NovelToon NovelToon
Kisah Regan Citra

Kisah Regan Citra

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mars Is Blue

Anak kecil ber usia 5 tahun itu asik merasakan sejuk dan dinginnya air pegunungan yang merendam tubuhnya, mereka adalah Regan dan Regi anak kembar laki - laki dari pasangan Putra Mahardika dan Rosintiani.
Setiap akhir pekan Putra akan mengajak keluarganya ini untuk berlibur seperti weekend kali ini ia mengajak anak dan istrinya itu ke sebuah Air Terjun di mana Air Terjun itu menyajikan sebuah pemandangan yang begitu indah.
Canda tawa pun selalu menghiasi wajah mereka, Regan kecil tampak begitu menikmati bermain air bersama kakaknya sedangkan Putra dan Rosi mengawasi dari Gazebo yang tak jauh dari sana....

langsung aja masuk keceritanya...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mars Is Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 20

Beberapa saat kemudian Citra pun tersadar, ia nampak sedikit terkejut ketika melihat Regan berada di sampingnya.

"Aduh.. di mana gue?"

"Sadar juga lu?"

"Regan?"

Bu Nina yang baru saja berbicara dengan dokter, mendengar suara Citra pun langsung masuk ke dalam ruangan dan menemui Citra.

"Citra, kamu sudah sadar, bilang sama ibu apa yang sakit?"

"Bu Nina? Citra gak apa-apa kok bu, maaf merepotkan kalian." Jawab Citra dengan merasa tak enak hati, Regan pun dapat melihat perbedaan Citra yang dulunya selalu ceria, berisik, bawel, kini ia hanya bisa terdiam dengan tatapan sendu nya.

"Nggak nak.. kamu jangan banyak pikiran, kamu istirahat dulu ibu keluar sebentar nanti kamu di temanin Regan, Regan tolong jagain Citra."

"Iya bu."

Regan pun hanya menuruti perintah bu Nina, hingga guru itu pun berlalu pergi meninggalkan mereka berdua, Regan pun hanyut dalam pikirannya banyak hal-hal yang sebenarnya ingin ia tanyakan pada Citra, namun melihat kondisinya ia pun mengurungkannya. Toh siapa Citra? Dia kan pengganggu dalam hidupnya.

"Maaf udah ngerepotin." Ujar Citra tanpa memandang ke arah lawan bicaranya, ia memandang ke arah luar jendela, sepertinya ia tengah hanyut dalam pikirannya.

"Gak apa, hidup di dunia harus ada tolong menolong. Lagi pula gue heran sama lu, lu kurang duit? Sampe-sampe ngemilin obat tidur! Bosen idup lu?"

Bukannya merasa marah atau apa pun tapi Citra malah merasa senang, Regan yang ada di hadapannya bersikap sangat berbeda, tatapannya tak setajam dulu, ada perhatian dan kekhawatiran yang tersirat di kedua sorot matanya, Citra bisa melihat itu.

"Gak tau gue seneng aja." Jawabnya cuek.

"Setiap orang punya masalah, tapi setiap orang juga punya cara penyelesaiannya sendiri-sendiri, ya mungkin masalah gue dengan orang lain atau bahkan lu itu berbeda."

"Tapi bukan dengan cara kayak gitu menyelesaikan masalah, masalah lu gak akan selesai! Yang ada akan nambah masalah itu terus." Regan seperti tak mau kalah menasehati Citra, namun gadis itu hanya terdiam sesekali tersenyum samar.

"Kenapa diam?"

"Makasih.." Ucap Citra dengan seulas senyum di bibirnya, membuat Regan pun menjadi salah tingkah.

"Gak jelas lu, gue cari minum dulu."

****

Regan duduk di kursi ruang tunggu, pikirannya sedang melayang-layang ucapan dokter tadi mampu membuatnya tak habis pikir.

Flashback On.

"Dokter, gimana keadaan Citra?" Tanya bu Nina, Regan dapat melihat ada kekhawatiran dalam sorot matanya itu.

"Alhamdulillah, beruntung Citra masih bisa tertolong, sepertinya ia mengkonsumsi obat penenang dan beberapa obat tidur."

