Di hari pernikahannya ia di permalukan. Sang calon suami tidak menampakkan batang hidungnya .
Sedih dan hancur , namun ia terima dengan lapang dada. Akhirnya Kemuning memilih pergi untuk mengobati rasa sakit di hatinya.
Akankah Kemuning menemukan kembali tambatan hatinya ???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08. Ke rumah Calon Mertua
Rayyan bersama Bambang dan juga Indra sudah sampai di kota kelahiran Kemuning.
" Langsung apa gimana nih Pak ?". Tanya Bambang.
" Memangnya kamu tidak capek apa Bam....ke hotel dulu , aku gerah mau mandi juga ".
Sampai hotel , Rayyan hanya memesan satu kamar , karena hanya untuk beristirahat sebentar dan juga mandi.
" Aku mandi ,kalian pesanlah makanan dan minuman!".
" Apa yang harus saya pesan Pak Ray ?". Bambang takut salah memesan makanannya.
" Apa saja ".
" Berarti boleh pesan sebanyak apapun?" Bambang masih saja bertanya, membuat Rayyan kesal.
" Ter...se....rah....Bammmm....Bangggggg ".
" Asikkkk ". Dengan cepat Bambang mulai memesan makanan kebagian restoran hotel.
" Bang Indra mau pesan apa ?". Bambang menutup telpon sebentar untuk menanyakan pesanan Indra.
" Samain sajalah , aku tidak pernah pilih - pilih makanan ".
" Baiklah ".
Beberapa saat kemudian Rayyan sudah keluar dari kamar mandi dan sudah berganti dengan pakaian yang ia bawa dari rumah.
" Mandi sana....gantian !"."
" Biar aku dulu yang mandi ". Indra bergegas beranjak dari tempat duduknya, ia pun sudah merasa gerah badannya.
Rayyan sudah duduk, tak lama Indra sudah keluar dari kamar mandi, dan mengambil duduk di samping Bambang.
" Heh....cepat sekali Bang, kamu mandi apa cuci muka hah ?".
" Mandi lah, memangnya aku perempuan yang mandinya sampai berjam - jam....yang penting kan basah Bam ".
" Ya kali mandi tidak basah Bang , Bang Indra ini bisa bercanda juga ".
" Mandi sebentar atau lama , aku tetap tampan Bam...jadi enggak ngaruh ".
" Ck....". Bambang hanya berdecak, kalah berdebat dengan seorang Indra.
" Mandi sana Bam !".
" Enggak usah di suruh kali Bang , ini mau mandi ".
" Yang lama Bam...siapa tau habis mandi mukanya jadi berubah menjadi Verrel Bramasta ". Indra tertawa puas.
" Sorry Bang...aku lebih tampan dari Verrel....cuma nasibnya saja , bagusan dia ". Bambang masuk ke kamar mandi , ia masih mendengar suara Indra yang mentertawakannya.
Makanan pun datang....
" Gila , si Bambang pesan sebanyak ini ". Ucap Indra.
" Kenapa Bang ?". Yang di sebut ternyata sudah keluar dari kamar mandi.
" Kamu pesan makanan buat tiga orang Bam , bukan orang se RT ".
" Nanti juga habis Bang ".
" Kalau enggak habis juga bagaimana?".
" Di bungkus lah , tenang saja ".
" Dasar sableng , eh ...kamu mandinya cepat juga , pake ngatain aku lagi ".
" Laper Bang , takut nanti di habisin sama Bang Indra makanannya ".
Rayyan sedari tadi tidak perduli dengan kedua laki - laki yang terus berdebat itu....ia malah asik makan.
" Kalian ini berisik sekali, cepat makan ....habis itu lanjut ke rumah Kemuning , biar kita enggak kemalaman pulangnya ".
" Ya pak ". Mereka berdua pun diam dan makan setelah di tegur Rayyan.
*
*
Pak Gunawan sudah ada di rumahnya , pagi tadi sampai menjelang siang ia berada di sawah miliknya. Hari ini ia juga tidak bekerja di kelurahan karena hari libur .
" Ini teh nya Pak ".
" Terima kasih Bu ". Bu Azizah pun duduk di samping suaminya.
" Aras mana ?".
" Biasalah Pak , kalau hari libur gini ya main ".
" Pak , gimana kabar putri kita ya , kok sampai sekarang belum ada kabar ". Bu Azizah terlihat sendu , mengingat Kemuning yang belum ada kabarnya.
" Sabar Bu , Bapak yakin Kemuning baik - baik saja , anak kita pintar Bu , berdo'a saja terus agar anak kita di beri keselamatan ".
" Selalu Pak....Pak , Ibu kok kedutan terus ya matanya...kayak mau ketemu orang penting saja ".
" Ibu bisa saja , tapi semoga bertanda baik ya Bu ".
" Aamìin Pak ".
" Assalamu'alaikum....". Ada yang mengucap salam dari luar rumah Pak Gunawan.
" Wa'alaikumussalam ". Jawab Pak Gunawan dengan istrinya bersamaan.
" Ada tamu , siapa ya Bu ?".
" Biar ibu lihat Pak ".
