Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Ketika dia merasa lelah nya sedikit berkurang, wanwan tidak kuasa menahan kupingnya yang sakit.Kuping nya berdengung dengan keras mendengar teriakan itu.

Wanwan mendesah dalam hati sebelumnya dia merasa setuju tubuhnya sakit seperti terpandang oleh api tapi sekarang impian merasa tugunya hanya sedikit lemah paling-paling hanya kupingnya yang berdenging akibat dari teriakan keras.

"Wanwan... Apa yang kau lakukan? jangan pura-pura sakit bangun dan lakukan tugasmu"

"Wanwan... cepat lah, dasar anak pemalas. Apa mau dipukul dulu baru bisa bangun Hem?"

"Ibu... Wanwan sakit, bukankah dia kemarin kehujanan tadi malam dia panas tinggi Bu"kata suara lain yang sedikit memohon.

Ini jelas suara seorang pria.

"Apa? hanya sakit sedikit , itu bisa memberikan dia alasan untuk tidak pergi mencari rumput babi pagi ini? Kau pikir dia bisa menukar dua poin itu dengan tetap di rumah hah?"

"Ibu...aku.. Aku akan pergi menggantinya hari ini aku...

"Apa? jika kau pergi bagaimana kerja di ladang? otakmu kemasukan air rupanya hah? tidak tidak Pergilah ke ladang dan biarkan Gadis itu bangun sekarang juga"

Ada lengkingan yang memekakkan telinga.Wanwan langsung menutup telinganya Karena tidak tahan dengan teriakan itu, tapi gerakannya membuat orang yang ngomel tadi langsung bersemangat.

"Oh sudahkah anak pemalas ini bangun? hei pemalas lebih baik kau bangun sekarang dan pergi mencari rumput babi.Kau penagih hutang yang kekurangan uang, pergi lah..dan jangan pikir untuk makan siang jika tidak kembali dengan dua keranjang rumput.Huh Ayah dan anak sama-sama tidak bisa diajar"

Wanwan membuka matanya sedikit dan melihat tempat aneh yang belum pernah dia kunjungi.

Ranjang tempat dia berbaring sebenarnya adalah papan-papan yang disusun rapi. Pantas saja badannya tadi remuk rendam seolah-olah sudah bertabrakan dengan mobil.

Dan apa ini.

Kamar ini uhh..apa ini kamar?

Ini sama sekali bukan kamar rumah sakit,kamar ini lantainya masih berupa tanah.Dan ini...

Uhh..

Akhhhh...

"Wanwan...ada apa nak?"tanya suara seorang laki laki.

Wanwan mencoba membuka matanya dan menahan rasa sakit yang tiba-tiba datang di kepala.Dia menatap pemilik suara dan mulai terkejut dengan adegan-adegan yang melintas di dalam benaknya saat ini.

Kilasan ini...

Akhhhh..

Oh rupanya dia sudah meninggal dunia di rumah sakit. Tapi dia tidak langsung pergi ke alam bakal melainkan berpindah ke tubuh seorang gadis di usia lima belas tahun.

Bukan kah ini buku yang dia baca sebelumnya.

Dan tubuhnya..

Sial,dia tidak mati tapi berpindah pada karakter yang memiliki nama yang sama dengan dirinya.

Wanwan pemeran pendukung wanita di buku.Seorang gadis desa dengan kelahiran kembali.

"Ayah...

Meskipun baru melihat tapi ingatan dari pemilik asli jelas terekam. Karena itu dengan mudah dia bisa mengenali pria ini sebagai ayahnya yang bodoh.

Tapi dalam keluarga ini hanya ayahnya yang bodoh yang menyayangi dia tanpa syarat. Selebihnya hanyalah orang-orang yang memiliki kepentingan sendiri termasuk ibu kandungnya.

"Wanwan kau sudah bangun, Apa kau sudah sehat nak?"tanya ayahnya yang memiliki kerutan padahal menurut ingatan ini usianya baru 40 lebih.Cukup muda di era modern kan.

"Ayah..aku pusing dan..

Krong...krong...

Baru saja dia akan membuka mulut tiba-tiba perutnya sudah tubuh ini belum menerima makanan sejak dia pingsan.Dan tadi malam adalah puncaknya.

Dalam novel aslinya, Wanwan seharusnya berpindah tapi alih-alih datang.Sekarang ada Wanwan lain yang menempati tubuhnya.

