NovelToon NovelToon
Obsesi Suami 500 Juta

Obsesi Suami 500 Juta

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / suami ideal
Popularitas:52.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: KOHAPU

Kontrak pernikahan dirobek oleh sang suami. Melangkah mendekati istrinya, melemparkan tas yang dipenuhi dengan uang.

"Ingin bercerai dariku? Jangan pernah bermimpi."

Tangannya gemetar, dirinya terpaksa menikahi pria paling cupu dan miskin. Untuk mengindari pernikahan dengan tunangannya yang berselingkuh.

Membuat kontrak kesepakatan, dengan pria yang cupu dan miskin (Neil).

500 juta akan diberikan Chesia, sebagai imbalan. Tapi kala kontrak akan berakhir. Dirinya dikurung dalam kamar yang dipenuhi dengan uang oleh Neil.

"Jangan pernah berfikir untuk bercerai..." Pinta Neil, terlihat putus asa, melucuti pakaiannya. Menarik sang istri ke atas ranjang yang dipenuhi uang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidangan Laut

Sambutan dari kedua mempelai, dilanjutkan dengan pertunjukan dari beberapa artis papan atas. Seseorang yang menatap dari jauh ragu untuk mendekat.

Neil? Pria itu kembali duduk di kursi pojok seorang diri. Tidak lama kemudian seorang wanita mendekat. Albert menelan ludahnya, mengamati dari jauh, benar-benar yakin jika itu menantunya.

"Toro, selidiki wanita itu, apa dia agen rahasia? Terlibat mafia? Atau mungkin salah satu bandar judi dan narkotika." Perintah Albert pada Toro.

"Baik tuan besar, tapi..." Toro menggantung kata-katanya sejenak.

"Tapi?" Albert mengernyitkan keningnya.

"Ini hanya informasi sekilas yang saya dapatkan dari beberapa tamu undangan, wanita yang bersama tuan muda merupakan kakak angkat mempelai wanita. Namanya Cheisia, dari informasi sekilas yang saya dapatkan, Cheisia cuma pemeran figuran. Tidak punya koneksi, tidak bisa beladiri, terlalu baik, terlalu polos---"

"Hentikan!" Perintah Albert memijit pelipisnya sendiri. Tidak mungkin putranya yang sudah seperti setan punya selera semacam itu.

Sudah pasti yang dapat menaklukkan raja setan, hanya ratu iblis. Mengamati dari jauh, setidaknya dari wajah dan bentuk tubuhnya, wanita yang katanya bernama Cheisia itu menggunakannya untuk menggoda Willy yang polos. Tunggu? Willy yang polos? Bukan! Tentu saja Willy...putra setannya.

Namun, menatap dari jauh, putranya tersenyum, kala Cheisia menyuapinya dengan kue.

"Aku akan mengujinya." Albert bangkit dari tempatnya duduk. Melangkah membuat perhatian semua orang tertarik.

Hingga dengan jarak beberapa meter dari meja tempat putranya duduk, dirinya berpura-pura jatuh terpeleset. Matanya mengamati apa yang akan dilakukan Cheisia.

Kala wanita itu akan bangkit, dengan jelas Albert mendengar putra setannya berucap."Cheisia, jangan menolongnya. Nanti orang-orang akan menganggapmu mencari perhatian pada pengusaha ternama."

Sebuah kalimat penuh senyuman manipulatif dari putranya. Sudah diduga olehnya, putra setannya terobsesi. Tidak akan membiarkan benda miliknya berpaling pada orang lain.

"Tuan Albert! Ya Tuhan! Kenapa anda bisa terjatuh!"

"Cepat hubungi ambulance!"

"Aku akan komplain pada pihak hotel. Bagaimana lantainya bisa dibiarkan licin."

Itulah para penjilat yang mendekat, terlihat peduli pada Albert. Tidak menyadari...

Prang!

Salah satu tamu yang berkerumunan menyelamatkan Albert, menyenggol seorang anak kecil hingga jatuh.

Albert yang mulai berdiri menatap segalanya. Bagaimana Cheisia tidak mempedulikan gaun peachnya kotor. Menggendong sang anak yang menangis. Sedangkan Neil, seperti berusaha mempengaruhi Cheisia agar menurunkan sang anak.

