Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Jaga Adikku! ~ Adelio
" Heh? Ansel, lepas! Kenapa kamu tarik-tarik aku begini? Kamu kira aku kambing, hah? " protes Adelia saat Ansel menariknya menjauh dari ayah dan ibu tirinya.
Ansel pun melepaskan tarikan tangannya ketika mereka sudah sudah cukup jauh dan menepi ke sudut ruangan. Pemuda yang sudah resmi menjadi seorang suami itu menyandarkan tubuhnya ke dinding dan menghela napasnya panjang untuk meredakan emosinya.
Bukan hal mudah untuk bisa tetap menahan emosinya berhadapan dengan ayah yang tidak pernah memperlakukannya seperti seorang anak dan juga seorang wanita yang merupakan pembunuh mendiang ibunya. Ingin sekali Ansel memukul dan menghajar ayahnya itu, tetapi dia tidak ingin membuat masalah di rumah kedua mertuanya.
" Ansel, kamu kenapa? " tanya Adelia yang merasa suaminya itu baik-baik saja.
Bisa Adelia lihat jika pemuda itu sangat berbeda malam ini dan tidak seperti sosok menyebalkan yang dikenalnya selama ini. Bahkan Ansel tidak membalas ucapan seperti yang dilakukannya seperti sebelumnya.
" Tidak, aku tidak apa-apa " jawab Ansel kembali menegakkan tubuhnya.
Tidak mungkin Ansel mengatakan apa yang dirasakannya saat ini pada Adelia. Meskipun mereka sudah menjadi suami istri, tetapi mereka tidak pernah dekat sebelumnya dan Adelia tidak mengetahui apapun tentang dirinya.
" Jadi ini kakak iparku? Ternyata cantik juga ya " ucap seseorang yang tiba-tiba menghampiri pengantin baru itu.
Kedua mata Ansel langsung menajam saat melihat siapa orang itu. Orang kedua yang paling bencinya setelah ibu tirinya, yaitu tentu saja adik tirinya. Adik yang entah bisa disebut sebagai seorang adik atau tidak. Sosok yang selalu membuatnya iri karena mendapatkan kasih sayang dan semuanya dari seorang pria yang merupakan ayahnya juga.
" Hai, Kakak Ipar! Perkenalkan, namaku Randi dan aku adalah adik dari Abang Ansel " ucap Randi mengulurkan tangannya pada Adelia.
Adelia pun membalas uluran tangan itu karena tidak ingin dianggap sombong oleh pemuda yang baru diketahuinya sebagai adik dari Ansel itu.
" Adelia " balas Adelia singkat.
Jika tidak salah, Adelia cukup pernah beberapa kali melihat Randi dan seingatnya pemuda itu adalah salah satu siswa dari sekolah yang merupakan musuh bebuyutan sekolahnya. Dengan kata lain, Ansel dan Randi juga merupakan musuh yang sering terlibat dalam tawuran. Hal yang cukup mengejutkan karena ternyata mereka saudara tiri dan sepertinya hubungan mereka berdua pun jauh dari kata baik.
" Pergilah! Jangan pernah menggangguku atau istriku! " usir Ansel dengan tatapan mata yang sangat tajam.
" Santai saja, Bang. Aku datang hanya ingin berkenalan dengan istrimu, bukan berniat mengganggu " sahut Randi tersenyum sangat menyebalkan.
Setelah itu, Randi pun segera pergi dari sana meninggalkan Ansel dan Adelia. Beruntung sekali adik tiri dari Ansel itu tidak memancing emosi sehingga tidak terjadi pertengkaran di sana.
.
.
.
Tak berselang lama, saudara-saudara sepupu Adelia menghampiri keduanya. Untuk dua pemuda kembar yang paling besar itu, Ansel cukup mengenalnya karena merupakan adik kelasnya dan salah satunya juga anggota dari geng motor yang dipimpinnya. Sedangkan yang tiga lainnya, Ansel tidak mengenalnya dan mereka juga masih anak kecil.
" Lia, bicaralah dengan Lio. Dia dan Kak Adit ingin sekali bicara denganmu sedari tadi " ucap Hendra memberikan ponselnya yang sudah terhubung panggilan video dengan Adelio.
Dengan cepat, Adelia pun mengambil ponsel yang berikan oleh sepupunya itu. Terlihat jelas wajah dari kembarannya dari layar ponsel itu dan membuatnya tidak bisa menahan air matanya lagi.
