Pesona Istri Yang Disia-siakan

Aditya Duduk di samping Kinanti Sambil Menggendong Arya. Aditya Sangat berharap agar Kinanti bisa segera Membuka Kedua Matanya untuk melihat anaknya yang saat ini Berada di sampingnya.

"Bangun Kinanti, Aku minta maaf karena sudah membuat kamu seperti ini." Ucap Aditya.

Mendengar Kinanti kecelakaan Keluarga Aditya datang ke rumah sakit untuk menjenguk Wanita yang sangat di cintai oleh anak mereka. Bu Tuti Sangat berterima kasih kepada Kedua orang tuanya Aditya yang sudah meluangkan waktu mereka untuk menjenguk Anaknya.

Sementara di tempat lain Bi Ina juga merasa Khawatir dengan keadaan Kinanti yang saat ini sedang di rawat di rumah sakit. Bi lna langsung mengabari Leo yang masih Berada di luar Kota. Dan leo meminta agar bi Ina segera pergi untuk menemani Kinanti di rumah sakit hingga ia kembali. Banyak orang yang peduli terhadap Kinanti termaksud Leo dan Aditya yang saat ini benar-benar mencemaskan Keadaannya.

"Bangun Kinanti. Lihatlah Putri dan arya, sedang menunggu kamu Bangun. Apa kamu tidak menyayangi mereka lagi?" Ucap Leo Yang juga sudah berada di sana.

Aditya merasa ada yang lain terhadap Leo saat ini. Ia tiba-tiba merasakan jika leo juga sudah jatuh hati pada kinanti.

"Kenapa dia bisa seperti ini Bi? Sebenarnya apa yang terjadi sama dia?" Tanya leo. Pada Bi Ina.

"Bibi juga tidak Tahu Den, Kemarin Siang Dia Berpamitan pada bibi untuk mencari Den Aditya. Karena ia mendapat kabar jika den Aditya tidak pulang ke rumah. Sehingga neng Kinanti sangat cemas jika terjadi Sesuatu sama Den Aditya. Tapi ternyata neng Kinanti Mala menjadi seperti ini." Tutur Bi Ina. Dengan sangat sedih.

Mendengar cerita dari Bi Ina Leo sangat Marah dan ia langsung keluar mencari Aditya yang sedang duduk di luar sana. Sesampainya di sana Leo langsung menarik tangan Aditya keluar rumah sakit.

"Katakan sama Saya, apa yang sudah terjadi sama Kinanti. Kenapa dia bisa Seperti itu!" Menatap Aditya. Penuh amarah.

"Mana aku tau jika Keadaannya bisa seperti ini. kenapa kamu tiba-tiba Menghawatirkan Keadaannya, apa kamu juga Menyukainya!"

"Bicara apa kamu ini. Jelas aku khawatir dengan keadaan Kinanti saat ini. Karena dia juga tanggung jawabku." Ujar Leo.

"Tapi itu sangat berbeda dari biasanya, yang aku lihat dari cara kamu menatapnya. Itu sangat Berbeda,"

"Apa maksudmu? Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu. Apa kamu pikir saya Menyukai adikku sendiri!" Ucap Leo.

Sontak membuat Aditya terkejut Dengan perkataan Leo.

"Adik? Maksud kamu, kinanti itu adalah Adikmu? Tapi bagaimana mungkin, aku sama sekali tidak percaya." Balas Aditya yang tidak percaya dengan perkataan Leo.

Lalu leo Segera Mengambil Sebuah foto lama dari dompetnya. Dan Menunjukkannya kepada Aditya. Sehingga Aditya bertamba Bingung dengan Sikap Leo yang Menutupi Jati dirinya dari Kinanti.

"Jika memang kamu benar-benar kakaknya, lalu kenapa Kamu tidak pernah Memberitahukan Hal itu sama Kinanti. Dan yang aku tahu nama kakaknya bukanlah Cleo Sudarto. Melainkan Kevin." Ujar Aditya. Menatap serius pada leo.

