan, istri anda mengalami keguguran.
Detik demi detik terasa berjalan lambat. keguguran, kata yang membuat hatinya semakin sakit.
" Apa dia tahu aku menolak kehadirannya?,"gumamnya pelan.
Ia menatap pintu ruang rawat istrinya. ibu dan kedua mertuanya sudah ia beri tahu melalui sambungan telepon.
Di dalam mereka sedang menemani Rinjani. Beberapa Rinjani histeris. Menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu menjaga buah hatinya.
" Semua salahku. Rinjani pasti kepikiran karena aku yang mengatakan anak itu datang di saat yang tidak tepat. Juga aku menyalahkannya karena ia hamil. Padahal, ini bukan salahnya,"
Penyesalan itu memang selalu datang terlambat.
...******...
" Apa maksudmu?," tanya ayah Tika pada Luki
bagaimana di sambar petir, ia terkejut saat laki-laki yang masih ia anggap sebagai menantunya itu mengatakan bahwa ia sudah menjatuhkan talak pasa putrinya.
" Aku akan berpisah dengan Tika. Surat cerai akan selesai dengan cepat. tanpa perlu sidang dan segala macamnya."
Deg
" Apa kesalahan Tika sampai kamu melakukan ini?," tanya ibu mertuanya sedih. Kehilangan menantu yang kaya dan menerima mereka susah untuk didapatkan. Kini, ia malah hampir kehilangannya. Bahkan mungkin susah kehilangan.
" Tante tanyakan sendiri saja padanya. selama ini aku berusaha untuk membuatnya mencintaiku. Tapi, nyatanya ia malah berusaha untuk menjalin hubungan dengan mantannya. Bahkan rela menghancurkan hubungan pernikahan laki-laki yang masih ia cintai,"
ibunda Tika merasa semakin berharak dengan laki-laki dihadapannya saat panggilan itu sudah berubah.
" Laki-laki siapa? Kamu pasti salah paham, nak," ayah Tika yang tidak tahu apa-apa berpikir mungkin ini hanya salah paham. putrinya tidak pernah macam-macam sepengatahuan nya.
" aku tidak salah paham. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri,"
Hening.
Di ruangan itu hanya ada mereka bertiga. Khalisa di bawa pengasuhnya keluar apartemen untuk jalan-jalan. Luki tidak ingin anaknya mendengar obrolan orang dewasa.
" Tapi, Om dan Tante tidak perlu khawatir. aku akan memberikan sejumlah uang sebagai harta Gono gini yang sudah menjadi haknya," Luki menutup obrolannya.
Ia takkan membuat manta mertuanya memiliki celah untuk semakin mendebatnya. Keputusannya tidak akan berubah.
Kedua orang tua Tika pulang dengan perasaan gusar. Perusahaan di ambang kehancuran. Pernikahan anaknya malah akan berakhir.
" Padahal, Luki satu-satunya orang yang bisa membantu kita. tapi, anakmu itu malah membuat kekacauan. Sebenarnya apa yang sudah dia lakukan sampai ia di ceraikan? Dasar anak tidak berguna," Ayah Tika mengomel sepanjang perjalanan.
" Dia anakmu juga," desis ibu Tika tak terima jika Tika hanya dikatakan sebagai anaknya.
" Ish ." Ayah Tika kesal. " Dimana dia?," tanya Ayah Tika kemudian.
" Katanya menginap di hotel." Ibu Tika sengaja mencari tahu keberadaan Tika tanpa mengatakan bahwa mereka akan kesana. Bahkan masalah Luki pun tidak mereka katakan.
" Lihatlah, dia masih berbohong. Katanya Luki dan Khalisa sedang jalan keluar. Saat aku bilang ingin menemui cucuku," Ibu Tika menggelengkan kepalanya.
" Berarti dia tidak berniat memberitahu kita masalah rumah tangganya saat ini,"
...******...
" Biarkan Jani pulang bersama kami dulu. Disini dia tidak ada yang menemani. Kamu masih di sibukkan dengan kafe yang baru dibuka," Bunda Aisyah mengajak Angga berbicara.
Rinjani sudah di perbolehkan pulang. Tapi, ia ingin ikut pulang dengan kedua orang tuanya.
" Tapi, Bun..."
" Ini berat untuk Jani, Ga. Dia kehilangan janin yang baru dia ketahui. Kamu lihat, dia jadi sering melamun setelah tidak lagi histeris," Jelas Bunda Aisyah lembut. Ia prihatin dengan keadaan menantunya.
Angga diam. Rinjani memang tidak lagi histeris. Tapi, ia jadi pendiam. Bahkan tidak banyak berkomunikasi dengan siapapun. Termasuk dengannya.
" Biarkan dia menenangkan diri dulu. Tidak baik jika dia dibiarkan sendiri. Jika ikut kami, setidaknya banyak orang yang akan menemani Jani. Kami bisa bergiliran menemaninya. Tidak akan membiarkan dia memiliki waktu untuk melamun," Bunda Aisyah memberi pengertian. Ia paham ini pertama kalinya keduanya berjauhan sejak menikah.
" Angga ikut bagaimana baiknya saja, Bun,"
Bunda Aisyah mengusap punggung sang putra.
Angga mendesah. " Ini pasti teguran untuk Angga, Bun. Angga sudah menolak kehadirannya. Jadi, Allah mengambilnya kembali," semalaman Angga berpikir. Ia terus menyalahkan dirinya karena menolak kehadiran janin yang dikandung Rinjani.
.
.
TBC
Duuhhh....jani....
apa kbr tu hti????stlh khilangn,trs skian thn nunggu blm jg hmil....tba2 ada yg ngaku ank suaminya.....
😭😭😭....
stlh prgi ninggalin ank istrinya,status pun sngja d gntung.....dia bhgia dgn kluarga barunya,tp ank istriyg lain di biarkn mndrta....cckkk.....egois...
luki ssuai nmanya....bru jd duda,skrng dpt perawan....kpn mreka dktnya y????ko akoh ga tau.....
😁😁😁....
Ya...karma udh nyktin ank istri,smp anknya trauma buat mnikah....skrng tba2 nongol ngsih slmt...situ sehat???
msa tiap nkah,trs ga cntk lg bkln trs cerai....mau kwin cerai brp kli kl ky gt???pdhl kl udh ga cnta mh blng aja,ga ush alasn sgla.....kn jd kslll....
Smngt y jani sm angga,yg pnting mst sling jjur mlai skrng.....
krna obsesi,akhrnya rugi sndri kn tika....khlngn suami dn ank,sng mntan yg d kjar jg ga pduli.....
Jani udh maafin angga y???
mngkn angga bkln jlasin alasn dia ga mau pnya ank,biar jani ga slh phm lg..btw,jani mst jgain suamimu y...bnyk plakor yg mngintai....
udh mh d slahkn sm suaminya gra2 hmil,trs mlah khilangn bnrn....pst krna dia yg ga d inginkn,mkanya d ambil kmbli....
Sbr y jani...
tkut bgt kl smp jani khilangn,apa lg yg bkin dia msk rs gra2 sng mntan dr suaminya....btw,angga bkln nrima ga y kl jani hml???kn dia blm siap pnya ank ktanya...
Nah loooo.....d talak jg akhrnya...mngkn luki udh nyerah,scra tika blm move on dr mntan....
jgn ksih celah sdkt pun buat pra ulat bulu,mskpn ga cma istri yg brjuang....yg pling pnting kn suaminya yg msti stia,trs jauh2 dr godaan setan.....