NovelToon NovelToon
Kaisar Yang Terbakar

Kaisar Yang Terbakar

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Khairatin Khair

Di dunia yang dikendalikan oleh faksi-faksi politik korup, seorang mantan prajurit elit yang dipenjara karena pengkhianatan berusaha balas dendam terhadap kekaisaran yang telah menghancurkan hidupnya. Bersama dengan para pemberontak yang tersembunyi di bawah tanah kota, ia harus mengungkap konspirasi besar yang melibatkan para bangsawan dan militer. Keadilan tidak lagi menjadi hak istimewa para penguasa, tetapi sesuatu yang harus diperjuangkan dengan darah dan api.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khairatin Khair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Matahari yang mulai terbit di Valyria perlahan menyingkirkan kegelapan malam. Sisa-sisa pertempuran masih tampak jelas di sekeliling kota—bangunan yang hancur, jalanan yang sepi, dan pasukan pemberontak yang tersisa duduk lelah, mencoba mengumpulkan kekuatan mereka setelah menghadapi musuh yang tampaknya tak terkalahkan. Namun, hari ini ada secercah harapan. Bayangan besar yang mengancam kekaisaran telah dikalahkan oleh Ares, dan untuk pertama kalinya, mereka merasakan bahwa Valyria mungkin bisa diselamatkan.

Ares berdiri di puncak istana, memandang ke bawah dengan mata yang tajam, tetapi kali ini dengan beban yang berbeda. Di dalam dirinya, kekuatan gelap dan cahaya kini menyatu, tetapi ia tahu bahwa menjaga keseimbangan ini akan menjadi tantangan terbesar dalam hidupnya.

Liora mendekat, berjalan perlahan ke arah Ares. Dia masih terengah-engah setelah pertempuran, tetapi ekspresi wajahnya menunjukkan rasa lega. "Kau melakukannya, Ares," katanya, suaranya lembut namun penuh makna. "Bayangan itu telah lenyap."

Ares mengangguk, meskipun dalam hatinya dia tahu bahwa kemenangan ini bukan akhir dari perjalanan mereka. "Ya, untuk saat ini. Tapi kegelapan selalu ada di Valyria, dan aku yakin itu belum sepenuhnya hilang."

Liora menatapnya dengan prihatin. "Apa maksudmu?"

Ares menoleh padanya, matanya masih memancarkan ketegasan. "Sosok yang kita lawan tadi hanya bagian dari sesuatu yang lebih besar. Aku bisa merasakannya. Kekuatan bayangan ini telah ada di Valyria selama berabad-abad, menyebar melalui kekaisaran, mengendalikan di balik layar. Dan ada lebih banyak hal yang kita belum ketahui."

Liora terdiam, memahami betul bahwa pertempuran yang mereka hadapi hanyalah permulaan. "Lalu, apa langkah kita selanjutnya?"

Ares memandangi benda kecil yang masih ia simpan di balik jubahnya—artefak gelap yang ia ambil dari Kuil Bayangan. Kekuatan di dalam benda itu masih terasa, meskipun lebih tenang setelah pertempuran terakhir. Namun, di balik keheningan itu, Ares tahu ada misteri yang belum terungkap.

"Aku harus mencari tahu lebih banyak tentang kekaisaran ini—dan rahasia yang selama ini tersembunyi," kata Ares dengan tegas. "Artefak ini adalah kunci. Tapi aku butuh waktu untuk memahaminya sepenuhnya. Kita harus berhati-hati."

Liora mengangguk. "Kita akan mencari jawaban. Tetapi ingat, Ares, kekuatan itu tidak bisa kau tanggung sendirian. Aku dan para pemberontak akan selalu mendukungmu."

Ares tersenyum kecil, meskipun pikirannya masih terbebani oleh ancaman yang belum terlihat. "Aku tahu. Dan aku bersyukur memiliki kalian."

---

Beberapa hari kemudian, Ares dan kelompok kecil pemberontak memulai perjalanan baru ke Perpustakaan Tersembunyi di utara Valyria. Menurut legenda, perpustakaan itu menyimpan pengetahuan yang hilang tentang asal usul kekaisaran, termasuk sihir kuno yang pernah digunakan oleh para kaisar pertama.

Perjalanan mereka melalui hutan lebat penuh dengan keheningan yang mencekam. Udara terasa lebih dingin, dan angin membawa bisikan halus yang membuat mereka selalu waspada. Ares bisa merasakan bahwa sesuatu sedang memperhatikan mereka dari jauh, tetapi dia tidak tahu pasti apa itu.

"Tempat ini selalu memberi aku perasaan aneh," gumam salah satu prajurit pemberontak di belakang Ares. "Kita benar-benar yakin perpustakaan itu masih ada?"

Liora yang berjalan di samping Ares menoleh. "Kita tidak punya pilihan lain. Jika ada jawaban tentang sihir gelap dan artefak itu, tempat ini adalah satu-satunya harapan kita."

