Kultus Iblis telah menunjukkan taringnya, mereka merekrut pengikut di mana-mana. Demi keselamatan Xue Yao yang diincar oleh Kultus Iblis, Xuan Ji membawanya ke Benua Tianwu. Namun, Kultus Iblis ternyata sudah mengakar kuat di sana, sehingga Xuan Ji memutuskan memamerkan kekuatannya.
”Aku adalah Pendekar yang mengalahkan Kaisar Iblis. Jika kalian bosan hidup, datanglah pada Kakek Ji! Dengan senang hati aku akan mengirim kalian ke dunia bawah,” cibir Xuan Ji sembari menyeringai lebar.
Catatan Penulis: Sebelum membaca Xuan Ji Season Tiga, baca dulu Xuan Ji dan Xuan Ji Season Dua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menusuk Dari Belakang
Para wanita penghibur langsung menjerit histeris. Telapak tangan cakar iblis itu sangat besar sekali dan itu cukup untuk meremas semua wanita penghibur yang mengelilingi Xuan Ji.
“Ternyata kau juga pengikut Kultus Iblis, nenek tua bau busuk!” cibir Xuan Ji.
Dia meraih kendi arak seribu bunga dari seorang wanita penghibur dan melempar kendi itu ke arah Telapak tangan cakar iblis.
Kendi itu pecah ketika menghantam telapak tangan cakar iblis, kemudian araknya berubah wujud menjadi dinding bunga-bunga berbagai macam jenis dan warna.
“Hmm?” Nyonya besar pemilik rumah bordil terkejut melihatnya. “Ternyata kamu seorang Pendekar dengan bakat Surgawi. Awalnya kukira kamu hanya seorang anjing pemburu dari Aliansi Beladiri, sepertinya tak akan mudah untuk melahapmu.”
Nyonya besar langsung menyatu dengan Avatar seni beladirinya. Avatar Iblis wanita bertubuh Katak dan memiliki dua tangan bercakar Iblis muncul di sana serta langsung menghancurkan rumah bordil tersebut.
Semua orang di dalam rumah bordil itu selamat dari rubuhnya rumah bordil itu, karena mereka semua ditarik keluar dari sana oleh Xuan Ji.
“Oh, tidak! Kota ini akan hancur jika dua Ranah Keabadian bertarung menggunakan Avatar seni beladiri!” seru Pendekar yang bekerja pada tuan kota.
Xuan Ji juga tidak ingin hal tersebut terjadi, karena ribuan orang tak bersalah akan menanggung akibatnya. Senyum cerah bocah yang ia berikan hadiah beberapa saat yang lalu masih terngiang-ngiang dibenaknya.
Avatar Asura berwarna emas tiba-tiba muncul dan langsung menendang Avatar Iblis bertubuh Katak yang langsung menghilang ke balik awan.
Avatar Asura menekan kakinya dan sedikit membungkukkan badan, lalu melompat dan melesat ke langit.
Area disekitar rumah bordil hancur berkeping-keping saat Avatar Asura itu melompat, para wanita penghibur dan pria hidung belang terhempas dibuatnya.
“Ah, apa yang kita lakukan sekarang, Gao‘er? Nyonya besar ternyata seorang pengikut Kultus Iblis.” Seorang wanita penghibur bertanya pada Gao‘er.
Wanita penghibur lainnya langsung menoleh ke arahnya. Sepertinya secara tak langsung, ia telah ditunjuk sebagai pemimpin mereka.
Gao‘er menggelengkan kepala dan berkata, “Sekarang kita sudah bebas. Mari kembali ke keluarga masing-masing, kita sekarang sudah kaya. Di cincin dimensi masing-masing ada banyak koin emas dan ....”
Dia berhenti berbicara, mereka kini memiliki Kristal monster setara Ranah Kaisar Surgawi hasil penjualan arak seribu bunga yang dibeli oleh Xuan Ji.
Beberapa Pendekar langsung menatap mereka sambil menyeringai lebar.
“Apa yang kalian lakukan? Apa kalian ingin merampas harta mereka?”
Pemuda tampan tiba-tiba muncul bersama belasan Pendekar Ranah Kaisar Surgawi. Basis Kultivasi Pemuda itu sendiri adalah Ranah Keabadian.
“Tuan muda Kedua,” sapa Pendekar yang bekerja pada tuan kota.
“Ceritakan padaku apa yang terjadi di sini dan apa yang diinginkan oleh orang-orang tak bermoral itu?” sahut Pemuda tampan itu.
Dia ternyata anak kedua dari tuan kota dan terkenal menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, bahkan ia sudah lama ingin menutup rumah bordil di kota ini. Namun, tuan kota menentang idenya itu, karena saat ini keuangan mereka sedang menyusut dan upeti tidak bisa ditarik kepara penduduk karena tidak ada kegiatan ekonomi di kota ini.