Bu Azizah berjalan ke arah pintu rumahnya yang sudah terbuka sedari tadi.
" Cari siapa ya nak ?". Bu Azizah sangat asing dengan ketiga laki - laki di depannya itu. Memakai pakaian santai namun rapi , di tambah ketiganya mempunyai paras yang tampan, membuat para tetangga mendadak pada keluar dari rumahnya karena penasaran.
" Benar ini rumah Kemuning Zurafa ?". tanya Indra mewakili Rayyan.
Deg.....Bu Azizah berdesir hatinya , baru saja ia membicarakan sang putri , eh malah sekarang ada yang menanyakannya , ada apa gerangan.
" Be..Benar....ada apa ya...eh mari masuk dulu kita bicara di dalam , ada Bapaknya Kemuning juga ".
Rayyan , Bambang dan Indra memperkenalkan diri mereka kepada Pak Gunawan dan juga Bu Azizah.
Setelah basa basi, Rayyan pun memberitahu tujuan utama kedatangannya kesana.
" Bapak dan Ibu , sekarang Kemuning ada di rumah saya , ia bekerja mengasuh putri saya ".jelas Rayyan
" Benarkah , Alhamdulillah ya Allah , berarti Kemuning baik - baik saja ". Bu Azizah langsung mengucap syukur.
" Tapi kenapa sampai sekarang dia tidak mengabari kami nak Ray ?".
" HP Kemuning kejambret Bu Pak....dia sendiri tidak hapal nomor HP Bapaknya ".
" Oh gitu , syukurlah dia bertemu dengan orang baik seperti nak Rayyan , terima kasih sudah menolong putri kami ".
" Sama - sama , tapi sebenarnya pertemuan kami karena ada insident , mobil saya menyerempet Kemuning yang saat itu sedang berlari mengejar orang yang menjambret HP nya ".
" Tidak apa - apa nak Rayyan ,itu semua bagian takdir untuk Kemuning, yang terpenting sekarang putri Bapak baik - baik saja ".
" Bu....kok tidak di buatkan minum tamunya?".
" MasyaAllah Pak, Ibu sampai lupa....sebentar ya nak ".
" Tidak usah Bu ". Tolak Rayyan.
" Tamu harus di jamu dengan baik nak Rayyan , Karena kita harus memuliakan tamu , apalagi kalian membawa berita baik bagi kami ".
Tak butuh waktu lama , Bu Azizah sudah kembali dengan tiga cangkir teh hangat.
" Maafkan Ibu ya....silahkan di minum , ini juga ada cemilan, silahkan di cicipi....ini semua Ibu yang membuatnya sendiri ".
" Terima kasih Bu ". Ucap Ketiganya.
Mereka kini berbincang santai, Pak Gunawan tidak segan menanyakan pekerjaan ketiga laki - laki itu.
" Assalamu'alaikum , Aras pulang". Suara salam yang sangat nyaring , siapa lagi pelakunya kalau bukan Larasati.
" Wa'alaikumussalam, Ras....enggak usah teriak apa , Ini di rumah bukan hutan , malu ada tamu juga ". omel Bu Azizah.
Tapi Larasati cuek saja , ia mencium tangan Bapak dan Ibunya , baru berbalik ke arah ketiga tamu yang duduk di depan orang tuanya.
Ia menangkupkan tangannya di dada ,dan tersenyum manis pada ketiganya.
Beeehhhh manis juga senyumnya , mirip Kemuning, pasti adeknya....cantik juga, tapi sayang masih bocil... Bambang dan Indra memandang lekat ke arah Larasati.
" Siapa Pak Bu ?".
" Mereka orang yang menolong kakak kamu ".
" Ohhhhhh..". " Hah apa tadi Ibu bilang , berarti Kak Ning sudah ketemu, dia baik- baik saja kan ?".
" Iya Nak , kakak kamu selamat hanya saja HP nya hilang karena di jambret ".
" Kak Ning sih , masa yang di hapal nomer sendiri saja , kan jadi susah mau menghubungi kita ".
" Aras boleh minta nomor Om enggak ?". Ucap Laras , membuat Indra dan Bambang menahan tawa.
Yang benar saja aku di panggil om....apa aku setua itu....dasar bocil. protes Rayyan dalam hati.
" Boleh ". Mereka bertukar nomor telepon.
" Nanti Aras mau telpon Kak Ning , tapi lewat HP nya Om....boleh ya".
" Boleh ". meski kesal di panggil Om , tapi ia sangat senang, keluarga Kemuning menerimanya dengan hangat.
Bersambung......
d tnggu yg lainnya y....smngttt.....
dsr pngntn baru....mndi bbek,lngsng blah duren......
btw,raydan bkin orng esmosi aja...msa pgi2 udh gdor pntu,gmn kl d dlm lg nanggung....🙈🙈🙈
dlu nksir freya,d tikung dktr anton...
nksir kemuning,trnyta istri dktr rayyan....gliran nksir laras,udh jd istri rega jg....😂😂😂.....
mkanya,jgn smp nyktin laras y rega...
apa lg kl smp slingkuh,scra laras msh muda...bnyk yg ska sm dia....