William Anderson akhirnya mempunyai cara untuk menikahi gadis yang membuat hatinya jatuh hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sereen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Tuan muda sedang menikmati makan malam bersama Valen di kapal milik keluarga Anderson . Suasana malam ini sangat indah untuk mereka berdua dan terutama untuk Valen yang baru pertama kalinya bisa merasakan kebahagiaan seperti ini.
"apa kamu suka ?"....tanya tuan muda sambil mengusap lembut tangan Valen yang ada di atas meja
"suka ! Terimakasih ya ?"....ucap Valen lalu tersenyum dengan manis
"kau harus memberi imbalan sayang"
"imbalan ?"...Valen mengernyitkan keningnya sambil menatap tuan muda yang sedang menatapnya dengan tersenyum
"ya , kau harus memberi imbalan karna aku membuatmu senang malam ini"
"memangnya kamu ingin aku memberi imbalan apa ?"....fikiran Valen sudah kemana mana
"jangan berfikir terlalu jauh sayang ! Habiskan makanannya "....ucap tuan muda dengan lembut
Valen jadi merasa bersalah karena sebagai seorang istri dirinya memberikan apa yang harusnya ia berikan kepada suaminya. Valen belum yakin dengan perasaannya dan Valen juga ingin tau keseriusan tuan muda padanya.
Selesai makan mereka menghabiskan malam di atas kapal sambil menikmati indahnya lautan yang ada dihadapannya.
"terimakasih ya ?"...ucap Valen sambil menatap wajah tuan muda dengan hangat
"semua akan aku lakukan untuk membuatmu bahagia dan nyaman berada disampingku"....tuan muda memeluknya dari belakang
"oh ya ...kapan kita akan kembali pulang?"....tanya Valen sambil mengusap tangan tuan muda yang memeluk perutnya
"apa kamu tidak suka berada disini?"....tuan muda balik bertanya
"bukannya tidak suka , tapi aku bosan kalau gak kamu bolehin keluar kamar".....jawab Valen
"sebenarnya aku ingin mengajakmu bekerja , tapi rekan kerjaku di negara ini kebanyakan mata keranjang sayang. Jadi aku gak mau kalau mereka menyukaimu"....tuan muda mengendus leher jenjang Valen yang harum dan itu membuat tuan muda semakin nyaman mengendusnya
"ya , kalau gitu ijinkan aku keluar sekedar jalan jalan sekalian cari inspirasi untuk mengerjakan skripsi ku"
"memangnya skripsmu yang kemarin kenapa?bukankah sudah kau kumpulkan ?"...tuan muda menatap wajah Valen dari samping
"skripsiku gak lolos"...jawab Valen lalu menghembuskan nafas dengan perlahan
"setelah pulang nanti aku akan mengajarimu untuk mengerjakannya"....ucap tuan muda
"benarkah ? Terimakasih suamiku"....ucap Valen lalu tersenyum cerah
Tuan muda senang sekali melihat senyuman lebar dari Valen dan tuan muda tidak ingin membuat Valen sedih seperti kehidupan Valen kemarin kemarin.
Semakin malam angin semakin kencang dan udara menjadi lebih dingin . Tuan muda mengajak Valen masuk ke dalam dan kedua mata Valen dibuat takjub dengan kamar yang akan mereka tempati untuk tidur .
"kamarnya bagus sekali"....ucap Valen
"apa kau menyukainya?"...tanya tuan muda sambil mengusap lembut pipi Valen
"suka sekali!"...jawab Valen sambil tersenyum
Tangan tuan muda masih mengusap lembut pipi Valen dan semakin lama tangannya mengusap bibir ranum milik Valen . Dirasa Valen tidak menolak , tuan muda tiba tiba mencium bibir Valen dan semakin lama ciuman mereka semakin dalam .
Salah satu tangan tuan muda beralih memegang leher belakang Valen dan tangan satunya memeluk pinggang Valen . Tuan muda yang hampir hilang kendali segera mengakhiri ciuman panasnya dan pamit masuk ke dalam kamar mandi .
...****************...
Keesokan paginya tuan Nico beberapa kali menggerutu kesal dengan tuan muda . Karena tuan muda sejak tadi tidak mengangkat telfonnya atau membalas pesannya.
"dia sudah benar benar lupa dengan semuanya kalau sudah kena sihir cinta!"....gerutunya
Akhirnya ide cemerlang keluar dari otaknya dan tuan Nico segera mengetikkan nama nyonya muda diponselnya , lalu menghubunginya .
Tut tut tut
Valen
Hallo ??
Tuan Nico
Apa kau bersama tuan muda ?
