NovelToon NovelToon
Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Mantan Kekasihku, Pemilik Putraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Lari Saat Hamil / Berbaikan
Popularitas:45.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nagita Putri

"Bisakah kita segera menikah? Aku hamil." ucap Shea Marlove dengan kegugupan ia berusaha mengatakan hal itu.
Tak ada suara selain hembusan nafas, sampai akhirnya pria itu berani berucap.
"Jangan lahirkan bayinya, lagipula kita masih muda. Aku cukup mencintaimu tanpa perlu hadirnya bayi dalam kehidupan kita. Besok aku temani ke rumah sakit, lalu buang saja bayinya." balas pria dengan nama Aslan Maverick itu.
Seketika itu juga tangan Shea terkepal, bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelum ia gugup mengatakan soal kehamilannya.
"Bajingan kau Aslan! Ini bayi kita, calon Anak kita!" tegas Shea.
"Ya, tapi aku hanya cukup kau dalam hidupku bukan bayi!" ucapnya. Shea melangkah mundur, ia menjauh dari Aslan.
Mungkin jika ia tak bertemu dengan Aslan maka ia akan baik-baik saja, sayangnya takdir hidupnya cukup jahat. ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nagita Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

****

Malam itu, tepatnya di kediaman milik Matthew.

Tampak Shea dan Matthew tengah makan malam bersama. Mereka berdua menikmati makan malam itu dengan hening sampai akhirnya Matthew berhenti makan, ia mulai memperhatikan Shea yang makan. Tatapan itu sedikit mengganggu Shea.

Shea mengangkat kepalanya menemukan Matthew menatapnya.

“Ada apa Matt? Apa ada yang ingin kau katakan padaku?” Tanya Shea heran.

Matthew memberikan senyum pada Shea.

“Selesaikan saja makan malammu Love, kita bicara di kamar saja.” Ucap Matthew.

Matthew lebih dulu bangkit berdiri, lalu duduk di samping Shea membiarkan Shea melanjutkan makannya. Namun tatapan itu benar-benar membuat Shea merasa aneh, ia berhenti makan.

“Aku sudah kenyang Matt, mau bicara sekarang?” Tanya Shea.

Tangan Matthew lebih dulu terulur, ia menyentuh dengan lembut rahang Shea.

“Kau cantik Love, ayo kita bicara di kamar.” Ajak Matthew.

Shea hanya menganggukkan kepalanya saat tangannya dibawa oleh Matthew dengan lembut berjalan menuju ke kamarnya.

***

Lima bulan ini mereka memang tidur di kamar yang sama hanya saja ada dua ranjang yang memisahkan mereka.

Kini terlihat Shea dan Matthew duduk berdampingan di sofa.

“Jadi apa yang ingin kau bicarakan padaku Matt?” Tanya Shea.

Matthew langsung menoleh menatap wajah Shea, senyumnya terukir tampan untuk Shea.

“Maaf jika pertanyaan dariku sedikit mengusikmu, hanya saja ada yang mengganggu pikiranku Love. Memangnya apa bayi yang ada di kandunganmu memiliki kenangan di kota Los Angeles? Atau mungkin, pria yang…”

“Matt.” Tiba-tiba Shea menyela ucapan Matthew.

Shea bangkit berdiri, ia mulai menjauh dari Matthew lalu melangkahkan kakinya dengan pelan ke arah jendela kamar itu. Tampaknya malam sudah memberikan warna gelap diluar sana.

Matthew menyusul Shea, dengan lembut Matthew memeluk Shea dari belakang.

“Maaf jika aku akhirnya malah bertanya hal yang tak mau kau ungkit, aku melewati batas ya Love? Lupakan saja pertanyaanku, maafkan aku.” Ucap Matthew.

Shea mengangguk pelan.

“Tak masalah jika kau ingin tahu, aku akan memberitahukannya padamu…Los Angeles itu adalah tempat aku besar dan kau benar Matt, pria itu ada disana. Sekalipun begitu faktanya, Anak yang aku kandung hanya milikku Matt bukan milik pria itu.” Ucap Shea.

Matthew melonggarkan sedikit pelukan itu saat ia rasa Shea hendak menggerakan tubuhnya. Shea memutar posisinya membuat dirinya kini berhadapan dengan Matthew.

Tatapan mereka berdua saling bertemu.

“Aku memang tak pernah mengatakannya padamu, alasanku hanya satu karena aku benar-benar ingin melupakannya Matt. Pada akhirnya tujuan awalku tetap sama, jika hubungan kita berdua usai seperti perjanjian awal maka aku akan membesarkan Anakku seorang diri saja. Matt, aku dan pria itu hanya kisah lama yang sudah berakhir. Dia tak menginginkan calon bayiku ini. Saat itu, dia memintaku menghilangkan kehamilanku dan yang terakhir, dia membayar orang hanya untuk melukaiku.” Ucap Shea.

Air mata yang tak pernah lagi muncul kini menetes di malam itu.

Matthew langsung merengkuh Shea masuk ke dalam pelukannya.

“Maaf Love, aku tak berniat membuka luka lamamu. Tenanglah lupakan saja, kini kau sudah memilikiku. Aku berjanji tak akan meninggalkanmu bersama calon bayi yang akan terlahir nanti. Bayi itu milik kita Love, baby boy milik kita berdua.” Ucap Matthew dengan nada yang begitu lembut.

Shea melepaskan pelukan itu, ia mendorong pelan tubuh Matthew lalu kembali menatap wajah Matthew.