"Ayah minta maaf ,oh ada mangkok untuk mu"Kata ayah dengan cepat pergi keluar kamar. Tidak lama kemudian dia kembali lagi dengan mangkuk yang berisi sesuatu.

Wanwan yang kelaparan melihat sebentar dan merasa jijik.Kau tau ini hanya rebusan sayuran liar dan juga beberapa butiran nasi yang bisa dihitung dengan jari.

Ayahnya yang bodoh hanya menatapnya dan memaksakan putrinya memakannya dengan cepat.Wanwan tahu ayahnya menyisakan makanannya sendiri karena nenekmu tidak mungkin melakukan hal itu.

"Ayah aku.... perutku tidak tahan bagaimana jika kita bagi dua Ayah"

Ayahnya terlihat sedang berpikir namun pada akhirnya dia mengganggu setuju. Dengan cara itu ayah dan anak benar-benar berbagi satu mangkok.

Mendapati putrinya sudah selesai makan, Ayah pergi dengan mangkuk yang kosong tapi sebelumnya dia berkata," Ayah pergi ke ladang, kalau sudah baikan maka pergilah mencari rumput babi , nanti jika ayah sudah selesai ayah akan membantumu"

Wanwan menganggukkan kepala dan membiarkan ayahnya pergi.

Lalu dia berbaring lagi.

Matanya menerawang menatap langit langit rumah.Hanya ada beberapa desahan yang keluar dari bibirnya.Ada juga suara perut yang sesekali menyiksa nya.Meski pun sekarang sudah ada setengah mangkuk di dalam perut tapi sebenarnya dia masih lapar.

Ingat lagi tentang narasi,di mana wanwan asli sebenarnya sangat menderita. Dia lebih sering kelaparan ketika tinggal di rumah kelahirannya. Demi menyimpan mahar untuk sepupunya yang lain pada akhirnya dia menikah dengan keluarga yang jauh.

Setelah pernikahan dia tidak pernah kembali tapi sedikit yang diketahui kehidupannya dan pernikahan itu juga tidak bahagia. Di sana dia dipukuli oleh suaminya padahal menurut orang-orang keluarga suaminya adalah keluarga orang baik-baik.

Tapi pada kenyataannya dia sangat menderita. Meski demikian dia melahirkan dua Putri sekaligus yang membuat ibu mertua tidak bahagia.

Jadi penderitaan yang bertambah dari hari ke hari, sampai dia meninggal dini di usia 34 tahun.

Tapi setelah kelahiran kembali dia mendapati hal-hal yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya. Salah satunya pahlawan pria yang kelak akan menjadi pria sukses setelah datangnya era reformasi dan keterbukaan.

Jadi dia langsung memanfaatkan waktu-waktu semacam ini.Dia dengan licik menikah dengan pria itu tapi tidak pernah berpikir meskipun bisa memaksakan pernikahan namun dia masih tidak bahagia.

Kemarahannya meningkatkan sejak mengetahui sebelum menikah pria ini memiliki kekasih dan ini adalah pahlawan wanita favorit di buku.

Dia bergabung dalam kelompok pemuda pelajar yang berdomisili di desa mereka. Orangnya cantik berbakat dan memiliki latar belakang bagus di ibukota.

Karena pernikahannya dipaksakan, suaminya ini membencinya bahkan tidak pernah menyentuhnya sama sekali.

Wanwan asli mulai membuat jebakan-jebakan dan merusak reputasi pahlawan wanita yang menjadikan suami semakin membenci.

Singkatnya pada satu tahun setelah pernikahan, universitas dibuka lagi. Pahlawan wanita berhasil pergi ke kembali ke ibukota dengan cara ini. Satu tahun setelahnya, Wanwan harus merelakan pasangan nikahnya pergi dengan alasan ingin berbisnis di era reformasi dan keterbukaan.

Tapi siapa, sangka setelah pergi pasangan ini tidak pernah kembali lagi. Wanwan asli merasa putus asa dia akhirnya pergi menyusul ke ibukota dan di sanalah dia mendapatkan kenyataan jika suaminya sudah menjalin hubungan yang serius dengan pahlawan wanita.

Dan dia hanya bisa menangis dan berteriak menyebut pernikahan mereka. Sementara mereka hanya menikah di bawah tangan tanpa ada sertifikat nikah sama sekali.

