Menceritakan tentang kisah khumaira larasati, gadis desa yang selalu di hina teman temannya karena miskin serta di khianati pacarnya, dia nekad ke jakarta untuk merubah nasib menjadi seorang pengasuh anak kembar milik duda kaya, simak kisahnya, mampukah Ira menakhlukkan si kembar dan merubah nasibnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman untuk Siska
Wali kota sangat marah pada Siska
" Dasar perempuan murah han, berani beraninya dia menipuku." Ajudan datang membawa kan laptop untuk walikota, kemarahan walikota kian membuncah ketika melihat Vidio syur Siska terpampang di sans, dan bukti kalau Danu bukan anak kandung Wali kota.
" Pyar."Bahkan Walikota membanting laptopnya.
"Ada motif apa tuan Dave membongkar semua kebusukan wanita itu ?" Heran Walikota, karena ini bukanlah tipe Dave.
Dave orang yang cuek dengan urusan pribadi orang lain.
"karena Siska susah membuat calon istri tuan Dave hampir meregang nyawa, nona Ira sekarang sedang kritis, kalau anda tidak memberi hukuman pada Istri anda itu maka, kedudukan anda akan terancam, dan juga tuan Dave tidak may meneruskan kerja samanya dengan anda, perihal perusahaan di kalimantan." Jawab Dono dengan tegas dan to the poin.
"Pasti saya akan pastikan sendiri wanita jalank dan brengsek itu menderita." Jawab.
Walikota.
Pucuk di cinta ulam pun tiba. Orang yang mereka bicarakan baru pulang, dengan menenteng beberapa paper bag. Siska berjalan bak model masuk ke dalam rumah.
" Darimana saja kamu!" Suara bariton walikota menggema di ruang tamu yang lebar itu.
" Ah papi seperti baru tahu saja, ya pertemuan dengan istri para pejabat, tidak seperti istri pertama papi yang tidak bisa bergaul itu." jawab Siska dengan santainya.
" Kemari, siapa yang menyuruh kamu masuk." Bentak Wali kota.
Siska dengan kesal mendekati walikota. wajahnya yang tadinya ceria kini mancung 5 cm. Begitu Siska mendekat, walikota langsung menamparnya dengan keras. Baru kali ini walikota berbuat kasar padanya, karena dia istri kesayangan semua yang di inginkannya pasti akan terpenuhi.
" Pi, hik hik." Tubuh Siska terhuyung ke belakang, pipinya merah, dia memegangi salah satu pipi yang mendapat stempel dari suaminya.
Walikota melemparkan semua bukti dan dokumen itu kemuka Siska dengan kasar. Siska memunguti kertas dan foto foto dia bersama beberapa lelaki.
"Dasar ja lank , mulai sekarang angkat kaki daru rumah ini bawa juga anak haram kamu itu, lepaskan semua yang ada dalam tubuh kamu, semua isi dompet, kunci mobil dan semuanya, Widia, beri dia pakaian bi Narsih. Dulu dia datang dengan pakaian itu, jadi dia harus keluar dengan pakaian seperti itu pula."Wali kota memanggil istri pertamanya.
" Pi ,aku bisa jelaskan, itu semua palsu, editan pi, aku ini wanita terhormat dan setia, ini pasti ulah mbak Widia yang iri, kamu lebih menyayangiku." Siska malah menjadikan Widia sebagai kambing hitam atas semua yang telah dia lakukan.
" Maaf semua data itu akurat dan asli, anda juga bisa lihat Vidio Nya, tapi lihat laptop pak Walikota sudah di banting.
" siapa kamu?" Bentak Siska.
" Saya Dono, asal anda tahu mencari informasi tentang anda itu sangat mudah." jawab Dono.
" pi ini bohong pi, papi tidak percaya pada mami dan menyewa orang pi." Teriak Siska.
