NovelToon NovelToon
Dihamilin Om Dokter

Dihamilin Om Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Cinta Paksa / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Jillian Amberly, seorang gadis muda, menginjak usia 18 tahun yang masih duduk dibangku sekolah tidak sengaja melakukan One Night Stand di tempat kerjanya dengan seorang lelaki bernama Alfred Dario Garfield seorang pria Bergelar Dokter spesialis Patologi, ternama disalah satu rumah sakit besar di kota Milan.

Lelaki berprofesi dokter itu, berniat menikahi Jillian sebagai bentuk tanggung jawab atas kekhilafan nya yang tidak disengaja tapi Jillian menolak mentah-mentah seolah mengatakan dirinya tidak akan hamil hanya karena bercinta satu malam.

Tapi! semua itu hanyalah angan dan mimpi dalam tidur Jillian nyatanya saat ini ia memegang teshpeck yang menunjukkan garis dua, tangan Jillian bergetar air matanya sudah tidak dibendung lagi.

Bagaimana ia harus memberitahu kebenaran ini pada keluarganya? keluarganya saja tidak memperdulikan nya. Lalu pria yang bercinta dengan nya bagaimana? apa dia percaya dengan Jillian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 11

FLASHBACK ON

Terdengar suara musik menggema di seluruh ruangan, lampu berkelap-kelip dan suara riuh orang-orang saling menyahut para wanita meliukkan tubuh mereka menarik perhatian para lelaki yang haus akan belaian perempuan. 

Seorang perempuan muda dengan seragam ketatnya memperlihatkan lekuk tubuhnya tidak sedikit orang tergoda melihat tubuhnya yang menggoda padahal wanita itu tidak ada niatan menggoda siapa-siapa, ia hanya ingin bekerja an disini saja lah pekerjaan yang gajinya sangat memuaskan dirinya.

" Jillian, berikan minuman ini pada sekumpulan lelaki disana. " tunjuk Hans pada segerombolan laki-laki yang asik bermain judi tentunya. 

" Oke. " balas Jillian dengan suara heels yang menggema setiap ketukan dan tubuh menggoda nya membuat para lelaki tidak mengedipkan matanya. 

Pekerjaan yang Jillian tekuni hampir 3 tahun-an tanpa gangguan dan masalah dalam pekerjaan nya palingan hanya tikus-tikus kecil saja sekali dua kali mencoba menggodanya tapi tidak dihiraukan Jillian. 

Dia niatnya bekerja untuk mendapatkan uang bukan untuk mencari kesenangan. 

" Ini minuman kalian Tuan-tuan. " ucap Jillian meletakan beberapa botol minuman keras diatas meja yang sudah penuh dengan beberapa dollar, kartu-kartu dan narkotika. 

" Terimakasih Sweetheart, ini tip buatmu. " ucap salah satu pria disana sepertinya ketua nya. 

Jillian dengan senang hati menerimanya, sebab itulah JIllian sangat menyukai pekerjaan nya sebagai waiters tidak sedikit ia mendapatkan Tip bonusan yang kalau dihitung bisa sampai puluhan jutaan dalam 1 bulan.

" Kemari lah sayang! aku akan memberimu tip, asalkan hisap milik ku yang dibawah!!!" 

Mereka tertawa mendengarnya, seolah-olah itu adalah lelucon yang sudah biasa mereka candaan tidak bagi Jillian yang merasa harga dirinya di rendahkan. 

" Tidak terimakasih Tuan, bagi saya Tip nya sudah begitu banyak. Tuan bisa memberikan pada wanita sekeliling anda. " jawab Jillian seramah mungkin walaupun tersulut emosi.

Jillian sudah biasa mendengar perkataan yang tidak senonoh lagi seperti yang dilontarkan pria dihadapannya, awal bekerja di CLUB WXXYI Jillian sempat terkena Down, mental nya tersentil tapi sekarang perkataan itu akan berlalu seperti angin. 

" Baiklah, terimakasih atas layanan waiters terhormat." ucap pria itu mengakhiri obrolan mereka.

Jillian meninggalkan mereka semua dengan para wanita di setiap sisi mereka. Jillian selalu memasang wajah jijik jika melihatnya. 

" Sangat murahan. " batin Jillian. 

Ya, sama seperti pekerjaan nya. tapi JIllian harus  menjalaninya bukan? walaupun pekerjaan yang terlihat hina dianggap mencemooh orang luar tapi duitnya sangat begitu menjanjikan. 

