NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan gila

Indri tetap melakukan pekerjaannya meski hati dan pikirannya sedang tidak baik-baik saja.

"Dri... lo yang tangani projek artikel bertema pengusaha muda itu ya... Gua tiba-tiba harus ke Riau karena ada event bagus buat di liput. Dan lo nggak boleh nolak...!" ucap Kian sang kakak yang bertindak sebagai wakil direksi.

"Nggak bisa gitu mas... Kerjaan gua banyak banget ini... nggak... gua nggak mau. Noh kasih ama Dion lah, doi kan udah biasa ngeliput yang beginian" tolak Indri yang semakin bad mood.

"Sorry mbak Indri, gua udah ada kerjaan dan nggak bisa terima kerjaan baru.." sahut Dion, rekan kerja sekaligus junior Indri.

Indri mendengus kesal. Rasanya ia ingin mencekik satu persatu pria yang ada diruang rapat ini. "Kalian selalu seenaknya. Kemarin suruh gua temui narasumber sampai gua harus terbang ke Turki buat kejar dan wawancara dia. Eh sekarang gini lagi. Awas aja jika kalian minta bantuan gua... gua nggak bakalan bantuin... Never...!!" kesal Indri yang langsung membereskan buku agendanya dan pergi dari ruang rapat dengan amarah yang mencapai ubun-ubun.

"Dri.. mau kemana? kita belum selesai .." panggil Rian sang kakak yang bertindak sebagai pimpinan kantor koran dan majalah, Gagas Media.

"Gua lagi kesal. Jadi mau keluar cari angin" ucap Indri sebelum menutup pintu ruang rapat.

Rian menatap dua pria yang sedang menunduk didepannya.

"Kan udah gua bilang itu bukan ide yang bagus. Sekarang lihat..! Ini bakalan lama kalau dia lagi ngambek... Gua lagi yang kena.." omel Rian yang juga meninggalkan ruang rapat.

Dion dan Kian memang sengaja memberikan pekerjaan itu pada Indri dengan tujuan agar ia bisa berdamai dengan masa lalunya. Kian tahu jika Heru adalah mantan sang adik meski Heru sendiri belum tahu jika Kian adalah kakak dari Indri mantannya. Heru hanya tahu jika Kian rekan yang ia kenal di sebuah klub futsal.

Indri langsung meninggalkan kantor dan bergegas menghidupkan mobilnya. Namun Rian langsung masuk dengan tujuan mencegah sang adik yang jika kesal pasti tidak akan pulang selama beberapa hari kedepan dan memilih menginap dirumah sahabatnya Rian ataupun Yuna.

"Mas Rian mau bujuk aku? Kali ini nggak mas..." tebak Indri saat Rian duduk dikursi penumpang.

"Kali ini Dri... mas mohon. Tugas ini cuma kamu yang bisa tulis. Lihatkan artikel bulan lalu? Penjualan kita meningkat baik cetak maupun online. Please Dri... kita lagi kejar target. Kali ini aja dan bonusnya, kamu bisa liburan ke Labuan Bajo seperti keinginan kamu selama ini. Mas yang beliin tiket dan semua akomodasinya" rayu Rian agar Indri mau mengambil alih tugas ini.

Indri menghela nafas panjang. Ia benci pada dirinya sendiri yang lemah jika sudah disuap begini.

"Please.... mau ya..." Rian menatap melas pada sang adik.

"Mas Rian..."

"Kali ini mau ya..."

"Ok lah... tapi jangan cabut lagi ucapan mas ya... Awas...!!" sahut Indri yang akhirnya setuju akan tugas yang dilimpahkan padanya.

Rian bersorak senang meski pada akhirnya tabungannya akan jeblok karena janjinya pada Indri tapi itu memang sebanding dengan hasil penjualan jika semuanya laris manis.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yuna kembali membuka pesan dari Cakra dan raut wajahnya kembali sedih. Ia sedang berada disebuah restoran Italia untuk makan malam berdua dengan Cakra.

Yuna hanya menatap minuman yang tadi baru saja dihidangkan oleh pramusaji.

Hanya air putih karena Yuna masih menunggu dan berharap Cakra datang.

"Apa makanannya mau dihidangkan sekarang mbak?" tanya pramusaji pada Yuna.

"Bisa tunggu sebentar lagi mbak. Saya sedang menunggu tunangan saya..." sahut Yuna.

Pramusaji mengangguk lalu pergi meninggalkan Yuna yang masih menatap arah pintu masuk.

Diruangan VIP, Arga sedang menjamu tamu penting dari Korea. Ia rencananya akan membuka cabang baru di negeri gingseng itu untuk melebarkan sayap usahanya.

"Thank you for your time Mr. Park. I hope you enjoy our dinner " ucap Arga saat mengantar tamunya hingga pintu keluar restoran.

Arga merapikan jas yang ia kenakan, bermaksud hendak pergi dari restoran. Namun perkataan asistennya menghentikan niatnya semula.

