Jangan lupa Follow IG mommy ya sayang 😘
@Mommy_Ar29 😘🤗
Rehan Arya Pranata seorang pengusaha muda dan sukses yang memiliki paras tampan dan menawan namun terkesan angkuh dan dingin. Dia harus menanggung malu saat di hari pernikahanya ia mendapati sang kekasih malah tengah bercumbu mesra dengan sahabatnya.
Jenar gadis cantik nan periang, namun harus menjalani hari-hari yang begitu berat setelah kematian sang ayah, Jenar harus bertahan meski ia selalu di siksa dan dijadikan pembantu oleh sang ibu tiri dan kedua saudaranya.
Demi melarikan diri dari pengejarnya, Jenar masuk ke sebuah rumah besar dan menjadi pembantu tuan tampan.
Apa yang menantinya? Akankah kehidupan menyedihkannya berakhir atau cinta majikannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awas nanti jatuh Cinta
Pagi hari Jenar terbangun dan merasakan badan nya seperti terhimpit beban berat, Betapa terkejutnya Jenar saat melihat sebuah tangan melingkar manis di perut nya, Jenar segera membalikan badan nya dan,
Deg,
Jenar terpaku di tempat, ternyata Arya yang memeluk nya, Jantung nya berdetak semakin cepat kala mengingat bahwa ia kini di peluk oleh sang suami,
Jenar terus memandangi wajah Arya, Bohong bila Jenar tidak terpesona oleh Arya tapi Jenar mengingat kembali status nya kini, Yah dia hanyalah sebagai pengganti dan itu hanya berlaku selama setahun, Jenar harus bisa membentengi diri nya agar tak Jatuh hati oleh pesona pria di depan nya ini,
'Tapi gimana aku gak jatuh hati kalau mas Arya setampan ini, Bahkan saat ia tidur pun sangat mempesona,' gumam Jenar dalam hati sambil terus memandangi wajah Arya,
"Jangan terlalu lama memandangi ku, Aku sadar aku ini memang tampan." ucap Arya masih dengan mata terpejam nya sehingga membuat Jenar terkejut,
"Mas Arya sudah bangun," tanya Jenar memastikan bahwa Arya sudah bangun atau hanya ngelindur, Perlahan Arya membuka matanya dan melihat wajah Jenar yang sedang terkejut.
"Awas nanti jatuh cinta," ucap Arya sambil tersenyum miring, "Dan aku tidakk akan mau tanggung jawab untuk itu," ucap nya lagi lalu Arya segera bangun dan pergi ke kamar mandi. meninggalkan Jenar yang masih mematung dan mencerna ucapan Arya,
Di dalam kamar mandi Arya merutuki kebodohan nya, bisa bisa nya ia memeluk Jenar saat tidur,
Arya begitu terkejut saat membuka mata dan mendapati bahwa ia tengah memeluk Jenar, baru ia akan menarik tangan nya namun keburu Jenar membalikan badan nya sehingga Arya memejam kan matanya lagi, Dan kini ia merutuki kebodohan nya itu,
"Sial, sial siall, mimpi apaan sih gue tadi, bisa bisa nya gue meluk itu bocah." Arya terus menggerutu sambil mandi,
Sekitar 20 menit Arya sudah selesai dengan ritual mandi nya,
Ceklek,
Arya membuka pintu kamar mandi dan melihat keadaan Kamar sudah rapi, Ia segera melangkah kan kaki nya ke Walk in closet nya dan sudah menemukan setelan kemeja dan jas yang sudah di siapkan oleh Jenar,
"Hemm lumayan juga selera bocah itu," kata Arya lalu segera memakai pakaian nya.
Di lantai bawah, Jenar sedang menyiapkan sarapan untuk suami dan keluarga baru nya, Jenar menyiapkan semuanya dengan hati gembira, sesekali Jenar bersenandung ria untuk mengungkapkan kebahagiaan nya, Jenar bukan bahagia karena menikahi seorang Arya, namun Jenar bahagia karena memiliki keluarga yang menyayangi nya dan menganggapnya ada, tidak seperti ibu dan saudara tiri nya yang tidak pernah menghargai semua pekerjaan nya.
"Sudah lah non, biar mbok aja yang masak," kata mbok Ni, kini semua teman teman Jenar di rumah itu memanggilnya NON, tentu saja Jenar tidak mau, dia tidak suka.
"Apa sih mbok, kan dari tadi Jenar udah bilang Jenar gak suka di panggil begitu, panggil aja Jenar kaya biasanya." rengek Jenar kepada mbok Ni,
"Haiss mana bisa begitu, kamu sekarang sudah menjadi istri den Arya dan menantu di rumah ini, jadi kami harus memanggil kamu begitu," ucap mbok Ni,
"Gak mau, pokok nya Jenar gak mau," Kekeuh Jenar, dan akhirnya mbok Ni mengiyakan tapi hanya bila mereka sedang berdua seperti ini dan tidak ada anggota keluarga Pranata.
"Akhirnya selesai Juga," ucap Jenar yang telah selesai menyiapkan sarapan di meja, lalu Jenar segera masuk kedalam kamar nya (Kamar pembantu,) Jenar segera mandi dan berganti baju,
Kini semua tengah menikmati sarapan yang Jenar siapkan, semua yang disana merasa takjub dengan keahlian Jenar dalam memasak karna masakan Jenar sangat Enak, bahkan seorang Aiden yang notabene nya tidak menyukai sayur jadi langsung menyukai nya dan meminta di buatkan bekal untuk sekolah, tentu saja Jenar dengan senang hati membuatkan nya,
Jenar merasa sangat sangat beruntung bisa nyasar ke kediaman Pranata, dan dia sangat berterimakasih kepada ibu tiri nya, berkat nya, Jenar bisa kabur dan nyasar sampai sini dan sekarang ia bisa merasakan kehangatan keluarga,
Mau lanjut gak nih?