Ares tetap diam, matanya fokus pada jalan di depan mereka. Di dalam dirinya, ia terus berjuang menjaga keseimbangan antara kekuatan gelap dan cahaya yang mulai semakin sulit dikendalikan. Setiap hari yang berlalu, ia bisa merasakan bagaimana artefak itu mencoba menariknya lebih dalam ke dalam kegelapan. Namun, ia tahu bahwa menyerah pada kekuatan itu berarti kehancuran, bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga Valyria.

Mereka akhirnya tiba di sebuah lembah tersembunyi, di mana pintu masuk Perpustakaan Tersembunyi yang terlupakan selama berabad-abad tertutup oleh tumbuhan liar. Di depan mereka berdiri sebuah pintu batu besar dengan simbol-simbol kuno yang memancarkan aura sihir yang kuat.

"Ini dia," kata Liora, suaranya sedikit bergetar karena kegugupan. "Kita sudah dekat."

Ares melangkah maju dan menyentuh pintu batu itu. Simbol-simbol kuno di atasnya mulai bersinar, merespons kekuatan di dalam artefak yang ia bawa. Pintu perlahan terbuka, memperlihatkan jalan gelap menuju perpustakaan yang tersembunyi di bawah tanah.

"Kita masuk," kata Ares, mengisyaratkan pada yang lain untuk mengikutinya.

---

Di dalam Perpustakaan Tersembunyi, mereka disambut oleh pemandangan rak-rak yang menjulang tinggi, penuh dengan buku dan gulungan kuno yang berdebu. Cahaya lilin kecil di tangan Ares menyinari ruangan dengan redup, memberikan bayangan panjang di sepanjang dinding.

Liora mengambil salah satu gulungan dari rak terdekat dan membuka isinya. "Ini semua tentang sejarah awal kekaisaran," katanya, membaca dengan cermat. "Ritual kuno, sihir yang digunakan oleh para kaisar pertama... semuanya ada di sini."

Ares memandang sekeliling dengan penuh kewaspadaan. Meskipun tempat itu tampak seperti gudang pengetahuan yang terlupakan, dia bisa merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar buku-buku kuno. Ada aura yang mengalir di dalam ruangan ini—sihir yang sangat tua, tetapi masih hidup.

"Ini bukan hanya perpustakaan biasa," kata Ares pelan. "Tempat ini disegel bukan hanya untuk menyimpan pengetahuan, tetapi juga untuk melindungi sesuatu."

Liora menatap Ares dengan cemas. "Apa yang kau rasakan?"

Ares menggenggam artefak di dalam jubahnya lebih erat. "Kekuatan di tempat ini sepertinya merespon benda ini. Aku yakin ada sesuatu yang lebih besar yang tersembunyi di sini. Kita harus menemukan apa itu sebelum terlambat."

Mereka terus menyusuri lorong perpustakaan, melewati tumpukan buku-buku kuno dan patung-patung besar yang terlihat seperti penjaga tempat ini. Setiap langkah mereka membawa mereka lebih dalam ke jantung pengetahuan kuno, tetapi juga semakin dekat dengan sesuatu yang lebih gelap.

Akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan besar dengan altar batu di tengahnya. Di atas altar itu terletak sebuah gulungan besar yang dipenuhi simbol-simbol sihir kuno, yang berkilauan dengan cahaya aneh.

Ares melangkah mendekat dan menyentuh gulungan itu. Saat ia melakukannya, ia merasakan ledakan energi yang kuat mengalir ke seluruh tubuhnya. Visi masa lalu mulai memenuhi pikirannya—gambar-gambar tentang para kaisar pertama, tentang sihir gelap yang mereka gunakan untuk menguasai Valyria, dan tentang rahasia besar yang selama ini tersembunyi dari dunia.

Namun, saat itu juga, Ares menyadari sesuatu yang mengerikan. Rahasia yang mereka temukan bukan hanya tentang kekuatan sihir gelap, tetapi juga tentang asal usul Valyria dan hubungannya dengan artefak yang ia bawa.

"Aku mengerti sekarang..." gumam Ares, matanya melebar. "Valyria... dibangun di atas bayang-bayang yang lebih gelap dari yang kita bayangkan. Dan artefak ini... adalah kunci untuk mengendalikan semuanya."

Liora menatapnya dengan cemas. "Apa maksudmu?"

Ares menarik napas dalam-dalam, mencoba memproses semua informasi yang baru saja ia lihat. "Kekaisaran Valyria tidak pernah benar-benar bebas dari bayang-bayang. Selama berabad-abad, kegelapan telah mengendalikan setiap aspek kekaisaran. Dan sekarang, kita menghadapi musuh yang lebih besar dari yang pernah kita bayangkan."

---

1
Delita bae
mampir 😁 bagus cerita nya😊😇🙏
Apin Zen
Penjelasannya enak dibaca😍
خيراة.: terima kasih🤩
total 1 replies
Yurika23
Jendral Ragnar jadi inget Ragnar Lothbrok di Viking...keren...
cerita othor keren nih...
Yurika23
keren Thor...bahasanya enak dibaca
Delita bae: semangat untuk karya baru nya😁💪
خيراة.: makasiih..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!