Heartbeat Because Of You

Tanpa terasa masa MPLS telah usai, akhirnya Ayra bisa menikmati waktu libur weekend nya. Sesuai janjinya di hari sabtu ini Ayra akan pergi keluar bersama Gefano.

"Assalamu'alaikum!" terdengar sayup-sayup panggilan dari arah luar rumah.

Anita melirik ke Ayra dengan pandangan yang menggoda sambil mengelus-elus rambut putri semata wayangnya itu.

"Mah itu kayaknya Gefano udah sampe, yuk keluar Mah!" ajak Ayra.

"Yuk sayang!"

"Waalaikumsalam!" Sahut Anita berlari kecil kemudian membuka pintu gerbang rumahnya.

"Eh halo tante! Saya Gefano temennya Ayra." sapa Gefano ramah kemudian langsung bersalaman dengan Anita.

"Oh ini ya temennya Ayra, namanya Gefano, dipanggilnya apa?" tanya Anita sambil memperhatikan Gefano dengan seksama.

"Bebas tante panggil Gefa atau Fano juga gapapa biar gak kepanjangan hehe," jawab Gefano tersipu malu.

"Oh oke, salam kenal ya Gefa, saya Anita mamanya Ayra, mau ngajak main Ayra ya? hati-hati ya di jalan gak usah ngebut-ngebut ya! Yang penting selamat sampai tujuan, oke Gefa?" pesan Anita ke Gefano untuk menjaga Ayra dengan baik.

"Oke siap tante, saya jagain Ayra dan jamin Ayra pulang dengan aman dan selamat kembali utuh. Kalo gitu kami pamit dulu ya tante, keburu siang." Pamit Gefano dengan sopan, disusul Ayra yang juga berpamitan dengan Anita.

"Oke hati-hati ya!"

"Permisi tante!" ucap Gefano menyalakan mesin motornya dan berjalan perlahan menjauh dari Anita.

 -----

Sesampainya di mall tempat tujuan mereka berdua karena sesuai kesepakatan sebelum Ayra mentraktir Gefano mereka berdua memutuskan untuk jalan-jalan keliling mall, entah hanya untuk sekedar jalan-jalan atau mencari suatu tempat yang menarik.

"Gef mau nyoba main timezone ga?" tanya Ayra sambil menatap timezone dari arah kejauhan.

"Boleh, berani naik rollercoaster gak?" tantang Gefano bersedekap dada dan menaikkan alisnya sebelah.

"Yeh siapa takut! Liat aja siapa yang bakal teriak paling kenceng ke se penjuru mall," sahut Ayra ikut bersedekap dada menantang.

"Yaudah gak usah basa-basi lagi! gas!"

Gefano mengambil inisiatif menuju loket pembelian dan mengantri dengan memakai kartu timezone miliknya dan uang tunai Gefano dan Ayra. Sedangkan Ayra hanya berdiri santai di sebelah Gefano.

"Yuk!" ajak Gefano setelah selesai melakukan pembelian.

Dan sesuai perjanjian mereka berdua, pertama-tama menaiki wahana yang menantang hormon adrenalinnya seperti rollercoaster dan baru diakhiri dengan wahana yang santai.

Sebelum Gefano menghampiri penjaga rollercoaster, Ayra mencegatnya dengan memegang lengan Gefano.

"Sebelum kita naik gimana kalo kita buat perjanjian, yang teriak paling kenceng beliin chatime!" saran Ayra.

"Oke gak masalah!"

Tanpa basa-basi lagi keduanya langsung duduk di kursi rollercoaster yang kosong, mereka memilih untuk duduk di tengah kereta di antara beberapa pengunjung lainnya yang ikut memenuhi seisi kereta.

Ayra memasukan ponselnya ke tas nya, memasang sabuk pengaman dan memegang erat pegangan kursi miliknya.

"Siap! satu..dua..tiga" penjaga mulai memberikan instruksi wahana di mulai, genggaman Ayra semakin erat di gagang kursi, rambutnya mulai berkibar terkena angin dan matanya mulai menyipit. Sedangkan Gefano sibuk menahan ekspresinya agar tidak teriak kencang, bisa malu harga dirinya sebagai lelaki.

Setelah sekitar lima menit wahana dimainkan akhirnya Ayra dan Gefano sama-sama tidak bisa menahan teriakannya. Tapi tanpa diduga di antara mereka berdua ternyata Gefano lah yang berteriak paling kencang.

Wahana rollercoaster pun akhirnya berenti, Ayra dan Gefano langsung turun dari wahana dengan sedikit sempoyongan bahkan Ayra sampai terbatuk-batuk karena tenggorokannya sudah dikuras habis untuk berteriak.

"Hahaha liat kan siapa yang teriakannya paling kenceng! Ahahah pokoknya gak mau tau traktir chatime sesuai perjanjian wlee!" ejek Ayra sambil menjulurkan lidahnya.

