Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 27 Curahan hati Rizky
Semenjak kejadian itu Raka tidak menyerah sama sekali untuk mendekati Azizah. Cara apa pun dia lakukan supaya bisa dekat dengan mantan istri nya itu. Tak ayal Rizky pun menjadi dalih supaya dia bisa bertemu dan mengobrol dengan Azizah.
Namun Azizah sendiri tidak pernah menggubris perhatian yang Raka berikan. Dia juga selalu memasang ekspresi datar saat bertemu dengan Raka. Bahkan dia juga selalu berusaha untuk menghindari nya.
Sebenarnya ada hikmah nya juga karena hubungan Raka dan Rizky anak nya semakin dekat, dan Azizah pun bisa melihat kebahagiaan yang terpancar dari anak semata wayangnya itu. Entah perhatian Raka pada sang anak tulus atau tidak Azizah tidak peduli yang terpenting saat ini Rizky bisa merasakan kebahagiaan dan mendapatkan kasih sayang seorang ayah yang selama ini dia rindukan.
"Siang Zah....ini," sapa Raka sambil menyerahkan sebuah buket bunga Lili kesukaan Azizah.
Entah dari mana laki - laki itu tahu jika Azizah sangat menyukai bunga itu. Pasal nya selama mereka menikah tidak pernah sedikitpun Raka memberikan sesuatu yang merupakan kesukaan Azizah. Jangan kan memberi sesuatu, tahu apa saja yang Azizah suka atau tidak dia sukai saja tidak pernah. Dan ini tidak ada angin tidak ada hujan tiba - tiba laki - laki itu dengan begitu percaya diri memberikan sebuket bunga lili pada nya.
Azizah menautkan kedua alisnya," bunga?"
"Hemm...tadi sebelum ke sini aku melihat toko bunga dan seketika aku ingat ma kamu. Bukankah kamu sangat menyukai bunga lili?"
Azizah tertawa sumbang," hu'um...aku memang sangat menyukai bunga lili, tapi itu dulu mas sebelum kita berpisah. Jadi maaf, aku tidak bisa menerima nya karena aku sudah tidak menyukai bunga itu lagi. Sebaiknya mas Raka kasih saja ke istri kesayangan mas Raka saja seperti nya dia lebih membutuhkan nya dari pada aku," jawab Azizah dengan begitu tenang dan berlalu meninggalkan Raka.
"S**l ...." umpat Raka sambil melempar buket bunga lili itu ke tong sampah yang tidak jauh dari nya.
Azizah langsung tersenyum sumringah saat mendapati sang anak sudah keluar dari kelas nya.
"Bunda...." teriak Rizky yang langsung menghambur ke dalam pelukan sang bunda.
Azizah langsung memberikan kecupan yang bertubi-tubi di wajah sang anak sehingga membuat pemilik wajah itu memberengut," bunda ih....kan Rizky sudah bilang jangan main cium Rizky kalau di sekolah, malu tahu Bun..tu Rizky di liatin ma teman - teman Rizky," gerutu Rizky.
Azizah terkekeh geli melihat ekspresi sang anak yang misuh - misuh protes sudah tidak mau di cium lagi, dia mencubit gemas hidung sang anak," bagi bunda kamu tetap bayi panda nya bunda yang gemesin."
Rizky langsung mengerucut kan bibir nya jika Azizah memanggil nya bayi panda,"apaan sih Bun."
"Sudah ..sudah...ngga usah ngambek gitu ah, nanti anak bunda ganteng nya ilang lagi. Oh ya, ada cerita apa hari ini di sekolah sayang," tanya Azizah sambil berjalan ke arah parkiran mobil.
Kedua nya berjalan sambil bercengkrama, lebih tepat nya Rizky lah yang paling banyak bercerita.
"Oh ya Bun, Rizky hampir saja lupa," ucap bocah tampan itu yang langsung mengambil sesuatu dari dalam tas nya.
