NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / PSK
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Jenny, gadis yang terpaksa menjadi seorang pelacur bertemu dengan Satya, pria dari desa yang lugu dan sangat sabar.

Dibalik wajahnya yang selalu terlihat dingin dan angkuh, Jenny memendam sejuta luka yang dia simpan sendirian. Suatu hari dia tidak kuat lalu memutuskan untuk kabur ke desa bersama Satya.

Apakah Jenny bisa memulai kehidupan baru di desa? Atau dia kembali ke kota untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah menjerumuskannya ke dunia pelacuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Pria dari Desa

Satya Abimana

Seorang laki-laki muda, bernama Satya baru pulang bekerja. Dia meninggalkan hotel Dahlia, tempatnya bekerja lalu berjalan kaki menuju tempat kosnya.

Ditengah gang sepi, Satya dikejutkan oleh kedatangan seorang perempuan yang berjalan sempoyongan lalu menabraknya. "Tolong aku, biarkan aku ikut bersamamu," ucap perempuan setengah sadar.

"Ka .. Kamu siapa?" tanya Satya gelagapan.

"Tolong aku," ulang perempuan itu sebelum kemudian pingsan dan tubuhnya ditangkap oleh Satya.

Satya celingukan, menoleh ke kanan dan ke kiri mencari seseorang yang mungkin bisa membantunya tetapi tidak ada seorangpun di sana. Tempat ini cukup terisolir karena diapit oleh bangunan-bangunan raksasa khas kota-kota besar.

Sebelum merantau ke kota, ibunya berkali-kali memperingatkan agar Satya tidak mudah percaya dengan orang asing apalagi lawan jenis. Salah-salah mereka hanya memasang perangkap untuk menjebak mangsanya. Satya pun berpikir apakah mungkin perempuan di depannya itu sedang berpura-pura dan ingin menjebaknya? Tapi apa yang mau dijebak? Dia hanya pemuda dari desa yang tidak punya apa-apa.

"Mbak ... Mbak ... Bangun!" ucap Satya sambil menggoyang-goyangkan tubuh perempuan itu tetapi tidak ada jawaban. Sesaat Satya berpikir untuk meninggalkan perempuan itu di sana, toh perempuan itu bukan tanggung jawabnya. Tetapi nuraninya mencegahnya. Bagaimana kalau ada orang jahat yang menemukannya dan berbuat yang tidak-tidak kepada perempuan itu?

Dilemma, itu yang Satya rasakan antara ingin menolong atau meninggalkannya begitu saja.

Akhirnya Satya membawa perempuan yang tidak dia kenal itu ke kamar kos-nya. Tidak ada yang melihat Satya membawa perempuan ke dalam kamarnya karena dari puluhan kamar kos yang ada, hanya beberapa saja yang terisi. Kalau ada yang melihat pun, mungkin juga tidak akan ada yang peduli karena kehidupan di kota sudah sangat bebas, sangat berbeda dengan kehidupan di desa kampung halaman Satya.

Sampai di dalam kamar, Satya segera membaringkan tubuh perempuan itu di kasur lalu menyelimutinya.

Setelah selesai membersihkan diri, Satya membaringkan tubuhnya di lantai karena kasur tipis tempatnya biasa tidur telah dipakai oleh perempuan itu. Satya melirik ke arah perempuan yang sudah terlelap itu sebentar dan berpikir apakah yang dia lakukan ini sudah benar. "Aku hanya ingin menolongnya. Coba kalau ini di desa, pasti aku sudah digrebek warga dan diminta untuk menikahinya," gumamnya sebelum terlelap.

Pagi harinya,

Kembali dari membeli sarapan, Satya menemukan perempuan yang semalam dia tolong masih terlelap bahkan tidak ada tanda-tanda kalau dia bergerak, karena posisi tidurnya masih sama.

Satya menggoyang-goyangkan lengan perempuan itu pelan. "Mbak ... Bangun, sudah siang. Apa Mbak tidak mau pulang?"

Perempuan itu membuka matanya lalu sontak bangun bersamaan dengan tangan yang meraih selimut untuk menutupi tubuhnya.

Satya sampai kaget melihat tingkah perempuan itu. "Kamu tidak apa-apa?"

Perempuan itu tidak segera menjawab. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling lalu melihat tubuhnya sendiri. Terlihat kelegaan ketika perempuan itu melihat tubuhnya masih mengenakan pakaian lengkap dan wajah yang tadinya ketakutan pun memudar.

"Aku dimana? Kamu siapa?" tanya perempuan itu.

"Aku Satya. Apa mbak ingat apa yang mbak yang terjadi semalam?"

Perempuan di depan Satya berusaha mengingat-ingat. "Ya, aku ingat semua," ucapnya setelah beberapa saat. Dirinya dicekoki alkohol oleh kliennya kemudian beberapa laki-laki datang hendak menikmati tubuhnya. "Aku harus ke kamar mandi. Aku ingin mencuci wajahku!" ujar perempuan itu dengan suara bergetar yang disembunyikan.