Tapi, kenapa Jillian tidak membeli rumah dan membuka usaha? kalau duitnya begitu banyak? karena uang nya harus ia sisihkan untuk keperluan sehari-hari, membayar uang muka sekolah uang bulanan sekolah uang kelulusan sekolah termasuk hidup di kota Milan begitu sangat mahal.

Ia harus pandai-pandai menyimpan uang untuk membayar kuliah nya dimasa depan. walaupun sudah ada beberapa tawaran masuk untuk nya menjadi Pelacur berkelas tapi Jillian menolak keras. 

Ia tidak mau menjajakan tubuhnya kesembarangan orang, sebab itulah Jillian sangat berhati-hati dalam melakukan pekerjaan di CLUB WXXYI yang terkenal manusia bejat walaupun hanya 60 persen saja.

Jillian sibuk melayani para tamu VIP yang datang, seharusnya JIllian hanya menjadi waiters di bagian Umum tapi Madam Jade memerintahkan berpindah alih. 

" Kamu bekerja dibagian VIP dulu sementara. " perintah Madam Jade. 

" Kenapa harus aku? ada Shelly dan yang lainnya? " tanya Jillian mencari alasan. 

" Mereka sangat tidak cocok, karena kau masih muda disini. jadi kau saja siapa tahu ada yang kepincut dan berniat menikahi mu dari pada bekerja begini terus gak baik. " ucap Madam Jade. 

" Tap- " 

" Gak ada tapi-tapi! sekarang bawa stroll ini kelantai 2 mereka semua sudah menunggu. kau tidak boleh sampai mereka selesai acaranya. " ucap Madam Jade. 

" Tap- "

" Ettss! kalau kau sampai melanggar ucapan ku! aku akan memecat mu dari pekerjaan mu!" ancam Madam Jade. 

" Oke baiklah. " jawab Jillian pasrah mengambil alih Trolling di sampingnya. 

Madam Jade segera meninggalkan mereka semua yang masih berada didalam ruangan kerja. 

" Yang sabar ya Jill, kita juga gak bisa berbuat apa-apa kalau Madam sudah memerintah. " ucap Killian. 

" Ya, aku selalu sabar menghadapi sikap Madam.  " ucap Jillian menghela nafas. 

Jillian menekan tombol Lift menuju lantai 2, setelah sampai disana wanita itu sudah mempersiapkan diri memasuki lorong-lorong panjang tepat di ujung lorong ada dua orang bodyguard yang menjaga. 

" Apa saya boleh masuk? " tanya Jillian. 

" Kau pekerja disini? " tanya salah satu Bodyguard itu. 

" Iya, saya mengantar minuman untuk para tamu VIP didalam. " ucap Jillian tampak gugup. 

Kedua Bodyguard itu tidak langsung mempersilahkan Jillian masuk, mereka menunggu perintah dan informasi dari pihak tamu didalam dan juga Madam Jade. 

KLEK...

" Nona dipersilahkan masuk. " ucap salah satunya membukakan pintu. 

" Terimakasih. " jawab Jillian gugup sembari mendorong troli nampan berisikan beberapa minuman dengan merk termahal. 

" Oh lihat, pesanan kita sudah sampai. " Ucap salah satu pria disana. 

" Bawalah kemari NOna. " ucap pria itu menyuruh Jillian untuk mendekati mereka. 

Jillian mendorong Trolling itu mendekati para pria yang duduk di kursi dan meja bundar. Jillian mulai melakukan pekerjaan nya yang seperti biasa ia lakukan tanpa memperdulikan tatapan kagum dari para lelaki yang lain. 

" Tuan-tuan ingin minuman rasa apa? " tanya Jillian. 

" Apa kau membawa Wine dan Whiskey? " tanya salah satu pria disana. 

" Iya Tuan, ingin saya tuangkan? " tawar Jillian yang sudah membuka tutup botol Wine dan Whiskey. 

" Tuangkan ke seluruh gelas mereka Nona cantik. " ucap nya. 

Jillian mulai melakukan yang diperintahkan sampailah di gelas Dario yang langsung menolak. 

" Tidak! saya tidak minum yang beralkohol. " tolak Dario. 

" Oh, maafkan saya Tuan. Tuan ingin minum yang lain? Orange Jus? " tanya Jillian menjauhkan botol berisi Wine itu. 

" Ayolah, Tuan Dario. Wine tidak akan membuat mu mabuk. " ucap pria itu. 

