NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Khawatir

Alexander memarkir motornya asal. Ia berlari menuju kamar orang tuanya. Kosong.

Ia turun ke area kitchen mencari kepala maid Mansion nya. Ia khawatir ini hanya ilusi.

"Dimana Mom dan Dad?" tanya Alexander dengan wajah serius.

"Nyonya dan Tuan sedang di Belgia, Den. 'Kan, kemarin Den Alex yang antar ke bandara."

Alexander menatap smartwatch yang melingkar di lengan kanannya.

'13 Juli 2013 ... Jadi gue beneran kembali ke masa lalu. Gue bener-bener di kasih kesempatan untuk memperbaiki semuanya?' gumam Alexander.

Ia tersenyum bahagia sambil bersenandung. Berlarian di tangga menuju kamarnya.

Saking bahagianya, Alexander lupa jika biasanya ia menggunakan lift untuk sampai ke kamarnya.

Hal itu membuat para maid bingung di buatnya.

Alexander lelaki yang dingin bahkan berbicara saja jarang di lakukan saat di kehidupan pertamanya.

Alexander ceria ketika dirinya menikah dengan Bianca. Kala itu hubungan antara Dimitri dan Alexander menghangat kala Alexander diam-diam menikahi Bianca.

"Den Alex pakai Narkoba ya, Bik?"

"Hussss ... Jangan sembarangan kamu! Ayo kembali bekerja!"

Alexander mencari binder dan pulpen. Mencatat setiap detail yang akan terjadi di masa depan.

Ia harus mengingatnya. Tidak ada yang boleh ia lewati.

Termasuk pengkhianatan Lukas dan Bianca. Ia tidak akan membiarkan Lukas mengambil miliknya lagi.

Bukan, bukan Bianca. Melainkan perusahaan dan orang tuanya.

Alexander ingat, Lexa sang mommy, mengalami stroke ketika Alexander ketahuan mengkonsumsi narkoba dan bercerai dengan Bianca.

Sedangkan Dimitri, Daddy-nya. Meninggal akibat diabetes karena memikirkan kondisi Alexander selama di penjara.

"Gue nggak akan biarin Lo berdua menang kali ini. Gue akan pertahankan milik gue meskipun harus mengorbankan orang lain. Gue nggak peduli."

...💕💕💕💕💕💕💕💕...

Dulu Alexander membenci seragam SMA-nya bahkan ia lebih sering membolos dari pada sekolah.

Ia selalu menggunakan alibi 'Mempelajari Melviano' untuk bolos sekolah dan bersenang-senang.

Tapi, sekarang tidak lagi. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang semesta berikan untuknya.

Berkali-kali Alexander membatin mengucapkan syukur kepada Tuhan yang sudah memberikannya kesempatan hidup kedua.

Selesai mengenakan seragamnya, Alexander turun menuju meja makan untuk sarapan.

Semua maid terkejut dengan perubahan Alexander pagi ini.

Biasanya Alexander mengabaikan sarapan pagi bahkan tidak pernah mau sarapan di meja makan meskipun ada Alexa dan Dimitri -- orang tuanya, di meja makan.

"D-den Alex mau sarapan?" tanya salah satu Maid kikuk.

"Iya ... Saya mau apa aja yang ada di dapur. Siapin sekarang ya?"

"Hemmm ... Masalahnya yang kami masak untuk pelayan, Den. Kami tidak tau kalau Den Alex akan sarapan."

"Ya ... Nggak apa-apa. Siapkan aja, saya bisa makan apa saja kecuali makanan hewan."

Alexander memberikan senyum lebarnya membuat maid tadi terkejut dan langsung ke dapur.

"Tumben banget Den Alex mau sarapan di rumah! Biasanya langsung berangkat ke sekolah!"

ucap Tuti salah satu pelayan khusus memegang area dapur Majikan.

Tuti Maid yang bertugas khusus melayani area dapur. Kecuali dapur khusus pelayan.

Setelah makanan tersaji, Alexander langsung lahap memakannya. Lagi-lagi hal itu membuat seisi mansion terkejut di buatnya.

"Den ... Mobil sudah kami siapkan!" ucap supir pribadi Alexander.

"Nggak usah, Mang. Saya naik motor aja."

Kali ini supir pribadinya yang di buat bingung.

Biasanya Alexander tidak pernah mau kulitnya terkena polusi asap kendaraan oleh sebab itu orang tuanya menyiapkan supir pribadi untuknya.

...💕💕💕💕💕💕...

Alexander memarkirkan Ducati Panigale nya di parkiran VIP. Parkiran yang di khususkan untuk kendaraan anak-anak dari kelas eksekutif.

Kelas eksekutif tidak hanya di isi oleh anak-anak dari keluarga berpengaruh tapi juga di isi oleh anak-anak berotak encer.

"Kak Alex hari ini ada yang beda!" pekik para adik kelasnya di sepanjang lorong.

Jika pada masa lalu dirinya berpakaian urakan, bawah matanya sering ia hitamkan agar terlihat seram, tindikan terpasang di kedua telinganya serta baju yang tidak pernah di masukan.

Kali ini Alexander bersikap layaknya siswa sekolah pada umumnya. Bahkan bajunya ia masukan ke dalam celana.

Tak lupa ia juga mengenakan almamater sekolah khas Bina Bangsa School.

