NovelToon NovelToon
Kamu Milikku..

Kamu Milikku..

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Eric adalah seorang pria yang dingin, dia selalu bersikap dingin dengan semua wanita terkecuali dengan adik dan mamanya. karena rasa sakit hatinya dengan kekasihnya dulu. suatu saat eric bertemu dengan elsa, seorang wanita yang membuatnya penasaran.
Sayangnya elsa sudah mempunyai kekasih, dan Eric terjebak dengan cinta segitiga di antara elsa dia dan kekasih elsa. Apakah elsa dan Eric akan bisa bersatu…? Jika penasaran dengan ceritanya, silahkan baca novel ini…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Ayo kita nikah.

Eric dan rio memutuskan masuk kedalam ruang tamu elsa, mereka melihat dua cangkir kopi panas yang tersedia di atas meja di ruang tamu, sedangkan elsa sudah terlihat duduk di sofa ruang tamu tersebut sambil memainkan handphonenya.

“Sayang… kamu tadi kemana aja, aku cari dari tadi.”

Tanya rio mendekati elsa dan duduk di samping elsa.

Elsa sedikit tidak enak hati dengan Eric yang duduk di depannya, tatapan eric setajam pisau menatap ke arah elsa.

Elsa menjauhkan dirinya dari samping rio, rio yang paham kalau elsa merasa tidak nyaman maka dia berinisiatif sedikit menjauh dari elsa.

“Aku tadi ada di kamar mandi di dalam kamar,” ucap Elsa yang masih terlihat gugup.

Rio menatap tajam ke arah elsa, seketika rio mengeryit heran melihat bibir elsa yang tampak bengkak.

“Sayang kenapa bibir kamu terlihat bengkak,”

rio yang akan menyentuh bibir elsa, seketika elsa langsung menjauhkan wajahnya.

Dia memegang bibirnya yang memang terasa bengkak karena ciuman panas yang eric lakukan tadi.

“Oh ini, tadi kayaknya di gigit semut, makanya sedikit bengkak, tapi nanti juga kempes sendiri.”

Ucap elsa sambil menyentuh bibirnya.

Eric tersenyum sinis melihat interaksi elsa dan rio, dia merasa seperti obat nyamuk sekarang.

Eric mengalihkan perhatiannya dari dua orang di depannya dengan meminum kopi yang tadi dibuatkan elsa, dengan pelan dia menikmati kopi tersebut.

Rio yang melihat eric sudah meminum kopinya, mengikuti apa yang eric lakukan.

“Sepertinya sudah malam, bagaimana kalau kita pulang.”

Ajak eric ke rio.

Rio melihat jam yang ada di pergelangan tangannya, dia menganguk membenarkan ucapan eric.

“Bapak benar, ini sudah jam sepuluh malam, sepertinya kita harus pulang.”

Ucap eric.

“Terima kasih untuk kopinya el,”

eric berdiri dari tempat duduknya, saat kakinya akan melangkah keluar dia menghentikan langkahnya.

“El, saya ijin ke kamar mandi.”

Perut eric saat ini sangat tidak enak, seperti akan diare.

Eric pikir apa gara gara tadi dia makan sambal saat makan bareng elsa di tempat makan pinggir pantai.

“Bapak tidak apa apa…?”

Tanya elsa yang melihat wajah eric seperti menahan sakit.

“Saya ijin ke kamar mandi,”

tanpa menunggu jawaban dari elsa dia melangkah masuk kedalam kamar mandi yang terletak di sebelah dapur.

“Sepertinya pak eric sakit perut sayang,”

rio yang tadi melihat eric memegang perutnya, menerka kalau eric sedang sakit di perutnya.

Elsa diam, dia memikirkan apa ada yang salah dengan makanan yang mereka makan tadi.

Tiba tiba handphone rio berdering, rio melihat siapa yang telah menghubunginya, ternyata Sinta menghubungi rio kembali.

“Bentar ya sayang, aku angkat telpon dulu.”

Rio berjalan menuju ke teras.

“Iya halo ta, ada apa…?”

Tanya rio setelah mengangkat panggilan dari Sinta.

"Rio lo dimana…?”

Tanya Sinta di seberang sana.

“Gue masih ada di rumah teman.”

Ucap rio sedikit berbohong.

“Rio bisa gue minta tolong.”

Tanya Sinta berharap rio mau menolongnya.

“Apa yang bisa gue bantu.”

"Mobil gue mogok di jalan Sriwijaya, lo bisa kesini nggak….?”

Sinta sangat berharap rio dapat menolongnya, karena di sana Sinta hanya sendiri.

“Lo sama siapa di sana…? Tanya rio yang mendengar Sinta tampak sedikit panik.

“Gue sendirian, mana nggak ada orang sama sekali di sini.”

Terdengar suara takut Sinta dari balik telpon rio.

“Oke, lo tunggu gue disana, lo masuk mobil jangan keluar sebelum gue sampai.”

Rio memperingatkan Sinta yang terdengar panik.

"Baik.”

Ucap Sinta sambil mematikan panggilannya.

Rio berjalan masuk kedalam rumah elsa, dia melihat elsa yang duduk di sofa sambil memainkan hp nya.

“Sayang, aku harus pergi dulu, baru saja temen aku telpon, katanya dia mobilnya mogok di jalan Sriwijaya, jadi aku mau ke sana.”

Rio berpamitan mendekati elsa dan mencium keningnya, dia berpamitan ke elsa yang tampak menatap rio dengan nanar.

“Ya sudah, hati hati dijalan kalau gitu ya.”

Ucap elsa yang mengantarkan rio ke depan rumah.

“Oh iya, tolong pamitkan ke pak eric, kalau aku pulang dulu ya.”