"Jika digendong terus dia akan manja, lebih baik suruh dia mencari orang tuanya." Ucap Neil tersenyum, padahal aslinya mengumpat dalam hati."Dasar bocah kematian! Apa hakmu mendapatkan tatapan penuh kasih? Sial!"

"Sttt...jangan menangis, ayo kita makan kue..." Ucap Cheisia pelan memangku dan menyuapi sang anak berusia sekitar 3 tahun.

"Neil, aku begini untuk belajar." Lanjut Cheisia setelah sang anak mulai berhenti menangis.

"Belajar?" Neil mengernyitkan keningnya.

"Suatu hari nanti aku akan melahirkan anak untukmu. Saat itu aku harus bisa menyayangi anak yang mirip denganmu kan?" Kalimat Cheisia membuat bahkan Albert yang mendengarnya samar tertegun.

Matanya menatap sekilas ke arah wajah putranya yang sedikit tersenyum aneh."Kemarikan anak itu! Biar aku yang menyuapinya! Jika kamu melahirkan anak untukku, itu hal yang berbahaya dan melelahkan. Jadi tidak perlu ada anak---"

"Aku menyayangimu, jadi aku tetap ingin kita punya anak suatu hari nanti." Cheisia menyela kalimat Neli.

Bagaikan panah, Neil hanya tertegun sesaat. Wajahnya tersenyum bagaikan seorang ayah.

"Jadi karena mencintaiku, kamu ingin memiliki anak dariku? Jika begitu aku yang akan merawat anak kita. Adinda sudah susah payah melahirkan, tentu saja kakanda yang akan merawatnya..." Neil menyuapi sang anak berusia 3 tahun. Belajar, dan tersenyum bersama Cheisia.

Dari sanalah Albert yang ditolong banyak orang. Mengangkat salah satu alisnya tidak percaya."Adinda? Kakanda? Darimana Willy belajar kata menggelikan begitu!" Jeritan hati seorang ayah.

"Neil, jangan mengatakan itu disini aku malu ..."

Malu? Tentu saja memalukan, bahkan Albert yang hanya mendengar nya sekilas ingin rasanya tertawa berguling-guling. Namun Albert yang berjalan kembali ke meja tempat Toro, kemudian duduk menghela napas kasar. Bukan wanita licik bagaikan rubah dalam bayangannya. Tapi, wanita baik, bahkan terlalu baik.

"Toro... sepertinya aku akan segera memiliki cucu." Ucap Albert menghela napas.

"Apa tuan muda Yudis akan menikah?" prasangka Toro.

"Bukan, wanita itu ingin anak dari putraku. Dan Willy berkata akan mengabulkannya! Putraku yang paling keji, akan menghasilkan lusinan pasukan pembunuh berwajah malaikat." Sang ayah senang sekaligus sedih. Membayangkan spesies cucu yang akan dihasilkan putranya nanti.

Mengingat masa kecil Neil yang tersenyum setelah membunuh seekor kelinci dewasa, hanya karena sang kelinci menggigit jari ibunya. Bagaimana jika tercipta anak-anak seperti itu dalam jumlah banyak?

Namun, tetap saja, itu cucunya. Pasti akan lucu jika ada lusinan anak kecil yang memanggilnya kakek.

Albert masih duduk di meja yang terletak lumayan jauh mengamati segalanya.

*

Sepanjang acara, tatapan wajah Hazel hanya tertuju pada Cheisia. Tidak mungkin Bianca tidak menyadarinya.

Jemari tangannya mengepal, memikirkan bagaimana caranya agar tatapan mata Hazel teralih hanya padanya. Pada akhirnya dirinya menghela napas kasar.

"Hazel, apa sebaiknya kita menyapa kakak saja dulu? Bagaimana pun aku merasa bersalah pada kakak..." Ucapnya tertunduk ragu, terlihat ketakutan.

"Tidak perlu..." Hazel berusaha tersenyum, bibirnya bergetar. Menatap cumi-cumi dan gurita yang tengah pacaran di pojok ruangan.

"Bagaimana bisa cumi-cumi itu tertawa bersama Cheisia. Bukannya mereka menikah hanya karena keadaan!" Teriak Hazel dalam hati, entah kenapa dirinya benar-benar murka bagaikan terbakar, tapi tetap terlihat dingin di luar.

