SUKSES SETELAH BERPISAH

 "Bos,prianya bernama Andri,putra dari Pak Sandi seorang pengusaha batu bara. Ibunya bernama Sintia juga seorang pembisnis yang memiliki toko emas di beberapa daerah. Sedangkan sang wanita kemarin yang bersama Andri bernama Kiara juga memiliki bisnis khusus menyediakan Aksesoris bagi kaum wanita,yang saat ini sedang naik daun."Lapor Stenly pada Tomas Nastro.

   Tomas Nastro terdiam sejenak mendengar laporan orang kepercayaan nya. Saat ini dirinya sedang bersantai di rumahnya yang megah tepatnya di ruang kerja miliknya sehingga sang istri tak mendengar semua percakapannya bersama orang kepercayaannya.

    'Hah! Ternyata anak ingusan itu bukan orang sembarangan. Aku nggak mau ambil resiko dengan mengganggu keluarga Sandi Sanjaya. Tapi....untuk wanita itu aku bisa mendekatinya perlahan-lahan dengan caraku. Lumayan juga dapat mangsa baru. Lebih cantik dari Dianri.' Batin Tomas dengan seringai buas di wajahnya yang terlihat semakin tua tanpa ada yang mengetahuinya.

    "Segera atur pertemuanku dengan wanita itu untuk melakukan kerjasama!" Titah Tomas Nastro pada Stenly dari seberang.

    "Baik Bos. Akan segera aku lakukan." jawab Stenly dan panggilan telpon langsung di matikan.

'Mulai lagi Si Bos. Nggak ada puasnya sama satu wanita. Aku takut nanti kalau sampai istrinya tau. Bisa-bisa aku pun dibuat jadi perkedel. Mana Bu Jinda galak kayak singa gitu.' Stenly bergumam sendiri sambil bergidik ngeri membayangkan jika ketahuan istri dari sang Bos yang terkenal sangat galak . Tak ingin mengikuti perintah sang Bos,namun apa daya,ia hanyalah seorang bawahan yang hanya bisa tunduk dan saat ini membutuhkan uang untuk menyambung hidup. Andaikan saja ada pekerjaan lain yang lebih baik dan bergaji tinggi ia akan pindah.

    Sesuai dengan perintah sang Bos,Stenly segera pergi ke kantor Kiara demi mendapatkan jadwal pertemuan antara Kiara dan sang Bos mesumnya itu.

    "Halo selamat pagi,apa ada yang bisa saya bantu Pak ?" Sapa Dinda sekretaris kepercayaan Kiara dengan sopan. Apalagi melihat penampilan Stenly yang saat itu begitu rapi dan tampan. Membuatnya semakin merasa segan pada Stenly.

     "Iya selamat pagi Mbak,saya ingin bertemu dengan Ibu Kiara,apakah bisa ?" Tanya Stenly dengan Sopan.

      "Oh iya dengan Bapak siapa dan darimana ?"Tanya Dinda.

    "Saya Stenly,dari PT Berlian,di suruh Pak Nastro. Kami ingin menjalin kerjasama dengan Bu Kiara jika berkenan." Stenly langsung menjelaskan identitas dan maksud kedatangannya tanpa basa-basi.

"Oh iya Pak Stenly,tunggu sebentar ya Pak ? saya hubungi Bu Kiara dulu. Silahkan tunggu sebentar di sana."Ucap Dinda sambil menunjuk ke arah Sofa tunggu yang sudah tersedia di ruangan tersebut.

      "Oke terima kasih." Jawab Stenly dan segera mendudukkan bobot tubuhnya di sofa empuk sambil memperhatikan Dinda yang sedang berbicara lewat telpon. Sepertinya sedang berbicara dengan atasannya Kiara. Pikir Stenly.

    Setelah beberapa menit berbicara lewat sambungan telpon,Dinda segera menghampiri Stenly.

    "Pak Stenly,mohon maaf sebelumnya jika saat ini Bu Kiara tidak bisa bertemu Anda karena sedang punya urusan lain. Akan tetapi, mohon untuk menyimpan nomor telpon agar setelah ini kami akan menginformasikan jadwal pertemuan bersama Bu Kiara " Jelas Dinda masih dengan sikap sopan nya.

   "Oke Baik. Ini nomor telpon saya." Ucap Stenly dan segera memberikan sebuah kertas kecil yang memang sudah tersedia di dompetnya. Kertas itu hanya berisi nama dan nomor telpon.

     Dinda menerima kertas itu dan mengangguk setelah memastikan bahwa itu benar-benar milik Stenly setelah membaca namanya.

      " Kalau begitu,saya permisi dulu Mbak. Terima kasih bantuannya."Pamit Stenly dan langsung bergegas pergi untuk melaporkan hasil kerjanya pada sang Bos.

     Sampai di tempat yang aman dan jauh dari keramaian,Stenly segera menghubungi sang Bos.

     "Halo Bos,menurut orang kepercayaan Bu Kiara. Mereka akan segera mengatur jadwal pertemuan langsung dengan Bu Kiara. Namun kita masih perlu menunggu konfirmasi dari mereka kapan akan adanya waktu luang dari atasan mereka."Lapor Stenly setelah sambungan telpon terhubung dengan Tomas Nastro.

      "Kerja bagus Stenly. Aku tunggu konfirmasi selanjutnya. Jika berhasil mendapatkan wanita cantik itu,aku akan memberikanmu bonus." Suara Tomas Nastro terdengar sangat bahagia. Begitu mendengar bahwa maksudnya untuk bertemu di sambut baik oleh pihak Kiara.

     "Baik Bos,terima kasih. Selanjutnya setelah mendapat konfirmasi dari Bu Kiara,aku akan segera beritahu." Stenly hanya bisa geleng-geleng kepala memikirkan bosnya yang tak ada puasnya jika melihat wanita cantik. Sang bos akan berusaha untuk mendapatkan wanita tersebut bagaimanapun caranya.

    Tomas Nastro segera mematikan panggilan telpon dari orang kepercayaannya tersebut dengan perasaan puas.

'Sebentar lagi aku akan mendapatkan wanita cantik itu.' Gumamnya sambil tersenyum nakal.

     "Ada apa Pi ? Kok senyum-senyum sendiri ?" Suara sang isteri membuat Tomas Nastro terkejut.

    "Ah,tadi Papi nonton video lucu dan masih teringat jadi senyum-senyum." jawab pria itu sambil berusaha kembali menguasai dirinya yang terkejut.

    "Oh...." Hanya itu jawab sang isteri dan berlalu pergi.

Tomas Nastro mengelus dada dan merasa lega karena istri nya tak lagi bertanya banyak.

   Sementara itu,tanpa diketahui oleh Stenly ataupun Tomas Nastro. Sebenarnya Kiara sudah bisa mencium maksud dari kerjasama yang ditawarkan oleh PT Berlian berkat Andri.

"Hati-hati jika berurusan dengan Tomas Nastro Ra, Pria tua itu sangat licik dan mesum. Apalagi jika bertemu wanita cantik,dengan berbagai cara ia akan gunakan untuk bisa mendapatkan wanita itu." jelas Andri yang membuat Kiara semakin penasaran ingin mengetahui informasi tentang Tomas Nastro yang tiba-tiba ingin bekerjasama dengan nya.

"Kok aku jadi takut ya Ndri ?" Ucap Kiara. Wajah terlihat pucat membayangkan dirinya berhadapan dengan pria tua berotak mesum yang mulai menargetkan dirinya.

"Nggak usah takut. Ada aku. Aku akan meminta bantuan ayah jika perlu. Apalagi setahu aku Tomas Nastro segan pada ayah dan tak ingin berurusan dengan keluarga kami." Ucap Andri berusaha menenangkan Kiara.

Mendengar ucapan Andri,perasaan Kiara menjadi hangat. Tanpa di minta,Andri menawarkan diri untuk selalu ada dan melindunginya. Apalagi dirinya saat ini sedang berada pada puncak karir,sangat banyak yang ingin menjatuhkannya.

"selanjutnya aku harus gimana Ndri ? Aku takut salah langkah." tanya Kiara meminta persetujuan dari Andri.

"Ikuti saja permintaan dari PT Berlian untuk bertemu dan bekerjasama. Aku akan memantau mu dari jauh bersama orang-orang kepercayaan. Lagian kita juga belum tahu pasti apa maksudnya,apalagi bisnismu memang ada saling menguntungkan jika menjalin kerjasama dengan PT Berlian. Apabila Tomas Nastro berani macam-macam padamu kami akan menghajarnya.

Setelah berpikir sejenak dan menimbang-nimbang resiko yang akan ia hadapi,akhirnya Kiara bersuara.

"Baiklah,aku ikuti saranmu." kata Kiara dengan wajah yang mulai terlihat tenang.

Andri mengangguk dan tersenyum tulus pada Kiara. Untung saja tadi dirinya mengajak Kiara makan siang dan tanpa sengaja mendengar percakapan Kiara dan Linda sekretaris nya Via telpon,sehingga lebih cepat memberi saran pada Kiara yang sama sekali belum punya pengalaman dengan kelicikan dunia bisnis. Dirinya semakin bertekad untuk melindungi wanita yang diam-diam telah menempati ruang dalam hatinya.