Selalu Menunggu
Kring.....
Kring.....
Kring.....
Bunyi alarm yang menunjukkan pukul 07.00 pagi. Gadis yang tadinya tertidur pulas di bawah selimut yang menghangati tubuhnya.
"Aduhhh berisik banget sih". Ujar Lila hendak mematikan alarm yang dari tadi mengganggu tidurnya.
"Oh my God, sekarang kan gue mau joging pagi" yah, duh sekarang udah jam tujuh lagi". Ucap Lila terlihat kesal.
Lila avengelia seorang gadis remaja yang baru menjadi mahasiswa di fakultas terkenal dan memiliki terlahir dari keluarga yang terbilang paling penting di negara dalam bidang bisnis.
Ceklek
Terlihat seorang wanita cantik yang berdiri di ambang pintu, melihat anak wajah bungsunya yang terlihat kesal. "Morning sayang, anaknya mamah udah bangun". Ucap veli yaitu mamahnya Lila yang sedang membelai lembut rambut anaknya.
"Mamah jahat kok gak bangunin aku sih, jadinya aku kesiangan tau joging bareng temenku". Ucap Lila.
Beli tersenyum:" anakku sayang mamah gak tau kalo kamu punya janji bakal joging sama temen-temen kamu, sekarang juga kan hari Minggu mamah kira kamu bakal nyantai sekarang". Ujar veli merasa gemas dengan anaknya yang sedikit lucu ini.
"Ihhh mamah yah udah ilan mau mandi dulu, byee mamah cantikku". Ujar Lila seraya menuju ke kamar mandi.
Veli tersenyum melihat kelakuan anaknya bungsunya yang begitu menggemaskan.
10 menit kemudian pintu kamar mandi pun terbuka menampakkan gadis dengan wajah putih dan rambut yang tertutup jilbab berwarna crem. Lila mengambil handphonenya di nakas kemudian melihat ada panggilan tak terjawab dari Indri yang merupakan teman Lila sejak kecil sampai sekarang.
"Tuh kan nih si Indri nelpon gue lagi, gue jawab apa yah kalo gue gak bisa joging tadi". Ujar Lila merasa bersalah karena tidak menepati janjinya joging bersama Indri. Dengan berat hati Lila memencet nomor Indri dan menelpon Indri.
"Hallo dri, sory banget yah gue kesiangan gak bisa nemenin Lo buat joging bareng pagi ini". Ucap Lila dengan penuh penyesalan. Lila telihat bingung karena tidak mendengar suara Indri dari balik telpon tersebut.
"Hallo dri, Lo marah sama gue sampe Lo gak mau ngejawab omongan gue". Kesal Lila karena Indri tak sama sekali menghiraukan perkataan temannya sendiri.
Akan tetapi tiba-tiba Lila di buat kaget dengan suara yang ada di balik telepon. Lila terkejut dengan suara Indri yang berubah menjadi suara seorang lelaki. Tunggu dulu, ini memang bukan suara Indri.........
Tutttt.......
Sambungan telepon putus akibat baterai handpone Lila yang lupa ia cas dari tadi malem."nih hp mau dibuang kali yah, coba gituh bersahabat sama penggunanya sehari aj ihhhh". Kesal Lila.
Merasa penasaran Lila segara berjalan menuju lemari dan mencari pakaian yang sesuai dia pakai untuk ke rumah sahabat laknatnya itu. Di perjalanan menuju rumah Indri Lila masih bingung dengan suara di balik telepon Indri tadi. Tak lama mobil Indri sampai di depan halaman rumah Indri. Lila kemudian keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu rumah Indri.
Deggg
Deggg
Deggg
Jantung Lila berdetak kencang saat melihat seseorang yang tengah duduk bersama Indri sahabatnya di ruang tamu. Dengan ragu Lila melangkahkan kakinya menghampiri dua orang yang tengah duduk dan melihat ke arahnya sekarang.
"Indri Lo becanda kan, kok dia bisa sama Lo. Jawab gue driii". Bentak Lila kepada Indri karena Indri sama sekali tak menjawab pertanyaannya. Tak bisa menahan lagi akhirnya air mata Lila pun jatuh.
