NovelToon NovelToon
Penjaga Gerbang Semesta

Penjaga Gerbang Semesta

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Mengubah Takdir / Dokter Ajaib / Kultivasi Modern
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: ansus tri

**Meskipun cerita ini beberapa diantaranya ada berlatar di kota dan daerah yang nyata, namun semua karakter, kejadian, dan cerita dalam buku ini adalah hasil imajinasi penulis. Nama-nama tempat yang digunakan adalah *fiksi* dan tidak berkaitan dengan kejadian nyata.**

Di tengah kepanikan akibat wabah penyakit yang menyerang Desa Batu, Larasati dan Harry, dua anak belia, harus menelan pil pahit kehilangan orang tua dan kampung halaman. Keduanya terpisah dari keluarga saat mengungsi dan terjebak dalam kesendirian di hutan lebat.

Takdir mempertemukan mereka dalam balutan rasa takut dan kehilangan. Saling menguatkan, Larasati dan Harry memutuskan untuk bersama-sama menghadapi masa depan yang tak pasti.

Namun, takdir memiliki rencana besar bagi mereka. Pertemuan mereka bukanlah kebetulan, karena keduanya ditakdirkan untuk memikul tanggung jawab yang jauh lebih besar. Menjadi Penjaga Gerbang Semesta. Dan pelindung dunia dari kehancuran!. Selamat menikmati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ansus tri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Mafia Kota Seroja

Ketegangan baru mulai terasa di Kota Seroja. Ketenangan yang sempat tercipta setelah kasus pencemaran lingkungan kini terusik oleh bayangan sinister kelompok mafia pimpinan Raja.

Kekalahan beruntun dari Harry dan Larasati jelas bukan sesuatu yang mudah mereka lupakan. Dendam membara di dada Raja, terlebih setelah kehilangan bayaran besar akibat gagalnya rencana busuk mereka di kasus limbah.

Di tengah gemerlap Klub Malam Atlanta, sosok Riko Pratama memancarkan aura kekuasaan yang mengintimidasi. Dikelilingi wanita cantik, minuman mewah, dan pengawal setia, ia tampak seperti raja yang menikmati kemewahan tanpa batas.

Raja, sang bos mafia, berdiri dengan sikap hormat di hadapannya, menunjukkan siapa sebenarnya pemilik kekuasaan sejati di Kota Seroja.

“Tiga hari,” ucap Riko dingin, suaranya datar namun mengandung ancaman yang tak terbantahkan. “Temukan siapa saja yang telah merugikan perusahaan. Aku ingin mereka menyesali hari kelahiran mereka.”

Perintah itu  disampaikan dengan santai, namun membuat bulu kuduk merinding. Riko Pratama dan keluarganya dikenal kejam dan berpengaruh. Hukum tak berarti di mata mereka. Penculikan, intimidasi, bahkan pembunuhan menjadi alat bagi mereka untuk menyingkirkan siapa pun yang berani menentang.

Harry dan Larasati memang berhasil memenangkan pertempuran di ranah hukum, namun mereka kini harus berhadapan dengan musuh yang bermain di luar aturan. Ancaman yang nyata dan berbahaya menghantui mereka. Perjuangan mereka sebagai Tabib Ajaib sepertinya baru saja dimulai.

Kini Keluarga Pratama membuat perseteruan ini menjadi perseteruan pribadi, antara Harry, Larasati dan

Keluarga Pratama, untuk itu Riko kali ini memanggil Boss Mafia Kota Seroja untuk turun tangan langsung.

Malam berikutnya, kelompok mafia kota Seroja memutuskan untuk menghabisi Harry dan Larasati sekali untuk selamanya. Mereka merencanakan serangan malam itu juga, ketika keduanya sedang bersantai di sebuah kafe di pinggiran kota.

Rencana mereka adalah menyerang tanpa ampun dan memastikan tidak ada yang bisa mengganggu operasi mereka lagi. Di kafe tersebut, Harry dan Larasati sedang santai menghilangkan rasa lelah sehabis bekerja.

Kafe itu terletak di pinggiran kota, dengan lampu-lampu temaram yang menciptakan suasana hangat dan nyaman. Meja-meja kayu berderet rapi, dihiasi vas bunga kecil. Musik instrumental Saxophone lembut mengalun di latar belakang, menambah kesan santai pada malam itu.

Tiba-tiba, pintu kafe terbuka dengan keras, memecah keheningan malam. Sekelompok pria bersenjata masuk dan mulai menembak ke arah mereka. Suara tembakan yang memekakkan telinga bercampur dengan teriakan panik para pengunjung. Kaca jendela pecah berserakan, dan beberapa meja serta kursi terbalik akibat kepanikan.

Harry dan Larasati segera bereaksi. Tanpa ragu-ragu, Harry langsung menggunakan perisai energinya

untuk melindungi diri mereka berdua.