“Yang terjadi adalah ....” Pendekar yang bekerja pada tuan kota menceritakan semua yang terjadi, termasuk Pendekar Ranah Keabadian misterius yang langsung membunuh pengikut Kultus Iblis hanya dalam satu tebasan Pedang saja
“Walaupun aku juga Ranah Keabadian, tetapi tidak mungkin bisa membunuh sesama Ranah Keabadian dalam satu serangan saja. Mungkinkah dia adalah Tetua dari Aliansi Beladiri yang sedang mengembara memburu pengikut Kultus Iblis?” gumam Pemuda tampan itu.
Hanya Ranah Keabadian sekelas Tetua Sekte atau Tetua Aliansi Beladiri yang berani bergerak sendirian di era kekacauan ini, karena pengikut Kultus Iblis selalu bergerak berkelompok dan akan menyergap para Pendekar.
“Apa yang akan kita lakukan pada mereka, tuan muda?” Pria tua Ranah Kaisar Surgawi berbisik pada Pemuda tampan itu. Pertanyaannya itu merujuk pada para wanita penghibur dan para Pendekar yang ingin merampok mereka.
“Jebloskan laki-laki tak bermoral itu ke dalam penjara. Sementara para wanita itu, beli Kristal monster mereka sesuai harga pasar dan antar mereka ke keluarganya!” seru Pemuda itu sambil menengadah menatap langit.
Avatar Iblis wanita bertubuh Katak telah jatuh puluhan ribu langkah diluar Kota dan Avatar Asura berwarna emas mengikutinya.
“Avatar seni beladiri Dinasti Xuan?” gumam Pemuda tampan itu. “Paman Song, apakah ada Klan cabang Xuan yang memiliki Avatar berwarna Emas?” selidiknya penasaran.
Pria tua yang dipanggil Paman Song itu menggelengkan kepala. “Aku belum pernah mendengar manifestasi Avatar seperti itu di Dinasti Xuan. Mungkin itu berasal dari rakyat jelata yang memiliki bakat Surgawi, makanya warnanya tidak familiar.”
Pemuda tampan itu setuju dengan ucapan pengawal pribadinya itu. Sebagian kecil Kultivator yang berasal dari rakyat jelata memang diberkahi bakat Surgawi dan mampu mencapai Ranah Keabadian.
“Aku serahkan urusan tentang mereka padamu, Paman Song. Aku akan ke pinggiran kota untuk berjaga-jaga agar pertarungan mereka tidak sampai ke kota ini!” seru pemuda tampan itu langsung menghilang dari pandangan semua orang.
Paman Song mengalihkan pandangannya pada Gao‘er dan rekan-rekannya sesama wanita penghibur. “Ikuti aku ke Paviliun Bangau Putih untuk mengambil pembayaran Kristal monster kalian.”
Gao‘er menangkupkan tinju dan berkata, “Maaf tuan, aku tidak akan menjual Kristal monsterku. Bolehkah aku langsung kembali ke rumah saja?”
Paman Song mengangguk setuju dan tidak menanyakan apa alasan Gao‘er tidak mau menjual Kristal monsternya.
“Kalau begitu kita akan berpisah, hati-hati di jalan Gao‘er.” Salah satu wanita penghibur berbicara pada Gao‘er sembari tersenyum hangat.
Para wanita penghibur sudah mengetahui dia adalah mantan Kultivator dan menduga Gao‘er mungkin akan menyerap Kristal monster miliknya untuk mengobati kerusakan pada Dantiannya.
Gao‘er tersenyum hangat juga dan berkata, “Kalian juga berhati-hatilah. Sampai jumpa lagi teman-teman.”
Gao‘er langsung pergi sambil melambaikan tangan tanpa dikawal oleh Pendekar yang bekerja pada tuan kota, karena ia tidak ingin mereka mengetahui di mana rumahnya. Dia takut mereka memantau dirinya dan mengetahui tentang Pil yang diberikan oleh Xuan Ji. Bisa saja tuan kota tertarik pada Pil tersebut dan menggunakannya pada keluarga atau bawahannya yang mengalami kerusakan Dantian.
Rumah Gao‘er terletak di pinggiran kota dan dipenuhi semak belukar karena sudah lama tidak dihuni.
Dia tidak membersihkan rumah itu, karena kondisi rumah saat ini sangat cocok menjadi tempat persembunyian dan tidak akan ada orang yang mengetahui kalau dirinya sedang berkultivasi di sana.
Sementara itu tak jauh dari kota ini, Tetua Sekte Tianzun dan beberapa Tetua dari berbagai Sekte kehilangan jejak Tetua Sekte Giok Surgawi.
Semua murid-murid Sekte Giok Surgawi yang terindikasi menjadi pengikut Kultus Iblis sudah dihabisi oleh Su Yang dan murid-murid lainnya. Sayang sekali, Tetua Sekte Giok Surgawi menggunakan Jimat Teleportasi jarak pendek berpindah tempat sehingga ia bisa lolos dari kepungan para Tetua dari berbagai Sekte tersebut.
“Mungkin ia bersembunyi di kota terdekat, sebaiknya kita cari dia di sana saja,” usul salah satu Tetua dan semua Tetua setuju dengan pendapatnya itu.
kakek legend dilawan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
luar biasa