"Pak.. bukankah itu nona yang menabrak mobil anda?. Wah dia bisa makan direstoran mahal ini berarti dia bukan orang biasa..." ucap Bismo, asisten Arga yang melihat Yuna duduk di dekat jendela kaca restoran.

Kening Arga berkerut namun sejurus kemudian ia berjalan kearah Yuna.

Baginya, melihat Yuna marah dan cemberut adalah satu kesenangan yang tak terkira.

"Apa akan terjadi kisah antara mereka? Aku foto ah, lalu kirim pada bu Hanum..." Bismo mengambil beberapa foto lalu mengirimkannya pada ibu dari bosnya sendiri.

"Wah.... saya tidak sangka jika kamu juga menyukai makanan Italy ternyata" ucap Arga yang langsung duduk dihadapan Yuna.

Yuna menoleh kesegala arah. "Mau apa disini? Sana pergi, aku lagi nggak mau berdebat sama kamu. Dan mengenai hutang, nanti aku bayar" ucap Yuna dengan nada pelan dan kepala yang sedikit dicondongkan kedepan.

Arga yang duduk dengan menumpu kaki kanan diatas kaki kirinya tersenyum. Satu ide muncul diotaknya yang pintar itu. Ide brilliant yang mungkin akan menjadi satu keberuntungan baginya.

"Mengenai hutang, saya bisa memberi kompensasi asalkan kamu mau mengikuti permintaan saya..." ucap Arga dengan wajah lempengnya.

"Eh... tiba-tiba mau memberi kompensasi. Kamu sedang tidak bercandakan... atau salah makan?" ucap Yuna tak begitu percaya.

"Mau atau tidak?" tanya Arga tak ingin berlama-lama.

Yuna nampak berfikir.

"Baiklah... apa permintaan mu?" tanya Yuna mengenai persyaratan yang diajukan oleh Arga.

Arga yang masih diposisi yang sama tersenyum. Katakan jika ia benar-benar sedang memanfaatkan situasi.

"Temani saya malam ini..." ucap Arga yang membuat Yuna ingin berteriak dan sekali lagi menampar pipi pria dihadapannya ini.

"Kamu gila ya...? Permintaan gila macam apa itu? Kenapa harus aku? Wah... benar-benar mesum" ucap Yuna dengan pikirannya sendiri.

Arga tak dapat menahan tawanya karena geli dengan apa yang dipikirkan oleh Yuna.

"Huuhh... dia malah ketawa. Wah... dia perlu diperiksa psikiater kayaknya. siapa tahu ada sel otaknya yang tidak singkron..."ucap Yuna pelan melihat gelagat Arga.

Arga berdehem dan kembali pada mode awal.

Ia lalu memanggil pramusaji untuk membayar makanan Yuna.

"Kenapa kamu yang bayar... pakai kartu saya saja mbak..." ucap Yuna menolak Arga membayar makanannya.

"Pakai yang ini saja dan cepat hitung" ucap Arga tegas tak ingin dibantah membuat pramusaji menjadi gugup.

"Ayo..." ajak Arga agar Yuna mengikuti dirinya.

"Kamu bawa mobil?" tanya Arga saat melihat Yuna berdiri dibelakangnya.

"Nggak... aku naik taksi online"

"Baguslah... Ayo naik..."

"Eh... tunggu dulu. Aku kan nggak bilang jika setuju kenapa kamu bawa aku...?" protes Yuna yang tidak ingin masuk kedalam mobil Arga.

"Sudahlah... ayo masuk..." ucap Arga sambil mendorong sedikit tubuh Yuna agar masuk kedalam mobil Arga.

Yuna akhirnya pasrah dan masuk kedalam mobil yang dikemudikan oleh Arga.

Yuna hanya diam saja dan tidak bertanya kemana pria itu akan membawanya. Yuna yakin jika Arga tidak akan berbuat macam-macam padanya.

Mobil Arga memasuki salah satu gedung tinggi menjulang dan memarkirkan mobilnya diarea basement.

"Memangnya ini boleh didatangi orang asing? bagaimana jika security tahu, kita bisa diusir..." ucap Yuna yang takut saat Arga membawanya masuk kedalam lift yang akan membawa mereka kelantai paling atas gedung pencakar langit yang mereka datangi.

Arga hanya diam saja mendengar ocehan Yuna.

"Ayo..." ajak Arga saat merek telah tiba dilantai roof top gedung.

"Wah.... " hanya kata itu yang keluar dari bibir Yuna.

"Bagaimana kamu tahu ada tempat sebagus ini di Jakarta. Ini keren Arga..." ucap Yuna kagum.

Gadis itu berlari kecil kearah pembatas setinggi dada orang dewasa.

Ia bisa melihat keindahan kota Jakarta dimalam hari dengan lampu yang kerlap-kerlip.

Arga hanya tersenyum melihat Yuna yang kembali ceria dan tidak murung lagi seperti tadi direstoran.

Entah apa yang terjadi pada gadis itu tapi yang jelas, Arga berfirasat jika ini ada hubungannya dengan kekasih gadis itu.

bersambung....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!