Hamil tanpa seorang suami karena diperk0sa, itu AKU!
Tidak tahu siapa Ayah dari anakku, itu AKU!
Seorang anak kecil selalu dipanggil ANAK HARAM itu PUTRAKU!
Apa aku akan diam saja saat anakku dihina?! Oh tidak! Jangan panggil aku seorang IBU jika membiarkan anakku dihina!
Jangan panggil Putraku ANAK HARAM!
Lantas, akankah suatu hari wanita itu bisa bertemu dengan Ayah kandung dari putranya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Cocok!
Saat akan masuk ke dalam ruang makan, Alsya menarik tangan pelayan wanita yang berjalan bersamanya.
“Mbak, maaf. Apa semuanya sudah mencoba hidangan makanan penutup?“
“Sudah... makanya Nona Alsya dipanggil, ayo masuk.“
Pelayan wanita itu tersenyum, kabar angin diantara para pekerja di Mansion sudah tersebar jika Alsya mempunyai hubungan khusus dengan Tuan muda Arya jadi sebisa mungkin mereka bersikap ramah pada Alsya.
Itu lah alasan Arya memperkenalkan Alsya pada para pekerja lain agar tidak ada yang berani mengganggu dan mereka akan sedikit memberi respect pada Alsya.
Alsya menundukkan wajah saat melangkah masuk ke dalam ruang makan, ia masih merasa kurang percaya diri apalagi ia takut membuat kesalahan misalnya ada anggota keluarga yang tidak suka dengan dessert buatannya.
“Tuan besar, ini adalah Nona Alsya. Pastry Chef baru, yang membuat makanan penutup breakfast.“ Ujar pelayan wanita.
Tuan besar Adiguna menoleh, pria paruh baya itu menatap Alsya. “Angkat wajahmu!“
Alsya menarik nafas pelan, lalu menghembuskan nya mencoba menenangkan diri. Wanita itu pun mengangkat wajahnya, ternyata beberapa pasang mata sedang menatapnya.
“Nama mu, Alsya?“ tanya Tuan Besar Adiguna.
“I-iya, Tuan Besar.“
“Hm, kamu baru bekerja pagi ini? Semua dessert ini buatan mu?“
“Iya.“
“Enak sekali, saya suka. Ibu saya mengatakan pancake nya sangat lezat, bahkan tidak terlalu manis. Kamu menakar sendiri bahan-bahan nya?“
“Iya, Tuan Besar. Saya menakar dan membuat nya sendiri.“
“Kerja bagus! Saya paling suka rasa Croissant, bagian luarnya sangat renyah, bagian dalamnya lembut dan butter nya terasa begitu kuat bahkan tidak berminyak sama sekali. Ini sepertinya rasa kacang almond, cocok di lidah saya!" puji Tuan besar Adiguna.
Kini atensi anggota keluarga di meja makan semuanya memandang ke arah Alsya, untuk pertama kalinya Tuan besar Adiguna memuji seorang pegawai dapur.
“Saya membuat beberapa rasa, Tuan besar. Ada kacang almond , tiramisu, vanila dan green tea. Syukurlah Tuan besar menyukai salah satu nya,“ Kini Alsya sedikit percaya diri, bahkan ia tersenyum lembut.
Ada dua bibir yang ikut tersenyum, Arya dan Keindra. Sejak tadi kedua pria keturunan dari keluarga Adiguna itu menatap wajah Alsya yang cantik jelita tanpa polesan make up.
“Berapa usia mu, Nak?“ tanya Nenek.
Alsya menolehkan kepalanya pada Nenek, “Dua puluh delapan tahun, Nyonya besar.“
“Panggil saya Nenek seperti yang lain. Hm, 28 tahun... kamu seharusnya sudah menikah bukan?“
Degh
Alsya kebingungan menjawab, tetapi dia tak ingin berbohong pada siapapun tentang kondisi dirinya.