" Lio, seharusnya kamu ada di sini dan bantu aku. Semua orang menikahkan aku dengan paksa, padahal aku tidak menginginkannya. Kamu sendiri pernah mengatakan akan mencarikan aku suami yang baik dan pantas di masa depan nanti, tapi semua itu tidak akan bisa terjadi. Aku malah menikah dengan laki-laki yang tidak aku cintai dan kamu juga tidak menyukainya. Hidupku pasti akan hancur, Lio " adu Adelia pada kembarannya itu.
Meskipun selalu bertengkar ketika bersama, tetapi Adelio adalah orang pertama yang akan selalu melindunginya. Kembarannya itu adalah seorang kakak, sahabat, musuh, dan segala-galanya bagi Adelia. Hanya pada Adelio lah dia bisa menumpahkan semua yang dirasakannya, karena kembarannya itu yang paling mengerti dirinya. Terlebih lagi mereka ada kembar, jadi apa yang Adelia rasakan pasti Adelio juga merasakannya, begitu juga sebaliknya.
" Jangan menangis, aku tidak bisa melihatmu seperti ini. Kamu hanya boleh menangis karena aku, bukan karena orang lain. Aku tidak suka adikku yang selalu cerewet ini menangis, kamu pasti akan terluka jelek " ucap Adelio yang tidak rela melihat saudara kembarnya itu menangis.
" Dan, Lia, dengarkan aku baik-baik ya. Walaupun sangat berat, tapi kamu harus menerima pernikahan ini. Aku sangat yakin Daddy dan Mommy memutuskan semua ini karena yang terbaik untukmu. Di sini aku juga selalu mendoakanmu dan akan menjagamu dari jauh. Aku sangat menyayangimu, Lia " lanjut Adelio pada Adelia.
" Aku juga sangat menyayangimu, Lio. Cepatlah pulang, aku ingin sekali memelukmu " sahut Adelia yang masih menangis.
Memang di saat seperti ini yang paling dibutuhkan oleh Adelia adalah pelukan dari saudara kembarnya itu. Pelukan yang selalu memenangkannya dan yang selalu membuatnya merasa lebih baik.
" Meskipun terlambat, selamat atas pernikahanmu, Nona Adelia-ku. Sayang sekali kita tidak berjodoh, padahal Kakak ingin sekali menikahmu setelah pendidikan Kakak selesai di sini " ucap Aditya yang berada di samping Adelio.
" Aaaa.. Kak Adit jangan membuatku semakin sedih " rengek Adelia dengan tangis yang semakin kencang.
" Ehh.. Jangan menangis dong. Kakak hanya bercanda, Adelia. Maaf ya.." ucap Aditya dengan cepat.
Adelia pun menganggukkan kepalanya, karena sebenarnya mengerti. Dia hanya sedih karena kedua kakaknya itu tidak berada di dekatnya.
" Lia, tolong berikan ponselnya pada suamimu. Aku ingin bicara padanya " pinta Adelio pada Adelia.
Tanpa bisa membantah, Adelia memberikan ponsel milik Hendra itu pada Ansel. Entah apa yang ingin dikatakan oleh Adelio pada suaminya itu. Dia memilih untuk memeluk Raila dan Amara untuk mengurangi kesedihan.
" Kak Lia jangan sedih ya. Lagian suami Kakak itu sangat tampan, mirip-mirip sama suaminya Kak Nadia " ucap Raila mengusap lembut lengan Adelia untuk menenangkannya.
" Iya Kak, benar. Kakak pasti akan sangat bahagia nanti " tambah Amara dengan cepat.
Adelia tidak merespon, dia terlalu malas. Setampan apapun Ansel, tetap saja dia tidak akan bahagia karena tidak menyukai pemuda itu.
Setelah menerima ponsel itu, Ansel sedikit menjauh dari mereka semua. Tentu dia butuh privasi untuk berbicara dengan kakak iparnya itu.
" Tidak banyak yang ingin kukatakan, tapi tolong jaga adikku! Dia segalanya untukku dan aku tidak akan memberimu ampun andai dia sampai tersakiti olehmu. Aku tahu siapa dirimu, tapi jangan sampai semua itu membahayakan adikku. Camkan itu! " ucap Adelia memperingatkan dengan sebuah ancaman.
" Aku akan usahakan, tapi aku tidak bisa menjamin dia tidak merasa tersakiti dalam pernikahan ini. Semua ini tidak kamu berdua inginkan dan itu sudah menyakitinya. Namun yang pasti, aku akan selalu berusaha untuk menjaganya dan memastikannya aman bersamaku " jawab Ansel tanpa ragu.
***
Dua bab dulu untuk hari ini ya🥰 Besok saya lanjut lagi👋
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
lanjutkan thor.../Good/
lanjuutt thor
voteku padamu thor
biar cemuguutt nulisnya /Ok//Ok//Ok//Ok/