NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Morning Kiss

"Hmmpp.."

Baru juga di mulai keromantisan di antara mereka, tapi semua harus terhenti. Karena Hanum langsung tersadar dan segera mendorong tubuh Aksa begitu saja. Bugh..

"Apa yang kamu lakukan!" wajah Hanum tampak sebal karena serangan dadakan suami nya. Walau pun dia juga tak menolak perlakuan itu.

"Memang kenapa sayang? Apa ada salah, atau kamu malah menginginkan nya lagi. Hem.?" Aksa malah menggoda dan mengedipkan sebelah mata dengan nakal nya. Tring..

"Ish, dasar mesum! sudah minggir sana. Aku mengantuk." karena sudah terlanjur malu sekali, akhir nya Hanum memilih meraih selimut lalu menutupi seluruh tubuh nya.

"Hei, jangan marah Hanum." bujuk Aksa dengan lembut, seraya mengelus lengan sang istri yang tengah merajuk.

"Hentikan, Aksa!"

"Yakin masih mau marah? Kalau begitu, rasakan ini!" tangan jahil Aksa sudah meraih pinggang ramping Hanum lalu mulai menggelitiknya perlahan. Kitik.. kitik..

"Haha.. Haha.. sudah, hentikan!" tubuh Hanum seketika menggeliat tak karuan, seperti cacing yang merasa terancam.

Keadaan pun berubah dalam sekejap, dari sebelumnya marah. Kini jadi terbahak dan tak kuasa menahan tawa. Karena Aksa berhasil mengusir kekesalan di hati Hanum dan menghangatkan suasana di antara mereka berdua.

"Aku takkan berhenti Hanum, sebelum kamu katakan. Kalau kamu sudah tak marah lagi padaku." tangan kekar Aksa semakin gencar mengusik tubuh Hanum, hingga membuatnya tak berkutik dan terpaksa menurut.

"Haha.. Haha.. iya, iya, cukup Aksa. Aku sudah tak marah lagi."

"Satu lagi, kamu harus memanggilku kembali Mas Aksa. Ayo, cepat!" CEO satu ini memang sangat cerdas dan tak pernah melewatkan kesempatan yang ada.

"Haha, Haha, oke baiklah! Mas Aksa, Mas Aksa.."

Nyess.. Hati Aksa terasa hangat meluap-luap, dan tidak bisa menahan kebahagiaannya saat mendengar panggilan yang sangat ia rindukan.

**

Setelah lelah bercengkerama dan tertawa bersama, Hanum akhirnya terlelap dalam tidurnya. Sementara Aksa sendiri terlihat masih terjaga.

Dia tengah menatap penuh cinta wajah cantik istrinya, di dalam kesunyian malam yang semakin larut. Lalu berbisik dengan lembut

"Hanum aku berjanji, akan menghapus semua ingatan kelam kita kemarin. Dan menciptakan kenangan indah yang tak akan pernah pudar untukmu, Sayang." dengan penuh kasih, Aksa mengusap lembut pipi Hanum yang lembut dan mulus.

Tapi tiba-tiba, terdengar dengkuran halus dari bibir mungil Hanum. Hookk.. Hokk..

Yang membuat Aksa tersenyum begitu lebar. "Haha.. kamu dengar itu Nak, Mama mu pulas sekali tidurnya, sampai mengorok begitu" Aksa berceloteh dan mengajak bicara calon buah hati yang sedang tumbuh di dalam kandungan Hanum.

Dengan lembut, ia mengelus-elus perut istrinya. Berharap anak mereka mendengar aduan nya.

Dan begitulah kehidupan Hanum dan Aksa sekarang, perlahan namun pasti. Keretakan hubungan suami istri ini mulai terjalin kembali, menghasilkan indahnya kebersamaan menuju hari esok yang lebih cerah.

**

Mentari telah mengintip dari lubang lubang jendela kamar nya, membuat sang penghuni perlahan mengerjapkan mata dan terbangun.