Gefano masih sibuk mencoba memfokuskan diri mengembalikan jiwanya yang sempat berterbangan saat bermain rollercoaster.

"Iya iya gue kalah."

"Jiwa lo dah balik ke raga belom?"

"Iya udah, abis ini main yang santai-santai dulu deh," pinta Gefano.

"Iya-iya biar gak amsyong yah hahaha!" ejek Ayra.

"Ngeledek terus bisanya."

"Biarin wlee!"

"Gimana kalo kita naik wahana vr? kayaknya seru! mau gak?" tanya Ayra yang tertarik setelah melihat sekelompok remaja berteriak dengan sumringah saat wahana yang berbentuk pesawat luar angkasa tersebut bergoyang.

"Boleh!" singkatnya

"Jangan yang horor, yang kartun aja kayaknya lucu tuh!" Saran Gefano.

"Cieee takut yaa hahaha!" ledek Ayra untuk kesekian kalinya.

"Yeh enggak! Kan biasanya cewe suka yang lucu-lucu tuh," elak Gefano mengalihkan pandangan.

"Iyain aja deh apa kata dik Gefa wlee!" lagi-lagi Ayra mengejek.

"Gimana kalo nonton dinosaurus aja? ada geng si T Rex tuh!" ajak Gefano.

"Boleh, yuk gas!"

Setelah itu Ayra langsung memesannya ke penjaga wahana, dan untungnya tidak ada antrian saat mereka ingin menaiki wahana yang terdiri dari enam tempat duduk, Ayra dan Gefano menempati kursi dipaling depan dan bersampingan.

"Gef tembak-tembak!!! Awas Gef ketabrak T Rexnya!" heboh Ayra.

"Eh-eh itu di atas ada dino terbang tembak-in juga Ra!" Sahut Gefano.

"Ahh-- tangganya putus, ahhh mau jatuh ke laut!"

"Waaaa!!!!" heboh Gefano.

Tanpa terasa sudah berjalan tujuh menit  yang artinya wahana sudah selesai dalam sekali main.

Setelah itu Ayra dan Gefano mencoba salah satu photobox di sana, dan mereka berdua berpose sebagus mungkin menurut mereka masing-masing, dengan Ayra yang sedikit heboh dengan posenya sedangkan Gefano hanya dengan senyum iritnya dan pose jempolnya ala bapak-bapak, walau sudah sempat diprotes Ayra untuk mengganti pose tapi kembali lagi ke setelan awal.

 -------

Setelah puas bermain di timezone dan Ayra ditraktir chatime oleh Gefano, mereka memutuskan untuk makan siang di sebuah resto kuliner khas nusantara dengan view di dekat jendela.

"Permisi! Mau pesan apa?" tanya waitress restoran sambil memberikan dua buku menu.

"Lo mau pesen apa Ra?" tanya Gefano membolak-balikkan buku menu.

"Emm bentar rada bingung," jawab Ayra yang ikut sibuk membolak-balikkan buku menu.

Beberapa detik berlalu dalam keheningan..

"Saya pesen kwetiau goreng satu gak pedas deh kak! Saya minumnya satu es jeruk!" ucap Gefano memecahkan keheningan.

"Ra? Udah belum nentuinnya? kasian si kakaknya kelamaan nunggu."

"Eh iya kak saya pesen nasi goreng spesialnya satu pedasnya sedang ya kak! Sama minumnya strawberry milkshake nya satu," ucap Ayra pada akhirnya.

"Oke saya ulangi ya pesanannya, kwetiau satu tidak pedas, es jeruk satu, nasi goreng satu sedang dan strawberry milkshake satu, ada yang perlu ditambah atau dikurangi?"

"Enggak kak! cukup!"

"Oke ditunggu ya kak pesanannya!" ucap waiters.

"Ayra?"

Saat Ayra dan Gefano sedang menunggu pesanan tiba, terdengar suara yang tak asing dalam benak Ayra.

"Lucas?"

\=\=\=\=\=\=\=\=

Hayo hayooo Ayra keciduk nih!!! Wah kira-kira gimana ya reaksi di antara mereka bertiga? Ada yang bisa nebak?

Gimana menurut kalian untuk episode ini? Semoga kalian suka ya!

Kalian sudah nentuin berlayar di kapal mana nih? Kapal GeRa atau kapal LuRa nih hihihi.

Jangan lupa dukungannya readers-readerskuuu, boleh komen, vote tambahkan di list bacaan atau rekomendasi ke orang lain bowlehhh bangetttt hehehe. (♥_♥)

Dengan adanya dukungan dari kalian aku jadi makin semangat untuk update hehehe.

Salam termanis dan hangat dari author terayeyyy xixixi（｡>‿‿<｡ ）

Terima kasih!

Sweetpao.