"Aku mohon... hanya sekedar meminta maaf. Ini kesalahanku..." Gumam Bianca tertunduk kecewa.

"Baik, tapi cuma sebentar. Kamu terlalu baik hati, terlalu mudah memaafkan orang lain." Hazel menghela napas kasar.

"Kakak bukan orang jahat. Walaupun terkadang kasar, dan sering memfitnah ku. Tapi walau bagaimanapun Cheisia adalah saudariku satu-satunya..." Kalimat ramah penuh senyuman dari Bianca. Menarik tangan Hazel melangkah menuju tempat Cheisia dan Neil duduk.

Dua orang yang saling bercengkrama menyuapi. Kesedihan? Cheisia yang seharusnya bunuh diri dalam imajinasi Bianca, malah tertawa, membicarakan daku dan dikau.

"Eh! Ada udang dan kepiting." Neil tersenyum.

"Udang dan kepiting?" Bianca berusaha keras, untuk ikut tersenyum.

"Udang (Hazel) hanya kotoran yang ada di kepalanya hingga tidak bisa berfikir jernih. Dan kepiting (Bianca) selalu berjalan miring seolah-olah menghindari masalah. Padahal capitnya sudah siap untuk mematahkan tulang." Jawaban aneh dari Neil, membuat Bianca mati-matian berusaha bersabar.

"Kamu berani menghina kami? Hazel dia menghina kita, menyatakan kamu otak udang dan aku munafik..." Bianca kembali melekat pada suaminya.

"Menghina? Kapan? Kamu tidak lihat aku sedang menyuapi istriku dengan udang dan kepiting." Neil tetap terlihat tersenyum.

Bianca mengepalkan tangannya."Kakak, aku minta maaf ..."

Berlutut di hadapan Cheisia, menarik perhatian semua orang menjadi pilihan Bianca. Wajahnya yang tertunduk diam-diam tersenyum. Senyuman yang pudar seiring air matanya mengalir.

"Ini bukan salah Hazel! Ini salahku! Seharusnya aku tidak membeberkan fakta bahwa kakak pernah menjadi korban pelecehan!" Teriakan dalam tangisan, benar-benar lantang menyatakan aib kakaknya.

Undangan yang lebih banyak. Terlebih lagi orang-orang terkemuka yang hadir.

"Bianca, sudah cepat berdiri." Pinta Hazel.

"Aku tidak akan berdiri sebelum kakak---" Kalimat Bianca terhenti.

Brak!

Cheisia menendangnya hingga Bianca yang berlutut jatuh ke samping."Kamu boleh memiliki Hazel, tapi jangan permalukan Neil di depan umum, karena menerimaku yang hanya korban pelecehan!"

Pada akhirnya Cheisia berani melawan. Kalimat yang membuat Neil terdiam sejenak.

"Aku jatuh cinta..." Tiga kata, yang menandakan obsesi sang suami akan semakin gila.

1
@Biru791
hari ini up gk
Abimanyu Rara Mpuzz
wis deal ada kesalahan pahaman disini
yesi yuniar
mungkin utk suami yg normal akan menyadari kalau istrinya lagi merajuk, lha ini niel pasti akan berpikir dgn sudut pandang yg berbeda....
yesi yuniar
mungkin disinilah kesalahan niel yg cukup fatal hingga menghancurkan hubungannya dgn cheisia 🤔
Bzaa
Oalah ada byk kejahatan untuk menyembunyikan kejahatan lainnya...
Bzaa
semoga saja bukan Neil yg membunuh asha
Bzaa
Neil memang sesuatu
Bzaa
kerennnnnn
Bzaa
wkwkkkw Neil di lawan
Bzaa
tuh produser cari mati🤣
Bzaa
Luar biasa
Bzaa
mamam tuh tabokan ...
Bzaa
dasar Neil☺️
Bzaa
hempaskan hazel, cowok plin plan dan pengecut
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut..
Bzaa
wah Bianca bener2 iblis berwajah malaikat
Nur Wahyuni
parah nih ibu mertua..
Nur Wahyuni
duh ko jadinya begitu
Bzaa
Neil penggemar Doraemon 🤣
Bzaa
Asha SM Bianca ratu drama banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!