Kehidupan Kedua

Aku merasa sesuatu yang hangat mendekap tubuh ku. Terasa sangat nyaman. Tapi tiba-tiba aku bangun dari tidur ku, saat aku menyadari ada sesuatu yang salah disini. Aku dapati sedang memeluk seorang pria. Aku menengadah mencari wajahnya. Dan itu Sun Jae, dengan spontan aku berteriak sembari menendangnya hingga terguling ke lantai. Sun Jae mengerang kesakitan.

Dia terkejut dengan serangan ku yang tiba-tiba itu. Aku segera menarik selimut dan memeriksa tubuh ku. Pakaianku masih terpakai rapi.

"Yah....apa yang salah dengan mu?" kata Sun Jae sambil mengelus pinggang nya.

"Ma..ma..maaf kan aku. Aku hanya terkejut saja. "

"Aku pikir kamu bermimpi buruk lagi." Sun Jae berdiri dan menatap ku

Aku baru teringat apa yang aku katakan malam itu, saat mengatakan aku tidak ingin tidur sendiri.

Melihat ekspresi ku yang setengah kaget itu

"Kenapa sekarang ada apa lagi?" tanya Sun Jae

Aku segera menghampiri Sun Jae

"Maaf aku benar-benar terkejut, apa itu sakit? Dimana yang sakit " kata ku sambil memeriksa Sun Jae

"Sudahlah, aku tidak apa-apa."

"Jam berapa ini?" tanyaku. Saat ku lihat matahari dari celah jendela kamarnya.

"Am... Jam 8 ." jawab Sun Jae melihat jam tangannya.

"Apa. .?" kaget ku.

"Aku bisa terlambat, aku ada kelas jam 9." kata ku panik

"Lagian kamu bilang mau mengantarku pagi-pagi sekali ." kataku lagi

"Mana aku tahu ini sudah jam 8, mungkin aku juga kelelahan makanya aku tidur nyenyak sekali. " kata Sun Jae.

"Tenang sudah tenang saja. Segeralah mandi aku akan mengantar mu." kata Sun Jae.

"Apa ..?" kaget ku

"Jangan khawatir aku akan menurunkan mu di tempat sepi." kata Sun Jae

Aku tidak bisa membantah perkataanya kemudian berlalu pergi menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi aku lihat di atas kasur Sun Jae sudah menyiapkan pakaian untuk ku. Entah dapat dari mana pakaian ini. Dress warna merah muda selutut dipadukan dengan kardigan warna hitam.

Aku bergegas keluar dari kamar dan ku lihat Sun Jae juga sudah bersiap. Seperti biasa dia memakaikan ku topi. Dan kami bergegas pergi.

Di sepanjang perjalanan menuju kampus, kami hanya diam saja.

"Apa kamu ingin makan sesuatu?" tanya Sun Jae memulai pembicaraan.

"Tidak ada." jawab ku

"Apa kamu tidak lapar?" tanya nya lagi

"Am... jangan khawatir aku akan sarapan di kampus saja." jawab ku lagi

"Amm..baiklah." kata Sun Jae.

Sun Jae menghentikan mobilnya di tempat sepi dan mobil kami tertutup pohon rindang ,tempat itu tidak jauh dari kampus ku.

"Terimakasih..." kataku

"Tunggu..Im Sol." panggil nya sebelum aku membuka pintu mobil

"Iya..?' tanyaku sambil menatap nya

"Am.. sampai bertemu lagi. " ucap nya

"Bertemu apa menculik ku?" tanyaku

"Aku tidak bermaksud begitu " jawabnya

"Aku mengerti." kata ku sambil tersenyum

"Ahh... Aku rasa, selagi kamu bisa menerima keadaan ku yang sekarang, tidak masalah bagiku untuk kita saling bertemu, yah.. Maksud ku jika kamu merindukan ku kamu boleh menemui ku." ujar ku

Sun Jae terlihat senang dengan apa yang ku katakan

"Baik lah.." kata Sun Jae dengan senyum lebar

"Apa itu artinya aku boleh menculik mu sekarang?"

"Yah..." kata ku sedikit membentaknya

"Aku hanya bercanda." kata Sun Jae

"Baiklah... Hati-hati di jalan. Jangan lupa sarapan." kataku sambil keluar dari mobilnya

Sun Jae menurunkan kaca mobilnya.

"Im Sol....!" panggilnya lagi

"Sudah, sudah cepatlah pergi sebelum ada seseorang yang mengenali mu." kata ku sambil melambaikan tangan mengusirnya dan sesekali mengedarkan pandangan ke segala penjuru memastikan tidak ada siapapun.

"Baiklah... aku pergi. " ujar Sun Jae dan dia pergi dengan mobilnya