Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 30
Sarah berbaring di atas ranjang dengan mata yang menatap langit-langit, ia tidak bisa memejamkan matanya. Jantungnya terus berdetak dengan kencang, ingatannya terus berputar pada saat momen panasnya dengan Andrew.
"Kenapa di saat seperti ini, aku malah memikirkan hal seperti itu." Pikir Sarah dengan tangan yang menutup wajahnya.
Ia lalu bangkit dan melihat ke arah Andrew, pria itu tengah terbaring terlentang dengan tangan yang menjadi penyangga di kepala. Pria itu bahkan di saat tertidur pun masih terlihat sangat tampan, meski usianya sudah menginjak kepala 4.
Sarah langsung kembali berbaring, ia mengakui om-om di sampingnya memang tampan dan menggoda. Terlebih lagi dia lebih berkarisma dengan sikap kedewasaannya.
Hingga Sarah merasakan seseorang tengah bergerak, ia langsung berbalik menatap sosok pria yang sudah bangun dan melihat ke arahnya. Kini mereka tengah saling memandang satu sama lainnya.
"Aku tahu, aku tampan.. Dan kau tidak perlu memandang ku secara diam-diam." Ucap Andrew dengan senyuman di wajahnya.
Sarah menatap tajam pria di depannya, hingga terdengar suara telepon dari handphone Andrew. Pria itu langsung melihat handphone miliknya dan tersenyum saat melihat seseorang menelponnya.
"Keponakan ku melakukan video call." Ucap Andrew yang bangkit dan malah duduk di samping Sarah.
"Apa yang kau lakukan, menjauh dari ku." Jelas Sarah kesal.
"Sutt.. Aku tidak akan menunjukkan wajahmu, jadi kau diam saja. Atau tidak kau berbaring saja sambil memeluk ku." Jelas Andrew.
"Kau gila?!" Maki Sarah tak terima.
"Atau kau ingin aku menunjukkan wajah mu pada Dara?" Tanya Andrew.
Merasa tak ada pilihan Sarah berbaring dan memeluk Andrew, ia seperti anak kecil yang tidak bisa berpikir jernih. Andrew tersenyum, ia langsung mengangkat panggilan video call dari Dara.
"Om.. Dimana, kenapa tidak pulang." Terdengar suara Dara yang merengek karena pamannya tidak pulang.
"Om sedang berada di rumah calon Tante mu." Jelas Andrew yang mengarahkan pada Sarah yang tengah berbaring sambil memeluk tubuhnya.
Dara terdiam dengan tatapan mata yang terkejut, "Om.. Sedang bersama wanita, bagaimana bisa? Dia calon Tante ku?" tanya Dara.
"Iya dia calon Tante mu, nanti aku akan membawanya untuk bertemu dengan mu."
Dara yang mendengar hal itu langsung mematikan panggilannya tanpa mengucapakan separah katapun. Andrew sedikit heran namun ia tidak ambil pusing, lalu Sarah langsung melepaskan pelukannya dari Andrew.
Andrew langsung tersenyum dan melemparkannya handphone nya ke sembarang tempat, tanpa aba-aba kini wajah Sarah dan Andrew saling berhadapan dan hanya berjarak beberapa inci saja.
Sarah terkejut saat Andrew tiba mendekat dengan cara yang sangat dekat, pria itu tersenyum melihat Sarah dan langsung mencium bibir Sarah tanpa bertanya.
"Ah..." Sarah menjerit dan mendorong dada Andrew, tapi pria itu sama sekali tidak terdorong. Malah kini tangan Sarah menyentuh dada bidang pria itu, Sarah bisa merasakan dada yang bidang Andrew yang sangat kekar.
Sarah langsung menjauhkan tangannya dari dada bidang Andrew, pria itu tersenyum dengan senyuman licik.
"Izinkan aku mencium mu, hanya mencium saja." Ucap Andrew.
"Enggak, aku enggak mau." Jelas Sarah dengan tegas, ia sama sekali tidak mau sampai di cium oleh pria itu.
Andrew tersenyum tipis, "Baiklah.." Jawab Andrew yang malah langsung berbaring di atas ranjang.
"Apa yang kau lakukan! Cepat pergi dari ranjang ku." Jelas Sarah, ini adalah batas wilayahnya dan Andrew tidak boleh melewati batas wilayah itu.
Tapi Andrew berpura-pura tuli dan langsung memilih memejamkan matanya, ia berbaring di atasnya ranjang tanpa rasa malu. Meski Sarah berusaha mendorong pria itu, tapi Andrew sama sekali tidak bergeming sedikitpun.
"Arg.." Sarah hanya bisa mengeram frustasi, ia sangat mengantuk dan kini ia tidak bisa tidur karena ada pria menyebalkan di samping tempat tidurnya.
Dengan kesal Sarah lebih memilih mengambil selimut nya yang tebal, dan tidur di atas lantai beralaskan tikar. Sarah membalikkan tubuhnya dan membelakangi Andrew, perlahan tapi pasti Sarah langsung terlelap dan masuk ke dalam mimpinya.
Hingga tak beberapa lama Andrew bangkit dan melihat Sarah yang memilih tidur di atas lantai, Andrew tersenyum mengejek dirinya sendiri karena Sebegitu tidak sukanya Sarah kepadanya sampai lebih memilih untuk tidur di lantai daripada di atas ranjang bersamanya.
😠😠😠
hehehe