Ayah adalah sosok orang yang selalu berjuang untuk membahagiakan putrinya. Kebahagiaan akan selalu dirasakan seorang anak jika ayah selalu disampingnya.
Tapi, siapa sangka jika kebahagiaan itu tiba tiba harus hilang dengan sekejap.
Bisakah rasa bahagia itu hadir kembali seperti dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peringkat 1
Naura mendapatkan peringkat 1 di kelasnya. Untuk pertama kalinya ia mendapatkan predikat terbaik di kelas. Ayah Naura kaget dan bangga melihat prestasi anaknya yang meningkat dengan sangat drastis.
"Yeeeeyyy..... Naura peringkat satu ayah" ucap Naura dengan riang.
"Alhamdulillah nak, ayah bangga dengan Naura. Naura sudah belajar dengan giat dan inilah hasil belajar Naura. Selamat ya nak...." ucap ayah (Sambil memberikan uang 100.000 rupiah kepada Naura sebagai hadiah dari ayah).
Bahagianya Naura menerima hadiah dari ayah. Tak lupa ibu guru juga memberikan hadiahnya untuk Naura.
"Selamat ya Naura, ini untuk kamu'' ucap bu guru sambil memberikan bingkisan.
"Terimakasih ya bu" jawab Naura.
Ayah dan Naura beranjak dari tempat duduk dan segera pulang bertemu ibu untuk memberitahukan kabar baik ini.
"Ibu....ibu......" teriak Naura mencari ibunya.
"Iya sayang ? ada apa? bagaimana hasil raportmu tadi?" tanya ibu.
"Coba ibu tebak tadi Naura dapat peringkat berapa?" tanya Naura.
"Berapa ya?? Ibu tidak tau sayang. Pasti bagus ya...." ucap ibu.
"Iya bu, Naura dapat peringkat satu di kelas. Naura dapat hadiah dari ayah dan dari ibu guru" ucap Naura bercerita.
"Waahhhh hebat sekali anak ibu. Selamat ya sayang. Naura mau di masakin apa nak? nanti biar ibu buatkan untuk Naura" kata ibu ingin memberi hadiah berupa masakan.
"Mmmmm......apa ya bu? Naura ingin ibu memasak ayam kecap saja. Sepertinya enak" ucap Naura.
"Oke sayang.... nanti ibu buatkan" jawab ibu.
Bahagianya Naura kali ini, tidak menyangka bahwa ia bisa mendapatkan peringkat satu. Padahal, sebelumnya hanya bisa masuk 5 besar saja.
Saat Naura tiba di sekolah, teman-temannya menyambutnya dengan hangat. Tak sedikit pula yang mengucapkan selamat kepada Naura. Ada yang bertanya bagaimana cara Naura bisa mengikuti pelajaran dengan baik padahal sudah tidak masuk dalam waktu lama. Ada yang bertanya juga apakah ia mencontek ? Bahkan ada yang berkata bahwa Naura pintar karena habis operasi kepala saat kecelakaan kemarin, sel-sel otak yang terputus di dalam otak Naura disambung lagi oleh dokter. Jadi Naura menjadi pintar.
"Hahahahahahaha..........."banyak anak yang tertawa mendengar salah satu ucapan teman Naura.
"Kamu saja sana coba berdiri di tengah jalan, supaya ada tang nabrak terus operasi kepala kaya Naura, coba kita lihat tambah pintar apa tambah bodoh ya kira-kira?" ucap salah satu temannya lagi.
"Ada-ada saja" sahut teman Naura yang lain.
Setiap hari Naura menjadi tempat dimana teman-temannya memberikan pertanyaan saat tidak memahami pelajaran. Bahkan, ada yang bertanya tentang arti bahasa inggris juga. Sampai-sampai teman Naura menyebutnya kamus berjalan, karena Naura selalu bisa menjawab pertanyaan dari teman-temannya itu.
Naura juga tidak menyangka kok bisa ya dia bisa menghafal kosa kata bahasa inggris? padahal sebelumnya dia sulit sekali dapatkan nilai bagus pada mata pelajaran bahasa inggris. Sampai-sampai ia berfikir apakah benar apa perkataan temannya tadi, bahwa ia pintar karena operasi di kepala? Padahal kan operasinya hanya mengeluarkan gumpalan darah saja supaya Naura bisa selamat.