"Ini tadi ada surat dari Bu guru untuk bunda. Besok lusa di sekolah mau ngadain perayaan hari Ayah, terus seluruh siswa harus memberikan sesuatu untuk ayah nya masing - masing. Boleh berupa barang yang spesial atau pun hanya sekedar ucapan terimakasih lewat sebuah puisi. Kira - kira Rizky ngasih apa ya Bun ke ayah. Ehm...ngasih kado atau ngasih...." seketika ucapan anak itu terjeda.
Wajah yang awal nya terlihat sumringah kini tertunduk lesu. Azizah langsung melipat selembar kertas itu setelah tadi sempat membaca sekilas apa yang tertulis di sana. Seperti yang di kasih tahu Rizky tadi emang benar ada nya jika di sekolah anak nya kusa akan diadakan perayaan hari Ayah.
"Hei...ada apa sayang, kok malah sedih. Coba katakan ma bunda apa yang buat anak bunda yang paling ganteng seantero negeri ini jadi cemberut seperti ini."
Wanita cantik itu langsung berjongkok mensejajarkan tubuh nya dengan sang anak. Dia elus rambut Rizky dengan begitu lembut," Rizky ingin ayah hadir di acara itu Hem?" tanya Azizah dengan begitu lembut tak lupa dia kasih senyum yang semanis mungkin pada anak semata wayangnya itu.
Azizah jelas tahu apa yang sedang ada dalam pikiran sang anak. Terlebih belakangan ini hubungan Rizky dan Raka sedikit mulai membaik jelas hal itu membuat bocah tampan itu mempunyai harapan yang besar pada ayah nya.
Rizky hanya menganggukkan kepalanya tanpa berani menatap wajah sang bunda. Azizah tersenyum, kedua tangan nya dia tangkupkan pada pipi chubby Rizky dan dia kecup kening anak nya itu dalam - dalam.
"Rizky hanya ingin seperti teman - teman yang lain nya Bun...setiap ada acara sekolah selalu di dampingi sama ayah dan bunda nya, hiks..." akhir nya tangis bocah kecil itu tumpah juga.
Azizah selama ini bukan tidak tahu apa yang diinginkan oleh anak nya, namun keadaan lah yang membuat wanita itu harus berpura - pura untuk tidak memperhatikan keinginan anak nya itu.
"Maafin bunda ya sayang..." Azizah rengkuh tubuh kecil itu dalam pelukannya , dia usap lembut punggung anak nya memberi kenyamanan yang senyaman itu.
Sebisa mungkin dia menahan air matanya supaya tidak luruh namun dia juga hanya seorang wanita biasa yang akan luruh juga jika berada di posisi seperti ini.
"Maafin Rizky juga ya Bun...ngga seharusnya Rizky punya keinginan seperti itu," ucap anak itu dengan nafas tersengal - sengal karena menahan tangis.
Azizah langsung menyeka air mata nya yang sudah berada di pipi nya. Dia kemudian melerai pelukan kedua nya, jari lentik nya terulur untuk menghapus air mata yang berada di pipi sang anak.
"Rizky ngga salah sayang...bunda lah yang salah karena belum bisa membuat Rizky merasa bahagia."
Tanpa mereka sadari sejak tadi Raka memperhatikan interaksi antara ibu dan anak itu. Awal nya dia ingin mendekat namun keinginan nya dia urungkan saat mendengar apa yang Rizky ucapkan itu.
Jauh dalam lubuk hati nya yang paling dalam, ada goresan ngilu yang dia rasakan saat mendengar curahan anak yang selama ini dia abaikan.
"Rizky ingin ayah besok hadir di acara itu?"
Deg,
Azizah dan Rizky sontak menengok ke arah suara yang sangat tidak asing di telinga mereka. Ya benar saja, yang barusan berkata itu adalah Raka. Dan laki - laki itu saat ini sedang berdiri tepat di belakang mereka dengan memasang wajah yang sumringah.
"Ayah...."
ga sbr y mas duda,msh bnyk orng aja udh nyosor....haisshhh....
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ada yg bhgia,tp sking bhgianya mlh do'a mau mkan....ngakak bgt.....
🤣🤣🤣....
pas kthuan kl saka bkn anknya,azizah udh mlik orng lain...
ga merana tu sng mntan....
jangan lupa nikah dulu bi