“Aku tak mau egois Matthew, kau harus kembali pada cintamu. Perempuan yang sudah kau tunggu selama ini, jangan bertahan disisiku karena alasan calon bayiku. Tenanglah, aku akan bisa mengurus masalahku. Aku tak mau melibatkanmu terlalu jauh, aku hanya perlu wali selama aku belum melahirkan. Jika nanti bayi ini lahir, maka aku siap jadi Ibu tunggal dan juga…”

Cup!

Matthew mengecup lembut kening Shea.

“Jangan bicara sembarangan Love, apa yang terjadi di depan sana kau tak akan bisa mengaturnya karena semuanya urusan takdir.” Ucap Matthew.

Tangan Matthew mengusap air mata Shea, senyumnya terus saja terukir sejak tadi.

“Matt, kau kenapa baik sekali hm?” Tanya Shea tiba-tiba.

“Memangnya kenapa? Apa kau mulai tertarik padaku Love? Aku tak keberatan jika kau mau membuka hatimu untukku.” Ucap Matthew.

Shea mengusap dada Matthew membuat kepala pria itu menunduk menatap tangan indah Shea yang sedang mengusap dadanya.

“Matt, apa kau ingin aku jadi perebut hm? Aku tak mau merebut pria milik perempuan lain. Perempuan yang kau cintai pasti sangat beruntung dicintai pria baik sepertimu. Aku harap kau punya kisah cinta yang indah setelah ini Matt, aku selalu mendoakanmu.” Ucap Shea.

“Kau bicara seolah kita akan berakhir. Jangan begitu Love, aku jadi sedih.” Ucap Matthew kembali menatap Shea.

Shea tersenyum, kini tangan Shea terulur menyentuh rahang tegas milik Matthew.

“Pada akhirnya memang harus begitu, aku tak mau egois untuk menikmati kenyamanan ini. Kau tetaplah pria yang akan kembali pada perempuan yang selalu kau tunggu kedatangannya.” Ucap Shea.

Detik setelahnya Matthew menarik Shea dalam pelukannya.

“Terima kasih Love.” Ucap Matthew cukup pelan.

Shea mengangguk.

“Matthew, apa dia cantik sekali?” Tanya Shea.

“Haruskah aku mengatakan bahwa kau lebih cantik?” Tanya Matthew.

Shea berdecak.

“Jangan, aku bukan perempuan yang pantas untuk kau sebut cantik. Simpanlah nama perempuan yang terus kau cintai itu Matt, aku hanya seseorang yang Tuhan kirim untuk menyelamatkanmu dari perjodohan yang orang tuamu siapkan.” Ucap Shea.

Matthew merasa nyaman berada dalam pelukan Shea, ia memilih diam tanpa merespon ucapan Shea.

Hingga akhirnya Shea berucap.

“Matt, ayo kita tidur. Aku sudah mengantuk.” Ucap Shea.

Matthew melepaskan pelukan itu.

“Bisakah kita tidur di ranjang yang sama malam ini Love?” Tanya Matthew.

Shea menggelengkan kepalanya.

“Kau ini kenapa Matt? Apa kau…”

“Aku bermimpi buruk, aku hanya ingin berbaring disampingmu. Sungguh tak lebih.” Ucap Matthew membuat Shea terkekeh pelan.

“Apa kau bercanda hm?” Tanya Shea.

Matthew menggeleng.

“Aku serius Love, izinkan aku hanya untuk malam ini saja.” Ucap Matthew.

Lagipula status mereka memang Suami-istri walau ada alasan dibalik pernikahan mereka.

Helaan nafas Shea terdengar.

“Ya sudah baiklah, hanya malam ini saja.” Ucap Shea.

“Hm, ya Love.” Balas Matthew.

Tampak lebih dulu Shea naik ke ranjang itu lalu disusul oleh Matthew.

Matthew terlihat dengan sayang merapikan selimut di tubuh Shea.

“Selamat tidur Love.” Bisik Matthew mengusap puncak kepala Shea.

“Ya, selamat tidur juga Matt.” Balas Shea.

Keduanya terlihat tidur saling berhadapan di ranjang yang sama. Beberapa menit setelahnya mata Shea sudah terpejam bahkan nafasnya juga sudah teratur menandakan bahwa Shea telah masuk ke dalam mimpinya. Sedangkan mata Matthew masih terjaga menatap wajah Shea.

“Love, kau cantik.” Ucap Matthew.

Dengan pelan Matthew sedikit memajukan dirinya lalu memeluk Shea.

Bersambung…

1
Chuzaefah Chuzaefah
Luar biasa
Widi Widurai
padahal anaknya lg dia siksa sendiri wkwk
Widi Widurai
kl dia tau trnyata shea anaknya. wah betapa nyesal
Widi Widurai
padahal shea anak dia sendiri
Widi Widurai
matthew. shea uda ada rasa sama matt
Widi Widurai
beh jahat bgt yumnaa..
Widi Widurai
ahh pasti sumber masalah hidup shea itu yumna
Hafizah Aressha R
tetep gantung pdhl uda sekian bab
Anik Ekawati
jangan ke panti shea jika itu orangtuamu biar mereka yg mencarimu
Bandar Jayalampung
aku jd bingung . klo Mathew anaknya athur artinya shie sodara kandung sama matew ya 🙏
Bandar Jayalampung
smga shea slmt
Bandar Jayalampung
hRusnya kalian sadar she hanya untuk aslan
Lee Mba Young
lanjutt
Epijaya
pasti mommy Aslan yg memintak penjahat td utk mencelakankan Shea dgn memfitnah Aslan.
muna aprilia
lanjut
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!