Jika di kehidupan sebelumnya Rania sangat mencintai suaminya, maka di kehidupan kali ini Rania akan mengabaikan suaminya.
Suami di kehidupan sebelumnya yang di rumor kan menjalin hubungan dengan seorang pria.
Akibat rumor yang terus berkembang tersebut lah Rania harus mengalami kecelakaan hingga meninggal di tempat dan kemudian mengulang kehidupan nya kembali ketiga tahun sebelumnya.
yukk jangan lupa di baca sampe tamat yaaa📍📍📍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Adik Eric
"Aku akan tidur di sofa saja," ucap Rania yang tidak ingin membuat suasana canggung karena berada dalam satu ranjang yang sama dengan suaminya tersebut.
"Tidurlah di sebelahku dan aku tidak ingin menerima penolakan. Aku juga belum ingin menyentuh mu. Jadi jangan berfikir terlalu jauh tentang hal itu," terang Suga yang membuat Rania kembali merebahkan diri di samping suaminya tersebut.
Karena keduanya saling berdiam diri tanpa sepatah kata, maka untuk mengurangi rasa canggung yang ada dengan perlahan Rania membalikkan tubuhnya memunggungi Suga.
"Alexa melamar kerja di perusahaan ku," ucap Suga di tengah keheningan.
Sedangkan Rania yang sudah mengetahui kenyataan tersebut sama seperti halnya di kehidupan sebelumnya bahwa Alexa sang mantan pacar suaminya tersebut akan menjadi salah satu karyawan terdekatnya pun menjawab sekenanya.
"Aku tau dan terimalah. Dia kan mantan pacar yang sulit kamu lupakan," ucap Rania yang terdengar seperti bernada cemburu yang membuat Suga membalikkan tubuhnya menatap punggung Rania.
"Kamu pasti cemburu ya?" Tanya Suga dengan bodohnya.
"Tidak!" Bantah Rania
"Mengaku saja tidak masalah kok," ucap Suga dengan maksud menjahili Rania
Rania yang kesal karena terus di paksa mengaku pun pada akhirnya berbalik menatap wajah Suga.
"Kalau sudah tau untuk apa di tanyakan? Aku lebih baik bersaing dengan Alexa yang jelas wanita dari pada harus bersaing dengan seorang pria! Dan aku sangat membencimu Suga! Membencimu yang menghilang begitu saja!" Ucap Rania dengan refleks berbalik dan memukuli tubuh Suga dengan brutal.
Rania yang kembali kalut karena ada beberapa kejadian yang tidak bisa di rubahnya dan masih terjadi sama seperti kejadian di kehidupan nya lalu pun membuat nya menjadi semakin takut dan khawatir.
Dengan menghapus air matanya yang mendadak keluar dan tidak bisa di hentikan pun membuat Rania memutuskan untuk keluar dari kamar Suga dan kembali menempati kamar tamu.
Tujuan Rania yaitu untuk kembali menenangkan dirinya agar tidak lagi lepas kontrol.
Sedangkan Suga nampak melongo mendengar ucapan Rania yang sama sekali tidak ia pahami.
"Kenapa jadi mengamuk nggak jelas sih? Menghilang begitu saja katanya? Lagi-lagi di tuduh yang bukan-bukan. Apa aku terlihat seperti pria penyuka sesama? Memang sepertinya lebih baik jika aku menerima Alexa atau wanita yang lain sebagai sekertaris pendamping Dion," ucap Suga dengan menghirup aroma tubuh Rania yang masih tertinggal di ranjangnya tersebut.
"Hampir saja kita akan kembali tidur di ranjang yang sama. Tapi selalu saja ada masalah yang datang silih berganti membuat salah paham lagi dan lagi."
"Rania pun sekarang menjadi tampak aneh. Tidak seperti Rania yang dulu ku kenal."
Suga yang tidak kunjung bisa tidur hanya mampu membolak-balik kan tubuh nya saja hingga pagi menjelang.
"Argh! Hidupku menjadi kacau semenjak Rania terus menghantui pikiranku," pekik Suga dengan frustasi ditengah guyuran shower yang membasahi tubuhnya.
Bersiap ke kantor lebih awal untuk menghilangkan pikiran kusutnya tersebut.
"Pagi boss," sapa Dion begitu melihat atasan nya tersebut sudah lebih dulu tiba di perusahaan.