Dia menciptakan perisai ajaib yang mampu menahan serangan peluru dan melemparkan balik serangan ke arah para penyerang. Cahaya berpendar dari perisai tersebut, memantulkan kilatan peluru yang menghantamnya.

"Sialan! Mereka belum jera dan mengacau ke sini!" seru Larasati sambil menyerang balik ke arah para mafia dengan tendangan beruntunnya.

Larasati bergerak dengan lincah, tubuhnya seakan menari di antara peluru-peluru yang beterbangan.

Setiap tendangannya menghasilkan bunyi "buugghh" yang keras saat mengenai tubuh para penyerang.

"Buugghh...!!"

"Buugghh...!!"

"Deesshh...!!"

Gerakan Larasati sangat cepat, bagaikan bayangan, membuat beberapa pria yang memegang senjata api

terkapar sebelum sempat melepaskan pelurunya lagi. Mereka berdua saling melindungi dan berjuang melawan serangan kelompok mafia tersebut.

Kafe itu berubah menjadi medan perang, dengan tembakan peluru dan suara benturan senjata yang menggema di sepanjang ruangan. Meja-meja yang sebelumnya teratur kini berantakan, pecahan kaca berserakan di lantai, dan beberapa pengunjung yang terluka merintih kesakitan di sudut ruangan.

Di tengah kekacauan, aroma kopi yang sedap bercampur dengan bau mesiu, menciptakan kontras yang aneh

namun menegangkan. Lampu-lampu yang sebelumnya menyala hangat kini berkelip-kelip akibat serangan, menambah suasana tegang pada pertempuran tersebut.

Mereka berdua saling melindungi dan berjuang melawan serangan kelompok mafia tersebut. Kafe itu berubah menjadi medan perang, dengan tembakan peluru dan suara benturan senjata yang menggema di sepanjang ruangan.

“Serahkan diri atau mati!” teriak Raja, suaranya menggelegar di tengah kafe yang kacau. Pistol di tangannya bergetar, menunjukkan kemarahan dan ketakutan yang bercampur aduk.

Harry hanya tersenyum dingin. “Kau yang akan menyesal, Raja,” ucapnya tenang, namun tersirat ancaman yang tak terbantahkan.

*Dengan gerakan cepat\, Harry menjentikkan jarinya.* Sebuah gelombang energi tak terlihat menyebar\, menghantam para mafia yang masih berdiri. Mereka terpental seperti boneka kain\, menghantam dinding dan berjatuhan dengan erangan kesakitan.

Larasati tak menyia-nyiakan kesempatan. Ia bergerak laksana angin puyuh, tendangan dan

pukulannya menghantam titik vital para mafia dengan presisi mematikan. Suara tulang patah dan jeritan kesakitan memenuhi ruangan.

Raja, yang melihat anak buahnya tumbang satu per satu, mulai panik. Ia mencoba menembak Harry dan Larasati, namun peluru-pelurunya seolah terhisap oleh pusaran angin tak terlihat yang melindungi kedua Tabib Ajaib itu.

Perkelahian itu berakhir dengan cepat. Raja, yang kehabisan peluru dan tenaga, akhirnya berhasil ditangkap oleh Larasati. Tatapan tajam penuh dendam ia layangkan pada Harry dan Larasati.

“Ini belum berakhir!” serunya geram sebelum akhirnya diseret keluar oleh polisi.

Meskipun berhasil menang, Harry dan Larasati tak merasa lega. Ancaman Raja bukanlah gertakan kosong. Mereka sadar, pertempuran sebenarnya baru saja dimulai.

Sebulan berlalu, Harry dan Larasati tak tinggal diam. Mereka aktif mengumpulkan informasi tentang jaringan mafia Raja. Hingga akhirnya, mereka menemukan petunjuk penting: sebuah gudang terpencil di pinggiran kota yang diduga menjadi markas besar kelompok mafia itu.

“Kita harus mengakhiri ini, Laras,” ucap Harry dengan tatapan serius. “ Sebelum mereka sempat merencanakan serangan balasan.”

Larasati mengangguk mantap. “Aku setuju. Sudah saatnya kita membersihkan Kota Seroja dari ancaman mereka.”

Rencana disusun, persiapan dimatangkan. Harry dan Larasati siap menyusup ke sarang musuh, menghancurkan jaringan mafia itu dari akarnya. Pertempuran pamungkas akan segera terjadi.

 “Ingat, Laras, kita harus tetap waspada,” bisik Harry, matanya memperhatikan sekeliling dengan tajam. Gudang tua itu terlihat bobrok dan mengancam, menyimpan aura berbahaya di balik dinding-dindingnya yang

kusam.

“Tenang saja\, Sayang\,” jawab Larasati\, seulas senyum percaya diri tersungging di bibirnya. “Kita bisa mengatasi mereka.” *Ia meraih tangan Harry\, menggenggamnya erat seolah memberikan kekuatan.*

Pintu belakang gudang terbuka perlahan, menimbulkan derit mengerikan yang memecah keheningan malam. Harry dan Larasati menyelinap masuk dengan gesit, tubuh mereka bergerak tanpa suara di tengah bayangan pekat.