Setelah cukup lama perempuan itu keluar dari kamar mandi, tetapi ada yang berbeda karena mata dan hidungnya terlihat memerah seperti habis menangis.

"Mbak, ayo sarapan. Aku sudah membeli makanan jika mbak lapar," ucap Satya tulus bahkan perempuan itu bisa merasakan ketulusannya.

Tanpa banyak bicara perempuan itu duduk di depan Satya lalu menerima nasi bungkus pemberian Satya. "Terima kasih. Namaku Jennifer, kamu bisa memanggilku Jenny."

"Oh .. Ya Mbak Jenny," ucap Satya manggut-manggut.

"Tidak usah pakai Mbak, panggil Jenny saja." Dari cara bicaranya Jenny tahu jika laki-laki di depannya ini adalah laki-laki dari desa, begitu pula penampilannya yang nampak sangat sederhana. Meskipun begitu, hidung mancung dan kulit kuning langsat khas Asia membuat Satya terlihat tidak seperti pria dari desa kebanyakan.

"Kamu berasal dari mana? Sepertinya kamu anak perantauan." Jenny membuka obrolan sambil memakan sarapan yang dibelikan oleh Satya. Meskipun aura wajah Jenny memperlihatkan kesedihan tetapi sikapnya menunjukkan sebaliknya.

"Iya, saya berasal dari desa, penasaran seperti apa kehidupan kota."

"Kehidupan di kota itu tidak enak Sat, lebih baik tinggal di desa. Kalau aku punya keluarga di desa juga lebih memilih tinggal di desa," balas perempuan yang bernama Jenny itu.

Karena posisi mereka berhadapan, Satya bisa melihat wajah Jenny dengan jelas dan tiba-tiba saja jantungnya kembali berdetak tidak beraturan. Satya mengenali wajah Jenny yang ternyata adalah perempuan yang dia temukan tanpa busana di dalam kamar hotel kemarin. Hanya dengan mengingatnya saja tubuh Satya kembali gemetar. Tubuh molek yang susah payah dia lupakan itu kini kembali muncul dalam benaknya dan itu membuat Satya merasa bersalah kepada Jenny.

"Satya, kamu nggak apa-apa? Kenapa wajahmu jadi pucat begitu?!"

"Eh ... Nggak apa-apa Jen," balas Satya menyembunyikan kegugupannya. Selanjutnya Satya hanya diam dan terus menjaga pandangannya.

"Kamu kerja dimana, Satya?" tanya Jenny lagi. Entah kenapa dia merasa nyaman dengan pria yang baru dia kenal itu dan membuatnya jadi banyak bicara padahal biasanya dia adalah perempuan yang dingin dan pendiam. Mungkin Jenny bisa melihat kalau pria di depannya itu tidak ada niat jahat kepadanya. Kalaupun dia berniat jahat pasti dia sudah melakukannya tadi malam ketika dia tidak sadar, setidaknya begitu yang dipikirkan Jenny.

"Aku kerja di hotel Dahlia, bagian housekeeping," jawab Satya singkat, takut jika Jenny bertanya lebih jauh dia akan ingin jika dirinya lah laki-laki yang telah lancang masuk ke dalam kamarnya kemarin.

"Oh ... " Jenny benar-benar tidak ingat Satya. Hampir setiap malam dia keluar masuk hotel yang berbeda dan tidak memperhatikan pegawai hotel seperti Satya.

"Maaf kalau boleh tahu, apa orang tuamu tidak mencari mu kalau tidak pulang seperti ini? Atau kamu juga sama-sama anak perantauan seperti aku?"

"Orang tuaku sudah meninggal dan aku tidak punya siapa-siapa!" jawab Jenny singkat.

"Maaf ... Aku tidak tahu."

Jenny hanya mengangguk kemudian dia melihat handphone-nya di dalam tas yang ternyata mati. Barulah dia sadar kenapa belum ada bodyguard yang menemukannya.

"Aku sudah selesai makan. Aku akan pergi sekarang. Maaf telah merepotkan kamu dan sekali lagi terimakasih kasih karena telah menolongku," ucap Jenny terburu-buru pergi.

1
ardan
Mulai masuk alur seru nih. Siapa yah yg sudah membebaskan Jenn ?
ardan
Satya belum mengakui status dr ayah kandungnya, yang pasti akan membuat kaget kamu loh Jenn, saat tahu siapa sebenarnya Satya.
ardan
masih setia utk menunggu setiap updatenya. semangat ya thorrrr
Itha
semangat author aq tungu upaya.
Itha
berdamai lah dengan keadaan setiya..minta lah bantuan ayah mu
ardan
Luar biasa
Itha
sedih bangattt author mewek😭😭😭
Itha
aq sampe ngupas bawang author baca nya. sedih bangattt... gimana kalau kita diposisi jen
Itha
/Sweat//Sweat//Sweat//Sweat/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!