"Untuk calon sekertaris pendamping mu ... seleksi lah secermat mungkin dan harus memiliki skill yang di butuhkan sebagai sekertaris profesional. Kualifikasi yang paling utama adalah wanita! Ingat itu," tekan Suga mengingat kan kembali.
"Baik, Tuan Suga," jawab Dion dengan segera kembali ke ruangan nya.
Proses seleksi penerimaan karyawan baru sebagai sekertaris pendamping Dion memang di lakukan pagi ini.
Namun Suga terlalu malas untuk ikut terlibat langsung dalam perekrutan tersebut karena ada pertemuan penting dengan beberapa klien yang akan bekerjasama dengan perusahaan nya.
Salah satu klien penting nya tersebut tak lain yakni teman baik Suga semasa dirinya menempuh studi di Amerika.
"Masih seperti Suga yang ku kenal sejak awal. Tampan dan cerdas," puji Eric di akhir meeting nya dengan perusahaan milik Suga yang berhasil menuju kesepakatan kerjasama.
"Bagaimana kabarmu di Amerika, Eric?" Tanya Suga dengan menatap lelaki di samping sahabat nya tersebut dengan tatapan aneh.
"Yaa ... seperti yang kamu lihat, sangat baik. Woahh, kamu sudah menikah?? Pria yang selalu acuh dengan wanita kini sudah memiliki istri?? Luar biasa," decak Eric yang tak sengaja melihat cincin yang melingkar di jari manis Suga.
"Nikah paksa," jawab Suga dengan tersipu malu.
"Hahaha ... selamat atas pernikahan mu, bro. Wanita mana yang berhasil menaklukan pria menyebalkan seperti mu? Alexa kah?" Tanya Eric penasaran.
"Bukan," jawab Suga dengan cepat dengan menoleh ke kanan kiri dan menatap seluruh penjuru di area restoran yang nampak sangat mewah dan luas tersebut.
Eric yang melihat gerak-gerik Suga pun ikut menatap seluruh penjuru restoran.
"Biasanya dulu sebelum menikah dengan nya sih istriku itu sering menguntitku diam-diam kemana pun aku pergi. Sampai makan di luar pun masih juga di ikuti. Lucu nya dia itu menguntit diam-diam namun masih terlihat sangat jelas dan mencolok sekali. Siapa tahu dia menguntitku kali ini. Namun ternyata tidak. Jika dia ada sudah pasti ku kenalkan dia padamu," ucap Suga dengan tersenyum tipis begitu mengingat tingkah aneh Rania tersebut.
Eric yang melihat Suga seperti telah jatuh cinta dengan istri yang di ceritakan nya dengan begitu menggebu pun menjadi ikut senang.
"Syukur lah jika kamu sudah bisa melupakan Alexa," balas Eric yang memang mengetahui kisah asmara Suga dengan Alexa yang kandas begitu saja dan membuat Suga menjadi anti terhadap wanita.
"Kamu setelah ini pasti akan pergi ke makam mendiang mommy mu disini kan? Mau ku antar?" Tawar Suga yang telah hafal dengan jadwal sahabat nya tersebut jika harus bertolak ke Indonesia.
"Sudah. Aku stay di negara ini mungkin agak lama," jawab Eric dengan menyodorkan sebuah foto kepada Suga.
"Siapa ini?" Tanya Suga dengan bingung akan maksud Eric.
"Adikku satu-satunya. Cantik kan? Dia menghilang kabur sehari sebelum dirinya akan di nikahkan karena perjodohan bisnis. Kata orang-orang ku, ada yang melihatnya di negara ini sebelum mereka semua kehilangan jejaknya lagi," terang Eric dengan wajah sendu.
Suga yang menatap foto tersebut hanya mampu mengangguk-angguk kepalanya. Namun setelah dirinya amati memang wajah adik sahabat nya itu nampak tidaklah asing baginya.
"Seperti tidak asing ya wajahnya? Mungkin karena kalian berdua sangat mirip," ucap Suga kemudian yang membuat Eric mengangguk setuju.
"Dia memang sangat mirip denganku dalam versi wanita. Jika melihatnya segera hubungi aku," terang Eric yang kemudian segera pamit undur diri karena masih banyak pekerjaan yang menantinya.
"Dimana ya aku pernah melihatnya?" Gumam Suga lagi yang nampak susah sekali untuk mengingat nya.