“Hei, siapa di sana?” Sebuah suara kasar memecah keheningan, diikuti sorotan senter yang

menari-nari di kegelapan. Dua orang berbadan tegap, anggota mafia yang sedang berjaga, menghampiri mereka dengan curiga.

*Tanpa membuang waktu, Harry mengangkat tangannya. empat jarum kecil terbuat dari energi biru muncul di atas telapak tangannya, kemudian melesat dengan kecepatan tinggi ke arah kedua penjaga itu. Jarum-jarum itu menancap tepat di titik-titik syaraf, melumpuhkan mereka seketika tanpa menimbulkan suara berisik.

“Ayo, Laras!” seru Harry, menarik tangan Larasati dan berlari menelusuri lorong-lorong gudang yang gelap dan berdebu.

Suara tembakan meletus tiba-tiba dari arah belakang mereka\, menandai bahwa keberadaan mereka telah diketahui. *Harry dengan sigap menciptakan dinding energi yang menahan hujaman peluru panas.*

Larasati tak tinggal diam. Ia berbalik dan meluncurkan serangan balasan yang mematikan. Tendangan kakinya melesat dengan kecepatan kilat, menghantam dada seorang mafia hingga terpental dan menghancurkan tumpukan peti di belakangnya.

Pertempuran berlangsung sengit. Harry dan Larasati bergerak dengan sangat cepat, kombinasi kekuatan keuatan dan keahlian bertarung mereka membuat para mafia kewalahan. Satu per satu mereka tumbang, meringkuk kesakitan di lantai gudang yang dingin.

Akhirnya, Harry dan Larasati berhasil mencapai ruang tengah gudang. Di sana, duduk dengan angkuh di atas kursi kebesarannya, Raja mengamati mereka dengan senyum mengejek.

“Kalian lagi,” ucapnya sinis. “Kalian memang nekat, tapi sayangnya, kalian datang ke tempat yang salah.”

Harry dan Larasati, bagai dua prajurit tangguh yang saling melengkapi, menyerang Raja dan sisa anak buahnya.

Harry, dengan gerakan tangannya yang cepat dan tepat, menghujani mereka dengan bola-bola energi yang meledak saat bersentuhan. Larasati, lincah bagai harimau, menerjang dengan tendangan dan pukulan yang

menghancurkan tulang.

Raja, yang sebelumnya begitu percaya diri, kini terlihat panik. Ia menghindari serangan Harry dan Larasati dengan susah payah, namun tetap saja beberapa kali terkena serangan. Anak buahnya yang tersisa tumbang satu persatu, tak berdaya menghadapi kekuatan dua Tabib Ajaib itu.

Ruangan itu berubah menjadi pusat kehancuran. Meja dan kursi hancur berantakan, pecahan kaca dan serpihan kayu berserakan di mana-mana. Bau mesiu menyengat hidung, bercampur dengan bau darah dan keringat.

Akhirnya, setelah pertarungan yang penuh dengan aksi dan ketegangan, Raja dan semua anak buahnya terkapar tak berdaya. Harry dan Larasati, dengan napas tersengal-sengal namun tatapan mata penuh kemenangan, berdiri di tengah kekacauan itu.

“Selesai sudah,” ucap Harry, suaranya lelah namun penuh kepuasan. Ia menatap Larasati, wajah gadis itu berkilau oleh keringat, namun tetap terpancar kecantikan dan kekuatan yang luar biasa.

“Kita berhasil, Harry ” jawab Larasati, senyum letih tersungging di bibirnya. Ia bersandar sejenak di bahu Harry, merasakan lega yang mendalam.

Mereka meninggalkan gudang itu dengan langkah tegap, meninggalkan kehancuran dan kematian di belakang mereka. Malam itu, Kota Seroja kembali tenang, terbebas dari cengkerama kejahatan Raja dan kelompok mafianya. Kemenangan ini adalah bukti nyata bahwa kebaikan dan keadilan akan selalu menang, meskipun harus dibayar dengan perjuangan dan pengorbanan.

1
Amelia
Harry dan Larasati god job...👍👍👍
ansus tri
terima kasih.
Neng Moy
lanjutkan ceritanya seru
ansus tri: tiap hari akan update tiga bab. terimakasih 🙏
total 1 replies
Amelia
semangat aku dukung per bab ya ❤️❤️❤️
ansus tri: terimakasih atas dukungan-nya 🙏
total 1 replies
Amelia
aku mampir Thor semangat ❤️👍
💟《Pink Blood》💟
Jantung berdegup kencang.
Levi Ackerman
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Gassing Richies: itulah knp sy mlaas buka jika msih kurang stocknya....tungguin banyak dulu sekira 100an baru star
total 1 replies
yeqi_378
Gak sabar lanjut ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!