Beda dengan pahlawan wanita dan suaminya, di mana mereka mendapatkan sertifikat yang diakui oleh negara bahkan pernikahan ini di restui oleh keluarga pahlawan wanita.

Jadi dia hanya bisa menangis. Tidak peduli apa, Wanwan sama sekali tidak menyerah.Dia merasa sakit hati jadi dengan sisa uang terakhirnya, dia membayar penjahat kecil untuk merusak reputasi pahlawan wanita .Namun akibatnya,dia harus mati konyol di tangan penjahat yang dia bayar sendiri.

Kematian tragis yang memberikan jalan serta membuat kisah cinta romantis antara pahlawan wanita dan pahlawan pria.

Kisah ini pasti akan berakhir bahagia hanya saja Wanwan yang sekarang tidak akan mengikuti teladan itu.

Seorang pria yang tidak ditakdirkan untuk menjadikan apa dia harus memperjuangkan itu.

Ya kenapa.

Ini adalah masalah hati yang tidak bisa cegah.

Sama seperti dia dulu,dia pikir tunangan akan menyayanginya dan percaya dengan janji-janji manis.Tapi siapa sangka, hati itu memang bukan untuk dirinya.

Jika saja dia mengerti sejak awal. mungkin dirinya tidak perlu meninggal dengan cara seperti itu.

Tidak perlu.

Wanwan merasa sedih dengan perpindahan tiba tiba ini.Tapi dia juga harus bergerak untuk mencari rumput babi.

Jangan sampai orang lain curiga jika dia sudah berubah intinya.

Wanwan langsung menggali memorinya dan mulai merasa familiar dengan pedesaan ini.

Meskipun berat, wanwan sekarang adalah dia.Jadi dia bangkit dan pergi mengambil keranjang di sudut pintu.Kemudian dengan keranjang di punggung dia naik ke atas gunung namun cuman hanya di pinggiran saja.

Pada tahun tahun kebelakang, negara sangat mementingkan pekerjaan kolektif. Segala sesuatu adalah milik negara bahkan sebatang pohon di pegunungan pun adalah milik negara.

Inilah yang membuat hidup di tahun ini sangat ketat. Tapi desa mereka mengandalkan gunung untuk hidup, karena itu belum pernah ada penduduknya yang mengalami kelaparan.

Jadi ini masih lebih baik dari tempat lain.

Sekarang jika anda menemukan sesuatu di gunung,ini harus di serahkan ke publik,tapi untung nya desa masih bersatu.Mereka tidak akan mempermasalahkan ini ,asalkan anda pintar menyembunyikan.

Wanwan berjalan dengan keranjang di punggung nya.Tubuh ini sudah terbiasa jadi dia tidak terlalu lelah.Hanya setengah jam dia sudah ada di gunung.

Ada beberapa anak anak yang juga mengambil rumput babi.Keranjang mereka sudah setengah penuh.

"Kakak kedua, kenapa datang, kudengar kakak sakit?"tanya seorang gadis kecil dengan hidung meler.

Tubuh nya kurus kering, seperti kulit yang bersampul tulang.Ini adalah tipikal umum penduduk desa di tahun 70an.

"Sudah sembuh"Kata wanwan singkat.

Setelah itu dia tidak bertanya lagi.Mereka sibuk dengan rumput yang semakin sulit di cari ini.

Satu jam kemudian,di gunung tidak ada lagi anak anak.Mereka sudah pulang karena poin sudah penuh.

Wanwan tinggal sendirian.Dia sedikit lapar namun dia agak ragu Apakah dia bisa menemukan sesuatu bisa dimakan setelah kembali kali ini.Tapi dia segera menyelesaikan tugas nya dengan sedikit motivasi.

Hal yang utama ,dia harus mengambil dua keranjang rumput hari ini.Perlu dua kali perjalanan bolak balik.Ini sangat melelahkan tapi menurut informasi yang didapatkan dari pemilik tubuh, ini adalah pekerjaan paling ringan yang ada di pedesaan.

Mungkin itulah sebabnya mengambil rumput babi hanya dikerjakan oleh anak-anak. Orang dewasa tidak akan menginginkan pekerjaan seperti ini karena poinnya hanya sedikit.

Hampir dua jam untuk Wanwan mengisi keranjang itu.Tepat setelah keranjang itu penuh, tiba tiba dia di kejut kan dengan suara aneh di benaknya.

Ding...