Rio bejalan menuju ke mobilnya yang terparkir di depan rumah elsa.

Elsa mengangukan kepalanya, dia melihat kepergian rio sampai mobil rio menghilang dari pandangan elsa.

“Ehem…”

Terdengar suara deheman dari belakang elsa, reflek elsa membalikkan badannya melihat ke orang yang berdehem di belakangnya, yang tak lain adalah eric.

“Rio pulang.”

Tanya eric memastikan.

“Iya, katanya temannya membutuhkan bantuannya.”

Jelas elsa yang kembali masuk kedalam rumah, dia kembali duduk di sofa.

Eric pun mengikuti elsa dan duduk di sampingnya, eric memandang wajah elsa dengan tatapan yang sulit di artikan.

Dengan sengaja dia merangkul pundak elsa yang ada di sampingnya, eric mencium pelipis elsa dengan sayang.

“Gimana perutnya masih sakit.”

Tanya elsa sambil mengelus perut eric.

“Sayang jangan mancing, ini udah malam nanti yang udah tidur bisa bangun.”

Bisik eric di telinga elsa, elsa memicingkan matanya melihat wajah eric yang seperti sedang menahan sesuatu.

“Memang apa yang bangun…?”

Ucap polos elsa.

Eric merasa sangat frustrasi dengan ucapan elsa, dengan cepat eric mencium bibir elsa yang masih terlihat bengkak karena ulahnya tadi.

Elsa yang mendapat serangan mendadak dari eric, terkejut sampai memelototkan matanya.

Dengan sedikit kasar eric melumat bibir elsa, elsa sedikit tidak suka dengan perlakuan kasar eric saat ini, sampai dia mengirit bibir eric.

Eric yang merasakan bibir nya di gigit elsa, seketika melepaskan ciuman mereka.

“Sayang…”

Eric menatap wajah elsa yang tampak kesal, terlihat elsa akan berdiri dari duduknya.

Elsa sangat kesal dengan tingkah eric dari tadi, elsa melangkah menuju ke dalam dan duduk di ruang tengah.

Eric yang dari tadi melihat elsa berdiri sampai pindah tempat ke ruang tengah, melihat dan lalu mengikutinya dari belakang.

Eric tahu kalau saat ini elsa sangat kesal dengan dirinya, tapi eric juga merasakan hal yang sama, dia merasa cemburu dari tadi melihat kedekatan rio dan elsa.

“Kamu marah…? Maaf kan aku kalau buat kamu marah.”

Eric memegang ke dua tangan elsa yang ada di atas paha elsa, elsa hanya melirik ke arah eric, terlihat eric sangat begitu menyesal akan perbuatannya tadi.

Elsa yang tadinya kesal dengan eric, saat melihat eric meminta maaf dengan tulus akhirnya hatinya luluh juga memaafkan eric.

“Kamu tidak mau pulang..?”

Tanya elsa sambil menatap wajah eric.

“Boleh aku menginap.”

Ucap eric sambil mengerling nakal ke arah elsa, tiba tiba elsa menepuk lengan eric denagn sedikit keras, elsa tidak bermaksud menyakiti eric, cuma dia ingin eric sadar akan ucapannya.

“Gila… nanti apa kata orang kalau kamu nginap sini.”

Elsa tiba tiba memeluk tubuh kekar eric yang ada di depannya, elsa menghirup parfum eric yang masih tercium wangi, walau sudah bercampur keringat, tapi elsa sangat menyukai bau parfum eric.

Eric membalas pelukan elsa, dia sangat menyukai elsa yang bermanja seperti ini ke dirinya.

“Kamu tahu sayang, aku suka bau parfum kamu.”

Elsa mengendus badan eric yang masih dia peluk, sebenarnya eric merasa sangat geli akan tingkah elsa saat ini.

“Ya sudah, ayo kita nikah aja.”

Dengan enteng eric mengucapkan kata kata sakral itu lagi, elsa tertegun dengan ucapan eric.

“Kenapa kamu selalu enteng mengucapkan kata kata itu, kamu tahu tidak…? Dulu aku pernah bermimpi, kalau suatu saat ada seorang pria melamar aku dengan membawa setangkai bunga mawar dan melamar di tempat yang sangat romantis. Tapi….”

Elsa terdiam tidak mau meneruskan ucapannya.

“Oke, kalau kamu ingin lamaran yang romantis.”

Ucap eric sambil menjauhkan elsa dari dekapannya.

“Aku mau kamu akhiri hubunganmu dengan rio, dan setelah itu aku akan lamar kamu.”

Elsa menatap netra eric, dia mencari keseriusan dari kata kata eric.

Tapi terlihat eric sangat serius dengan ucapannya.

“Aku serius el, putuskan hubunganmu dengan rio, setelah kalian putus maka aku akan menikahi mu.”

Elsa seakan tidak percaya dengan ucapan eric, dia seperti sedang bermimpi mendengar eric mengatakan kata kata akan menikahinya.

“El, gue serius.”

Eric menggenggam tangan elsa, dan elsa hanya bisa terdiam menatap wajah eric.

1
Nada
👍
SEPAY 🇮🇩NOVELKU🇮🇩
semangat kak up terus
Hani: terima kasih
SEPAY 🇮🇩NOVELKU🇮🇩: siap kakak
total 3 replies
As Salam
bagus /Kiss/
Nurul adila
/Whimper/
Poplar Taneshima
Luar biasa
🍧·🍨Kem tình yêu
Ayo thor, kangen sama kelanjutan cerita yang seru ini! Update sekarang juga, ya!
Hani: mampir dikaryaku ya Perjuangan si Gadis Kecil dan Ketemu Jodoh Siswa Ibu Kos
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!