Regan dan Nina pun tak percaya dengan apa yang dokter itu ucapkan pada nya.

"Maksud dokter?" Tanya Regan penasaran.

"Citra selama ini mengkonsumsi ke dua obat tersebut, dan jika di konsumsi tanpa se izin dokter obat itu bisa membahayakan nyawa nya, kemungkinan Citra sedang mengalami depresi sehingga ia akhirnya melampiaskan pada obat itu, saya minta pihak keluarga lebih memperhatikan Citra yang saat ini ia butuhkan adalah support dari keluarganya."

"Ya allah Citra.., makasih dok, apa saya boleh lihat Citra? Tanya Nina.

"Silahkan.. saya permisi dulu."

Flashback Off.

Regan mengusap wajahnya kasar, entah kenapa hatinya tak rela Citra seperti ini, padahal ia sangat membenci citra namun melihat kondisinya dan apa yang dokter ucapkan tadi membuat hati Regan seperti ter iris.

Regan pun kembali masuk ke dalam ruangan Citra, ia melihat gadis itu tengah tertidur pulas, tanpa sadar ada seulas senyum yang tergambar di sudut bibir Regan, ia kemudian duduk di sofa memperhatikan Citra yang sedang tidur dari kejauhan.

****

Citra pun akhirnya di rawat di rumah sakit, setelah Flo datang untuk menemuinya Regan pun pamit untuk pulang terlebih dahulu, saat ingin berjalan pulang di Lobby rumah sakit ternyata sudah ada Dev yang menunggu dengan mobilnya, ternyata ia yang mengantar Flo ke rumah sakit.

"Gan! Regan!" Panggilnya, hingga Regan pun menghampiri Dev yang berdiri di depan mobilnya.

"Lu ngapain?" Tanya Regan.

"Nganterin si Flo, Citra gimana?"

"Udah sadar."

"Syukur deh, lu mau pulang kan? Ayo bareng!"

"Gak ngerepotin?" Tanya Regan.

Dev pun hanya terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya itu.

"Kagak, udah ayo biasanya juga langsung duduk di depan lu!"

Mereka berdua pun tertawa, kemudian masuk ke dalam mobil, Dev langsung mengemudikan mobilnya meninggalkan area rumah sakit untuk kembali pulang ke rumah.

Tak butuh waktu lama, kini mereka pun sudah sampai, Regan segera bergegas turun tak lupa ia pun mengucapkan terima kasih pada Dev.

"Thanks ya!"

"Yoi!"

Regan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah, dilihatnya lah jam dinding sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB itu berarti papa sudah pulang dari kantornya, benar saja saat ia ingin menginjak anak tangga suara bariton itu mengagetkan Regan.

"Regan! Dari mana aja kamu? Jam segini baru pulang!" Ucap Putra memandang ke arah Regan dengan tatapan tajamnya.

"Dari rumah sakit, nolongin temen." Ucapnya berusaha berbicara yang sejujurnya, karna ia tau Putra tak suka dengan orang yang suka berbohong.

"Alasan aja kamu! Papa sekolahin kamu itu biar kamu pinter, bukan jadi anak berandalan! Pulang sekolah bukan langsung pulang ke rumah, contoh kakak kamu Regi! Dia selalu nurut apa yang orang tua bilang, dia juga selalu membanggakan orang tua!"

Kata-kata itu, kata-kata yang paling malas Regan dengar kan, selalu saja yang terlihat hanya Regi dan Regi, padahal kan Regan juga memiliki segudang prestasi di sekolahnya contohnya saja ia memenangkan lomba piano dan menjadi juara 1, tapi mereka tak pernah sedikit pun melihat itu.

Mendengar suara keributan dari ruang tamu, Rosi pun datang menghampiri Putra.

"Ada apa sih pap ribut-ribut?"

"Ini anak gak bisa di bilangin, menyusahkan saja bisanya coba mama bayangkan papa kerja dari pagi hingga malam hanya untuk memenuhi kebutuhannya tapi apa balasannya? Jam segini baru pulang, mau jadi apa dia?"