Rambut ia tata rapih. Tindikan ia lepaskan tidak lagi Alexander bersolek macam anak punk.

lelaki itu langsung menuju bangkunya. Ia hapal dimana tempat ia duduk. Bahkan dengan siapa ia sekelas pun dirinya masih hapal.

Dari arah pintu, seseorang yang selalu memenuhi pikirannya masuk ke dalam kelas dan menyapa Alexander.

"Woy ... Lo kemana kemarin?"

"Balik, ada apa, Luke?"

Ya ... Dia Lukas. Alexander ingin tau, apakah Lukas mengingat dirinya di masa depan atau tidak. Alexander akan coba.

"Nggak kasian apa Lo sama cewek Lo? Lo tinggal dia sendiri di markas."

"Kan, dia punya kaki bisa pulang sendiri. Lagian dia yang ke markas sendiri kenapa pulang minta di anter. Kaya jailangkung aja."

Lukas tertawa terbahak-bahak, berbeda dengan Alexander. Ia tampak dingin dan acuh setelah mengatakan itu.

"Oh iya ... Malam Minggu tanggal 27, ada balapan sama anak-anak Black Sphinx Utara. Lo ikut kan?"

"Enggak!" jawab Alexander.

Muak sekali sebenarnya ia dengan Lukas. Ingin rasanya ia memaki dan menghancurkan lelaki itu saat ini juga.

Tapi, sepertinya hanya dirinya yang mengingat pengulangan waktu ini. Karena jika Lukas mengingatnya. Lelaki itu mana sudi duduk di mejanya sambil tertawa seperti sekarang ini.

"Yah ... Nggak seru. Padahal malam itu gue mau nembak Tasya.

Mendengar nama Tasya, Alexander tertarik.

"Emang Lo belum jadian sama dia?"

"Belum ... Baru TTM'an aja...."

"Terus ... Lo ke sini mau ngapain? Cuma kasih info buat Sabtu ini doang? Ini kan masih tgl 22. Masih lama!"

"Gue mau ketemu Tasya, sebenarnya. Berhubung Lo udah datang, jadi sekalian aja gue infoin jadwal balapan."

"Tasya? Ngapain Lo nyari Tasya di kelas gue?"

"Kan, Lo sekelas sama dia, Lex. Lupa ya Lo? Kalian murid VIP!"

Alexander baru menyadari ternyata saat kelas 12 dirinya sekelas dengan kekasih sahabatnya ini -- ralat, haruskah Alexander mengecap Lukas musuh atas apa yang belum Lukas lakukan terhadapnya.

"Sejak kapan kalian seperti ini?"

"Sejak kapan ya Luke? Sudah sangat lama, Tasya. Kita sampai lupa. Sepertinya sejak kita kelas 11. Benar kan, Sayang?"

Alexander mengingat ucapan Bianca ketika Tasya menanyakan hubungan Lukas dan Bianca yang sudah terjalin sejak kapan.

'Mau main-main Lo Luke, sama gue!' batin Alexander, mengepalkan kedua tangannya menahan marah.

...💕💕💕💕💕💕💕...

Sudah tiga hari dari sewaktu ia mengalami pengulangan waktu, dirinya belum melihat keberadaan Tasya.

Alexander khawatir sesuatu hal buruk terjadi pada gadis itu. Alexander berharap Tasya mengingat jika mereka berasal dari masa depan dan mendapat pengulangan waktu.

Di tempat lain, di kediaman Sanjaya. Tasya sedang menatap Maretha-- Ibunda yang sedang duduk di meja rias.

"Kamu kenapa sih, Sayang. Jangan liatin Mami begitu terus. Mami jadi khawatir sama kamu," pungkasnya.

"Tasya kangen Mami..." ucapnya lirih.

"Ya ampun Sayang ... Udah lima hari kamu bilang begitu terus sama Mami dan papi. Ada apa sebenarnya Tasya. Apa ada yang merundung kamu di sekolah?"

Tasya tersenyum menggelengkan kepalanya.

"Tasya mau jadi lebih baik lagi dan menjadi anak baik kebanggan Mami dan papi. Tasya nggak akan mengecewakan Mami dan Papi lagi."

Dan kalimat itu juga sudah Tasya ucapkan berkali-kali seperti sebuah template email dari customer service perusahaan start up jika kita mengajukan komplain.

"Mami tau. Papi juga tau kalau Tasya sudah berusaha berubah menjadi lebih baik. Buktinya sekarang kamu terlihat seperti layaknya gadis seusia mu. Tidak seperti minggu-minggu kemarin."

Maretha ingat, Minggu kemarin Tasya masih berpenampilan layaknya penyanyi asal Amerika Serikat, Jahan Yousaf.

Rambut Tasya yang sebenarnya berwarna dark brown, sempat ia warnai menjadi blonde dan di highlight dengan warna pink.

Kali ini, gadis itu mengembalikan warna rambutnya kembali menjadi dark brown.

Tasya juga sudah tidak menggunakan smokey eye make up seperti dulu sebelum pengulangan waktu.

"Apa kamu tidak berangkat sekolah, Tasya?"

Tasya melihat jam di pergelangan tangannya. "Ahh iya ... Tasya lupa! Tasya berangkat dulu ya, Mih! Love you mamihhh!"

Maretha tersenyum menatap punggung putrinya yang sudah semakin menjauh.

"Love you too, Tasya ku."

Maretha mengusap air matanya, meremas kedua tangannya dan menengadah kan kepalanya ke atas.

"Terima kasih, Tuhan. Engkau mengembalikan putri kami."

TBC ...

1
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!