Heart Melody ( Han Jisung X Choi Lia )

Seperti yang di katakan Nayeon, ini bukan acara perjodohan biasa.

Minho dan Nayeon menjelaskan, jika 7 orang yang terpilih ini akan bermain game. Bukan, game pasangan melainkan game individu.

Semua penonton makin bersorak riuh, menatikan bagaimana acara ini berlanjut ?

Akan ada 3 game yang akan di mainkan.

Di setiap game akan ada Poin yang harus mereka kumpulkan. Nanti 2 orang Mahasiswa atau Mahasiswi  dengan nilai poin tertingi yang akan menjadi pasangan serta pemenang acara perjodohan ini.

"Ayo! Cepat di mulai!" Teriakan antusias para penonton.

"Baiklah, kalau begitu game pertama merubuhkan 35 kaleng kaleng yang sudah tersusun rapi bak paramida itu dengan Sendok Kayu" setelah memberitahu game pertama yang akan di mainkan. Nayeon memberi masing masing peserta 3 sendok kayu.

Sebelum, para peserta bermain sebagai pembawa acara Minho memperagakan terlebih dahulu. Dengan sekali ayunan dia sudah berhasilkan merobohkan 7 kaleng sekaligus. "Memang agak sulit merobohkan kaleng dengan sendok kayu, tapi bukankah ini menjadi tantangan sendiri bagi kita" Nasehat bijaknya untuk para peserta.

Di permainan ini akan ada 3 kesempatan bermain. Setiap kaleng yang roboh akan mendapatkan 1 poin.

Suara penonton makin riuh memenuhi Stadium Lapangan Sepak Bola.

Permainan pun di mulai, yang pertama bermain adalah para Mahasiswi.

Lia dengan sekuat tenaga menjatuhkan susunan kaleng kaleng itu dengan semangat.

Dia mendapatkan 20 poin berada di posisi ke-2, posisi pertama di tempati oleh Ryujin. Sedangkan Giselle yang menjalankan permainan ini dengan senang hati mendapatkan 15 poin, berada di posisi ke-3.

"Lihat, Giselle pasti aku akan menang di acara ini. Dan berpasangan dengan Taeyong di akhir acara".

Giselle hanya mengiyakan celoteh Lia, dia berharap keinginan sang sahabat terwujud.

Sekarang giliran para Mahasiswa yang akan bermain.

"Kau seperti tak berniat sama sekali berada di sini, Han my brother".

Jisung hanya mengedikan bahunya sebagai respon atas perkataan Taeyong barusan.

Dengan asal asalan, Jisung melemparkan masing masing sendok kayunya ke arah kaleng. "29 poin" komentarnya saat melihat poin yang di dapatkannya.

Sedangkan Taeyong mendapatkan 23 poin, dia menendang rumput lapangan tak bersalah sebagai ungkapan kekesalannya menempati posisi ke-2, kalah dari Jisung.

"Lihat saja aku akan akan mengkalahkanmu di permainan selanjutnya".

Jisung menepuk bahu Taeyong "Terserah aku tak peduli" bisiknya di telinga.

Permainan pun di lanjutkan kembali, game ke 2 adalah menebak makanan dari rasanya. Akan ada 10 mangkuk kecil sampel makanan yang akan mereka cicipi dengan mata tertutup. Sistem penilainya berbeda dari sebelumya, bila mereka berhasil menebak 5 saja akan mendapatkan poin 20 kalau kurang dari 5 tidak mendapat poin sama sekali.

"Kalian semua semangat!" Teriak Minho keras agar suasana acara ini makin riuh.

"Kak Minho dan Kak Nayeon kami tak mengerti tujuan serta maksud dari ke-2 permainan ini dengan acara perjodohan ini ?" Sungchan salah satu peserta tak paham hubungan permainan ini dengan perjodohan.

"Permainan melempar, memiliki arti meraih sesuatu dan tebar pesona. Kalian pasti tak paham kan. Saat kalian melempar tadi, masing masing dari kalian menujukan gayanya masing masing untuk melempar sendok kayu tepat sasaran. Pasti lawan jenis kalian memperhatikan gaya kalian dan pasti ada yang terpesona dengan hal tersebut" Jelas Nayeon singkat.

Benar ucapan Nayeon, saat Taeyong melempar tadi. Lia menatapnya intens membuat gadis itu makin terpesona olehnya. "Taeyong memang sangat tampat tadi" ucapnya pelan.

"Menebak makanan memiliki arti jika kalian menjadi pasangan nanti kalian bisa menebak kesukaan pasangan kalian dengan mudah" Sunguh tak masuk akal penjelasan dari Minho. Tapi para peserta dan para penonton menikmati permainan ini.

Setelah penjelasan dari kedua pembawa acara, permainan di lanjutkan. Pemenang permainan ini dari Mahasiswa adalah Taeyong dan dari Mahasiswi adalah Ryujin.

Tibalah di ujung acara, permainan ke-3 adalah menangkap kelopak bunga. Nanti di Stadiun ini akan di penuhi kelopak kelopak Bunga Sakura, para peserta di minta hanya menangkap satu kelopak saja.

Pernah mendengar Mitos, kalau berhasil menangkap satu kelopak Bunga Sakura maka permintaan kalian akan di kabulkan, ini landasan dari game ini di mainkan.

Lia dan para peserta lainnya kecuali Giselle dan Jisung dengan penuh semangat berlarian menangkap kelopak kelopak Bunga yang sedang berjatuhan sekarang. Bukan hanya mereka saja, para penonton juga ikut ikutan karena percaya dengan mitos tersebut.

Hap

Lia yang hampir saja terjatuh, pinggangnya di tangkap Jisung. Kedua tanganya di angkat oleh pemuda tersebut. "Berhasil" ucapnya penuh dengan kegembiraan yang masih dalam rangkulan Jisung.

"Selamat", Jisung melepaskan rangkulan dari pinggang gadis itu, membuat suasana di antara mereka agak canggung.

"Terima kasih, telah membantuku menangkapnya" Wajah Lia merona merah mengingat kejadian barusan.

Jisung tersenyum tipis sambil mengusak pucuk kepala gadis tersebut.

Para penonton yang tak sengaja melihat momen tersebut menyoraki keduanya.

Sementara, Winter yang menyaksikan adegan tersebut dari bangku penonton tertawa kecil. "Apa Jisung Oppa tak merasakan amarah dari seseorang di sana ? Aku saja dari sini merasakan rasa cemburu dari gadis itu" Gumamnya di dalam hati.

Permainan telah berakhir...

Permainan di menangkan Oleh Taeyong dan Ryujin sebagai pasangan di posisi pertama.

Untuk posisi kedua, di menangkan Jisung dan Lia.

Dalam hati kecilnya, Lia kecewa tak menjadi pasangan Taeyong. Tapi ini hanya permainan saja, mungkin di permainan ini mereka tak menjadi pasangan tapi di luar permainan pasti mereka berdua bisa menjadi pasangan.

"Hadiah untuk 2 pasangan yang terpilih adalah Uang 5 juta won untuk kencan" Nayeon memberikan masing pasangan amplop yang telah berisi uang.

"Tapi sebelum acara di tutup, enaknya pasangan cowok mencium kening pasangan cewek sebagai tanda mereka berjodoh" Antusias penonton makin membahana saat Minho mengakatan hal tersebut

Cium..Cium..Cium

Teriakan para penonton makin keras

"Giselle! Bangun!" Aria berteriak keras membuat yang ada di sana panik.