"Iya benar, namaku memang Cleo Kevin Sudarto. Kami berpisah Di usia yang masih kecil, waktu itu usiaku baru dua belas tahun saat ayahku Mengambilku di Kampung. Aku dan Kinanti Memang kakak beradik, tapi kami memiliki ayah Yang berbeda. Dan sudah bertahun-tahun aku mencari informasi tentang Ibuku dan dia, akan tetapi aku tidak mendapatkan kabar tentang mereka lagi. Sehingga aku memutuskan untuk pergi Jauh dan melupakan mereka," tutur Leo.

Membuat Aditya. Semakin tercengang dengan cerita leo.

"Tapi seharusnya kamu Memberi tahu dia, bukannya Mala menyuruh dia untuk bekerja di rumahmu. Kakak macam apa kamu ini Memperkerjakan Adikmu sendiri di dalam rumahmu."

"Aku tidak pernah memaksa dia untuk bekerja di rumahku, dan saat aku mengenal foto yang ada di ponselnya. Aku baru tahu jika dia adalah adikku yang selama ini aku Cari. Dan Sebenarnya setelah aku kembali dari luar kota aku akan menceritakan semuanya sama dia. Dan kami akan berkumpul Seperti dulu lagi."

"Terus bagaimana dengan ibumu, Apa kamu sudah bertemu dengannya?" Tanya Aditya.

"Belum. Aku tidak bisa memberitahu ibuku dalam keadaan seperti ini, jika Kinanti sudah sehat. Aku akan mengajak mereka untuk tinggal bersamaku."

"Tadi ibumu bilang sama aku, jika Kinanti sudah Sehat maka mereka akan kembali ke kampung."

"Kamu tenang saja. Aku tidak akan membiarkan Adik dan Ibuku Meninggalkan Kota ini," ucap Leo. Membuat Aditya sedikit lega. Dan ia merasa sangat Senang ketika mengetahui leo adalah kakaknya Kinanti.

Bu Tuti Merasa penasaran dengan Kehadiran Leo di rumah sakit itu. Baginya Pria itu tidaklah asing. Tapi ia tidak terlalu Mengingatnya.

Aditya dan Leo duduk berdampingan. Sehingga membuat Ivanly dan Satrio saling bertatapan penuh Tanda tanya.

"Kenapa mereka bisa sedekat itu yah, bukannya tadi Aditya Sangat Membenci Leo, karena sudah mendekati Kinanti." Ucap Ivanly.

"Aku juga tidak tau pak, Mungkin mereka lagi Berusaha untuk Mendapatkan hatinya Non Kinanti." Balas Satrio. Dan langsung mendapatkan Tamparan keras dari Ivanly.

"Sakit Bos."

"Makanya jangan asal bicara." Cetus ivanly.

"Tapi kan memang kenyataannya seperti itu Bos, Kedua pria itu memang saling berebutan hatinya non Kinanti."

"Diam kamu!"

"Yah sudah, Jika tidak percaya." Ucap Satrio.

Saat semua orang sedang Tertidur Nyenyak di Dalam rumah sakit itu. Jemari Kinanti bergerak dan membuat Aditya terbangun.

"Kinan, kamu udah sadar? Syukurlah. Aku sangat menghawatirkan kamu," ucap Aditya. Sambil Memegang Tangannya Kinanti.

"Aku di mana?" Tanya kinanti. Kebingungan.

"Kamu di Rumah Sakit, Jangan dulu banyak bergerak." Ucap Aditya. Berusaha Menenangkan wanita itu.

"Coba lihat, Banyak yang sedang menunggu kamu di sini. Ada ibu, Bibi, bahkan Leo dan putri juga ada di sini." Ucap Aditya. Menunjuk ke arah mereka yang sedang tertidur.

"Ibu, Arya." Ucapnya. Dengan sangat Pelan agar tidak membangunkan Mereka.

"Apa kamu Lapar?" Tanya Aditya.

Dan Kinanti Mengangguk.

"Sebentar aku ambilkan Buburnya dulu." Balas Aditya. Dan Kinanti hanya pasrah dengan keadaannya seperti itu. Ia melihat Aditya sedang mengambil Bubur ayam untuknya. Dan ia bisa melihat ketulusan Aditya terhadapnya. Tapi ia masih Bingung untuk Menentukan perasaannya saat ini.