“Sa-saya__"
“Alsya ini adik dari kenalan saya, Nek. Dia masih belum menikah, saya tahu dia sangat berbakat dalam membuat aneka macam kue jadi saya menawarkan pekerjaan disini padanya karena posisi Pastry Chef sedang kosong. Gimana, Nek? Kue nya enak?“
Tadinya Arya ingin membantu Alsya bicara, namun dia sudah didahului oleh Brian. Arya bahkan sampai melongo melihat Brian bicara dan malah berbohong tentang identitas Alsya.
“Oalah! Ini adik teman mu, Nak. Aduh aduh... cantiknya, udah gitu pinter buat kue. Mana masih lajang lagi... belum menikah, kenapa nggak jadi istri kamu aja, Nak?!“ Ujar Nenek membuat Arya, Brian bahkan Keindra tersentak bersamaan.
Arya melotot tajam pada Brian saat Brian melirik padanya.
Awas luh Bang kalau berani dengerin omongan Nenek! Arya tak terima.
Brian malah cengengesan, dia mempunyai ide untuk membuat Tuan mudanya cemburu.
“Apa kami cocok, Nek?“
“Cocok! Ganteng dan cantik! Yang satu pinter mengurus pekerjaan, satunya perempuan cantik yang pintar memanjakan lidah. Pasti masakan nya pun enak, cocok jadi istri kamu!“
Brak!
Arya menggebrak meja, tanpa bicara dia melengos pergi dengan kekesalan luar biasa. Ia tak bisa mengklaim Alsya sebagai kekasihnya, karena wanita itu saja selalu menolaknya.
“Astaga, Arya! Masih saja bersikap seenaknya!“ ujar sepupu Arya bernama Ami.
Anehnya Zahira yang selalu mengeluh dengan kue buatan Pastry Chef, kali ini dia tampak menikmati hidangan penutup.
“Dessert buatan mu aku akui enak! Kau bisa membuat Quiche?“
Alsya mengangguk yakin, “Quiche terbuat dari adonan pie yang di isi dengan campuran telur, krim dan berbagai macam isian seperti keju, sayuran serta daging. Kapan Nona ingin saya buatkan?“
“Untuk sore saja, setelah aku pulang kuliah.“
“Baik, Nona?“
“Aku Zahira.“
Alsya tersenyum lega, ternyata orang paling rese yang dikatakan Chef Wales menyukai kue buatannya. “Baik, Nona Zahira. Terimakasih sudah menyukai sajian penutup nya.“
“Okay!“ ternyata Zahira bisa ramah juga, malah yang terlihat tidak suka dengan keberadaan Alsya karena Alsya terus dipuji oleh semua orang adalah Ami dan Bibi Voni, ibunya Ami.
Pasangan dari Ibu dan putri itu tidak suka Alsya menjadi pusat perhatian, apalagi sudah sejak lama Ami mencintai Brian dalam diam. Akan tetapi jika ia sampai berhubungan dengan Brian, Ibunya akan menentang hubungan nya. Karena Brian hanyalah anak asuh Tuan besar Adiguna yang tidak jelas asal usulnya. Namun kini, ia merasa takut kehilangan Brian karena sang Nenek seperti menjodoh-jodohkan Brian dengan Alsya.
Awas aja kamu mendekati Brian-ku! Batin Ami menatap tak suka pada Alsya.
.
.
Sementara Arya, si pria pencemburu itu baru saja selesai bersiap untuk pergi ke perusahaan. Ia memegang dasinya yang belum terpasang lalu keluar kamar untuk mencari Alsya agar wanita pujaan hatinya itu memasangkan dasi padanya.
Di tengah jalan, ia malah bertemu dengan Brian. Arya memperlihatkan tatapan kesal, padahal selama ini Brian adalah orang yang paling dia hormati di Mansion.
“Dasar pengkhianat!!!“ tuduh Arya.
Heh!
Brian terperangah, di meja makan ia hanya bercanda meski memang berniat menggoda Arya untuk mencaritahu respon dari Tuan mudanya. Namun belum juga ia menjelaskan, Arya sudah mencap dirinya pengkhianat mungkin saking cemburunya.
Lucu sekali Anda, Tuan muda Arya! Brian pun terkekeh geli.
____
Like Komen ❤️
sebentar LG kekacauan di mulai 😡
pengen ngelus rahangnya akohhhhhh😩😩