Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Ingin Memelukmu
"Iya itu saya bu..." jawab Andina tersenyum malu.
"Wah pangling kamu ya...cantik sekali...masih kuliah...jurusan apa ?" tanya Mama Rita lagi.
"Alhamdulillah sudah lulus bu, sarjana ekonomi..."
"Kamu melamar kerja ditempat anakku aja Andina..." tawar Mama Rita.
"Terimakasih untuk tawarannya bu...tapi saya memilih wirausaha bareng teman..." jawab Andina sambil menunjuk ke arah Sifa.
"Oh begitu ya...pemikiran yang bagus itu...anak muda bisa menciptakan lapangan kerja." ujar Mama Rita penuh bangga.
Athaya berdiri menarik-narik lengan Andina mengajaknya main bola. Andina menatap ke arah Mama Rita seolah minta ijin. Seolah faham, Mama Rita menganggukkan kepalanya.
Andina dan Athaya tampak asyik bermain, menendang bola kesana kemari, mengejar bola yang menggelinding jauh.
Mama Rita dan Safa hanya menontonnya sambil senyum-senyum kadang tertawa-tawa saat melihat adegan Andina pura-pura terjatuh dan diusap-usap lututnya oleh Athaya.
Mama Rita diam-diam mengabadikan moment keduanya dengan foto dan video dari hp nya. Sengaja 1 video ia kirimkan ke Arya. Video saat adegan Andina terjatuh dan lututnya diusap-usap oleh Athaya dan mencium pipi Andina seolah-olah memberi ketenangan bahwa semua baik-baik saja.
"Andaikan dia mami nya Athaya..." batin Mama Rita.
Langit senja yang menaungi Masjid Raya Bandung tampak cantik dengan semburat jingganya. Sungguh pemandangan sore yang indah. Beberapa orang tampak mengabadikannya dengan berswafoto. Ada yang berfoto memakai camera DSLR, juga camera hp. Langit senja menjadi backround para model dadakan bergaya.
"Athaya...sudah dulu mainnya ya...kita pulang yuk udah sore.." ajak Mama Rita. Athaya menggeleng-gelengkan kepalanya seolah enggan pulang.
"Dek Atha pulang dulu ya...besok-besok kalau ketemu kakak kita main-main lagi oke..." Andina dengan lembut berkata membujuk Athaya.
Athaya akhirnya mau untuk ikut pulang bareng oma nya.
"Andina...makasih ya sudah mau menemani Athaya bermain..." ujar Mama Rita.
"Nggak apa-apa bu...saya juga senang...Athaya lucu banget bikin saya gemes. " jawab Andina.
"Baiklah ibu duluan pulang ya. Hmm Andina...bolehkah ibu memelukmu ?" Mama Rita bertanya dengan ragu.
"Boleh banget bu..." Dan Mama Rita pun memeluk Andina dengan erat, seolah-olah ingin menyalurkan sesuatu yang menjalar dihatinya. Entahlah, rasa apa itu ia pun bingung dengan suasana hatinya itu.
Mama Rita mengusap-ngusap lembut kepala belakang Andina yang terbalut hijab. Cukup lama ia meresapi adegan itu, barulah tersadar saat ia merasakan Andina bergerak-gerak seolah tidak nyaman.
"Eh...maaf maaf kok ibu malah melamun ya..." ujar Mama Rita. Andina hanya menanggapi dengan tersenyum manis.
"Ya udah kita duluan ya...Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam..." serempak Andina dan Safa menjawabnya. Mereka juga membalas dadah dadah ke arah Athaya yang melambaikan tangannya digendongan Mama Rita.
"Mari pulang marilah pulang marilah pulang bersama-sama...." Safa bernyanyi-nyanyi sambil menarik tangan Andina keluar taman menuju parkiran motor. Andina hanya terkekeh melihat kelakuan sahabatnya itu. Mereka berjalan beriringan mengurai jalan yang makin padat dengan kedatangan orang-orang yang ingin menghabiskan sore dialun-alun masjid raya.
Dari pertama kita memulai pertemanan, aku tuh langsung suka. Kamu asyik, lucu, menyenangkan. Kita duduk bersama saling merangkul, berjalan bersama saling menuntun. Semoga canda tawa ini terus mengisi hari-hari kita. Karena kita SAHABAT SEJATI.
( Andina )
**********
BERSAMBUNG
Sempat baca ..sukses selalu ya teh sehat & semakin banyak karya” mu yang masuk rangking 🤲