Valen
iya !
ada apa?
Tuan Nico
Katakan padanya nanti pukul 9 dia harus sudah ada dilobi hotel !
karna dia ada janji dengan client penting
Valen
Baiklah!
Tuan Nico
Terimakasih banyak
Tut Tut
****
Sedangkan didalam kamar kapal Valen mencoba membangunkan tuan muda yang sedang tertidur nyenyak .
Sebenarnya tuan muda tadi sudah bangun , tetapi ia memejamkan kedua matanya karena terlalu nyaman tidur sambil memeluk sang istri yang menghangatkan tubuhnya.
"kalo kamu gak mau bangun , aku gak akan mau kamu peluk lagi!"....ucapan terakhir Valen membuat tuan muda langsung membuka kedua matanya
"apakah Nico yang menghubungimu untuk memaksakku bangun?"....tanya tuan muda dengan suara yang serak khas orang bangun tidur
"salah sendiri ponsel di silent! Sudah sana mandi dulu , aku siapin bajumu tapi apa ada bajumu disini?"....tanya Valen sambil mengusap lengan tuan muda
"semua yang kau butuhkan ada didalam lemari itu sayang"....tunjuk tuan muda pada almari yang letaknya tak jauh dari ranjang
"bersihkan dirimu ! Aku akan menyiapkan pakaianmu"....ucap Valen
Cup cup
Tuan muda mencium seluruh wajah istrinya dan Valen hanya pasrah saja karena dirinya juga senang mendapatkan perhatian yang romantis seperti itu dari tuan muda.
Valen mengambilkan pakaian untuk tuan muda dan Valen juga memilih baju untuk dirinya . Ternyata tuan muda sudah menyiapkan semuanya didalam almari.
Tak lama kemudian tuan muda keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kimono handuk dan Valen segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya .
Tepat pukul 8 pagi mereka berdua sudah sampai di lobi hotel dan mereka disambut oleh tuan Nico yang wajahnya ditekuk karena kesal kepada mereka berdua.
"sayang....aku pergi dulu ya ? setelah ini sarapanmu akan di antar"....ucap tuan muda sambil memegang tangan Valen
"setelah sarapan bolehkan aku keluar sebentar?"....tanya Valen
"boleh tapi biar di antar oleh supir"
"tidak masalah ! Yang penting aku bisa keluar jalan jalan"
"ya ampun!!!!!! Nyonya dan tuan Anderson ? Bisakah mesra mesranya dilanjut nanti saja ? Waktu terus berjalan "....celetuk tuan Nico sambil menunjukkan jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya
"cepatlah pergi sana ! Kasian Nico sudah menunggumu sejak tadi"....ucap Valen dan tuan muda menatap tajam ke arah tuan Nico yang pura pura tidak melihatnya
"aku pergi sayang ?"....pamit tuan muda dan Valen memberikan senyuman manisnya
Setelah tuan muda pergi , Valen berjalan menuju ke kamarnya dan saat berjalan dikoridor Valen berpapasan dengan Ayana .
"tunggu!"...panggil Ayana yang membuat Valen menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang
"kau asistennya tuan muda Anderson bukan?"....tanya Ayana
"iya nona , ada yang bisa saya bantu?"....tanya Valen dengan sopan
"apa kau tau siapa istri tuanmu ? Benarkah dia sudah menikah?"
Pertanyaan Ayana membuat Valen mengernyitkan keningnya.....
"soal itu saya tidak tau nona "....jawab Valen
"tidak tau ? Bukankah kau asistennya ? Jangan berbohong kamu!"....bentak Ayana
"maaf nona , tapi saya benar benar tidak tau dan saya juga masih beberapa Minggu jadi asisten tuan muda"
"hah? semudah itu dia menerima orang asing untuk jadi asistennya ? Bukankah selama ini Nico asistennya!".....Ayana menyipitkan kedua matanya
"saya hanya anak magang nona dan kebetulan saya dimasukkan sebagai asisten tuan muda yang bertugas membantu pekerjaan tuan Nico"....Valen terpaksa bilang magang
"ohh....jadi seperti itu! Ya sudahlah!"
Ayana pergi meninggalkan Valen yang menatapnya dan setelah itu Valen juga pergi menuju ke kamarnya .
"sepertinya tuan muda belum memberitahu orang lain siapa istrinya"....ucap Valen
"tapi bagus deh ! "
Meskipun perasaan Valen sudah menyukai tuan muda , tetapi untuk mengumumkan pernikahan mereka Valen belum siap dengan itu dan Valen masih ingin menjalani hari harinya yang mulai ada kegembiraan.
...****************...