Beberapa guru menawarkan Naura untuk mengikuti berbagai lomba mata pelajaran. Tetapi, Naura yang masih meragukan kemampuannya itu juga tak bisa menolak permintaan guru. Akhirnya, dia belajar lebih giat lagi supaya tidak mengecewakan siapapun.
"Naura, mau kan ikut lomba sayang ?" tanya bu guru.
"Insyaallah ya bu, Naura belajar dulu" jawab Naura.
Naura juga ditawarkan untuk menjadi anggota OSIS, namun ada salah satu guru yang memberi saran untuk tidak boleh ikut karena akan mengganggu fokus Naura mengikuti lomba.
Naura senang sekaligus bingung, kenapa tiba-tiba ditawari ini itu ? padahal ia benar-benar belum yakin akan kemampuannya itu. Bisa jadi peringkat kemarin hanya kebetulan saja karena Naura yang belajar giat kemarin.
Semakin hari kegiatan Naura semakin padat, dia tak berani menolak permintaan guru untuk mengikuti lomba. Apa salahnya dicoba? satu hal yang terlintas di pikiran Naura. Setiap pulang sekolah, Naura selalu belajar untuk mempersiapkan lomba beberapa mata pelajaran yang ia sanggupi. Dia berusaha keras untuk bisa menjadi wakil sekolah dan membanggakan sekolahnya.
Satu demi satu perlombaan mulai diikuti Naura, dengan percaya diri ia berusaha untuk memberikan yang terbaik. Ada lomba yang telah dimenangkan oleh Naura, namun ada juga salah satu lomba yang lolos hingga babak semi final.
Begitu semangatnya Naura, hingga ia lupa membagi waktunya untuk beristirahat. Ayah dan ibunya selalu memberikan dukungan apapun keputusan Naura. Naura masih terus belajar, padahal jam sudah menunjukan pukul 23.45 WIB.
"Naura, ini sudah larut malam nak. Naura istirahat dulu ya nak, dilanjutkan belajarnya lagi besok ya sayang" ucap ayah yang tak tega melihat Naura belajar sekeras itu.
"Iya yah, sebentar lagi ya yah. Naura pasti istirahat" jawab Naura karena merasa masih kurang sedikit lagi yang harus ia pelajari.
"Oh iya, Naura sudah makan belum ?" tanya ayah karena belum melihat Naura makan dari siang tadi.
"Mmmmm..... sudah belum ya yah ? Naura lupa hehe, Naura tidak merasakan lapar. Mungkin tadi Naura sudah makan yah" ucap Naura tak serius.
"Jangan dilewatkan waktu makanmu nak, belajar boleh tapi kasian perutmu kalau tidak disi. Biar ayah yang ambilkan makan ya ?" ucap ayah sambil mengambilkan makan untuk Naura.
"(Mengangguk)".....jawab Naura tanpa kata.
Ayah mulai memberikan suapan pertama untuk Naura. Sabarnya ayah memberikan satu demi satu siapa supaya Naura selalu sehat walaupun kini ia sangat sibuk. Naura yang masih terus fokus belajar, hanya membuka mulut lalu dikunyah hingga tak sadar jika makannya sudah habis satu piring.
"Minum dulu Naura, ini......''ucap ayah sambil memberikan segelas air putih untuk Naura.
''glek...glek....glek.....(suara air yang sudah di telan Naura) Alhamdulillah, Naura sudah kenyang yah. Terimakasih ya yah, sudah perhatian dengan Naura. Naura sayang ayah" ucap Naura sambil memeluk ayah tercinta.
"Sama-sama Naura, ayah juga sangat sayang Naura. Sekarang saatnya Naura bobok ya nak. Besok harus bangun pagi untuk sekolah" ucap ayah.
"okeyyyyy ayah" ucap Naura sambil berjalan ke kamarnya.
Saat di kelas, teman-teman Naura sangat heboh. Mereka akan membentuk organisasi kelas dan jadwal piket yang baru. Bahkan, ada yang mengusulkan agar Naura menjadi ketua kelas. Naura dengan kagetnya dengan ucapan temannya itu, tidak tau harus berkata apa. Bisakah ia menjadi ketua kelas?????
Tak lama kemudian, badan Naura terasa sangat lemas. Ia hanya duduk terdiam di bangku tanpa memperdulikan omongan teman-teman yang menunjuk dirinya menjadi ketua kelas. Keringat dingin mulai keluar dari tubuh Naura, padahal ia masih ada satu lomba lagi besok. Apakah Naura bisa mengikuti lomba besok ??????