Widia datang membawa sebuah daster dan sandal jepit ,serta setelan untuk anak kecil yang sederhana.
" Maaf Siska, saya bukan orang picik seperti kamu, dan kamu ingat barusan sudah berurusan dengan siapa, kamu kali ini berurusan dengan orang yang salah."
" Apa maksud kamu?" Siska semakin Penasaran pasalnya selama ini dia selalu bermain rapi dan tidak pernah meninggalkan bukti.
" mau tahu, tadi di sekolah kamu sudah membuat calon istri tuan Dave aditama hampir meregang nyawa, dan kamu sudah menipuku mentah-mentah." Jawab Walikota.
" Ajudan ambil semua yang menempel pada tubuh wanita itu dan anaknya, bawa mereka keluar dari sini dan buang jauh jauh, saya tidak mau melihat muka mereka lagi di kota ini, pastikan namanya di hapus dari kependudukan kota Jakarta."Walikota sudah sangat marah dan geram.
" pi, ini semua tidak benar, dan siapa juga si Dave itu, wanita itu cuma pembantu, dan tadi sudah mempermalukan mami di sekolah pi." Teriak Siska yang di seret kw sebuah kamar.
Walikota tidak menghiraukan teriakan Siska, tapi dia meminta maaf pada istri pertamanya Widia karena sudah termakan bujuk rayu wanita ular itu tanpa memperhatikan istri yang selama ini setia menemaninya mulai dari yang terpuruk sedikitpun.
Wali kota bersimpuh di depan Widia dan menyesali semuanya, dia tidak peduli di sana ada Dono maupun ajudan serta Artnya.
" Ma, maafkan papa, papa selama ini sudah Menyakiti hati mama, seorang bidadari yang selalu setia menemaniku apapun keadaanku, papa janji tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama lagi." Ucap Walikota.
Widia segera mengangkat tubuh suaminya, dia tidak ingin wibawa dan harga diri suami serta walikota ini, jatuh karena bersujud pada istrinya.
"Bangun pa, jangan pernah bersujud pada sesama manusia, apalagi pada seorang wanita pa, mama memaafkan papa atas segala kesalahan dan kekurangan papa, tapi ingat jika papa mengulanginya lagi, papa aka kehilangan mama dan anak anak untuk selamanya." Jawab Widia, dia memaafkan semua kesalahan walikota.
Dono segera undur diri karena tugasnya sudah selesai. Dia keluar dari rumah walikota bersamaan dengan Siska dan Anaknya. Mereka di bawa entah kemana oleh ajudan Walikota, dan berteriak teriak histeris seperti orang gila.
" Kalian semua brengsek, lihat saja pembalasanku, dasar walikota sialan, Hahaha ternyata kau ini manusia yang tolol, tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk, oke kau mengusirku tanpa uang sepeserpun tapi asal lo tahu aku sudah alihkan semua aset aset yang lo punya ke dalam rekening pribadiku, haha." teriak Siska.
Mendengar kata kata tersebut, Dono jadi ingat sesuatu hal, tadi dia mengambil Uang hasil aset yang Siska ambil dari wali kota ke sebuah rekening bank.
Dono kembali lagi dan memberi tahu walikota tentang uang itu.
"Oh iya, pak wali kota, tadi saya juga melihat ada beberapa transaksi mencurigakan di rekening nyonya Siska tapi anda jangan khawatir, saya sudah memindahkannya lagi ke kartu ini, jumlahnya ada 127 milyar. No pin nya ada di dalam amplop ini."Dono menyerahkan kartu tersebut ke Walikota, sementara Siska melotot matanya tak percaya usahanya selama ini sia sia sudah.
"Aaaaarghhhh, sialan kau."Siska meronta dan berteriak menatap tajam ke arah Dono.
Tapi Dono terus melangkah dan pergi dari kediaman Walikota.
sementara Siska dimasukkan ke dalam sebuah mobil dan di bawa pergi.