" Tidak Tuan Georgie, berikan segelas Orange Jus saja. " ucap Dario. 

" Baik Tuan. " ucap Jillian menuangkan segelas Orange Jus. 

" Terimakasih. " ucap Dario. 

Mereka mulai berbincang-bincang, entah apa yang diperbincangkan Jillian kurang mengerti tapi yang dapat Jillian simpulkan lelaki bernama Dario itu seorang dokter terlihat dari cara pembahasan mereka. 

Kurang lebih ada 4 jam-an Jillian berada disana entah sudah botol keberapa yang mereka habiskan bersama 4 pria termasuk Dario tentunya saling mengobrol yang sudah tidak karuan. 

" Sepertinya, saya harus pergi. kita bicarakan di sisa lain hari saja. " ucap Dario. 

" Baiklah, kalau begitu Tuan Dario. semoga malam mu menyenangkan. " ucap Tuan Georgie tersenyum aneh. 

" Ya, terima kasih. " balas Dario cukup aneh. 

Setelah kepergian Tuan Georgie dan kedua orang pria itu tinggallah Jillian dan pria bernama Dario itu disana. Jillian yang memang karyawan disana segera membereskan kekacauan yang ada. 

Tanpa memperdulikan kehadiran Dario yang masih duduk di sofa single yang terdapat disana. lelaki itu sejak tadi memperhatikan gerak-gerik Jillian. 

Jillian yang merasa haus ikut juga meminum orange Jus dengan gelas baru yang memang tersedia lebihan tanpa memperdulikan Dario toh acara mereka sudah selesai juga. 

Beberapa menit berlangsung, Jillian merasakan aneh pada tubuhnya panas dan gelisah sesekali wanita itu akan mengelap keringat dingin ditubuhnya yang semakin panas yang membara. 

Begitu juga dengan Dario yang sejak tadi sudah gelisah, menggeliat tidak karuan lelaki itu buru-buru mengunci pintu diruangan VIP dari dalam. 

Dario menarik lengan Jillian hingga jatuh ke pelukannya ditatapnya wajah wanita itu yang tampak menggoda, Jillian yang merasa aneh dan ditatap lamat seorang pria langsung menyerbu bibir menggoda itu. 

Dario tampak kaget, tiba-tiba bibirnya dilumat habis dengan wanita dihadapannya. setelah ciuman mereka terlepas Jillian melepaskan pakaian nya dan melucuti pakaian Dario juga hingga tidak ada sehelai benang pun melekat. 

" Ap-apa yang kau lakukan? " tanya Dario dengan suara beratnya. 

" Memperkosa Om! maaf Om! aku sudah tidak tahan lagi. " bisik Jillian yang berada di atas tubuh Dario. 

Dario mengerang lirih saat sebuah kelembapan membelai miliknya dan sangat menyempit, mereka menghabiskan malam bersama dengan penuh gairah yang membara. 

DIPAGI HARINYA.

Jillian terbangun dalam tidurnya, tubuh nya remuk dan terasa pegal-pegal di sana sini Jillian tersadar dengen kelakuan nya semalam.

Dilihatnya sekeliling, wanita itu bergegas mengenakan kembali pakaiannya, Dario yang merasa ada suara grasak-grusuk membuka matanya mengerjapkan beberapa kali.

Dario menatap Jillian yang sibuk membenahi pakaiannya yang masih belum menyadari keberadaan Dario yang sudah terbangun dari tidurnya.

Saat Jillian membalikkan badannya, pandangan mereka bertemu. Jillian tertegun melihat pria itu yang masih duduk di sofa dalam keadaan telanjang bulat.

" Tu-tuan Sudah bangun. " ucap Jillian gugup.

" Kal- "

" Jangan salah paham! Semalam saya terpengaruh sesuatu yang aneh, mungkin obat perangsang sebab itulah saya menyerang Tuan! "

" Huh, saya akan tanggung jawab. " itulah kata pertama yang Dario ucapkan.

" Hah? Tidka usah Tuan, ini saya salah kok. " Ucap Jillian.

" Kalau kamu hamil bagaimana? " Hardik Dario mendelik kesal.

" Ya jangan di doakan lah,! Tuan!! Saya pergi dulu Tuan, anggap kita tidak pernah bertemu Tuan. Selamat pagi. " ucap Jillian meninggalkan Pria itu disana menatap kepergian nya.

FLASHBACK OFF.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!