Rania Salsabila, gadis berusia 15 tahun, yang memiliki paras cantik, pintar dan sopan. Rania memiliki seorang ayah dan 2 kakak laki-laki,mereka sangat membenci rania.
Rania pun harus rela terusir dari rumahnya, hanya karena sang ayah yang tidak bisa menerima dirinya atas kematian bu Indah istrinya. Tapi, dibalik terusir nya Rania, takdir membawa dirinya menuju ke kehidupan yang lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rika sukmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Hari pertama buka, toko kue Rania ramai dikunjungi.
"Alhamdulillah ya sus, hari ini toko ramai sekali." ucap Rania.
"Iya ran, aku gak nyangka bakal seramai ini. tapi wajar sih kan kue buatan kamu ini enak banget." jawab susi sambil tersenyum.
"Ahh kamu bisa aja sus."
"Beneran loh, buktinya banyak yang beli kesini."
"Iya alhamdulillah Sus. rencananya juga aku mau buka lowongan supaya enggak kewalahan kalau ramai seperti tadi."
"Kapan mau buka nya ran?"
"Kayak nya tunggu dua hari lagi, sambil lihat kondisi juga kalau makin ramai baru aku buka." ucap rania yang di angguki Susi.
Sorenya Rania tiba di rumah.
"Assalamualaikum, ayah, bunda."
"Waalaikumsalam."
"Waalaikumsalam sayang, sudah pulang kamu. bagaimana toko hari ini ramai enggak?" tanya bu Delina.
"Alhamdulillah yah, bun. hari ini toko ramai banget, aku sama susi sampai kewalahan. untung saja enggak berebutan."
"Alhamdulillah kalau gitu, semoga toko nya ramai terus. Maaf ya sayang tadi bunda enggak bisa bantuin kamu."
"Enggak papa kok bun, kan bunda juga pergi ke acaranya ayah. masa bunda nggak hadir kan kasian ayah."
"Tadi tuh bunda kamu pengen cepet-cepet pulang katanya mau lihat toko kamu. tapi ayah enggak enak kalo pulang duluan apalagi kan ini acara teman lamanya ayah."
"Iya gapapa kok yah, bun. lagian di toko kan udah ada susi, rencananya juga mau buka lowongan kalau dalam dua hari ini ramai terus."
"Nah bagus itu, daripada kalian kewalahan mending secepatnya kamu buka lowongan." ucap pak Rizky.
"Iya yah, bun." jawab rania.
"Yah, bun aku pamit ke kamar dulu mau bersih-bersih udah nggak enak badan lengket sekalian mau sholat magrib tadi belum sempat."
"Yaudah sana, nanti bunda panggil kalau sudah siap makan malam." ucap bu Delina.
Beberapa hari setelahnya, toko kue Rania semakin ramai. para pembeli sangat menyukai kue buatan rania. kata para pembeli karena rasanya kue nya enak beda dari yang lain, enggak terlalu manis dan pas rasanya.
"Ayah, kalau nanti rania main ke perusahaan aya boleh nggak? tanya Rania.
"Boleh dong, malahan ayah seneng. siapa tahu kamu berminat bantu ayah di sana." jawab pak Rizky.
"Kalau soal itu, Rania harus belajar dulu yah. kan rania belum paham gimana kerja di perusahaan."
"Nanti ayah ajarin, tapi kamu mau kan bantuin ayah?"
"Emmm....gimana ya ayah. rania takutnya enggak bisa dan malah buat rugi ayah."
"Enggak sayang, nanti kan ayah ajarin kamu tinggal lihat dan pahami dulu. setelah itu kalau kamu minat boleh langsung turun rangan."
"Yaudah deh yah, tapi ayah janji ya ajarin rania dulu."
"Iya, besok kamu langsung saja ke kantor kalau enggak sibuk."
"Iya yah, besok rania kabarin ayah kalau jadi."
Siang hari nya, Rania berniat pergi ke kantor ayahnya seperti yang sudah di rencanakan. Ditoko nya sudah ada beberapa karyawan yang bekerja.
"Sus, hari ini aku mau ke kantor ayah. Aku titip toko sama kamu, nanti kalau ada apa-apa kabarin aja ya." ucap rania.
"Baik ran, kamu hati-hati di jalan nya." jawab susi.
Susi memang dipilih rania untuk menjadi manager di toko nya karena rania percaya susi mampu dan amanah. meskipun susi hanya lulusan SMA tapi ia pintar.