"Uahh.." Hanum baru saja ingin mengulet kecil, tapi tubuh nya terasa berat. Dan saat ia menoleh, ternyata ada sang suami yang mendekap pada tubuh nya.

"Ish, pantas saja tangan ku sedikit keram. Ada beruang besar yang menempel di sini." omel Hanum, yang menyambut pagi nya dengan rasa sebal.

"Aksa bangun.!" dengan cepat Hanum membangunkan suami nya yang masih terpejam, tapi dia tak bergeming dan masih betah pada posisi nya.

"Ck, apa senyenyak itu tidur nya.?" walau wajah nya terlihat kesal, tapi Hanum diam - diam malah memperhatikan wajah tampan yang begitu teduh dan tenang ada dalam dekapan nya.

Dan Hanum memang tak mempermasalahkan tindakan Aksa itu, selama dia tak meminta nya melayani urusan ranjang.

"Aksa, bangun! Sshh.. aku ingin ke toilet," pinta Hanum, seraya menepuk-nepuk pipi suaminya. Saat merasakan gejolak yang semakin tak tertahankan.

"Hem.. tapi aku tetap ingin seperti ini Hanum, karena rasanya sangat nyaman dan tentram sekali." Aksa sudah seperti anak kecil yang sedang bermanja ria dengan ibunya.

"Ish, cepat minggir. Aku ingin pipis.." Hanum yang mendengar nya, semakin di buat kesal saja.

"Kalau begitu cium aku dulu, baru aku akan melepaskan mu," pinta Aksa, yang ingin mengambil kesempatan ini untuk mendapatkan morning kiss-nya.

"Ugh, aku tidak mau!" tolak nya mentah-mentah.

"Ya sudah, aku tidak akan melepaskanmu," sergah Aksa, yang malah semakin mengencangkan pelukannya.

"Aduh, Aksa! aku bisa pipis celana nih!" sekuat tenaga Hanum berontak dan mencoba melepaskan diri, tapi tetap tidak bisa. Hingga akhirnya ia terpaksa menuruti keinginan suaminya. Cup.. Sebuah ciuman pun melayang di pipi mulus Aksa.

"Bukan di pipi Hanum, tapi aku ingin kamu mencium ini." tunjuk Aksa, sambil menepuk-nepuk bibir seksi miliknya itu dengan wajah nakal.

"Aisshh, kamu ini benar benar.!" kesabaran Hanum sudah setipis tisu, dan ingin sekali mencakar wajah genit Aksa yang terlihat menjengkelkan sekali. Sungguh merusak suasana pagi yang indah bagi nya.

"Ayo, cepat, Sayang.." desak Aksa, dan mau tidak mau, Hanum pun menuruti. Dia menempelkan nya, meski sekejap saja pada bibir suaminya yang tampak puas.

Namun, ternyata pria itu lebih cerdik dari yang Hanum kira. Karena ketika bibir mereka saling bersentuhan, Aksa malah menekan tengkuk leher nya lebih dekat.

"Hmphh.." Hanum langsung membulatkan matanya dan berusaha melepaskan diri, namun Aksa justru melumat bibirnya semakin dalam, bahkan dalam sekali. Hingga kedua nya hanyut dalam rasa yang begitu indah.

"Hanum, Aku sungguh jatuh cinta pada mu. Dan maafkan aku yang baru menyadari itu setelah kehilanganmu" tutur Aksa, di sela-sela pagutan mereka.

"A..ku.." Hanum merasa terhimpit dan terbata-bata. Karena sejujurnya, hatinya masih terluka dan belum mampu memulai kembali sepenuhnya.

Namun, tubuhnya justru menyangkal dan selalu menerima pasrah kehangatan yang diberikan suami nya. Mungkin kah ini keinginan diri nya? Atau bayi dalam kandungan nya.?

"Sstt.. tidak perlu di jawab sekarang Hanum, aku bersedia untuk menunggu." setelah usai mengatakan itu, Aksa pun melanjutkan kembali pagutan yang sangat memabukkan dan membuat nya melayang.

"Hhmpphh.."

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!