Cinta Bunga Matahari

Di tempat lain, Hary seolah termenung memikirkan kekasihnya yang tak kunjung memberi kabar. Sudah beberapa kali ia mengirim pesan untuk kekasihnya, akan tetapi tak ada satupun pesan itu yang dibaca oleh kekasihnya itu.

Ia tampak begitu kacau saat ini, apalagi setelah melihat rekaman CCTV yang ada di depan rumahnya, ia melihat kekasihnya pergi dengan seorang pria yang tak lain adalah Tuan Murat, pria yang dengan sengaja ingin mencari masalah dengannya.

Hary semakin yakin, jika kekasihnya itu ada hubungannya dengan hilangnya berita yang sempat viral beberapa hari yang lalu. Tapi ia belum memiliki bukti untuk semua ini. Satu hal yang pasti adalah Tuan Murat telah jatuh hati pada kekasihnya itu.

Lalu jika tuan Murat jatuh cinta padanya, apakah Cinta juga memiliki perasaan yang sama dengannya? Entahlah, sebelum ia mengatakannya sendiri, aku tidak boleh berprasangka buruk padanya, pikirnya.

Aku harus meminta bantuan pada Selim dan Ahmed, hanya mereka yang bisa membantuku saat seperti ini, tambahnya lagi.

Hallo bro, apa kau sedang bersama Ahmed? Jika iya, datanglah ke apartemenku. Aku membutuhkan bantuan kalian, Cepatlah kemari, ucap Hary ditelpon.

Tak menunggu waktu lama, kini tibalah Selim dan Ahmed di apartemen Hary. Sebenarnya saat Hary menghubunginya, mereka memang sudah ada di loby apartemen itu, namun karena Hary tak bertanya, mereka pun enggan memberitahukannya.

Hai ada masalah apa lagi bro? tanya Selim padanya.

Aku melihat Cinta pergi dengan Murat, jawabnya seolah sedih.

Benarkah? Ternyata ia bergerak sangat cepat, ucap Selim seolah tak percaya.

Aku akan memiliki saingan baru, tambah Ahmed lagi.

Aku ingin meminta bantuan kalian, agar menyelidiki masalah ini. Aku yakin ada sesuatu yang terjadi diantara mereka, Cinta takkan begitu saja pergi dengan pria asing, ucapnya seakan tak rela.

Apalagi dengan hilangnya berita itu secara tiba-tiba, aku yakin Cinta ada hubungannya dengan masalah ini, tambahnya lagi.

Baiklah aku akan mencari tahu masalah ini, ucap Selim seolah menenangkannya hati sahabatnya yang kacau.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sudah seharian Murat dan Cinta menghabiskan waktu bersama, jarak diantara mereka seolah sudah terkikis. Cinta tampak tak lagi kesal terhadapnya. Cinta mulai membiasakan diri dengan keberadaan Murat.

Bagaimanapun Murat bukanlah pria buruk, dia sangat sopan.

Cinta merasa begitu happy hari ini, karena dirinya, Cinta bisa belajar untuk bersyukur sebanyak-banyaknya dan mengeluh secukupnya saja. Hidup ini bukan tentang diri sendiri, akan tetapi bagaimana diri ini bermanfaat untuk orang lain. Bersama anak-anak hari ini merupakan pengalaman baru dalam hidupnya. Senyuman mereka memiliki aura positif dalam dirinya. Ia berterima kasih atas pengalaman yang begitu berharga menurutnya.

Kini Cinta dan Murat sudah berada di dalam mobil, karena hari sudah hampir malam mereka pun memutuskan untuk pulang dari sana. Sebelum mengantar Cinta pulang, Murat ingin mengajak Cinta untuk dinner terlebih dahulu. Murat sudah memesan tempat di sebuah restauran.

Sesampainya, Cinta begitu takjub dengan restauran yang dipilih Murat untuk mereka makan malam saat ini. Suasananya begitu romantis menurutnya. Banyak bunga yang didekorasi sedemikian indah dan satu hal lagi yang paling mengejutkan adalah tak ada satupun pengunjung di restauran itu kecuali mereka dan pelayan. Restauran ini sengaja hanya dipesan untuk mereka.

Apakah pria ini benar-benar kaya sehingga dengan mudahnya ia mengeluarkan uangnya hanya untuk makan malam saja, pikirnya sendiri.

Hai Tuan, apakah kau memesan seluruh restauran ini untuk sekedar makan malam? tanya Cinta seolah tak percaya.

Tentu, aku ingin menikmati makan malam ini hanya bersamamu tanpa gangguan dari orang lain, jawabnya santai.

Aku pikir kau begitu royal hanya untuk ini. Aku takut uangmu akan habis begitu saja, ucap Cinta seolah mengingatkan.

Uangku seolah tak memiliki nilai, jika itu untuk membuatmu bahagia honey. Lagipula restauran ini milikku, aku bebas untuk mengosongkannya, ucap Murat kemudian.

Oh ya ampun, aku bertanya hal yang sangat memalukan. Aku membuatnya untuk menunjukkan kehebatan dan kekayaannya sekali lagi, gumam Cinta dalam hati.

Mereka menyantap makanan yang sebelumnya sudah dihidangkan oleh pelayan. Tak ada pembicaraan yang terjadi saat mereka makan. Mereka tampak tenang menyantap makan itu. Murat seolah tak menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa menatap Cinta tanpa berkedip. Ia begitu mengagumi gadis yang duduk di depannya saat ini.

Selesai makan, Murat memberanikan diri untuk menyatakan perasaanya pada gadis di depannya itu.

Cinta, hari ini aku begitu bahagia bisa menghabiskan waktu bersamamu. Aku merasa aku tidak sendiri lagi sejak aku mengenalmu. Aku sadar, aku adalah pria yang begitu brengsek, aku memaksamu untuk bersamaku. Sedang aku tahu, dirimu sudah mencintai pria lain. Aku tidak ingin membahas kesepakatan kita saat ini, karena rasa cintaku bukanlah sebuah kesepakatan dari diriku padamu. Rasa cinta ini murni dari lubuk hatiku yang terdalam. Aku tidak memaksamu untuk bisa mencintaiku, tapi aku berharap kau bisa membuka hatimu untuk menganggap setiap keberadaan yang sengaja aku cipta untuk mendapatkanmu. Aku ingin kau mencobanya untukku, ucap Murat penuh perasaan.

Kau tahu jika aku sudah memiliki kekasih dan kami saling mencintai. Aku tak mungkin bisa berpaling darinya, aku tak sanggup melakukan hal itu padanya, ucap Cinta pilu.

Aku hanya memintamu untuk membuka hatimu untukku, biarkan waktu yang menjawabnya. Aku tidak memaksamu untuk membalas cintaku, tapi biarkan aku untuk selalu di sampingmu tanpa jarak lagi diantara kita, ungkapnya pula.

Kau boleh selalu berada di sampingku, sesuai janjiku padamu di depan anak-anak itu tadi, ucap Cinta pula.

Terima kasih karena kau tak membiarkan aku merasa tak memiliki siapapun lagi, ucap Murat lagi.

Murat pun menghampiri Cinta dan berlalu memeluknya. Tidak ada penolakan darinya, Cinta pun membalas pelukan itu. Murat seolah terbawa suasana, entah mengapa ia tak ingin Cinta pergi meninggalkannya.

Murat yakin suatu saat Cinta bisa membalas rasa cintanya padanya. Setiap rasa pasti memiliki waktu, dan setiap waktu tak terlepas dari usaha yang memiliki nilai tersendiri.

Malam ini tak ada lagi jarak diantara mereka. Mereka habiskan waktu dengan bercerita tentang diri masing-masing, layaknya seorang yang baru bertemu dan berkenalan. Keluarga, hobi, dan kisah cinta seolah tak terlepas dari topik pembicaraan mereka itu. Cinta tidak tahu apakah kedekatan ini akan berjalan baik nantinya, tapi yang jelasnya ini takkan baik menurut Hary. Bagaimanapun sibuknya ia, pikirannya tak terlepas dari kekasihnya itu. Ia tahu kekasihnya itu pasti sudah merasa marah karena ia pergi tanpa menemuinya dulu.

Oh Hary, aku tahu kau akan kecewa padaku untuk kesekian kalinya, gumamnya dalam hati.

Akhirnya setelah cerita dengan begitu panjang, kini Cinta sudah diantar kembali ke rumahnya oleh Murat. Bunga yang sedari tadi menunggunya, tampak syok dengan kepulangan sahabatnya itu bersama pengusaha hebat yang baru-baru ini viral karena konflik bersama Hary.

OMG aku tidak habis pikir dengan sahabatku ini, kemarin ia bersama Edgart pria kaya dan tampan. Dan kini ia diantar pulang oleh pengusaha hebat yang sempat viral karena konflik bersama Hary beberapa hari yang lalu. Dukun mana yang ia ajak berkolaborasi hingga ia bisa mengenal pria-pria hebat ini, malah ganteng pula lagi, jiwaku seakan meronta-ronta jadinya. Aku akan belajar darinya nanti, gumamnya dalam hati tanpa berkedip memandang pria yang ada di depannya.

Hai, kenapa kau malah melamun, ucap Cinta seolah menyadarkan sahabatnya itu.

Oh tidak, ucap Bunga cengengesan.

Maaf karena aku membawa sahabatmu terlalu lama, ucap Murat sopan.

Oh tidak masalah tuan, yang penting kalian berdua merasa happy, jawab Bunga sambil tersenyum.

Aku permisi dulu, ucap Murat sambil berlalu meninggalkan dua gadis itu.

Setelah pamit, Murat pun melajukan mobilnya kembali ke rumahnya. Ia begitu sangat lelah hari ini, tapi tak lepas dari rasa yang begitu bahagia pula.

.

.

.

Kita Next nanti yah!!!