Rosi sekilas memandang ke arah Regan, mata mereka saling bertemu ada kerinduan yang tersirat dari sorot mata Regan.

"Regan.. berubahlah nak, kamu gak kasian sama mama dan papa?"

"Regan harus berubah seperti apa lagi mah? Semua yang Regan lakuin gak pernah di anggap, Apapun tentang Regan kalian gak pernah mau denger kan? Terus guna nya Regan berubah apa? Kalau kalian aja gak anggap Regan sedikitpun! Yang kalian banggakan Regi dan Regi, kalian pernah gak sih mikir gimana perasaan Regan? Pernah gak?!" Suara Regan mulai sedikit meninggi, emosinya sudah mulai tak tertahankan lagi, namun sebisa mungkin ia harus mengontrol emosinya itu.

"Jaga bicara kamu Regan! Kami ini orang tua kamu, yang gak pantas kamu berbicara seperti itu di depan kami!"

"Orang tua yang seperti apa dulu yang harus Regan hormati? Yang selalu membandingkan anak-anaknya? Udahlah pah, mah Regan cape, cape banget dengan semua ini.. Regan pasrah terserah sekarang kalian mau gimana lagi."

Regan langsung berlari menuju kamarnya tanpa menghiraukan panggilan dari Putra, sepertinya Regan benar-benar merasa putus asa

"Regan! Regan tunggu! Regan!" Panggil Putra namun anak itu tetap saja pergi menuju kamarnya.

"Sudahlah pah.. jangan terlalu bersikap keras dengan Regan, biar bagaimana pun Regan anak kita, sama seperti Regi.

next...

1
Rita Riau
udah ga bener si Namira,,, mau jadi ulet bulu
Rita Riau
ikut senang,,,, kakak adik udah akur baikan dan berdamai.
Rita Riau
Namira dgr tuh yg di omongin ibu mu,,, jgn jadi perusak dalam hubungan orang lain
Rita Riau
jgn baperan Namira,,, Regan dn Citra nyata nya memang udah pacaran,,
Rita Riau
ya ga papa kali Gan kalo Citra tau kamu kerja,,, mungkin dia bangga punya kamu yg ga ngandelin uang orang tua,,,
Rita Riau
nah kan bener Namira ada rasa dgn Regan,,
Rita Riau
cinta dan benci itu beda tipis Gan,, maka nya kalo benci itu jgn di gedein,,, ntar ujung ujungnya bucin 🤔🤭😬
Rita Riau
bener tu Gan kata Regi,,, ga ada pertemanan yg ga melibatkan hati kalo pertemanan itu antara dua jenis yg berbeda,,
Rita Riau
orang tua Citra memang ga punya hati,,, egois,,, doa ku moga author menjatuhkan karma nya untuk orang tua Citra,🤔🤭
Rita Riau
jgn pula Regi ngerasa sakit hati dan iri sama Regan.
Rita Riau
lah Regan juga,,,, udah ada peran utama kenapa masih cari tokoh cadangan,,,
Rita Riau
diihh,,, kebanyakan drama bapak,,, udah anak sekarat baru nyadar,,, ga guna bgt. moga Regan lama koma nya,,
Rita Riau
Citra anak baik,,,dan keluarga Dev keluarga yg terhormat,,
Rita Riau
moga Regan dan Citra saling melengkapi,,,♥️
Rita Riau
siRegi beneran pengecut dan pecundang sejati,,, dan sibapak ga pantes di panggil papa,,
Rita Riau
lebih ga ada akhlak orang tua Citra,,, ketimbang Regan,,,moga kedua keluarga itu dapat karma secepatnya 🙄
Rita Riau
kisah Regan ini hampir 11-12 dgn cerita The Real Princess. kembar tapi hidup nya dibedakan oleh orang tua nya,,,
Rita Riau
kasihan Regan,,,, tinggal kan aja Gan keluarga mu yang minus itu
Rita Riau
biasanya anak yg di manjakan itu bisa bikin orang tua nyesel
Surya Filter
semngt update ny torr sumpah banjir air mata ini mah😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!