"Jelasin ke gue dri kenapa dia bisa di sini". Ucap Lila sambil menunjuk ke arah lelaki yang membuat luka di dalam hatinya pulih kembali.
"Lil gue bisa jelasin ke Lo Devan ke sini buat minta maaf sama Lo Lil". Ucap Indri merasa tidak enak kepada Lila karena tidak mengabarkannya terlebih dahulu.
Devan yah nama tersebut sangat berarti di dalam hati Lila. Seorang lelaki yang pernah mengisi hatinya dan sekaligus memberi luka. Devan Raharja adalah kekasih Lila yang sudah lama pergi dari kehidupannya. Devan sebenarnya terbilang mantan Lila karena sudah tak lama berhubungan dengannya lagi. Akan tetapi, menurut Devan Lila bukanlah mantannya karena Devan SMA sekali tidak pernah mengakhiri hubungan dengan Lila.
Berbeda dengan Lila yang merasa bahwa hubungannya dengan Devan sudah berakhir karena lelaki ini jelas-jelas meninggalkannya tanpa sebab dan kata pamit.
"Lil ini gue Devan, aku tau aku salah waktu itu udah ninggalin kamu dan gak ngasih kabar sama kamu tapi aku balik buat memperbaiki semuanya Lil". Ujar Devan dengan penuh rasa bersalah karena telah menyakiti hati kekasihnya selama bertahun-tahun.
Devan berjalan mendekati Lila dan ingin memeluk tubuh wanita yang selama ini membuatnya rindu berat. Akan tetapi berbeda halnya dengan Lila yang melangkah mundur ketika melihat Devan berjalan mendekatinya.
Akibat perlakuan Devan dua tahun yang lalu Devan pergi meninggalkannya tanpa sebab.
"Gue mohon jangan berani deket-deket sama gue, gue bukan siapa-siapa Lo lagi" ucap Lila pada Devan.
Lila sudah tidak tahan menahan isak tangisnya mulai terdengar di telinga Devan dan Indri.
Indri sebagai sahabat Lila menenangkan Lila dan mengajaknya agar duduk di sofa ruang tamunya.
"Dev mending sekarang Lo balik dulu biar Lila gue yang urus" ujar Indri menyuruh Devan pergi agar Lila bisa menenangkan dirinya sendiri. "Gue titip Lila yah dri, gue percaya sama Lo" ucap Devan kepada Indri.
Dengan berat hati ia pun melangkah pergi dan meninggalkan rumah indri.
Hening......
Tak ada yang mau memulai pembicaraan di antara kedua gadis yang sedang duduk di ruang tamu tersebut. Akhirnya Indri yang memulai percakapan mereka berdua.
"Lil gue minta maaf, selama ini gue masih kontekan sama Devan itu juga demi Lo, gue gak bermaksud buat nyakitin perasaan Lo tapi gue cuma mau Lo seneng dan ceria lagi". Ucap Indri dengan nada rendah berusaha meyakini Lila.
"Trus dengan cara Lo bawa Devan ketemu gue, Lo pikir bakal bikin gue bahagia gituhhh?". Tanya Lila kepada Indri dengan penuh penekanan.
"Gue tau Lil kalo Lo gak mau ketemu lagi sama Devan tapi menurut gue obat dari sedih Lo itu yah Devan mau siapa lagi coba". Ucap Indri. Merasa kesal dengan jawaban Indri Lila pun bediri "Gue pamit pulang duluan, thanks buat suprisenya dan maaf kalo gue gak bisa nemenin Lo tadi buat joging". Ucap Lila lalu pergi meninggalkan Indri.
Indri yang melihat kepergian Lila sahabatnya merasa bersalah karena telah berbohong kepadanya."Maafin gue Lil, gue tau gue salah tapi gue tau lo nyari kebahagiaan yang Lo tunggu-tunggu dari dulu Lil dan satu-satunya adalah Devan. Ucap Indri dengan rasa bersalah kepada Lila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments